Jakarta

JabodetabekJakarta

Siswa – Siswi TK PG Mutiara Insani Belajar Ilmu Antariksa

IMG-20160315-WA0004

BERIMBANG.COM, Jakarta – Puluhan siswa – siswi Taman Kanak – kanak (TK) Mutiara Insani, Cigombong, Kabupaten Bogor, belajar Ilmu Pengetahuan tentang Antariksa. Para siswa usia belia ini diperkenalkan dengan seputar obyek antariksa dalam program Outing Class yang dilaksanakan di Wahana National Space Learning Centre, Skyworld Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Selasa (15/3/16).

Kepala Sekolah TK PG Mutiara Insani, Eri Kusrian, mengatakan, pengetahuan tentang ilmu antariksa penting diberikan kepada anak sejak dini. Hal itu yang mendasarinya mengagendakan kunjungan studi melalui program Outing Class. “Outing Class dengan studi pengenalan antariksa ini merupakan salah satu dari sekian banyak program edukasi yang kami berikan kepada para siswa”, katanya.

Dalam kegiatan studi sambil berwisata ini, para siswa diperkenalkan dengan berbagai obyek tata surya dalam antariksa, yang disampaikan oleh mentor pengelola wahana wisata edukasi di salah satu obyek wisata nasional ini. Usai diberikan pengenalan secara visual, para siswa diajak untuk melihat dan mengenali obyek antariksa di dalam wahana tiga dimensi di area yang sama. (Raden Supriyadi)

JabodetabekJakarta

Konser Amal, GPS Al-Mawaddah Gandeng Group Musik Debu

imageContent

BERIMBANG.COM, Jakarta – Sejak muncul istilah GPS dari ponsel pintar (smartphone), alumni Pesantren Al-Mawaddah Ciganjur mendirikan organisasi dengan singkatan ini. GPS (global positioning system) merupakan sistem untuk melacak suatu letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit. Namun, GPS ala santri ini merupakan singkatan “Gerakan Peduli Santri”.

Menurut Ketua GPS Al-Mawaddah Muhammad Haikal Haniful Fuad, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar Konser Amal bekerja sama dengan Grup Musik Debu. Acara bertema “Debu Peduli Pesantren” ini bakal digelar di Hotel Bumi Wiyata Depok, 6 Februari 2016 mendatang.

“Konser dimulai pukul 7 malam. Tiket masuk sebesar 500 ribu rupiah. Hasil konser amal tersebut 100 persen akan disumbangkan untuk pembangunan Pesantren Al-Mawaddah. Acara ini merupakan rangkaian perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan haul KH Muhammad Saalih, pendiri Pesantren Al-Mawaddah,” ujarnya.

Pada saat hadir pada perayaan Maulid Nabi di Al-Mawaddah, lanjut Haikal, Mustafa Kumayl bersama grup nasyid Debu juga tampil di hadapan hadirin. Dalam kesempatan tersebut, Mustafa mengajak hadirin untuk menonton konser amal yang digelar hasil kerjasama Grup Debu dan Pesantren Al-Mawaddah. “Soal tiket nanti hubungi panitia,” ujar Haikal menirukan Mustafa.

Menurut Haikal, organisasi yang dipimpinnya itu lahir atas keinginan alumni dan simpatisan Pesantren Al Mawaddah. Sebagai organisasi resmi, GPS berada di bawah naungan Yayasan Baitul Rahim Ciganjur. “GPS juga telah direstui kiai kembar, KH Abdullah Hasani dan KH Abdillah Hasani, selaku pengasuh Pesantren Al Mawaddah,” ungkapnya.

Maksud dan tujuan berdirinya GPS, lanjut Haikal, adalah membantu segala sesuatu yg bisa diupayakan demi perkembangan dan kemajuan Pesantren Al Mawaddah, antara lain di bidang kegiatan, bantuan sosial, dan pembangunan asrama pesantren.

Haikal menambahkan, alasan lainnya adalah karena di Al Mawaddah banyak memiliki santri yatim piatu dan dari keluarga kurang mampu secara ekonomi yang tentunya membutuhkan bantuan baik moril maupun materiil.

