Bogor

Lagu Salah Apa Aku Jadi Ajang Kebersamaan Siswa SDN 3 Sukadamai Bogor

Spread the love

BERIMBANG.com Bogor – Sinar matahari perlahan-lahan mulai menyinari kota Bogor, pukul 06.00 pagi itu anak-anak bersiap untuk berangkat sekolah, namun untuk hari Rabu (27/11/2019) ini, sangat berbeda bagi siswa SDN 3 Sukadamai, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat.

Sekelompok anak-anak sekolah itu penuh ceria untuk mengikuti acara sekolahnya. Keceriaan itu berbeda saat ketika mereka belajar di dalam kelas, mereka duduk rapi mengikuti irama gerak ajar dari sang gurunya.

Ya, anak-anak Kelas 1 SD Negeri 3 Sukadamai itu mendapat kesempatan belajar keruang terbuka, sebelum memasuki Ujian Semester pada Desember 2019 mendatang.

Sekitar 5 bus membawa mereka untuk menuju ke sebuah Desa Putat Nutug Kecamatan Cisaeng, Kabupaten Bogor. Tak jauh dari sekolah tempat anak-anak itu menimbah ilmu. Sekitar 22 kilometer atau 45 menit perjalanan menuju desa tersebut, jika tidak ada kepadatan kendaraan.

Didesa itu ada sebuah tempat yang ramai dikunjungi oleh kerumanan komunitas, kebanyakan berasal para pelajar, intansi pemerintah dan swasta, namanya kerap disebut Pelita Desa, sebuah tempat Wisata Outbound dan Edukasi.

Ketika saat dalam perjalanan menuju Pelita Desa, salah satu bus yang membawa siswa Kelas 1 E yang di isi siswa dan wali kelas serta orang tua yang mendampinginya, ikut dalam rombongan tersebut penuh dengan keceriaan.

Betapa tidak, ketika kru bus memutar sebuah lagu yang sedang hits berjudul ‘Salah Apa Aku’ yang kerap dipenggal narasinya ‘Entah Apa Yang Merasukimu’ suasana berubah menjadi riuh, mereka kompak melantunkan irama lagu yang mendentum dari sound system dalam bus tersebut.

Ternyata, penggalan bait lagu yang menjadi viral di media sosial itu pun tidak saja digandrungi kaum dewasa baik tua mau pun muda, anak-anak SD pun ikut mengandrunginya, tak ayal gerak tangan dan badan para siswa itu pun mengikuti irama lagu milik band ILIR7 ini.

Tak pelak, wali kelas Nurul pun geleng-geleng kepala melihat tingkah lucu anak-anak didiknya. Betapa tidak, dengan lafalnya mereka bernyanyi dengan berbagai suara berbeda-beda, ditambah musik yang dibalut dengan remix atau K-Pop.

Sesampainya di Pelita Desa, mereka pun nampak sumringah, semangat bermain dengan disisipi rasa kebersamaan terpancar dari wajah-wajah anak-anak tersebut. Tak ada yang menangis, tak ada yang bersedih semua ceria dibawah asuhan Nurul sang guru yang terbilang muda itu.

Dengan berbaris, satu persatu mereka masuk, dan diberi stempel di lengan, pertanda rombongan pengunjung. Tak hanya anak-anak yang dimanjakan dengan berbagai kegiatan, para orang tua yang ikut mengantar pun diajak untuk bermain bersama dengan membentuk kelompok.

Berbagai wahana yang dikembangkan di Pelita Desa bagian dari pendidikan dan pembentukan karakter serta keberanian dan motovasi diri dari sang anak tersebut, serta saling kerjasama dalam kebersamaan dan kekompakan.

“outbond bagi anak pelajar itu bagian belajar bersama dari sebuah permainan dan bergembira sembari rekreasi sekaligus memberi rasa percaya diri, membentuk karakter pribadi, fokus dan saling percaya diantara sesama teman,” ucap Edhoy, seorang pengunjung Pelita Desa tersebut.

(Red)