Penulis: admin berimbang

Bogor

Pemdes Ciadeg Melaksanakan Kegiatan Peningkat Kapasitas Rembuk Stunting Yang Di Ikuti Para Kader Posyandu

BERIMBANG.COM, Bogor – Pemerintah Desa (Pemdes) Ciadeg melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas rembuk stunting yang di ikuti para Kader se-Desa Ciadeg Tahun 2025 sebagai upaya kolaboratif dalam mencegah dan menanggulangi kasus stunting di wilayah Desa Ciadeg.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, pada Senin 30 Juni 2025 dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Hadir dalam acara tersebut, Kepala Desa Ciadeg, Kepala Puskesmas Ciburayut, Pendidikan dan Kesehatan (Penkes) Kecamatan Cigombong, Bidan Desa Ciadeg, Koordinator Posyandu Kecamatan Cigombong, Para Kader Posyandu se-Desa Ciadeg, serta Bidang bagian ahli gigi Puskesmas Ciburayut.

Kepala Desa Ciadeg, Wahyu Rahayu menyampaikan diadakannya kegiatan peningkatan kapasitas rembuk stunting sebagai bentuk komitmen Desa Ciadeg dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka stunting.

“Stunting adalah masalah serius yang harus kita atasi bersama. Melalui rembuk stunting ini, kami berharap bisa merumuskan langkah konkret yang melibatkan seluruh elemen masyarakat demi memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan cerdas,” ungkapnya.

Lanjut. Wahyu menjelaskan, stunting bukan penyakit tapi kondisi gagal tumbuh karena kurangnya asupan makanan dan terjadinya infeksi berulang dalam jangka waktu.

” Maka dari itu, melalui kegiatan ini sebagai agenda dan fokus pada penyusunan program intervensi, seperti peningkatan layanan posyandu, penyuluhan gizi untuk ibu hamil dan menyusui, serta pemantau Balita. Tentunya perlunya peran penting dari pihak terkait dan melakukan pemantauan tumbuh kembang anak melalui posyandu setiap bulannya,” jelasnya.

(Na)

Jelajah Desa

Jurnalis Cicago Perkuat Kapasitas Lewat Pelatihan Profesional di Cibalung

BERIMBANG.com, Bogor – Semangat peningkatan kualitas jurnalistik terus digelorakan oleh Paguyuban Jurnalis Cicago (Cijeruk, Caringin, Cigombong) yang menggelar Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi Wartawan pada Sabtu (28/6/2025) di Aula Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan jurnalis dari tiga kecamatan serta menghadirkan narasumber berpengalaman, di antaranya Herman Indrabudi (Ketua PWI Kota Bogor), Furqon Munawar (Pimred iNews Bogor), dan M. Nurrofik (Plt. Ketua PWI Kabupaten Bogor sekaligus Ketua SMSI Bogor Raya).

Dalam sesi penyampaian materi, M. Nurrofik menekankan pentingnya peningkatan kapasitas wartawan di era digital. Ia mendorong para jurnalis lokal, khususnya yang berbasis di media daring, untuk aktif bergabung dengan organisasi seperti Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) agar lebih memahami kode etik, manajemen redaksi, serta tantangan dunia pers modern.

“Dengan pelatihan seperti ini, kita membuka ruang diskusi dan berbagi ilmu antar wartawan. Ini penting untuk menjaga kualitas informasi dan integritas media lokal,” ujar Nurrofik.

Ia juga menyampaikan harapannya agar komunitas jurnalis di wilayah Bogor Selatan bisa terus tumbuh dan menjadi mitra strategis dalam penyebaran informasi publik yang akurat dan bertanggung jawab.

Pelatihan ini disambut antusias oleh peserta. Mereka berharap agenda serupa dapat rutin diselenggarakan demi menjaga profesionalisme wartawan di tingkat akar rumput.