“GPS kini dikelola 35 pengurus yang siap kerja cepat, tepat dan tanggap demi kemajuan pesantren. Untuk kegiatan harian, saya dibantu Fajar Shodiq (sekretaris) dan Sapingudin (bendahara),” ujarnya.

Haikal berharap, ke depan pihaknya bisa merangkul dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama membantu pembanguna pesantren, baik dari kalangan pemerintah, pengusaha, pegawai, wiraswasta, dan berbagai pihak yang cinta pendidikan Islam. “Ini kami lakukan demi masa depan anak bangsa yang lebih cerah dan gemilang,” pungkasnya.

NU.online

JabodetabekJakarta

Polwan Cantik Ringkus Pemukul Polisi di Palmerah

Polwan ringkus

BERIMBANG.COM, Jakarta – Polisi telah menangkap HR (28) (sebelumnya ditulis IR), seorang wartawan media online yang memukuli polisi hingga jatuh di kawasan Palmerah, Jakarta Barat. Diketahui, HR ditangkap oleh seorang Polisi Wanita (Polwan) saat hendak kabur.

“Ia ditangkap oleh seorang Polwan bernama Brigadir Tisna,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) dari Polsek Metro Tanah Abang, Komisaris Polisi Mustakim, di Mapolsek Metro Tanah Abang, Selasa, 5 Januari 2016.

Hebatnya lagi, lanjut Mustakim, Brigadir Tisna menangkap HR hanya menggunakan tangan kosong.

“Polwan itu mengejarnya saat pelaku mencoba kabur. Pelaku berhasil ditangkap bersama dengan bantuan penjaga perlintasan rel kereta api Palmerah, bernama Ahmad Usni dan M Ilham,” ujar Mustakim.

Setelah pelaku diborgol, lanjut Mustakim, Tisna dibantu beberapa petugas polisi yang ada di Pos Polisi (Pospol), yang tak jauh dari lokasi.

“Kemudian oleh Brigadir Tisna dibantu beberapa petugas polisi yang lain, pelaku dibawa atas perbuatannya,” ucap dia.

Akibat perbuatannya tersebut, HR dikenakan Pasal 351 dan 213 KUHP dengan ancaman kurungan diatas 5 tahun penjara.

Pria 28 tahun itu memukul Brigadir Sulikan, yang merupakan anggota Patroli Pengawal (Patwal) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, Senin malam 4 Januari 2016 sekira pukul 22.00 WIB. HR memukul Sulikan lantaran tak terima saat ditegor karena melawan arus ketika mengendarai sepeda motor di perlintasan rel kereta api Palmerah.

Viva.co.id

JabodetabekJakarta

Kisah “Cabe-Cabean” Dibalik Tembok Komplek DPR Kalibata

f1d7809b8a215ccfa84d85e27d251bd6f

BERIMBANG.COM, Jakarta – Banyak cerita yang terjadi di rumah dinas (rumdin) anggota DPR dan sekitarnya. Diantaranya cerita di pinggiran kompleks hunian menengah-atas yang terletak di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan ini, tidak jarang dijadikan tempat mesum bagi ABG perempuan yang biasa disebut cabe-cabean.

Sebagai salah satu akses utama untuk menuju rumdin itu, ada jalan utama yang bernama Jalan DPR Raya yang menghubungkan Jalan Pengadegan dengan Jalan Kalibata. Pinggiran jalan tersebut pada jam tertentu situasinya tidak begitu ramai.

Karena situasi yang tidak begitu ramai dan letaknya yang cukup strategis, pinggiran tembok pembatas Rumdin DPR itu, kerap dimanfaatkan oleh para remaja tanggung untuk nongkrong.

Bahkan, tidak hanya sekadar nongkrong, mereka juga sering didapati melakukan tindakan mesum. Sejumlah pengguna jalan dan penghuni rumdin mengaku pernah melihat aksi tidak senonoh anak-anak tanggung itu.

“Itu sering dijadikan tempat mesum, pas banget di samping kompleks rumah dinas,” kata salah satu staf anggota DPR yang menempati rumah dinas DPR kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (24/11/2015).

