Pengecoran Jalan Tol Bocimi Dihentikan Warga
BERIMBANG.COM , Bogor – Sempat terjadi aksi blokade progres pembangunan jalan tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) oleh warga masyarakat Cigombong di wilayah kp.cigombong Rt.01/Rw 01 Desa Cigombong , Kecamatan Cigombong , Kabupaten Bogor . Kamis (30/6/2016)
Pasalnya , kendaraan mobil molen atau truck mixer milik pt.pioner yang melintas di akses jalan warga kp.cigombong , desa cigombong , kab.bogor tersebut, mengganggu kenyamanan warga.
Pihak aparat kepolisian dan koramil wilayah Cijeruk – Cigombong pun bergegas ke lokasi , guna menjaga dan mengamankan supaya situasi bisa menjadi kondusif kembali.
Kepada berimbang.com , perwakilan warga , Taufik , mengatakan , awalnya warga sengaja memperhatikan saja tanpa ditegur , akan tetapi karena banyak mobil yang melintas di akses jalan kecil. dan bisa merusak jalan serts a juga pencemaran udara , akhirnya warga sepakat menggelar aksi blokade, agar kendaraan tidak bisa lewat .
Disini kami bukan mau menghambat proses pembangunan program pemerintah, cuma harusnya saat mobil akan lewat di jalan ini , pihak perusahaan ada bahasa atau memberikan informasi kepada warga ,ini malah main lewat saja,” ungkap Taufik dengan nada kesal.
Tak lama kemudian perwakilan dari pihak pt.posco datang ke lokasi untuk melakukan mediasi dengan warga, dan langsung membuat surat kesepakatan bersama dengan pihak PT.Posco.
Sementara itu, Kapolsek Cijeruk – Cigombong , Komisaris Polisi ( Kompol) Suhartono, tekankan kepada warga , “boleh-boleh saja warga berharap ada kontribusi tentang penggunaan jalan , tetapi tidak harus menghalangi proyek negara yang harus kita amankan, karena dalam bentuk apapun ini kebijakan pemerintah yang harus di amankan oleh kita sebagai alat negara, bentuk apapun ini bukan jalan warga tetapi jalan negara,” ucap Suhartono.
” Semoga kedepannya, ada komunikasi yang harmonis antara pengusaha dengan warga sehingga tidak ada miskomunikasi, karna miskomunikasi ini awalnya tidak ada pemberitahuan ke warga bahwa proyek akan menggunakan jalan ini sehingga warga terganggu karena kurangnya komunikasi. Dengan adanya miskomunikasi ini maka kita bersifat tegas,” papar Suhartono. (Irwan/Nana/Surya)