Sumur Bor Ilegal Menjamur, Depok Diambang Krisis Air di Tengah Kemarau

Spread the love

Berimbangcom – Depok | 1 Agustus 2025

Kota Depok kini menghadapi ancaman krisis air bersih. Fenomena antrean panjang truk tangki air di kawasan Tapos dan Cimpaeun jadi sinyal bahaya atas maraknya aktivitas pengeboran air tanah ilegal yang tak terkendali.

Puluhan truk tangki terlihat hilir-mudik setiap hari, diduga mengambil air dari sumur bor liar di permukiman padat. Warga mulai resah, apalagi musim kemarau telah menipiskan cadangan air tanah.

“Ini praktik yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Air dijual ke luar kawasan, sementara warga sekitar rawan kekurangan,” ujar Abdul Khoir, Anggota Komisi C DPRD Kota Depok, kepada wartawan pada Jumat (1/8).

Khoir menyatakan bahwa pihak legislatif akan segera memanggil Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Dinas Perizinan, serta perangkat kelurahan dan kecamatan untuk menertibkan praktik bor liar tersebut.

“Kami akan pastikan legalitasnya. Kalau tak berizin, harus ditindak. Ini soal hajat hidup warga,” tegasnya.

Pakar lingkungan menyebut eksploitasi air tanah tanpa izin dapat menurunkan muka air tanah dan menyebabkan intrusi air laut hingga tanah amblas. Dalam jangka panjang, krisis air bisa menjadi bencana kota.

Padahal, tata kelola air tanah diatur ketat dalam UU No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, PP No. 43 Tahun 2008, serta Permen ESDM No. 14 Tahun 2024. Namun, lemahnya pengawasan membuka ruang penyalahgunaan.

Sementara itu, tak sedikit warga menduga praktik ini dilindungi oleh oknum yang bermain di balik bisnis air tangki.

“Kalau bukan ada bekingnya, mana mungkin bisa terang-terangan begitu?” kata seorang warga Tapos yang enggan disebutkan namanya.***

Depok

Tinggalkan Balasan