Hal senada dikatakan Rohman, mantan pedagang sekitar wilayah tersebut. Ia mengungkapkan, hampir setiap malam para anak-anak ABG tersebut berkumpul dan banyak juga yang datang berpasangan, terlebih jika malam minggu atau malam akhir pekan.

“Banyak, malam minggu apalagi. Ya pada begitu di atas motor, ada yang di jalan sambil duduk. Ada yang pelukan, ciuman macem-macem,” ungkap Rohman.

Pria yang berjualan sekitar tahun 2008 hingga 2010 ini mengaku sudah tidak aneh dengan kelakuan anak-anak muda tersebut. Bahkan menurut dia, mereka tidak merasa canggung meskipun banyak orang di sekitarnya.

“Ada orang lewat juga mereka biasa aja, orang yang sekitarnya banyak juga pada sama begitu juga mesum,” ujar dia.

Selain itu, Rohman mengatakan, polisi bukan tidak sering membubarkan para cabe-cabean tersebut. Namun tak berselang lama, anak-anak mayoritas menggunakan sepeda motor itu kembali ke tempat semula.

“Saya sendiri pernah lihat polisi bubarin yang lagi gitu langsung bubar tuh, tapi ya balik lagi kalau polisinya sudah pergi. Sudah lama ini dijadiin tempat begitu,” tutup Rohman.

Salah satu ABG perempuan yang sering nongkrong di pinggiran tembok rumdin DPR, Mona (16) mengaku, aktitivitas nongkrong di kawasan pinggir rumdin itu sudah dilakukannya sejak setahun lalu bersama teman-teman sebayanya.

“Ya sebetulnya karena banyak temen-temen pada ke situ ya kita ke situ, enggak sengaja diniatin juga,” ujar siswi salah satu SMA swasta di kawasan Jakarta Selatan itu.

Mona juga beberapa kali bersama pacarnya nongkrong di daerah itu. Tapi ketika ditanya soal banyaknya anak-anak yang berbuat mesum di tempat tongkrongan itu, dia mengaku tidak tahu.

“Ya namanya juga orang pacaran mas, ya masing-masing ajalah. Ngapain juga kita ngepoin (pengin tahu) temen,” ucap Mona.

JabodetabekJakarta

Duh… Tanah Jakarta Mengalami Penurunan 5 Cm Pertahunnya

images

BERIMBANG.COM, Jakarta – Tinggi permukaan tanah di Jakarta terus merosot tiap tahunnya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat penurunan permukaan tanah sekira 5 cm pertahun.

Deputi Gubernur DKI Jakarta, Sutamto menjelaskan penurunan ini disebabkan terus berkurangnya air tanah akibat penyedotan yang berlebihan.

“Turunnya permukaan tanah di atas 5 centimeter setiap tahunnya membuat permukaan Jakarta wilayah utara saat ini sudah berada di bawah permukaan air laut,” kata Sutamto dalam konferensi pers ‘Gerakan Hemat Air Indonesia’ di Hotel Ambhara Jalan Iskandarsyah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (16/11/2015).

Karenanya untuk mengatasi hal tersebut pihaknya terus menindak pihak-pihak yang dinilai melanggar penggunaan air tanah tersebut. Pihaknya bahkan akan memberikan sanksi kepada perusahaan, baik itu sanksi yang ringan hingga yang berat, dengan memberhentikan atau mencabut izin usahanya.

“Kita akan memberikan sanksi yang keras, bukan hanya dengan menggantikan biaya yang ada, tetapi juga dapat melakukan pencabutan izin usaha, atau bahkan tidak mengizinkan melakukan bisnis atau usaha yang serupa di mana pun,” jelasnya.

Meskipun begitu, dia juga menyadari bahwa apa yang dilakukan oleh perusahaan bisa jadi karena memang adanya kekurangan air yang dipasok oleh Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM).

“Pencurian dilakukan bukan karena hanya semata-mata ingin mengambil air tanah, tetapi itu dilakukan karena memang suplai air minum dari PDAM berkurang,” tutup Sutamto.(sua)

JabodetabekJakarta

Kebakaran Di Plaza Intercon Berasal Dari Dalam Gedung

Kebakaran plaza intercon

BERIMBANG.COM, Jakarta –  Kebakaran terjadi di Plaza Intercon, yang berlokasi di Jalan Meruya Ilir, Kembangan, Jakarta Barat. Menurut keterangan yang didapat dari Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat Pardjoko, api berasal dari gudang di gedung itu.

