Jelajah Desa

Jelajah Desa

Pemdes Ciburayut Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan

img-20161228-wa0013

BERIMBANG.COM, Bogor – Pemerintah Desa Ciburayut gelar acara Deklarasi ODF, Stop Buang Air Besar Sembarangan, sanitasi total barbasis masyarakat (STBM).

Acara tersebut di hadiri oleh Muspika Kecamatan Cigombang, Dinas Kesehatan Kabupaten yang di wakili oleh P2PKL, Kepala UPT Kesehatan Kecamatan Cigombong, Para Kepala Desa Sekecamtan Cigombong, Rt/Rw, dan Tokoh Masyarakat Setempat, acaya yang berlangsung di depan kantor Kepala Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Rabu (28/12/16) pagi Tadi

Dalam sambutannya Kepala Desa Ciburayut, Candralena mengatakan, dalam rangka mendeklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan bagi masyarakat  Desa Ciburayut Kecamatan Cigombong, Secara Geografis  Desa Ciburayut  merupakan dataran tinggi maka desa ciburayut banyak di jumpai mata air yang di manfaatkan  sebagai  sumber air bersih, sungai serta kolam dari limpahan air yang mengalir dari mata air.

" Dengan kondisi tersebut merupakan tantangan yang besar  bagi program STBM karena sebagian besar masyarakat adalah pekerja buruh tani dan buruh pabrik hingga susah di temui pada siang hari untuk dilakukan pemicuan, Banyak masyarakat yang menggunakan sebagai sarana MCK, dan ditemukan BECA diatas kolam sebagai tempat buang air besar, sosial ekonomi masyarakat yang rendah sehingga susah untuk membuat sarana jamban," ungkapnya

" Kami di tingkat desa dengan dukungan penuh dari tim Stbm tingkat kecamatan  yang setiap minggu kami turun bersama-sama untuk melakukan pemicuan Monev ke masyarakat, alhamdulilah tahap demi tahap masyarakat dapat merubah perilaku untuk tidak buang air besar sembarangan, jelas Candralena.

" Ucapan terimaksih yang besar kami sampaikan kepada bapak Camat dan kepala UPT puskesmas Cigombong yang setiap saat turut serta  ke masyarakat untuk mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang di jumpai masyarakat diantaranya adalah memimpin musyawarah  untuk membongkar Beca yang di pakai masyarakat  sebagai sarana umum untuk buang air besar di atas kolam, disampaing itu upaya pencarian donatur untuk membantu masyarakat ekonomi lemah yang telah berubah perilakunya hingga bisa membangun sarana jamban sederhana", Pungkasnya. (Nana/ Wawan)

 

Jelajah Desa

Mapeling Gelar Bebersih di Lingkungan Desa

img-20161224-wa0049

BERIMBANG.COM, Bogor – Forum Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan (Mapeling) Gelar beberesih  Lingkungan, acara berlangsung di lapang Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Forum, kampung pasir menjul,  RW 01 Rw 02, Desa Pasir Jaya, kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor, dengan tema Gerakan  Beberesih lingkungan Kampung pasir menjul

Acara Gerakan Beberesih Lingkungan bersama forum  (Mapeling) di hadiri oleh Muspika Kecamatan Cigombong, Kepala Desa, Babinsa, Babinmas, Rt/Rw, dan masyarakat Desa Pasir Jaya. Sabtu (24/12/16) pagi tadi

Pantauan Berimbang.com, Saat sambutannya, Hermawan Ketua Panitia Komunitas Mapeling mengatakan, dengan adanya Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan mengadakan acara Gerakan Beberesih kampung Pasir menjul bertujuan mengajak masyarakat agar peduli dan merasa tergugah untuk sadar membuang sampah harus pada tempatnya, karena acara ini salah satu program Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan yang di laksanakan bersama jajaran Komutitas dan masyarakat setempat.

" Mudah-mudahan dengan adanya gerakan Beberesih di kampung pasir menjul ini menjadi salah satu contoh untuk Desa-desa yang lainnya, harapan kami semoga adanya Komunitas Mapeling ini membawa manfaat buat masyarakat banyak, dan masyarakatpun bisa mendukung dengan program-program yang akan datang", harapnya.

Di tempat yang sama, Sri Subekti (BPD) Desa Pasir Jaya menerangkan, dirinya sangat mendukung dengan adanya Komunitas Mapeling di Desa pasir Jaya, karena Programnya selain membantu Masyarakat juga menggugah masyarakat untuk sadar tidak membuang sampah sembarangan.

