Pilkada Disamakan Adu Ayam, Idris Tidak Mencerminkan Sebagai Calon Walikota Depok
BERIMBANG.com, Depok – Istilah pilkada adu gagasan bukan adu ayam yang dilontarkan calon Wali Kota Depok Mohammad Idris pada pemberitaan diharian lokal Depok membuat Sekjen DPC Gerindra Kota Depok, Hamzah angkat bicara.
“Sombong Idris, gak pantas bicara seperti itu. Udah kepedean menang, padahal belum tentu Idris bisa menang. Kenapa demikian, karena kata-katanya di media tidak terkontrol dan tidak mencerminkan seorang calon pemimpin. Dari mulai pasangannya menghembuskan isu santet samapi isu menyamakan pilkada dengan adu ayam,” tegas Hamzah yang juga anggota DPRD Kota Depok fraksi Gerindra, Senin (16/11/2020).
Hamzah mengatakan, seorang calon pemimpin itu harus elegan dan omongannya harus bisa menjadi panutan rakyat. “Kalau omongan pemimpin seperti itu dengan mengucap pilkada adu ayam, jelas omongan tersebut tidak elok dan tidak baik,” katanya.
Dikatakan Hamzah, dia (Idris-red) lupa kalau jabatan itu hanya titipan dan untuk meraih jabatan perlu bantuan banyak orang, dan yang pasti jabatannya pasti diminta pertanggung jawaban di dunia dan akherat.
“Kalau semasa dia meraih dan mejabat dzolim, nanti pasti ada balasannya,” ucap Hamzah.
Sementara Sekjen DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Ikravany Hilman yang juga anggota DPRD Kota Depok dari fraksi PDI Perjuangan Kota Depok menilai ucapan pilkada adu ayam, silakan aja berucap seperti itu. “Yang gak pantas itu kalimat itu keluar dari pihak yang bawa-bawa isu santet dalam pilkada. Terlalu gegabah kalau soal mistik dihubungkan langsung dengan pilkada,” paparnya.
Ikra sapaan akrabnya juga menyikapi fenomena mistik di pilkada Depok ini mengatakan, didalam agama memang ada alam ghaib tetapi dalam agama juga kita diperintahkan untuk menggunakan akal, jadi jangan sedikit sedikit ghaib nanti kita akan tersesat.
“Warga Depok sudah sangat cerdas, pilkada jangan disibukan dengan mikirin mistik, terampil gunakan akal sehat kalau tidak mau tersesat,” pungkasnya. (*)