Miris Dengan Golkar Depok, Kader Tuntut Dedi Mulyadi Benahi Partai
BERIMBANG.COM, Depok – Kader Partai Golkar miris pada kondisi DPD Partai Golkar Kota Depok yang carur-marut. Nyaris tak terdengar kiprahnya dikancah politik di Kota Depok
Padahal, sebut Koordinator Kaukus Kader Cinta Partai Golkar Edmond Johan kepada Wartawan Transkhatulistiwa Edi mengatakan, banyak agenda politik tingkat nasional, provinsi, kabupaten, dan kota yang harus diikuti dan diperjuangkan untuk dimenangkan oleh Partai Golkar. Yang di depan mata adalah Pilgub 2018 Provinsi Jawa Barat.
“Kondisi Partai Golkar di Kota Depok sekarang lemah, seperti tanpa roh. Leadership tak terasa. Kami sebagai kader dan loyalis partai miris dengan kondisi ini. Kaukus Kader Cinta Partai Golkar mendesak Ketua DPD Provinsi Dedi Mulyadi Jawa Barat turun-tangan,” ujar Edmond Johan kepada Jurnalis Transkhatulistiwa di Kantor PWRI Jaya Kota Depok , Kamis (1/4/2018).
Jelas Edmond Johan, mantan legislator DPRD Kota Depok ini, kekacauan Partai Golkar di Kota Depok disebabkan terjadi tindakan inkonstitusional AD-ART dan Peraturan Organisasi Partai Golkar yang dipaksakan oleh seorang fungsionaris DPP Kota Depok pada tahun 2016 lalu. Sedangkan waktu itu Babai Suhaemi masih menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Kota Depok periode 2016 – 2020.
“Untuk kepentingannya, oknum ini dan dimanfaatkan oleh golongan pragmatis yang mendompleng Partai Golkar memaksa melaksanakan musdalub, mengkudeta pengurus sah yang ada. Mareka memanfaatkan kondisi yang berlangsung di DPP Partai Golkar waktu itu. Sekarang jadi ketahuan,” sebut mantan Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok.
Maka dari itu, demi mengembalikan kesuksesan dan kekompakan kader, Edmond menegaskan meminta kepada Ketua DPD Golkar Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk turun-tangan memulihkan kepengurusan Babai Suhaemi.
Dedi, sebut Edmond, sudah menyanggupi untuk segera membenahi Partai Golkar di Kota Depok dan akan mengembalikan kepengurusan yang dipimpin Babai Suhaemi.
“Kami sudah berjumpa dengan Bapak Dedi Mulyadi di Purwakarta, kami sampaikan kondisi partai di tempat kami yang tak jelas kiprahnya. Dikelola oleh para pragmagtisme politik dan keuntungan lainnya. Tuntutan kami, hasil musdalub 2016 dianulir. Kembali kepada Kepengurusan Periode 2016 – 2020 yang sah,” Pungkas Edmond Johan. (Red)