"Disini kami sikapi program komunitas ini lebih mengarah ke yang bersifat sosial, contohnya salah satu Program yang sudah di buktikan di Kampung Pasir Menjul di wilayah RW 01 Rt 02 Desa Pasir Jaya, programnya sudah berjalan, Komunitas sudah mengajak Masyarakat untuk membersihkan sampah yang berserakan di pinggir jalan dan di halaman rumah-rumah warga, dan sampah tersebut di tampung di Tempat pembuangan Sampah (TPS) yang sudah di siapkan" Terangnya. (Nana/Wawan)

 

Jelajah Desa

Perjuangkan Aspirasi Warga, Kades Pabuaran Bantah Tidak Transparan

Kepala Desa Paburan, Atika Pauji (Foto : Iik)
Kepala Desa Paburan, Atika Pauji (Foto : Iik)

BERIMBANG.COM, Bogor – Kepala Desa Pabuaran membantah tidak adanya keterbukaan terhadap masyarakat Desa Pabuaran, pasalnya pekerjaan betonisasi yang anggarannya didapat dari dana aspirasi Anggota DPRD di  Jalan Lalalante, Kampung Ciherang, Desa Pabuaran sudah sesuai aturan dalam pengerjaannya. 

" Keluhan warga mungkin saja ada miskomunikasi dengan aparat Pemerintah Desa sedangkan kami sudah sampaikan sejelas-jelasnya kepada warga di aula SD," Terang Atika Kepada berimbang.com. Rabu (21/12/2016).

Pembangunan jalan Lalalante menurut Kepala Desa adalah  atas perjuangannya untuk membangun desa untuk lebih maju karena merupakan tanggung jawab sebagai Kepala Desa dan terkait dana operasional pekerja yang dilakukan warga setempat memang ada anggaran untuk operasional.

" Jadi kami tetap berikan anggaran untuk operasional dan kami tidak tutup-tutupi untuk hal itu," jelas Atika.

Atika Pauji juga menjelaskan, banyaknya aspirasi dan keluhan warga terkait infrastruktur yang belum maksimal ke desa-desa seperti licinnya jalan sewaktu hujan, banyak juga yang terjatuh akibat jalannya tidak layak.

" Untuk itu kami berupaya untuk mencari solusi agar permasalahan warga agar segera terpenuhi, maka dengan adanya dana dari aspirasi dewan sebesar 100 juta kita manfaatkan semaksimal mungkin agar pembangunan di Desa Pabuaran semakin maju kedepannya," Pungkasnya. (Iik).

Jelajah Desa

Desa Tugu Selatan Meraih Juara Tingkat Nasional Diajang TTG

img-20161219-wa0019

BERIMBANG.COM, Bogor-Tugu Selatan Cisarua- Bogor ikut serta dalam penerapan Tekhnologi Tepat Guna (TTG) Nasional acara berlangsung 22-26 November 2016 di area Islamic Centre(IC)Nusa Tenggara Barat(NTB) menjuarai tingkat nasional.
dalam rangka Pengelolaan Sumber Daya Alam tingkat nasional Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor sebagai salah satu peserta.

Kepada berimbang.com, Kepala Desa tugu Selatan,  Apip Lukman mengatakan, keberhasilan ini hasil upaya kerja keras masyarat salah satunya Engkus kampung Bojong Kaung Rt 02 Rw 13, hanya tamatan SMP bisa menciptakan alat penghancur sampah dari mesin kulkas bekas, yang bisa dibanggakan kekancah nasional. hal ini menjadi solusi Pemkab Bogor yang selalu bermasalah dengan menumpuknya sampah.

Alat penghancur sampah menciptakan pupuk organik. Dirinya akan mengembangkan keahlian wisata yang masyarakatnya kreatif dan inovatif yang menciptakan karya-karya khas jawa barat agar lebih baik lagi.

",Kebanggaan Apip Lukman bertutur kata dengan mengucapkan terimakasih kepada Bupati bogor,  Nurhayati dan Gubernur jawa barat Achmad Heryawan, yang telah memperhatikan dan peduli kepada masyrakat kecil, Suatu kehormatan besar bisa bersama-sama dengan Presiden, Mentri, dan di hadiri oleh 34 Gubernur", ujarnya. (oloan/nn/wawan.)