(Red)

Berita Utama

Wawali Depok , Chandra Rahmansyah Angkat Bicara Tanggapi Isu Miring SPMB Yang Menyeret Namanya

BERIMBANG.com, Depok – Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah, angkat bicara menanggapi isu miring seputar Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang menyeret namanya. Dengan tegas, ia membantah adanya praktik jual beli kursi di sekolah negeri dan menyebut kasus yang ramai dibicarakan sebagai murni penipuan oleh oknum yang tidak terkait dengan panitia resmi.

Baca juga : Wakil Wali Kota Depok Siap Mundur Jika Terbukti Ada Praktik Titip Siswa, Komunitas Arema: Jangan Hanya Gertak Sambal!

Chandra Rahmansyah menyatakan bahwa tudingan yang dialamatkan kepadanya adalah hal biasa dalam dinamika politik. Namun, ia menekankan bahwa Pemerintah Kota Depok berkomitmen penuh menjaga integritas SPMB tahun ini.

“Sampai saat ini kita bisa pastikan, tidak ada kursi yang dijual dan tidak ada kursi yang dibeli sampai hari ini. Tidak ada jual beli kursi di sekolah dalam SPMB hari ini di kota Depok,” tegas Chandra di hadapan awak media.

Menurutnya, kasus “tangkap tangan” yang terjadi justru menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memberantas praktik lancung. Ia mengungkapkan bahwa penangkapan tersebut dikoordinasikan langsung dengannya dan Walikota.

“Penangkapan OTT tersebut itulah bukti pemerintah mampu mencegah bahwa PPDB atau SPMB tahun ini bersih, clear and clean,” ujarnya. “Yang terduga pelaku itu kan bukan panitia SPMB. Bukan bagian dari panitia, bukan kepala sekolah, bukan operator.”

Dugaan Penipuan, Bukan Jual Beli Kursi

Chandra meluruskan bahwa kasus yang terjadi lebih kuat mengarah pada unsur penipuan. Seorang oknum guru dari Mekarjaya diduga menipu orang tua murid dengan menjanjikan kursi di salah satu SMP Negeri dengan imbalan uang sebesar Rp 7,5 juta.

“Jadi kasus ini masuk ranahnya kalau saya sih dugaan penipuan ya. Dia menipu si orang tua murid itu, yang nggak ada kaitannya dengan panitia SPMB,” jelasnya.

Ia mengapresiasi komitmen Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok yang menjalankan arahan Walikota untuk tidak memberi ruang bagi praktik titip-menitip siswa.

Tantang Pihak yang Meminta Mundur

Menanggapi desakan agar dirinya mundur dari jabatan, Chandra Rahmansyah melontarkan tantangan terbuka. Ia meminta pihak-pihak yang menyuarakan hal tersebut untuk menemuinya secara langsung, alih-alih menyebar informasi yang memutarbalikkan fakta di media.

“Siapapun orangnya yang berteriak-teriak bahwa mundur wakil wali kota, suruh menghadap beliau (merujuk pada dirinya sendiri). Buka 24 jam,” tantangnya. “Ngobrol saja. Bukan dengan cara muter balikan fakta, membuat seolah-olah membodohi masyarakat dengan informasi-informasi yang tidak benar.”

Ia menegaskan bahwa jabatan adalah amanah dan dirinya tidak gila jabatan.

“Jabatan itu titipan dari Allah. Jangan dipikir, saya ini orang gila jabatan,” tambahnya.

Komitmen pada Keadilan Sosial dan Pancasila

Lebih jauh, Chandra mengaitkan upaya mewujudkan SPMB yang bersih dengan implementasi nilai-nilai Pancasila, khususnya Sila Kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurutnya, pemerataan akses pendidikan adalah salah satu wujud kesetiaan pada Pancasila dan UUD 1945.

“Pihak yang tidak mendukung ini, saya duga juga pihak yang anti-Pancasila berarti,” cetusnya. “Mari sama-sama kita buktikan bahwa kita setia kepada Pancasila dengan menciptakan akses yang seadil-adilnya kepada seluruh anak-anak kita di kota Depok, khususnya lewat momentum SPMB ini.”

