Bogor

Inisiatif Ketua RT Bakal Perbaiki Jalan Rusak Tanpa Dana Pemerintah Kabupaten Bogor

Spread the love

BERIMBANG.com – Jalan Umum Desa Bojong Baru, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, rusak hingga mengakibatkan pengendara roda dua atau motor sering terjatuh. inisiatif ketua RT 02 RW 03, bakal memperbaikinya.

Tepatnya dijalan utama 2 perbatasan lintas RT 02 dan RT 05, yang diapit dua perumahan persis disamping pos keamanan.

Ketua Rukun Tetangga (RT) 02/RW 03, Mudrikah yang akrab disapa RT Mud, mengaku sering mendapat keluhan dan komplen warga akibat jalan rusak yang memakan korban itu belum juga diperbiki.

Inisiatif RT Mud meminta warga bagi yang mampu agar bisa berkontribusi salah satunya menyumbang rupiah untuk memperbaiki jalan rusak itu.

Perannya sebagai ketua RT mendapat tanggapan warga dan diacungi jempol, karena peduli dengan kepentingan umum tanpa harus menunggu kucuran anggaran pemerintah.

“Bagus ini pak RT ngasih tahu warga, saya dukung, datang kerumah masing-masing warganya, jadi mengetahui jalan itu rusak diperhatikan oleh RT,” kata Ela, warga pendatang dilingkungan setempat.

Ia pun mengeluh jalan yang diperbaiki itu sebelumnya rusak parah, “Emang ngeri, saya pernah jatuh lewat jalan itu. Sudah setahun saya tinggal didaerah sini belum ada perbaikan, setiap hari lewat jalan rusak itu,” kata Ela.

Permintaan sumbangan oleh ketua RT itu pun resmi diberitahukan kepada warga melalui surat Nomor: 06/III/X/2021, diteken dan di cap basah oleh Mud ketua RT 02 dan ketua RW 03, Perihal: Permohonan Bantuan, yang ditembuskan ke Kepala Desa, Kasatgas, serta ulama dan tokoh masyarakat di Desa Bojongbaru. Disertai print foto-fotonya.

“Kalau yang mengerjakan sih sudah siap, yang pentingkan dananya, makanya saya buat ini, sumbangan seiklasnya.. kan untuk warga juga,” kata Mud, ketua RT yang baru menjabat beberapa bulan, sambil menunjukan lampiran surat.

Kebutuhan perbaikan jalan itu terinci lengkap dengan total anggaran Rp 4.400.000,- yang tertera dalam lembaran list. Untuk perbaikan jalan penghubung RT 02 dan RT 05, RW 03, Desa Bojongbaru, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Laporan mengenai jalan rusak ke Desa Bojong Baru, telah RT Mud lakukan berulang-ulang melalui lisan, tetapi, “Tanggapannya.., begitu dah, belum ada anggaran, makanya saya buat surat ini,” katanya.

Sebelum membuat surat resmi memohon bantuan warga, RT Mud berupaya menambal jalan rusak itu beberapa kali dengan puing-puing yang tak terpakai, tetapi namanya puing tanpa disemen atau diaspal pasti berantakan dan puing itu menyebar. Ongkos angkut puing, “pakai kas RT 02,” katanya.

“Ini harus di semen atau di aspal, gak bener kalau cuma diurug doang,” ucap RT Mud.

Secara terpisah, Kepala Desa Bojong Baru, yang sedang sibuk dengan pelayanan vaksinasi tahap satu dan dua, dikantornya, ia mewakilkan tanggapannya ke Sekretaris Desa (Sekdes), Aji. Menurutnya pembenahan atau perbaikan infrastruktur jalan harus direncanakan setahun sebelumnya.

“Pengajuannya (RT).. kan baru tahun ini (2021), otomatis gak bisa langsung buat tahun ini, baru bisa dirapatkan tahun ini untuk tahun depan (2022 pelaksanaannya)” kata Sekdes Aji, yang mengaku masih ada hubungan darah atau saudara dengan kepala desa. Senin (25/10/2021).

“Kalau dari Desa ada prosedurnya,” katanya, “(Dana Rp 4.4juta) Itu mah, kebijakan kepala desa, paling dari kantong kepala desa, kalau yang begitu begitu (receh _Red)),” ujarnya, “Itungannya Swadaya Kades,”

Laporan RT Mud melalui lisan dan surat ke Desa, Aji mengatakan, “Bukan gak ditanggapin, mungkin lupa kali ya, soalnya lagi banyak ini (Fokus Vaksin),”

Anggaran Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang didapat Desa Bojongbaru, Aji selaku Sekdes tidak hafal skala prioritas anggaran tersebut, “Gak tahu saya.. itu bendahara (urusannya), banyak perubahan,” katanya.

Kemudian, disinggung program andalan Bupati Bogor, Satu Milyar Satu Desa atau Samisade yang memprioritaskan salah satunya infrastruktur, Desa Bojongbaru yang telah melengkapi admintrasi yang disaratkan, menurut keterangan Aji, “untuk tahun ini (2021) sudah diajukan dibulan April.. Sudah diajukan,” terangnya,

“(Anggaran Samisade) Sampai sekarang dua bulan lagi (tahun 2021 habis memasuki 2022) belum ada kepastian dari Bupati Bogor,” ujar Aji.

Dihari yang sama terpisah, Kepala Bidang sarana dan prasarana kewilayahan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Edi Mulyadi mengungkap banyaknya anggaran untuk Desa di Kabupaten Bogor, seharusnya bisa lebih cepat ditanggapi karena tidak membutuhkan anggaran besar.

“Sebenarnya kalau sifatnya tidak besar, bisa dialokasikan dari Dana Desa, Dan itu dilakukan swakelola dari masyarakat Desa, pak Kadesnya yang menganggarkan dari Dana Desa itu,” katanya, “kan ada untuk infrastruktur ya. Kalau Dana Desa itu saya kurang begitu faham alokasi infrastruktur itu kemana,”

“Tapi kalau cuma Empat (4) juta gitu kan, masuk Samisade juga gak bisa, sebenarnya itu seperti pemeliharaan jasa aja,” ujarnya.

Menurut Edi, pemeliharaan jalan umum yang seharusnya menjadi skala prioritas dalam perencanaan DD dan ADD untuk pembangunan Desa, Sekdes seharusnya mengetahui, “kepala desa dan Sekdesnya Harusnya tahu, (Skala) prioritasnya,” terangnya.

“Secara umum mungkin tidak ada istilah pemeliharaan, tapi bantuan infrastrukturnya.. kan ada,” kata Edi, menegaskan usulan perbaikan jalan umum di Desa wajib diperhatikan dari dana-dana lain.

Dalam anggaran Samisade pun, Edi menekankan untuk pembangunan infrastruktur, “Fokus akses dijalan,” katanya, dengan sarat, “Minimal pengajuan (Rp) 200juta maksimal satu milyar,” terang Edi. “kalau 5 juta ya selesaikan sendiri (oleh Desa),” ujarnya (25/10).

Keterangan foto: jalan rusak dijalan utama 2, yang didokumentasikan RT 02/03, Desa Bojongbaru, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (TYr)

(Tengku Yusrizal)

Tinggalkan Balasan