 

Jelajah Desa

Pilkades Kecamatan Cijeruk segera Dibentuk Dan Diambil Sumpah

img-20161218-wa0016

BERIMBANG.COM, Bogor- Acara pembentukan Panitia sekaligus pengambilan sumpah dan janji panitia pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang di bentuk oleh Dewan Permusyawarantan Desa (BPD) Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Acara yang di gelar di kantor desa, dan di hadiri oleh Muspika kecamatan Cijeruk, Kepala Desa, RT/RW, Tokoh Pemuda, dan Tokoh Masyarakat setempat. Sabtu (17/12/16) kemaren

Pantauan berimbang.com, Saat sambutannya Ketua BPD, Dudin Muhidin menerangkan, dari mulainya pembentukan panitia sampai pengambilan sumpah dan janji panitia pemilihan pilkades merupakan tahapan-tahapan sesuai Peraturan Bupati (Perbup).

" Efektif mulai kerja panitia, setelah di ambil sumpahnya dan dilantik, acuan kegiatannya dari muali persiapan, kemudian proses, pe pemungutan suara, dan di akhir nanti ada pelaporan," terang Dudin.

" Kami secara pribadi maupun sebagai Ketua BPDberharap pemilihan Kepala Desa Warung menteng ini berjalan lancar, sukses tanpa ekses", harapnya.

Sementara itu, Sekertaris Camat (Sekcam) Cijeruk, Rudy Mulyana mengatakan, pembentukan panitia pemilihan Kepala Desa ini di laksanakan pada tanggal (17/12/16) di 36 Desa dan 26 Kecamatan dengan serentak, pihaknya meminta kepada BPD tugas panita  pilkades harus di sesuaikan dengan perbup No 29 sampai point H. 

Lebih lanjut Rudy menegaskan, dirinya meminta kepada kepala desa untuk menyiapkan ruang panitia, karena semua kegiatan panitia harus di lakukan di kantor desa. panitia dalam melaksanakan tugasnya harus berjalan dengan netral tidak boleh berpihak kepada salah satu calon. Undang-undang Desa dalam pelaksanaan pilkades serentak ini ada anggarannya dari kabupaten melaluai APBD, dan di tambah uang tabungan pilkades. jadi tidak ada lagi iuran atau pungutan kepada para calon Kepala Desa.

" Untuk panitia pilkades agar bekerjasam yang baik, dengan bertanggung jawab dalam tugasnya masing-masing, jangan hanya mengandalkan Ketua panitia, dirinya menyarankan kepada ketua panitia untuk membuatkan WA group kusus panitia pemilihan supaya mempermudah komunikasi para anggota panitia di dalamnya,"tambahnya. (Nn/Yosef/Wawan)

 

Jelajah Desa

Desa Giri Jaya Patut Jadi Desa Percontohan

Penyerahan bibit dan raskin  ( Foto : Oloan)
Penyerahan bibit dan raskin ( Foto : Oloan)

BERIMBANG.COM , Sukabumi – Pemerintah pusat maupun daerah saat ini sedang gencar-gencarnya mengucurkan anggaran kepada pemerintah desa baik melalui alokasi dana desa (Add) maupun pada program yang lain demi memajukan indeks pembangunan manusia (Ipm) dari berbagai aspek.

Seperti halnya di Desa Giri jaya, Kecamatan Cidahu , Kabupaten Sukabumi Jawa Barat , pada gelombang pertama Tahun 2016 ini anggaran alokasi dana desa (add) dialokasikan untuk infrastruktur (Fisik) kepada dua belas item pekerjaan yang menyebar terutama untuk pembangunan jalan lingkungan (Jaling) Jalan Setapak (Japak) dan pembangunan gedung sekolah Pendidikan Usia Dini ( Paud), selain itu dalam penjualan raskin pun pihaknya menjual Rp.1.500 perkilo gram sampai ketitik Rumah Tangga Sasaran Miskin (RTSM).

Dikatakan Bintara Pembina Desa (Babinsa) giri jaya, Koptu Bubun Hermawan , yang baru menjabat 6 bulan ini mengatakan , ” 1 bulan yang lalu desa giri jaya dipercaya oleh dinas pertanian kabupaten sukabumi , dalam program system rice intensifikasi (SRI) yang diberikan kepada kelompok tani sebanyak 625  kilogram (Kg) benih unggulan yang sudah bersertifikat.