Ia juga mengingatkan kembali program Walikota untuk menyiapkan rintisan sekolah gratis agar tidak ada lagi anak di Depok yang putus sekolah karena kendala biaya.

iik

Jabodetabek

Meriah! SMK YKTB Bogor Gelar Hajat Besar, Angkat Seni Budaya Sunda Lewat Lomba dan Pentas

BERIMBANG com, Bogor – SMK YKTB Bogor tengah menggelar hajatan akbar bertajuk Hajat Besar YKTB Era Baru. Selama tiga hari penuh, dari 23 hingga 25 Juni 2025, suasana kampus di Jalan DR. Sumeru No. 42, Kota Bogor, dipenuhi sorak sorai pelajar yang menampilkan kreativitasnya dalam balutan seni budaya Sunda.

Acara ini merupakan bagian dari Class Meeting and YKTB Got Talent yang diikuti oleh seluruh pelajar dari SMP dan SMK di bawah naungan Yayasan Kejuruan Teknologi Baru (YKTB). Tujuannya jelas: menjaga warisan budaya Sunda sekaligus menggali potensi siswa secara kreatif dan kompetitif.

“Penyelenggaraan ini menegaskan kembali peran YKTB sebagai lembaga pendidikan yang tak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pembangunan karakter dan keterampilan siswa,” ujar Direktur Pendidikan YKTB, Ir. Deden Hari Rahardja.

Beragam kegiatan digelar dalam agenda ini, mulai dari Taruna Panca Waluya yang menampilkan seni tari Jaipongan, hingga aneka lomba tradisional seperti galasin, egrang, dan bakiak. Semuanya membangkitkan semangat kebersamaan dan nilai-nilai budaya lokal.

Tak ketinggalan, siswa juga memeriahkan acara lewat Stand Kadaharan Sunda, lomba fashion adat Sunda, pidato dalam bahasa Sunda, hingga tembang-tembang khas tanah Pasundan. Kreativitas dan semangat pelajar pun tumpah ruah di setiap sudut kampus.

Hajat besar ini jadi bukti bahwa pendidikan tak hanya soal buku, tapi juga soal rasa dan budaya.

(Deny Irawan)

Berita Utama

Titipan Siswa Terbongkar: Di Mana Janji Mundur Chandra Rahmansyah?

BERIMBANG com, Depok — Angin segar perubahan yang dijanjikan Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, kini tengah diuji. Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, Chandra dengan lantang menyatakan komitmennya: akan mundur dari jabatannya jika masih ditemukan praktik jual-beli bangku sekolah di Kota Depok. Namun fakta terbaru menunjukkan, kenyataan tak semanis janji kampanye.

Baca juga: Wakil Wali Kota Depok Siap Mundur Jika Terbukti Ada Praktik Titip Siswa, Komunitas Arema: Jangan Hanya Gertak Sambal!

“Pegang ini janji saya. Kalau nanti setelah kami dilantik masih ada praktik jual beli bangku sekolah di Kota Depok, maka saya orang pertama yang akan mengundurkan diri,” tegas Chandra dalam video yang diunggah melalui laman Facebook seorang warga.

Namun, belum genap setahun masa jabatannya berjalan, praktik busuk itu kembali terungkap. Seorang oknum guru di salah satu SMP Negeri di Depok terbukti terlibat dalam praktik “titip-menitip siswa” dan langsung dijatuhi sanksi administratif oleh Dinas Pendidikan Kota Depok. Meski baru satu kasus yang terungkap secara resmi, publik bertanya: apakah ini hanya puncak gunung es dari sistem bobrok yang dibiarkan berlarut-larut?

Pernyataan Chandra yang dulu menuai pujian, kini berubah menjadi bumerang. Janji itu kembali diputar masyarakat, bukan untuk mengenang, tapi untuk menagih konsistensi.

