Penulis: admin berimbang

Bogor

Warga Perumahan Pesona Caringin Residence Berbagi Kebahagiaan Bersama Anak Yatim Pada Peringatan 10 Muharram

BERIMBANG.COM, Bogor – Warga Perumahan Pesona Caringin Residence, Kabupaten Bogor mengadakan kegiatan berbagi kebahagiaan bersama Anak – Anak Yatim dalam rangka peringatan 10 Muharram 1447 Hijriyah, pada Minggu 6 Juli 2025.

Kegiatan tersebut dengan memberikan santunan kepada 40 Anak Yatim yang ada di Lingkungan RT sekitar. Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Caringin, Mulyadi beserta perwakilan RW, kegiatan itu juga di isi dengan Tausiyah oleh Ustad Hafid atau yang dikenal sebagai Ki Nassar Muda.

Eko, Ketua Paguyuban Warga Pesona Caringin Residence mengungkapkan, pada kegiatan 10 Muharram dengan berbagi kebahagiaan ini merupakan bentuk pedulinya Warga Perumahan Pesona Caringin Residence terhadap Anak Yatim.

“Alhamdulillah diadakannya acara santunan ini sebagai bentuk kepeduliannya Warga Perumahan terhadap Anak Yatim, kami juga berharap kegiatan ini berkelanjutan pada tahun berikutnya serta dapat lebih banyak lagi dalam berbagi kebahagiaan, dan semoga ini menjadikan ladang paha bagi kita semua,” ucapnya.

(NA)

Bogor

Rembuk Stunting Desa Srogol Tahun 2025, Rt Rw Ikut Peran Penting Dalam Menjaga Kesehatan Masyarakat

BERIMBANG.COM, Bogor – Pemerintah Desa (Pemdes) Srogol melaksanakan kegiatan rembuk stunting tahun anggaran tahun 2025, bertempat di Aula Kantor Desa Srogol, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jumat (4/7/2025) pagi tadi.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Srogol, Kepala Puskesmas Cigombong, Pankes Kecamatan Cigombong, Pendamping Desa, Babinsa dan Babinmas Desa Srogol, Bidan Desa Srogol, PKK Desa Srogol, Kader Posyandu Desa Srogol, RT dan RW se-Desa Srogol. Kegiatan ini sebagai upaya kolaboratif dalam mencegah dan menanggulangi kasus stunting di wilayah Desa Srogol.

Rembuk stunting ini, berharap bisa merumuskan langkah konkret yang melibatkan seluruh elemen masyarakat demi memastikan untuk Ibu Hamil dan menyusui serta Anak – Anak kita tumbuh sehat dan cerdas.

“Melalui kegiatan ini sebagai agenda dan fokus pada penyusunan program kesehatan, seperti peningkatan layanan posyandu, penyuluhan gizi untuk ibu hamil dan menyusui serta Balita. Tentunya perlunya peran pentingnya juga dari pihak RT, RW dan Masyarakat melakukan pemantauan tumbuh kembang anak melalui posyandu,” ungkap Asep Irwan Kuswara, Kepala Desa Srogol kepada Berimbang.com

Dirinya menambahkan, Untuk kedepannya akan diterapkan pelaporan setiap minggunya dengan hasil pengecekan atau pemantauan para RT, RW dan Posyandu masing – masing terhadap kondisi Ibu Hamil dan menyusui serta Balita.

“Akan diterapkannya pelaporan mingguan sebagai upaya peningkatan kesehatan untuk masyarakat agar terkontrol dan terhindar dari kasus stunting,” ucapnya.

Sementara itu, pantauan berimbang.com, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Cigombong, Dr, Hj. Dian Nurdiani menekankan agar RT dan RW harus ikut berperan aktif dalam menjaga kesehatan masyarakat, terutama dalam pencegahan dan penanganan pada kasus stunting. Disitu terlihat juga Dr, Hj. Dian memberikan tanya jawab kepada RT dan RW secara mendetail bagaimana mana caranya dalam pencegahan dan penanganan kasus stunting. Menurutnya dalam menjaga kesehatan adalah tanggung jawab bersama, dari mulai Masyarakat, RT dan RW hingga pihak terkait.

