Bogor

Dianggap Mencoreng Dunia Pendidikan , Siswa SMK PGRI Sukamakmur Dipaksa Mengundurkan Diri Dari Sekolah

Spread the love

BERIMBANG.com, Bogor – Salah satu keluarga  siswa SMK PGRI Sukamakmur Kabupaten Bogor sangat kecewa terhadap salah satu guru disekolah tersebut, pasalnya Siswa atas nama MA dikeluarkan secara sepihak oleh oknum tenaga pendidik dengan dasar yang tidak jelas tanpa ada tahapan – tahapan peringatan dan memberikan kesempatan kepada siswa atas tuduhan pelanggaran yang dilakukan

Hal tersebut disampaikan salah satu pihak keluarga, Ahmad dalam keterangannya bertempat dikediamannya di wilayah Sukamakmur.

Ahmad menjelaskan, info dari pihak sekolah, anaknya melakukan kesalahan dengan mengirim pesan singkat WA kepada salah satu guru pendidik dengan mengirimkan perkataan yang tidak pantas, mengaupload foto di medsos dan ikut pergi dengan teman sekolahnya ke Kota Tua mengatasnamakan sekolah tersebut sedangkan sekolah tidak mengetahuinya.

” Kami keluarga sangat menyangkan kepada pihak sekolah atas kesewenang – wenangan yang dilakukan, kami sangat keberatan karena tidak memberikan kesempatan kepada anak kami untuk tidak mengulangi kesalahan yang diperbuatnya, ” tandas Ahmad.

Lanjut Ahmad, setelah adanya pemanggilan orang tua oleh Wakil Kepala Sekolah, orang tua malah disodorkan surat pengunduran diri dengan cara penekanan untuk segera di tanda tangani surat tersebut.

” Caranya tidak pantas, orang tua dipaksa untuk menandatangi surat pengunduran diri siswa tanpa informasi yang jelas dan tanpa ada toleransi sedikitpun dari pihak sekolah dan anehnya lagi pihak sekolah sudah membuat surat pengunduran diri , ini jelas sudah direncanakan,” terang Ahmad dengan nada keras.

Ketika dikonfirmasi, guru Bimbingan Konseling ( BK), Doni dikediamannya mengatakan, informasi yang didapat oleh pihak keluarga menjadikan masukan bagi sekolah, terkait adanya penekanan oleh salah satu guru , pihaknya tidak mengetahui sama sekali, info yang di dapatnya, pihak sekolah belum memutuskan apakah MA dikeluarkan dari sekolah apa belum.

” Kami pihak sekolah belum memutuskan keputusan tersebut, karena semua ada regulasinya melalui rapat para guru dan Kepala Sekolah. Menurut info yang saya dapat dari pihak sekolah orang tua siswa MA yang meminta untuk anaknya pindah ke sekolah lain, ” terang Doni.

Hal yang sama disampaikan  salah satu keluarga lainnya, KH Zainal Abidin sangat geram dengan perlakukan pihak sekolah kepada cucunya, sebab penekanan yang dilakukan sangat mencoreng dunia pendidikan, pihak keluarga tidak menerima dan akan menuntut pihak sekolah untuk bertanggung jawab.

” Bohong kepala sekolah tidak mengetahui apa yang dilakukan salah satu guru disana dengan seenaknya melakukan penekanan untuk menanda tangani surat pengunduran diri, Kepala Sekolah harus bertanggung jawab  atas apa yang dilakukan, ” ungkapnya dengan nada tinggi.

Kami Keluarga berharap jika ada kesalahan dari pihak guru, pihak sekolah SMK PGRI harus bertindak tegas atau memberikan sangsi dikeluarkan dari sekolahan.

iik

Tinggalkan Balasan