Anton Sujarwo, Pembina Komunitas Arek Malang (Arema), ikut bersuara lantang. Baginya, janji pengunduran diri itu bukan sekadar omong kosong yang bisa dihapus begitu saja oleh waktu dan jabatan.

“Saya mengapresiasi keberanian Chandra. Tapi jangan sampai itu hanya jadi gertak sambal. Kalau memang terbukti ada praktik titip siswa dan jual-beli bangku, ia harus menepati ucapannya,” tegas Anton kepada Berimbang.com, Rabu (26/6).

Lebih jauh, Anton menyebut praktik ini bukan sekadar pelanggaran administratif, tapi sebuah kejahatan moral dan sosial dalam dunia pendidikan.

“Rakyat kecil yang tak punya koneksi harus bersaing secara sehat, sementara bangku sekolah diperjualbelikan bak komoditas. Ini bukan hanya soal moral pejabat, tapi soal keadilan sosial,” ujarnya.

Pemerintah Kota Depok sendiri melalui Dinas Pendidikan menyatakan tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB), dan memperketat pengawasan di tingkat sekolah. Tapi publik tak lagi cukup dengan janji normatif.

Yang kini ditunggu masyarakat bukan sekadar evaluasi, tapi tindakan nyata. Jika benar Chandra Rahmansyah memegang prinsip sebagaimana yang ia ucapkan, maka mundur dari jabatan adalah bentuk tanggung jawab, bukan kekalahan.

Lalu, kapan janji itu ditepati?

Atau apakah kata-kata dalam video itu hanya akan menjadi catatan viral tanpa konsekuensi, seperti janji-janji lainnya yang tenggelam dalam riuhnya politik kota?

iik

Jelajah Desa

Barang Wisatawan Raib di Parkiran Puncak Darma, Keamanan Geopark Ciletuh Dipertanyakan

BERIMBANG com, Sukabumi – Seorang wisatawan asal Bogor, Deny Negara Irawan, mengalami kejadian tak menyenangkan saat berwisata ke kawasan Puncak Darma, Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi. Satu tas ransel dan tenda miliknya hilang saat ia tinggalkan di atas sepeda motor yang diparkir.

Deny mengaku sudah beberapa kali berkunjung ke Geopark Ciletuh untuk “healing” menikmati keindahan alam. Namun kejadian kali ini membuatnya kecewa.

“Saya sering ke sini, tempatnya indah banget. Tapi baru kali ini saya jadi korban. Motor saya parkir di atas,tenda di atas jok. Pas balik, semuanya sudah raib,” ungkap Deny kepada Minggu (23/6).

Menurut Deny,Tenda untuk camping pinggir pantai hilang,jadi saya tidur di penginapan agak kurang seru.

Ia menyayangkan tidak adanya sistem keamanan yang memadai di lokasi wisata populer tersebut.

“Sayang banget. Geopark sebagus ini tapi nggak ada petugas parkir, nggak ada CCTV. Harusnya pihak pengelola atau desa lebih serius soal keamanan,” katanya.

Lokasi Populer, Pengawasan Minim

Puncak Darma merupakan salah satu titik tertinggi di Geopark Ciletuh, yang dikenal dengan lanskap Teluk Ciletuh berbentuk tapal kuda. Lokasinya yang berada di ketinggian 230 mdpl sering jadi tujuan utama wisatawan untuk berswafoto dan menikmati matahari terbenam.

Namun minimnya pengawasan kini menjadi sorotan. Banyak warganet yang ikut menyesalkan kejadian tersebut dan meminta aparat setempat bertindak.

Imbauan bagi Pengunjung

Kasus ini menjadi peringatan bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke Geopark Ciletuh:

Jangan meninggalkan barang berharga di atas kendaraan.

Gunakan kunci tambahan dan pengaman untuk barang bawaan.

Waspadai lingkungan sekitar dan jangan ragu melapor jika melihat gelagat mencurigakan.