(Na)

Bogor

Pemdes Cijeruk Sambut Mahasiswa IPB Yang Akan Melaksanakan KKN-T Untuk Menambah Wawasan Dan Pengembangan Desa

BERIMBANG.COM, Bogor – Pemerintah Desa Cijeruk menyambut baik kedatangan Mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Inovasi Institut Pertanian Bogor (IPB) University 2025 di wilayah Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Acara penyambutan Mahasiswa tersebut sekaligus pembukaan KKN-T, hadir dalam acara tersebut, Kepala Desa Cijeruk, Dosen pembimbing lapangan, Mahasiswa, BPD Desa Cijeruk, RT, RW, PKK, dan Kader. Tujuan dari KKN-T ini adalah perkembangan berkelanjutan masyarakat agromaritim untuk mencapai socio resilience atau untuk memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Desa melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh Mahasiswa.

Kepala Desa Cijeruk, H. Asep Saepul Rohman, S.ip mengungkapkan, Sangat pentingnya dilakukan penyambutan dan pembukaan resmi untuk Mahasiswa KKN-T. Selain itu, juga menjadikan ajang koordinasi antara Pemerintah Desa, Mahasiswa, dan Dosen pembimbing lapangan untuk kelancaran pelaksanaan program KKN-T yang akan dilaksanakan.

“Mahasiswa KKN-T yang menyusun program kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi Desa, dengan dukungan pasilitas dari pemerintah Desa,” ungkapnya Kepada Berimbang.com, selasa (1/7/205) usai acara pembukaan KKN-T

Dengan adanya KKN-T ini, Pemerintah Desa dapat memanfaatkan potensi Desa untuk menjadi lokasi KKN-T dan menggali potensi tersebut bersama Mahasiswa. KKN-T diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa dalam bentuk peningkatan pengembangan hidup, potensi Desa, dan pemberdayaan masyarakat, serta menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa.

“Melalui KKN-T, Mahasiswa dapat berkontribusi langsung dalam pembangunan Desa, sementara Pemerintah Desa mendapatkan dukungan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengembangkan potensi wilayahnya. Dan intinya Mahasiswa dan Pemerintah Desa dapat berkolaborasi dalam melakukan suatu kegiatan, sehingga masing – masing mendapatkan pengalaman yang bermanfaat bagi semua,” pungkasnya

(Na)

Berita Utama

Wawali Depok, Chandra Tantang Warga Yang Teriak Minta Mundur, Anton : Kesan Negatif, Berpotensi Konflik

BERIMBANG.com, Depok – Isu dugaan jual beli bangku sekolah di Sistem Penerimaan Murid Baru ( SPMB) di Kota Depok memantik reaksi keras dari warga yang juga Pembina Arema.,  Anton Sujarwo, yang menagih janji Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah , yang pernah berkomitmen akan mundur dari jabatannya jika terbukti ada praktik semacam itu.

Sebelumnya Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah menantang siapapun yang memintanya mundur

Menanggapi desakan agar dirinya mundur dari jabatan, Chandra Rahmansyah melontarkan tantangan terbuka. Ia meminta pihak-pihak yang menyuarakan hal tersebut untuk menemuinya secara langsung, alih-alih menyebar informasi yang memutarbalikkan fakta di media.

“Siapapun orangnya yang berteriak-teriak bahwa mundur wakil wali kota, suruh menghadap beliau (merujuk pada dirinya sendiri). Buka 24 jam,” tantangnya.

“Ngobrol saja. Bukan dengan cara muter balikan fakta, membuat seolah-olah membodohi masyarakat dengan informasi-informasi yang tidak benar.”

Ia menegaskan bahwa jabatan adalah amanah dan dirinya tidak gila jabatan.

“Jabatan itu titipan dari Allah. Jangan dipikir, saya ini orang gila jabatan,” tambahnya.

“Saya ingin meluruskan, saya bukan menerima tantangan Pak Wakil seperti yang disampaikan beliau di depan awak media,” tegas Anton, Senin (1/7).

Menurutnya, narasi ‘menantang dan ditantang’ justru menghadirkan kesan negatif dan mengarah pada konflik yang tak perlu.

“Bagi saya, bicara tantang-menantang itu kesannya serem kali,” ujar Anton sembari tertawa kecil.

