Jakarta

Berhasil Bangun Zona Integritas, Badiklat Dirikan Monumen WBK dan WBMM

Spread the love

BERIMBANG.com Jakarta – Setelah mendapat predikat dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI, mendirikan monumen sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

Kepala Badandiklat Kejaksaan RI Setia Untung Arimuladi mengatakan monumen ini simbol sejarah, lantaran Kampus para Jaksa itu berhasil membangun Zona Integritas menjadi wilayah WBK/WBBM.

“Sebujur batu marmer hitam yang keras bagai komitmen bersama yang kuat dalam melakukan perubahan. Bersanding dengan Trapsila Adhyaksa yang agung dan luhur yakni Tri Krama Adhyaksa, menjadi landasan jiwa dan raihan cita cita Adhyaksa,” ucap Untung kepada Wartawan, Jakarta, Selasa (03/02/2020).

Pencanangan dan peresmian monumen zona integritas itu dibuka bersama oleh Kabandiklat Setia Untung selaku Pelapor Perubahan dan Sekretaris Badiklat Abdoel Kadiroen selaku Agen Perubahan dan disaksikan oleh seluruh jaksa, widyaswara, staf Badiklat dan petugas kebersihan taman dan lingkungan serta pegawai honorer pada Senin 2 Februari 2020, kemarin.

Saat disinggung makna dari monumen itu, Setia Untung dengan rendah hati mengatakan sebagai tanggung jawab bersama untuk mempertahankan predikat tersebut.

“Dibangunnya monumen ini setidaknya secara psikologis adalah bagian agar seluruh pegawai Badiklat punya tanggungjawab bersama, harus merawat dan menjaga predikat WBK/WBBM itu,” tegas dia yang pernah menjabat sebagai Kepala Kejati Jawa Barat dan Riau itu.

Sebelum selubung monunen dibuka secara bersama, Setia Untung mengatakan bahwa manajemen komunikasi diperlukan yang bertujuan agar satuan unit kerja menjadi lebih terbuka. Agar dapat menilai bagaimana pelayanan yang diberikannya, dan apa tanggapan masyarakat atau penilaiannya dalam setiap kegiatan.

“Setiap kegiatan yang dilakukan oleh satuan unit kerja, harus dilakukan monitoring dan evaluasi (Monev). Untuk memastikan dan mengetahui apakah langkah yang dilakukan oleh satuan unit kerja telah berjalan sesuai dengan alurnya atau Standar Operasional Prosedur (SOP),” ungkap mantan Kapuspenkum Kejaksaan Agung ini.

Lalu, dia mengajak kepada seluruh peserta apel agar merenung dan mengingat kembali kenangan saat perjuangan berat dan melelahkan ketika awal meraih zona integritas WBK/WBBM tersebut. Monumen itu hadir sebagai pengingat atas perjuangan bersama.

“Kita hadir sebagai catatan sejarah bahwa ditempat ini telah terjadi perubahan yang fundamental tentang mindset dan perilaku kerja menuju kearah yang lebih baik,” ujarnya.

Setia Untung yang juga Ketua Umum Persatuan Jaksa Indonesia itu juga menyampaikan penghargaan dan terimakasihnya kepada para agen-agen perubahan yang telah bekerja keras untuk mewujudkan mimpi Badan Diklat ini.

Kata dia, kepada para OB (office Boy) dan petugas kebersihan taman yang telah memberi perhatian besar sehingga lingkungan Badan Diklat ini menjadi bersih dan asri.

“Sekarang kita semua berdiri disini, untuk membuka selubung dan melihat sebuah monumen tentang kekuatan perubahan yang telah dijalankan sebagai pengingat dan pemelihara komitmen bersama kita semua,” tegas dia.

Karenanya, dia mengajak seluruh pegawainya dan menyampaikan harapannya, mari bekerja dengan cepat, tepat waktu, terukur dan produktif, sebab saat ini dibutuhkan.

Sekedar Informasi, monumen yang terbuat dari batu marmer berwarna hitam berbentuk buku dan diatasnya terletak bintang tiga dan di situ terstempel pin WBK dan dibawahnya tertulis Tri Krama Adhyaksa, dengan penjelasan satya, adhi, wicaksana.

Kemudian di sebelahnya terstempel pin WBBM dan tertulis dibawahnya pesan mulia untuk mereka yang bertugas di Badiklat khususnya para calon jaksa yang menempuh pendidikan di kampus para Korps Adhayksa tersebut. Berikut torehan tangan bertinta emas yang tertera di monumen tersebut dibawah ini:

Ditempat ini tertulis secarik catatan indah…
Tentang kekuatan sebuah harapan untuk perubahan…
Ketika perubahan menyatu biru…

Segenggam tekad bergandeng tangan…
Menyatukan langkah, seberkas asa…
Menghilangkan ego-ego tak bertepi
Mengandalkan keteladanan
Menyandarkan konsistensi
Keikhlasan adalah pusakanya
Ketulusan adalah jiwanya
Disiplin dan tertib itu obat
Gerakan hati nurani itu semangat
Berbuat… bertindak…
Untuk masa depan penuh impian
Untuk Kejaksaan maju
Untuk Indonesia Jaya

Tertanda Agen Perubahan Abdoel Kadiroen dan Pelopor Perubahan Setia Untung Arimuladi.

(Edo/TYr)