Lanjut bubun , “mudah-mudahan para petani yang mendapatkan bibit tersebut bisa mengelolanya dengan baik dan membuahkan hasil yang optimal, karena program ini demi memaksimalkan jangan sampai merosotnya ketahanan pangan di kabupaten sukabumi,”. Jelas bubun

Sementara itu , Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (BabinKamtibmas) Brigadir Kepala (Bripka) Ronald mengatakan , ” kami bergandeng tangan bersama masyarakat desa giri jaya untuk memajukan dari berbagai hal, disamping itu yang paling utama bisa menjaga keamanan lingkungan di desa giri jaya.ungkap ronald,desa giri jaya yang mempunyai 4 kedusunan yang menyebar di 31 ke rt’an dan 4 ke rw’an yang dikepalai oleh Kepala Desa( Kades) giri jaya Dedi Suhandi yang baru menjabat 3 tahun ini. (Irwan/Oloan)

Jelajah Desa

Kerta Jaya Genjot Pembangunan Desa

IMG-20160819-WA0007

BERIMBANG.COM, Sukabumi – Sarana pembangunan merupakan indikator yang utama guna menopang aktifitas masyarakat dalam menjalankan kegiatan dari berbagai aspek baik bagi para pengguna jasa angkutan , para petani maupun karyawan dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kecamatan Parung Kuda dan untuk masyarakat luas .

Untuk itu pemerintah pusat maupun daerah sedang gencar-gencarnya menggalakan Pembangunan infrastruktur sarana jalan , melalui program Dana Desa (DD) .

“Seperti halnya saat ini Desa Kerta Jaya , Kecamatan Simpenan , Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Pada Tahun 2016 ini sudah hampir 95 persen rampung dikerjakan melalui program ADD tersebut , guna pembangunan yang menyebar ke beberapa titik pengerjaan yaitu  pembangunan jalan desa , jalan lingkungan , jalan setapak, disampingnya itu untuk pembangunan posyandu dan MCK, akan dilaksanakan pada kucuran DD pada tahap ke dua.

Kepada berimbang.com,  menurut Sekertaris Desa (Sekdes) Kerta Jaya Yuki Ridwan , menuturkan ” sesuai visi dan misi Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami , bahwa pembangunan infrastruktur harus lebih ditingkatkan untuk kepentingan ekonomi masyarakat , guna mengakses kemudahan dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

“Hal ini akan berdampak ke berbagai sektor , baik untuk meningkatkan perekonomian masyarakat , akses pendidikan, kesehatan dan para pengusaha,”. jelas Yuki

Lanjut Yuki, gedung sarana kantor desa yang sampai saat ini belum selesai pembangunannya , ” kami berharap bisa dilanjutkan karena hal itu sangat menopang dalam melakukan aktifitas, guna pelayanan yang lebih kondusif terhadap masyarakat ,namun kami kelimpungan akan biaya guna penyelesaian infrastruktur gedung desa tersebut,”. Tandas yuki ( Irwan/ Oloan)

Jelajah Desa

Pemdes Pondok Kaso Landeuh Patut Di Acungi Jempol

IMG-20160816-WA0006

BERIMBANG.COM , Sukabumi – Sarana jalan merupakan indikator yang utama guna menopang aktifitas masyarakat dalam menjalankan kegiatan dari berbagai aspek baik bagi para pengguna jasa angkutan , para petani maupun karyawan dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kecamatan Parung Kuda dan untuk masyarakat luas .

Untuk itu pemerintah pusat maupun daerah sedang gencar-gencarnya menggalakan Pembangunan infrastruktur sarana jalan , melalui program Dana Desa (DD) .

“Seperti halnya saat ini Desa Pondok Kaso Landeuh , Kecamatan Parung Kuda , Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Pada Tahun 2016 ini sudah hampir 95 persen rampung dikerjakan melalui program ADD tersebut , guna pembangunan yang menyebar ke beberapa titik pengerjaan yaitu 3 titik rabat beton , 8 titik plesternisasi jalan lingkungan , 2 titik pembangunan posyandu dan 2 titik MCK”.

Kepada berimbang.com , Kepala Desa (Kades) , Ujang Sopandi mengatakan, ” sesuai visi dan misi Bupati Sukabumi, H. Marwan Hamami , bahwa pembangunan infrastruktur harus lebih ditingkatkan untuk kepentingan ekonomi masyarakat , guna mengakses kemudahan dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

“Hal ini akan berdampak ke berbagai sektor , baik untuk meningkatkan perekonomian masyarakat , akses pendidikan, kesehatan dan para pengusaha,”.imbuh ujang (Irwan/Nana/Oloan)

Jelajah Desa

Desa se-Kecamatan Kabandungan Prioritaskan Infrastruktur

IMG-20160802-WA0012

BERIMBANG.COM , Sukabumi –  Sarana jalan merupakan indikator yang sangat utama , guna menopang aktifitas masyarakat dari berbagai aspek, pengguna jasa angkutan , para petani ,maupun para karyawan baik para pegawai negeri sipil (PNS). khususnya masyarakat yang ada di kecamatan Kabandungan, dan umumnya masyarakat luas.