Anton menyatakan bahwa dirinya hanya ingin mengingatkan janji moral seorang pemimpin di hadapan rakyat. Ia juga menegaskan komitmennya sebagai warga yang siap bertanggung jawab atas kritik yang ia sampaikan.

“Saya siap menghadap Pak Wakil, kapan pun 24 jam kurang 1 menit, jika memang diperintahkan untuk hadir di depan pimpinan kota. Karena saya percaya, kritik adalah bentuk kepedulian,” ungkapnya.

Isu mengenai jual beli bangku SPMB ini telah menjadi sorotan publik, terutama karena keterkaitan dengan nilai transparansi dan keadilan dalam sistem pendidikan.

IiK

Berita Utama

Viral, Dugaan Praktik Percaloan SPMB, Aktivis : Kalau Memang Guru Di Proses, Wakil Walikota Juga Harus Mundur

BERIMBANG.com, Depok – Polemik Sistem Penerimaan Murid Baru  (SPMB) di Kota Depok kembali memanas setelah seorang guru bernama Roni diduga terlibat dalam praktik percaloan dan kini sedang dalam proses penanganan oleh pihak berwenang. Menanggapi hal ini, seorang aktivis di Kota Depok, Hersong, menyuarakan protes keras di depan SDN 21 Depok.

Wakil Wali Kota Depok Siap Mundur Jika Terbukti Ada Praktik Titip Siswa, Komunitas Arema: Jangan Hanya Gertak Sambal!

Dalam pernyataan yang beredar di media sosial beberapa waktu yang lalu,   Hersong mengklaim sebagai “pembela kepala sekolah” dan bagian dari tim sukses salah satu tokoh politik, menantang Wakil Wali Kota Depok untuk menepati janji kampanyenya.

“Kalau memang Pak Roni ini diproses, kamu (Wakil Wali Kota) juga harus mundur. Sesuai dengan sumpah kampanye, akan mundur kalau ada jalur sokongan,” tegas Hersong dalam pernyataannya.

Menurut Hersong, tindakan yang dilakukan oleh Roni bukanlah sebuah kejahatan, melainkan upaya wajar untuk membantu murid dan guru yang kesulitan dalam proses PPDB. Ia menyayangkan tindakan penangkapan yang menurutnya tidak adil.

“Dia membantu guru, bantu muridnya, itu wajar. Orang main tangkep-tangkep aja. Pak Roni seorang guru, masa depan dia masih cerah,” ujarnya.

Hersong juga mengisyaratkan bahwa praktik semacam ini bukan hal baru dan kerap terjadi setiap tahun. Ia menggunakan istilah “calo menangkap calo” untuk menggambarkan situasi yang menurutnya ironis, serta menyebut bahwa praktik percaloan ada di berbagai sektor, tidak hanya pendidikan.

Lebih lanjut, ia menyerukan agar semua pihak yang terlibat untuk berdamai. Hersong mengklaim bahwa uang yang menjadi pokok permasalahan telah dikembalikan, sehingga ia meminta agar proses hukum tidak dilanjutkan.

“Berdamailah. Sudah, duit sudah dikembalikan. Kita sudah sama, apa lagi? Jangan korbankan guru dan operator dalam proses SPMB ini,” katanya.

Ia berharap fokus utama dikembalikan pada tujuan awal, yaitu memastikan seluruh anak di Depok mendapatkan kesempatan bersekolah.

“Yang penting warga Depok sekolah sesuai dengan cita-citanya,” tutup Hersong.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Wakil Wali Kota Depok maupun Dinas Pendidikan Kota Depok terkait pernyataan dan tantangan yang dilontarkan oleh Hersong. Pihak berwenang juga belum memberikan detail mengenai status hukum dan proses yang sedang dijalani oleh guru bernama Roni tersebut.

iik

Bogor

Pemdes Ciadeg Melaksanakan Kegiatan Peningkat Kapasitas Rembuk Stunting Yang Di Ikuti Para Kader Posyandu

BERIMBANG.COM, Bogor – Pemerintah Desa (Pemdes) Ciadeg melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas rembuk stunting yang di ikuti para Kader se-Desa Ciadeg Tahun 2025 sebagai upaya kolaboratif dalam mencegah dan menanggulangi kasus stunting di wilayah Desa Ciadeg.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, pada Senin 30 Juni 2025 dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Hadir dalam acara tersebut, Kepala Desa Ciadeg, Kepala Puskesmas Ciburayut, Pendidikan dan Kesehatan (Penkes) Kecamatan Cigombong, Bidan Desa Ciadeg, Koordinator Posyandu Kecamatan Cigombong, Para Kader Posyandu se-Desa Ciadeg, serta Bidang bagian ahli gigi Puskesmas Ciburayut.

