Bogor

Anggota Polsek Cigombong Yang Humanis, Tak Canggung Menyebrangkan Anak Sekolah

Spread the love

BERIMBANG.COM, Bogor – Pasca peraturan ketat yang dibuat oleh Kapolri untuk menindak tegas anggota kepolisian yang melakukan tilang di jalan, anggota Polsek Cigombong terlihat lebih humanis terhadap masyarakat. Terlihat juga Bripka Yudi Kohar Saputra yang berdinas sebagai provos, dan Brigadir Febri Yudistira yang bertugas di bagian lantas, pagi hari sudah lakukan kegiatan rutinnya mengatur lalulintas di pertigaan Stasiun Cigombong, juga di depan SDN Cigombong, Selasa (08/11/22).

Bahkan tak jarang masyarakat yang terkesima dengan perlakuan 2 personil polisi itu, yang tidak segan menuntun  anak sekolah menyebrang. Tidak hanya itu saja, 2 personil polisi itu juga kerap mengingatkan akan kelengkapan berkendara seperti helm, dan dinilai sangat humanis cara memperlakukan pengendara yan melanggar.

“Dalam kegiatan pengaturan lalu lintas di pagi hari, merupakan kegiatan rutinitas yang dilaksanakan selama satu jam setengah yaitu mulai pukul 06.00 – 07.30 WIB. Karena, pada jam-jam tersebut merupakan giat rutinitas masyarakat mulai melaksanakan aktifitasnya, seperti anak-anak sekolah, para pegawai negeri, karyawan pabrik yang berangkat ke kantor dan lain sebagainya,” kata  Brigadir Debri Yudistira, kepada awak media, Selasa (08/11/22).

Menurut Debri, jam-jam itu haruslah mempersiapkan diri agar terciptanya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Sebab, setiap pagi hari di jam-jam itu terasa padat, sehingga anak sekolah terkadang kesulitan untuk menyebrang jalan.

Tak ubahnya rekan Debri, walaupun ditugaskan di bagian Provos, tapi anggota kepolisian itu juga ikut turun ke lapangan guna membantu mengatur lalulintas di wilayah Cigombong.

“Sesuai dengan kebijakan Kapolri untuk menjadikan sosok polisi yang humanis, dengan menurunkan semua anggota ke lapangan dan bertugas untuk selalu melayani masyarakat,” ujar Bripka Yudi Kohar.

“Dalam tugas setiap hari, saya tidak lupa untuk menyampaikan bahwa yang paling utama dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat adalah 5S, yaitu senyum, sapa, salam, sopan dan santun,” terangnya.

Kejadian itu pun membuat masyarakat malu dengan melanggar aturan, sebab citra polisi itu dinilai bersikap bersahabat dan humanis terhadap masyarakat. Juga dapat dibilang memberi pelayanan yang terbaik, dengan mengingatkan pengendara akan aturan yang berlaku, tidak langsung bertindak menilang pengendara itu.

“Baik posisi sekarang, selalu menyapa orang dengan senyuman, menegur dengan sopan, dan terlihat sangat humanis. Kalo dilihat, jadi pingin ketawa dan takjub saya lihat tadi ada yang ngak pakai helm cara menegurnya pun berbeda, pengendara malah malu akan kesalahanya disuruh di pakai helm nya,” tutur salah satu warga Cigombong yang enggan menyebutkan namanya itu

(Yoser/Nana)

Tinggalkan Balasan