Awak media masih menunggu pernyataan resmi dari aparat desa Girimukti maupun Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi terkait kejadian ini.

(Deny)

BogorDepok

Sambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah Pemerintah Kecamatan Cijeruk Gelar Pawai Obor Yang Di Ikuti Ribuan Warga

BERIMBANG.COM, BOGOR – Semarak menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah terasa hangat di Wilayah Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Ketika warga dari masing – masing Desa se-Kecamatan Cijeruk mengikuti Pawai Obor yang digelar malam ini, Kamis (26/6/2025).

Acara ini menjadi bagian dari tradisi tahunan Pemerintah Kecamatan Cijeruk dan masyarakat dalam menyambut datangnya 1 Muharram dengan penuh suka cita dan nuansa religius.

Acara 1 Muharram yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kecamatan Cijeruk itu, sangat di apresiasi oleh Ketua Paguyuban Cipelang Herang, sehingga ikut serta dalam memeriahkannya dengan mengerahkan semua Anggotanya dan menugaskan Satuan Tugas (Satgas) untuk membantu pengamanan serta mengatur lalulintas demi kelancaran acara tersebut.

“Paguyuban Cipelang Herang selalu mengutamakan pada setiap kegiatan keagamaan demi meningkatkan keimanan dan ketakwaan sebagai umat Muslim. Tahun Baru Islam atau 1 Muharram adalah momen penting bagi umat Muslim untuk merenungkan makna hijrah dan memperbarui niat dalam menjalani kehidupan sesuai ajaran Islam. Selain itu, 1 Muharram juga menjadi waktu untuk berintrospeksi diri, memperbanyak amal ibadah, dan mempererat tali silaturahmi,” ungkapnya Ketua Paguyuban Cipelang Herang H. Deni Saputra, Sh. Saat berlangsungnya acara.

Acara 1 Muharram 1447 Hijriyah ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Cijeruk, Muhammad Fachrulah, S.Sos, M.Si, yang hadir mewakili Camat Cijeruk Moch Sobar Mansoer, S.IP, M.Si. Dalam sambutannya, Sekcam menekankan pentingnya menjadikan momentum Muharam sebagai pendorong perubahan positif bagi masyarakat.

“Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari semangat kebersamaan masyarakat Kecamatan Cijeruk dalam menumbuhkan nilai-nilai religius. Mari jadikan tahun baru Islam ini sebagai momentum memperkuat akhlak, solidaritas sosial, serta menjadikan Cijeruk lebih mandiri dan berdaya,” ujarnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakapolsek Cijeruk AKP Sutopo Pranolo, SH, Para Kepala Desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Ketua MUI Kecamatan Cijeruk, Ketua KUA Kecamatan Cijeruk beserta jajaran, serta perwakilan organisasi kepemudaan seperti KNPI dan Karang Taruna.

Pantauan Berimbang.com dilokasi, suasana kemeriahan dengan pawai obor yang diikuti oleh seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Cijeruk bersama ribuan warganya, sehingga sepanjang jalan Kantor Kecamatan Cijeruk dan halaman Kantor Kecamatan seketika menjadi lautan cahaya obor, disertai lantunan sholawat. Puncak acara ditandai dengan Cijeruk Bersholawat yang dipimpin para Tokoh Agama dan Ustadz kondang asal Kabupaten Bogor.

(Na)

Jabodetabek

Kyai NU Depok Ajak Wartawan Jaga Akhlak dan Etika Informasi di Era Digital

BERIMBANG.com, Balaikota Depok – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok, KH. Achmad Solechan, atau yang akrab disapa Kyai Alech, hadir memberikan tausyiah dalam Pengajian Bulanan Majelis Taklim Balai Wartawan (MT. Balwan) Kota Depok yang digelar pada Kamis (26/6/2025) di Sekretariat Balai Wartawan Kota Depok.