Kepala Desa Ciadeg, Wahyu Rahayu menyampaikan diadakannya kegiatan peningkatan kapasitas rembuk stunting sebagai bentuk komitmen Desa Ciadeg dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka stunting.

“Stunting adalah masalah serius yang harus kita atasi bersama. Melalui rembuk stunting ini, kami berharap bisa merumuskan langkah konkret yang melibatkan seluruh elemen masyarakat demi memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan cerdas,” ungkapnya.

Lanjut. Wahyu menjelaskan, stunting bukan penyakit tapi kondisi gagal tumbuh karena kurangnya asupan makanan dan terjadinya infeksi berulang dalam jangka waktu.

” Maka dari itu, melalui kegiatan ini sebagai agenda dan fokus pada penyusunan program intervensi, seperti peningkatan layanan posyandu, penyuluhan gizi untuk ibu hamil dan menyusui, serta pemantau Balita. Tentunya perlunya peran penting dari pihak terkait dan melakukan pemantauan tumbuh kembang anak melalui posyandu setiap bulannya,” jelasnya.

(Na)

Jelajah Desa

Jurnalis Cicago Perkuat Kapasitas Lewat Pelatihan Profesional di Cibalung

BERIMBANG.com, Bogor – Semangat peningkatan kualitas jurnalistik terus digelorakan oleh Paguyuban Jurnalis Cicago (Cijeruk, Caringin, Cigombong) yang menggelar Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi Wartawan pada Sabtu (28/6/2025) di Aula Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan jurnalis dari tiga kecamatan serta menghadirkan narasumber berpengalaman, di antaranya Herman Indrabudi (Ketua PWI Kota Bogor), Furqon Munawar (Pimred iNews Bogor), dan M. Nurrofik (Plt. Ketua PWI Kabupaten Bogor sekaligus Ketua SMSI Bogor Raya).

Dalam sesi penyampaian materi, M. Nurrofik menekankan pentingnya peningkatan kapasitas wartawan di era digital. Ia mendorong para jurnalis lokal, khususnya yang berbasis di media daring, untuk aktif bergabung dengan organisasi seperti Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) agar lebih memahami kode etik, manajemen redaksi, serta tantangan dunia pers modern.

“Dengan pelatihan seperti ini, kita membuka ruang diskusi dan berbagi ilmu antar wartawan. Ini penting untuk menjaga kualitas informasi dan integritas media lokal,” ujar Nurrofik.

Ia juga menyampaikan harapannya agar komunitas jurnalis di wilayah Bogor Selatan bisa terus tumbuh dan menjadi mitra strategis dalam penyebaran informasi publik yang akurat dan bertanggung jawab.

Pelatihan ini disambut antusias oleh peserta. Mereka berharap agenda serupa dapat rutin diselenggarakan demi menjaga profesionalisme wartawan di tingkat akar rumput.

(Red)

Berita Utama

Wawali Depok , Chandra Rahmansyah Angkat Bicara Tanggapi Isu Miring SPMB Yang Menyeret Namanya

BERIMBANG.com, Depok – Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah, angkat bicara menanggapi isu miring seputar Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang menyeret namanya. Dengan tegas, ia membantah adanya praktik jual beli kursi di sekolah negeri dan menyebut kasus yang ramai dibicarakan sebagai murni penipuan oleh oknum yang tidak terkait dengan panitia resmi.

Baca juga : Wakil Wali Kota Depok Siap Mundur Jika Terbukti Ada Praktik Titip Siswa, Komunitas Arema: Jangan Hanya Gertak Sambal!

Chandra Rahmansyah menyatakan bahwa tudingan yang dialamatkan kepadanya adalah hal biasa dalam dinamika politik. Namun, ia menekankan bahwa Pemerintah Kota Depok berkomitmen penuh menjaga integritas SPMB tahun ini.