“Isinya barang pecah belah dan plastik,” kata Pardjoko saat dihubungi, Sabtu, 7 November 2015.

Kebakaran di dalam gedung tersebut terjadi sejak pukul 16.00 dan saat ini api sudah padam. “Sedang proses pendinginan,” ujarnya.

Sebanyak 19 mobil pemadam kebakaran dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat dikerahkan untuk memadamkan api di gedung tersebut.

Sampai saat ini belum bisa dipastikan penyebab kebakaran tersebut dan berapa jumlah kerugian yang diakibatkan kebakaran itu.

Kondisi di Jakarta Barat sendiri tengah diguyur hujan sejak siang tadi.(Tem)

JabodetabekJakarta

Kinerja Tidak Memuaskan, Ahok Tidak Akan Di Usung Gerindra Di Pilgub DKI

Ahok3

BERIMBANG.COM, Jakarta – Partai Gerindra memastikan tidak akan mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur DKI di pilgub 2017 mendatang. Alasannya, kinerja Ahok selama menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta tidak memuaskan.

“Kinerja Ahok tidak bisa disebut berhasil. Dengan penyerapan yang rendah, dan banyaknya program yang mandek,” ujar Ketua DPP Partai Gerindra Habiburrahman, kemarin.

Di bawah kepemimpinan Ahok, sambung Habiburrahman, penertiban hunian liar di kawasan Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur berujung pada kekisruhan.

Bahkan selama menjabat gubernur, Ahok diduga tersangkut sengketa pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras (RSSW) yang diperkirakan merugikan keuangan daerah hingga ratusan miliar rupiah.

“Secara logika, tidak mungkin kami mengusung Ahok. Banyak sekali kinerja Ahok yang kami soroti dan menjadi concern kami,” tandas Habiburrahman.

Sebelumnya, sejumlah survei mendudukan Ahok sebagai bakal calon gubernur dengan peluang menang paling besar. Salah satunya, dalam rilis hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting yang menyatakan bahwa sebanyak 23,5 persen warga Jakarta akan memilih Ahok.

Habiburrahman menilai hal tersebut wajar. Ahok adalah sosok pemimpin yang pernyataannya meledak-ledak, media menyukai hal tersebut. (jpnn)

JabodetabekJakarta

Operasi Zebra, Polda Metro Jaya Jaring Ribuan Pelanggar Lalu Lintas

operasi zebra

BERIMBANG.COM, Jakarta – Di hari pertama Operasi Zebra Jaya 2015, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya berhasil menjaring ribuan pelanggar lalu lintas.

Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Sutimin mengatakan, hingga kemarin tercatat 5.622 kendaraan bermotor terjaring dalam Operasi Zebra Jaya 2015.

“Pelanggaran didominasi oleh sepeda motor dan mikrolet,” kata AKBP Sutimin, Jumat (23/10/2015).

Selain itu, tambah Sutimin, delapan kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) juga terjadi di hari pertama dengan jumlah korban delapan orang.

“Tiga orang luka berat dan lima lainnya luka ringan,” tutur Sutimin.

Sutimin memprediksi, kerugian materi dari kejadian kecelakaan tersebut sebesar Rp11,1 juta.

Sementara, dalam Operasi Zebra Jaya 2015 di hari pertama juga menyita sebanyak 2.289 Surat Izin Mengemudi, 3.278 Surat Tanda Nomor Kendaraan, 50 unit kendaraan roda dua, dan 5 unit kendaraan roda empat.

Berdasarkan jenis kendaraannya, pelanggaran terbesar dilakukan oleh kendaraan roda dua dengan jumlah pelanggaran 3.725, 630 unit, kendaraan umum mikrolet sebanyak 541 unit, kendaraan pribadi sejumlah 287 unit taksi, 213 kendaraan barang, 127 unit bus, dan 99 unit kendaraan metro mini.