Maka dari itu pemerintah pusat maupun daerah , sedang gencar – gencarnya menggalakkan untuk pembangunan infrastruktur sarana jalan, melalui program alokasi dana desa (Add)  dan Dana Desa.

Seperti halnya saat ini enam (6) desa yang ada di kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.pada tahun 2016 ini sudah hampir 90 persen rampung dikerjakan melalui program add tersebut, guna pembangunan infrastruktur yang menyebar untuk pembangunan sarana jalan lingkungan, jalan desa , jalan setapak (Japak) , jalan gang ,  dan jembatan penghubung antara kampung.

Dikatakan Camat Kabandungan , Ading Ismail di ruang kerjanya selasa (2/8/16), mengatakan, sesuai visi dan misi Bupati Kabupaten Sukabumi, H.Marwan Hamami , bahwa pembangunan infrastruktur harus lebih ditingkatkan untuk kepentingan ekonomi masyarakat, guna mengakses kemudahan dalam melakukan aktifitas kegiatan masyarakat sehari-hari.

“Hal ini akan berdampak ke berbagai bidang , baik meningkatkan perekonomian masyarakat, pendidikan, kesehatan, dan para pengusaha, karena indikator  tersebut hal yang sangat penting, untuk masyarakat khususnya yang ada di kecamatan Kabandungan, dan umumnya masyarakat luas “. Ungkap ading. (Irwan)

Jelajah Desa

Pondok Kaso Tonggoh Targetkan Pembangunan Bank Sampah

IMG-20160727-WA0035

BERIMBANG.COM , Sukabumi – Seringnya di beberapa daerah permasalahan sampah menjadi salah satu yang mudah nampak terlihat. hal ini di sebabkan karena perilaku masyarakat yang tidak membuang sampah pada tempatnya serta minimnya sarana dan prasarana tempat sampah.

Untuk itu, Pemerintah Desa Pondok Kaso Tonggoh , Kecamatan Cidahu , Kabupaten Sukabumi , akan targetkan pembangunan bank sampah.

Kepada berimbang.com , Kepala Desa (Kades) Pondok Kaso Tonggoh Hendi , mengatakan , di desa sangat minim tempat pembuangan sampah. munculnya permasalahan persampahan ini menjadi tanggung jawab bersama.

Namun demikian, Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Sukabumi menyarankan agar pengelolaan sampah saat ini harus bisa diterapkan berbasis desa. Sebab pengelolaan sampah ini juga harus disertai dengan perubahan perilaku masyarakat. Salah satunya dengan menerapkan tiga R di lingkungan masyarakat, yakni Reduce, Reuse dan Recycle.

Sementara itu ,  Perkumpulan Masyarakat Pemerhati Pembangunan Pasundan Raya (PMP3R) di bidang Lingkungan Hidup , Arliansyah, menjelaskan , metode 3R ini bisa diterapkan salah satunya dengan membuat bank sampah untuk mengelola sampah.

“Pengelolaan berbasis desa ini yang terpenting, ada kepedulian terlebih dahulu dari pemerintah desa untuk menangani sampah. Terlebih Pemerintah Desa saat ini sudah memiliki anggaran sendiri, sehingga mereka juga bisa memprioritaskan masalah pengelolaan sampah,” ujar Arli.

Lanjut arliansyah , dari ratusan desa yang berada di Kabupaten Sukabumi, saat ini sudah ada beberapa desa yang memiliki kepedulian dalam mengelola sampah. “memang belum semua desa, tapi ada beberapa desa yang sudah mulai semangat,” ucapnya.

Menurutnya, persoalan sampah ini harus benar-benar ditangani dan mendapat perhatian dari pemerintah desa. Karena saat ini, sarana dan prasarana yang disediakan pemerintah daerah sangat terbatas. Terlebih pengelolaan di pemerintah daerah masih melakukan metode konvensional, dengan Kumpul, Angkut dan Buang. Metode ini jelas selalu bermasalah karena berkaitan dengan sarana dan prasarana yang belum bisa menjangkau semua daerah.

“Tidak semua desa juga memiliki TPS, sementara kita sistem penanganan sampah ini masih Kumpul Angkut Buang. Ini yang menjadi masalah, sehingga pengelolaan ini harus kita alihkan dengan pengelolaan berbasis desa, dengan menerapkan 3R, salah satunya dengan mengelola Bank Sampah,” jelasnya.

” Untuk mengelola Bank Sampah ini, diperlukan pemahaman kepada masyarakat. Sehingga kepedulian dari parasteakholder, terutama pemerintah desa dibutuhkan agar Kabupaten Sukabumi terbebas dari tumpukan sampah di mana-mana. Kilahnya (Irwan/Surya)