“Sampai saat ini kita bisa pastikan, tidak ada kursi yang dijual dan tidak ada kursi yang dibeli sampai hari ini. Tidak ada jual beli kursi di sekolah dalam SPMB hari ini di kota Depok,” tegas Chandra di hadapan awak media.

Menurutnya, kasus “tangkap tangan” yang terjadi justru menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memberantas praktik lancung. Ia mengungkapkan bahwa penangkapan tersebut dikoordinasikan langsung dengannya dan Walikota.

“Penangkapan OTT tersebut itulah bukti pemerintah mampu mencegah bahwa PPDB atau SPMB tahun ini bersih, clear and clean,” ujarnya. “Yang terduga pelaku itu kan bukan panitia SPMB. Bukan bagian dari panitia, bukan kepala sekolah, bukan operator.”

Dugaan Penipuan, Bukan Jual Beli Kursi

Chandra meluruskan bahwa kasus yang terjadi lebih kuat mengarah pada unsur penipuan. Seorang oknum guru dari Mekarjaya diduga menipu orang tua murid dengan menjanjikan kursi di salah satu SMP Negeri dengan imbalan uang sebesar Rp 7,5 juta.

“Jadi kasus ini masuk ranahnya kalau saya sih dugaan penipuan ya. Dia menipu si orang tua murid itu, yang nggak ada kaitannya dengan panitia SPMB,” jelasnya.

Ia mengapresiasi komitmen Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok yang menjalankan arahan Walikota untuk tidak memberi ruang bagi praktik titip-menitip siswa.

Tantang Pihak yang Meminta Mundur

Menanggapi desakan agar dirinya mundur dari jabatan, Chandra Rahmansyah melontarkan tantangan terbuka. Ia meminta pihak-pihak yang menyuarakan hal tersebut untuk menemuinya secara langsung, alih-alih menyebar informasi yang memutarbalikkan fakta di media.

“Siapapun orangnya yang berteriak-teriak bahwa mundur wakil wali kota, suruh menghadap beliau (merujuk pada dirinya sendiri). Buka 24 jam,” tantangnya. “Ngobrol saja. Bukan dengan cara muter balikan fakta, membuat seolah-olah membodohi masyarakat dengan informasi-informasi yang tidak benar.”

Ia menegaskan bahwa jabatan adalah amanah dan dirinya tidak gila jabatan.

“Jabatan itu titipan dari Allah. Jangan dipikir, saya ini orang gila jabatan,” tambahnya.

Komitmen pada Keadilan Sosial dan Pancasila

Lebih jauh, Chandra mengaitkan upaya mewujudkan SPMB yang bersih dengan implementasi nilai-nilai Pancasila, khususnya Sila Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurutnya, pemerataan akses pendidikan adalah salah satu wujud kesetiaan pada Pancasila dan UUD 1945.

“Pihak yang tidak mendukung ini, saya duga juga pihak yang anti-Pancasila berarti,” cetusnya. “Mari sama-sama kita buktikan bahwa kita setia kepada Pancasila dengan menciptakan akses yang seadil-adilnya kepada seluruh anak-anak kita di kota Depok, khususnya lewat momentum SPMB ini.”

Ia juga mengingatkan kembali program Walikota untuk menyiapkan rintisan sekolah gratis agar tidak ada lagi anak di Depok yang putus sekolah karena kendala biaya.

iik

Jabodetabek

Meriah! SMK YKTB Bogor Gelar Hajat Besar, Angkat Seni Budaya Sunda Lewat Lomba dan Pentas

BERIMBANG com, Bogor – SMK YKTB Bogor tengah menggelar hajatan akbar bertajuk Hajat Besar YKTB Era Baru. Selama tiga hari penuh, dari 23 hingga 25 Juni 2025, suasana kampus di Jalan DR. Sumeru No. 42, Kota Bogor, dipenuhi sorak sorai pelajar yang menampilkan kreativitasnya dalam balutan seni budaya Sunda.

Acara ini merupakan bagian dari Class Meeting and YKTB Got Talent yang diikuti oleh seluruh pelajar dari SMP dan SMK di bawah naungan Yayasan Kejuruan Teknologi Baru (YKTB). Tujuannya jelas: menjaga warisan budaya Sunda sekaligus menggali potensi siswa secara kreatif dan kompetitif.