Untuk pelanggaran tertinggi, sambung Sutimin, adalah berupa pelanggaran rambu lalu lintas sebanyak 3.978 pelanggaran, tidak membawa kelengkapan surat 510 pelanggaran, tidak mengenakan helm 421 pelanggar, tidak menghidupkan lampu utama kendaraan 214 pelanggaran, kendaraan dengan muatan berlebih 107 pelanggaran, Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang tidak sesuai sebanyak 95 pelanggaran, tidak menggunakan sabuk keselamatan 71 pelanggaran dan berkendara sambil bermain ponsel 32 pelanggaran.

Untuk diketahui, Operasi Zebra Jaya tahun ini Dirlantas Polda Metro Jaya fokus kepada penindakan terhadap dua jenis pelanggaran yaitu, melawan arus dan kendaraan umum yang berhenti sembarangan. Meski begitu, pelanggaran atas lalu lintas lainnya juga tetap dijadikan target pelaksanaan operasi.

Operasi Zebra Kaya 2015 sendiri akan dilaksanakan selama 14 hari terhitung sejak 22 Oktober 2015 hingga 4 November 2015. Operasi itu akan melibatkan 2.199 personel gabungan yang terdiri dari Kepolisian dan TNI.

Polda Metro Jaya menerjunkan sekitar 900 personel. Sedangkan sisanya merupakan unsur gabungan dari Kepolisian Sektor, Kepolisian Resor, TNI, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja. (rn)

JabodetabekJakarta

Waspadai LSM Lokal Dan Asing Menyerang Kebijakan Pemerintah

lsm

BERIMBANG.COM, Jakarta – Pemerintah diminta mewaspadai fenomena perang dagang global yang memanfaatkan keberadaan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Kewaspadaan itu sangat  diperlukan mengingat negara-negara maju memanfaatkan keberadaan LSM untuk menyerang posisi Indonesia dan kebijakan pemerintah dalam konteks perdagangan internasional.

“Pemerintah harus hati-hati dengan perang dagang ini, terutama adanya peranan LSM lokal maupun internasional yang membawa kepentingan negara maju atau perusahaan asing yang mendanai kegiatan mereka di sini. Kita ada masalah dengan kehadiran dan aktivitas mereka mereka,” ujar Hikmahanto Juwana, guru besar hukum internasional dari Universitas Indonesia dalam diskusi bertema “LSM dan Perang Dagang”, di Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Menurut Hikmahanto, dalam perang dagang itu negara-negara maju selalu menggunakna isu-isu populis sebagai senjata utamanya. Isu-isu populis itu antara lain persoalan lingkungan, sosial, hukum, dan HAM, yang terus didengungkan melalui berbagai aksi dan kampanye yang dilaksanakan secara sistematis oleh berbagai LSM.

“Soal sawit misalnya, melalui LSM asing dan lokal, mereka selalu menyerukan bahwa produk minyak sawit dari Indonesia tidak ramah lingkungan, melanggar HAM, dan lain-lain. Mereka mengkampanyekan isu-isu tersebut sambil menekan perusahaan-perusahaan besar di negara-negara importir,” jelas Hikmahanto.

Ia menjelaskan, karena tekanan LSM itu, maka pemerintah maupun perusahaan-perusahaan di negara-negara maju memaksa pemerintah dan perusahaan Indonesia agar menerapkan standar-standar tertentu telah mereka tetapkan sendiri.

“Tapi anehnya, ketika negara-negara importir itu kemudian menjual produk olahan minyak sawit yang diproduksi di negara mereka sendiri, dan kemudian mengekspornya ke negara lain kok tidak pernah dipermasalahkan? Ini kan berarti yang diincar sebenarnya adalah posisi negara Indonesia sebagai produsen utama minyak sawit dunia,” ujar Hikmahanto.

Diakuinya, tidak semua LSM menjadi agen pelaksana atau operator perang dagang negara-negara maju. Ada juga LSM yang bertujuan mulia dan tidak membawa muatan kepentingan negara tertentu. Tetapi khusus terhadap LSM-LSM yang mendapatkan dana dari pihak asing dan ditengarai membawa misi-misi perang dagang, maka pemerintah harus melakukan pengawasan yang ketat.