Dalam tausyiahnya, Kyai Alech menekankan pentingnya akhlakul karimah (akhlak mulia) sebagai landasan dalam setiap aktivitas, khususnya di bidang jurnalistik. Menurutnya, wartawan memiliki peran strategis sebagai penjaga nilai-nilai kebenaran di tengah derasnya arus informasi digital yang kian sulit dibendung.

“Tembok-tembok tebal itu tidak akan mampu membendung kekuatan para jurnalis jika mereka bersatu dengan kekuatan ilmu, pena, dan akhlak,” tegas Kyai Alech di hadapan jamaah yang mayoritas merupakan insan pers Kota Depok.

Ia mengingatkan, transformasi digital telah memungkinkan siapa saja menjadi penyebar informasi. Namun, kemudahan itu justru menuntut tanggung jawab moral yang lebih besar agar informasi yang tersebar tidak merusak nilai kemanusiaan dan kebangsaan.

Lebih lanjut, Kyai Alech menyinggung keteladanan Rasulullah SAW saat menaklukkan Kota Mekkah. Meski pernah dihina dan diperangi, Nabi Muhammad justru menunjukkan akhlak luhur dengan memberikan maaf, bahkan kepada musuh besarnya seperti Abu Sufyan.

“Ini bukan sekadar kisah sejarah, tapi pelajaran moral. Di tengah era media yang penuh ujaran kebencian, wartawan justru harus menjadi penyejuk dan penjaga etika informasi,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa profesi wartawan bukan hanya menyampaikan fakta, tapi juga membawa misi moral dalam membangun peradaban berakhlak.

“Semoga melalui pengajian seperti ini, kita saling menguatkan dan menjaga keutuhan bangsa dengan tulisan dan sikap yang mencerminkan akhlakul karimah,” tutupnya.

Ketua MT. Balwan Kota Depok, Adie Rakasiwi, mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya pengajian yang bertepatan dengan momen pergantian Tahun Baru Islam 1447 Hijriah. Ia berharap pengajian ini menjadi momentum mempererat silaturahmi di kalangan wartawan.

“Alhamdulillah, pengajian bulanan MT. Balwan Kota Depok dipenuhi jamaah. Semoga semangat Tahun Baru Islam membuat kita semua lebih rajin mengaji dan menjaga ukhuwah,” katanya.

Sementara itu, Ustadz Syahruddin El-Fikri, selaku guru tetap Majelis Taklim Balwan, mengajak jamaah untuk bermuhasabah dan memohon ampunan di awal tahun hijriah.

“Mari kita sambut tahun baru ini dengan hati bersih, semangat baru, dan tekad memperkuat nilai-nilai keislaman serta semangat kebangsaan di kalangan insan pers,” pungkasnya.***

Jelajah Desa

Truk Dinas Buang Sampah Sembarangan di Lahan Warga Ciadeg

BERIMBANG.com, Cigombong– Tumpukan sampah plastik, sisa makanan, dan limbah hotel menggunung di sebidang lahan kosong milik warga di Kampung Lengis, RT 01 RW 09, Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Pemandangan ini bukan ulah oknum tak dikenal, melainkan truk pengangkut milik UPT Pengelolaan Sampah Wilayah III Ciawi, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pengelolaan lingkungan.

Insiden pembuangan sampah itu terjadi pada Rabu dini hari, 25 Juni 2025, sekitar pukul 03.00. Truk bernomor polisi F 8169 H itu disebut membawa limbah dari Hotel 5G Resort di Desa Warung Menteng. Alih-alih membawa sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) resmi, sopir truk justru membuangnya di lahan terbuka tanpa izin.

“Ketika kami bangun pagi, tumpukan sampah sudah ada di sana. Bau menyengat dan lalat langsung menyerbu,” ujar salah satu warga sekitar

Warga pun bergerak cepat. Ketua RT setempat melayangkan protes dan meminta pertanggungjawaban dari pihak terkait. Malam harinya, sekitar pukul 19.30, truk yang sama datang kembali dan mengangkut tumpukan sampah tersebut.