“Penyelenggaraan ini menegaskan kembali peran YKTB sebagai lembaga pendidikan yang tak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pembangunan karakter dan keterampilan siswa,” ujar Direktur Pendidikan YKTB, Ir. Deden Hari Rahardja.

Beragam kegiatan digelar dalam agenda ini, mulai dari Taruna Panca Waluya yang menampilkan seni tari Jaipongan, hingga aneka lomba tradisional seperti galasin, egrang, dan bakiak. Semuanya membangkitkan semangat kebersamaan dan nilai-nilai budaya lokal.

Tak ketinggalan, siswa juga memeriahkan acara lewat Stand Kadaharan Sunda, lomba fashion adat Sunda, pidato dalam bahasa Sunda, hingga tembang-tembang khas tanah Pasundan. Kreativitas dan semangat pelajar pun tumpah ruah di setiap sudut kampus.

Hajat besar ini jadi bukti bahwa pendidikan tak hanya soal buku, tapi juga soal rasa dan budaya.

(Deny Irawan)

Berita Utama

Titipan Siswa Terbongkar: Di Mana Janji Mundur Chandra Rahmansyah?

BERIMBANG com, Depok — Angin segar perubahan yang dijanjikan Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, kini tengah diuji. Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, Chandra dengan lantang menyatakan komitmennya: akan mundur dari jabatannya jika masih ditemukan praktik jual-beli bangku sekolah di Kota Depok. Namun fakta terbaru menunjukkan, kenyataan tak semanis janji kampanye.

Baca juga: Wakil Wali Kota Depok Siap Mundur Jika Terbukti Ada Praktik Titip Siswa, Komunitas Arema: Jangan Hanya Gertak Sambal!

“Pegang ini janji saya. Kalau nanti setelah kami dilantik masih ada praktik jual beli bangku sekolah di Kota Depok, maka saya orang pertama yang akan mengundurkan diri,” tegas Chandra dalam video yang diunggah melalui laman Facebook seorang warga.

Namun, belum genap setahun masa jabatannya berjalan, praktik busuk itu kembali terungkap. Seorang oknum guru di salah satu SMP Negeri di Depok terbukti terlibat dalam praktik “titip-menitip siswa” dan langsung dijatuhi sanksi administratif oleh Dinas Pendidikan Kota Depok. Meski baru satu kasus yang terungkap secara resmi, publik bertanya: apakah ini hanya puncak gunung es dari sistem bobrok yang dibiarkan berlarut-larut?

Pernyataan Chandra yang dulu menuai pujian, kini berubah menjadi bumerang. Janji itu kembali diputar masyarakat, bukan untuk mengenang, tapi untuk menagih konsistensi.

Anton Sujarwo, Pembina Komunitas Arek Malang (Arema), ikut bersuara lantang. Baginya, janji pengunduran diri itu bukan sekadar omong kosong yang bisa dihapus begitu saja oleh waktu dan jabatan.

“Saya mengapresiasi keberanian Chandra. Tapi jangan sampai itu hanya jadi gertak sambal. Kalau memang terbukti ada praktik titip siswa dan jual-beli bangku, ia harus menepati ucapannya,” tegas Anton kepada Berimbang.com, Rabu (26/6).

Lebih jauh, Anton menyebut praktik ini bukan sekadar pelanggaran administratif, tapi sebuah kejahatan moral dan sosial dalam dunia pendidikan.

“Rakyat kecil yang tak punya koneksi harus bersaing secara sehat, sementara bangku sekolah diperjualbelikan bak komoditas. Ini bukan hanya soal moral pejabat, tapi soal keadilan sosial,” ujarnya.

Pemerintah Kota Depok sendiri melalui Dinas Pendidikan menyatakan tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB), dan memperketat pengawasan di tingkat sekolah. Tapi publik tak lagi cukup dengan janji normatif.

Yang kini ditunggu masyarakat bukan sekadar evaluasi, tapi tindakan nyata. Jika benar Chandra Rahmansyah memegang prinsip sebagaimana yang ia ucapkan, maka mundur dari jabatan adalah bentuk tanggung jawab, bukan kekalahan.

Lalu, kapan janji itu ditepati?

Atau apakah kata-kata dalam video itu hanya akan menjadi catatan viral tanpa konsekuensi, seperti janji-janji lainnya yang tenggelam dalam riuhnya politik kota?

iik