“Ada cukup banyak LSM yang hanya memperjuangkan kepentingan pribadi pengurusnya atau mengabdi kepada kepentingan pihak donor. Mereka selalu memposisikan diri berseberangan dengan pemerintah dengan berbagai dalih, seolah-olah pemerintah dan negara Indonesia selalu jelek atau buruk,” tegasnya.

Terhadap LSM semacam itu, Hikmahanto mendukung posisi pemerintah agar tetap konsisten  dengan kebijakan-kebijakan ekonomi dan perdagangan internasional yang lebih mengutamakan kepentingan nasional.  Selain itu, dia mendesak pemerintah agar terus melakukan kontra isu ke berbagai negara industri maju. Untuk itu dia melihat pentingnya peranan semua kepala perwakilan negara Indonesia di luar negeri dalam melakukan kampanye untuk melawan isu-isu negatif yang disuarakan LSM.

Sebab, menurut Hikmahanto, isu-isu negatif itu sudah bukan lagi sekedar masalah komoditas perdagangan tertentu, apalagi perusahaan dan industri tertentu. Tapi di balik komoditas tersebut terdapat pertaruhan kepentingan nasional yang jauh lebih besar, yaitu lapangan kerja untuk jutaan rakyat Indonesia.

“Jadi para kepala perwakilan Indonesia di berbagai negara harus terus melakukan kampanye melawan isu negatif yang dimunculkan oleh LSM-LSM. Kepala perwakilan dalam konteks perang dagang, harus berani bela kepentingan dagang dari perusahaan nasional,” tambahnya.

Hikmahanto juga mengingatkan, pemerintah seharusnya segera mengkaji kembali keberadaan LSM-LSM lokal maupun asing yang mendapatkan dana dari luar negeri atau lembaga donor asing. Sebab bisa dipastikan di balik berbagai bantuan dana asing itu selalu terdapat kepentingan tersembunyi.

“Terhadap LSM semacam itu, seharusnya pemerintah juga mengkaji dan berani melakukan tindakan tegas.  Jangan karena atas nama HAM, demokrasi, kemudian diam saja terhadap ulah LSM. Amerika saja, kalau sudah menyangkut keamanan dan kepentingan negara, maka LSM bisa dibubarkan. Cuma Indonesia yang sering kebablasan, atas nama demokrasi sehingga tidak berani menindak LSM,” tegas Hikmahanto.(Rimanews)

JabodetabekJakarta

POLRI Tetapkan 204 Tersangka Pembakaran Hutan

images (6)

BERIMBANG.COM, Jakarta – Penyidik Bareskrim dan sejumlah Polda telah menetapkan 204 tersangka dalam kasus dugaan pembakaran hutan yang terjadi di wilayah Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Kabareskrim Polri Komjen Anang Iskandar menjelaskan, dari 204 tersangka terdiri dari 195 perseorangan, dan 9 korporasi.

“Terkait kebakaran hutan dan lahan telah ditetapkan sebanyak 204 tersangka,” kata Komjen Anang Iskandar, Minggu (27/9).

Komjen Anang melanjutkan, dari 204 tersangka tersebut, 4 kasus ditangani oleh penyidik Direktorat V Tindak Pidana Tertentu(Ditipiter) Bareskrim Polri.

“Tentunya atas instruksi Bapak Presiden secepatnya kasus pembakaran hutan agar cepat ditangani,” jelas mantan Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional( BNN) ini.

Sebelumnya, Direktur V Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigjen Yazid Fanani mengatakan, para tersangka dijerat dengan pasal berlapis seperti yang diatur dalam  Undang-undang No 4 tahun 1999 tentang kehutanan Pasal 50 huruf D.

Setiap orang dilarang membakar hutan. Pasal 78 ayat 3 bisa dipenjara 15 tahun dan denda maksimal 5 miliar. Serta, Pasal 78 ayat 4, dengan ancaman pidana 5 tahun penjara, dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar. “Tersangka juga bisa dijerat dengan perdata,” kata Brigjen Fanani.(krim)