Namun insiden ini menyisakan tanda tanya. Mengapa truk pengangkut sampah milik pemerintah bisa dengan mudah membuang limbah sembarangan?

Pemerhati lingkungan di kawasan Cigombong menilai kasus ini sebagai ironi dalam tata kelola sampah. “Ini bukan soal teknis semata, ini soal tanggung jawab. Jika pihak UPT sendiri yang membuang sembarangan, bagaimana masyarakat bisa percaya dan mau disiplin dalam urusan sampah?” ujar aktivis komunitas Lingkungan Hidup.

Data dari anggaran daerah Kabupaten Bogor menunjukkan bahwa pengelolaan sampah sudah dialokasikan dana rutin setiap tahun, termasuk untuk transportasi dan pembuangan akhir. Warga mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap kinerja UPT Ciawi dan menuntut sanksi tegas bagi pelaku.

“Kalau tidak ditindak, besok-besok bisa terulang lagi. Jangan sampai lahan warga dijadikan TPA dadakan hanya karena malas atau ingin cepat,” kata seorang ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar lokasi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor terkait kejadian tersebut.

(Deny Negara Irawan)

Daerah

Wakil Wali Kota Depok Siap Mundur Jika Terbukti Ada Praktik Titip Siswa, Komunitas Arema: Jangan Hanya Gertak Sambal!

Depok, Berimbang.com — Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, menyatakan komitmennya untuk mundur dari jabatannya jika terbukti masih ada praktik jual-beli bangku sekolah di wilayah Kota Depok. Pernyataan ini ia sampaikan dalam sebuah video yang kini beredar luas di media sosial.

“Pegang ini janji saya, omongan saya. Kalau nanti setelah kami dilantik, masih ada praktik jual beli bangku sekolah di Kota Depok, maka saya orang pertama yang akan mengundurkan diri sebagai wakil wali kota Depok,” ujar Chandra dalam rekaman video yang diunggah di laman Facebook salah satu warga.

Pernyataan tegas itu sontak menuai perhatian publik, terutama para pemerhati pendidikan. Pasalnya, di tengah musim Sistem Penerimaan Murid Baru ( SPMB), keluhan mengenai praktik “titipan siswa” kembali mencuat. Bahkan, diketahui seorang oknum guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Depok telah dikenakan sanksi administratif oleh Pemerintah Kota Depok karena terbukti terlibat dalam praktik titip-menitip siswa.

Menanggapi polemik tersebut, Anton Sujarwo, Pembina Komunitas Arek Malang (Arema), turut angkat suara. Ia menilai janji pengunduran diri Chandra Rahmansyah harus dikawal oleh publik dan tidak hanya dijadikan retorika politik semata.

> “Saya mengapresiasi keberanian Chandra Rahmansyah dalam menyatakan sikap. Tapi jangan sampai itu hanya jadi gertak sambal. Kalau memang terbukti ada praktik titip siswa dan jual-beli bangku, ia harus menepati ucapannya,” ujar Anton saat dihubungi Berimbang.com, Rabu (26/6).

Anton menambahkan, praktik titip siswa dan jual-beli bangku adalah bentuk kejahatan pendidikan yang mencederai keadilan bagi siswa lain yang berjuang lewat jalur resmi.

> “Ini bukan hanya soal moral pejabat, tapi soal keadilan sosial. Rakyat kecil yang tidak punya koneksi, jadi korban sistem yang semrawut,” tegasnya.

Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Pendidikan menyatakan tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan SPMB, serta memperkuat pengawasan di tingkat sekolah agar kejadian serupa tidak terulang.

Chandra Rahmansyah belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait pernyataan mundur yang ia lontarkan, terutama pasca mencuatnya sanksi terhadap oknum guru yang terlibat praktik titipan siswa. Publik kini menanti, apakah janji itu akan ditepati atau hanya menjadi catatan di dunia maya.

iik