Jabodetabek

Jabodetabek

Ketum Depok Begaya : Pradi Akan Bangkitkan Ekonomi Melalui Pembangunan Pasar Dan Peningkatan Kualitas

BERIMBANG.com, Depok – Ketua Umum Depok Begaya H. Acep Azhari mengungkapkan Calon Walikota Depok Pradi Supriatna akan membangkitkan ekonomi. Salah satu programnya adalah pembangunan Pasar dan revitalisasi pasar tradisional yang berdaya saing. Menurutnya, upaya tersebut sangat baik dalam membela ekonomi rakyat.

“Dengan pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional, maka diharapkan mendorong ekonomi masyarakat. Terlebih lagi, dengan penataan yang baik tidak kalah saing dengan pasar modern. Konsep ini tentu menjawab kebutuhan masyarakat,”ujarnya di RM. Gabus Pucung, Pancoran Mas.

Menurutnya, saat ini Kota Depok sudah memiliki pasar tradisional. Hanya saja, perlu pembangunan dan peningkatan kualitas pasar tradisional. Melalui pembangunan pasar sehat dan
renovasi desain serta layout pasar. Tujuannya agar semakin modern, bersih dan dicintai warga.

“Dengan penataan yang baik, maka Pasar tradisional akan hilang dari kesan kumuh, becek, kotor dan lainnya. Mengedepankan konsep modern, maka akan banyak mendatangkan konsumen untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari,”paparnya.

Sementara itu, dirinya menyebut potensi ekonomi cukup tinggi. Diantaranya: munculnya pasar kue shubuh setiap hari Minggu di Ramanda, Detos, Cinere. Selain itu, adanya pasar kaget setiap Minggu pagi di berbagai wilayah Depok. Belum lagi, lanjutnya, munculnya pasar malam juga berbagai tempat yang biasanya di jalan atau gang.

“Kondisi seperti ini dengan penataan yang baik, tentunya bisa menjadi pendongkrak ekonomi rakyat. Apalagi, omset di pasar kue shubuh, pasar kaget, pasar malam omsetnya cukup besar. Dengan kehadiran Pemerintah yang turut serta mendampingi maka akan menjadi kekuatan ekonomi dan daya tarik bagi warga luar Depok,”jelasnya.

Saat ini Kota Depok telah memiliki sejumlah pasar seperti; Pasar Kemiri Muka, Pasar Dewi Sartika, Pasar Depok Jaya, Pasar Cisalak, Pasar Agung, dan lainnya. Hanya saja, pasar di wilayah Barat Depok belum ada.*

Jabodetabek

Ketum Depok Begaya : Pradi Afifah Menang, UMKM Bakal Menjadi Program Unggulan

BERIMBANG.com, Depok – Sosok Pradi Supriatna yang juga berasal dari pengusaha tentunya paham dengan ekonomi. Terlebih lagi, dari tim ahli, relawan atau pendukungnya juga banyak berasal dari pelaku UMKM.

Hal itu dibenarkan Ketua Umum Depok Begaya H. Acep Azhari. Dirinya optimis Paslon nomor 1 Pradi-Afifah akan memberikan perhatian dan mendorong ekonomi kerakyatan serta UMKM.

“Kita mengapresiasi Pradi-Afifah yang maju dalam Pilkada dengan program unggulannya. Mendorong ekonomi kerakyatan dan UMKM dengan membangun pusat logistik dan bekerjasama dengan online marketplace. Ini adalah aspirasi para pelaku UMKM yang dijadikan program unggulan,” ujar H. Acep Azhari yang juga pemilik RM. Gabus Pucung ini, Selasa (17/11/2020).

H. Acep menuturkan, ekonomi kerakyatan dan UMKM perlu mendapat dukungan kuat dari Pemerintah. Pasalnya, melalui kebijakan Pemerintah akan memperkuat produk lokal dan pelaku usaha.

“Saat ini adalah era perdagangan online. UMKM bisa berdaya dan maju dengan bimbingan serta dukungan dari Pemerintah. Tentunya, selain produk yang dihasilkan berkualitas juga pelaku UMKM juga menguasai teknologi dengan melakukan penjualan melalui Marketing Online,” terang wirausahawan sukses kuliner ini.

Menurutnya, dalam program tersebut Pradi dinilai bukan baru rencana saja. Bahkan, lanjutnya, terkait program ini merupakan langkah nyata dan sedang diperjuangkan oleh UMKM.

“Ekonomi kerakyatan dengan Bela dan Beli produk lokal melalui dukungan Pemerintah. Pembangunan pusat logistik, secara pribadi saya juga sudah menyiapkannya di Daerah Cimanggis. Sedangkan, untuk bekerjasama dengan Online Marketplace ini juga sudah kita komunikasikan dan tinggal menjalankan,” tandasnya. *

Jabodetabek

Pilkada Disamakan Adu Ayam, Idris Tidak Mencerminkan Sebagai Calon Walikota Depok

BERIMBANG.com, Depok – Istilah pilkada adu gagasan bukan adu ayam yang dilontarkan calon Wali Kota Depok Mohammad Idris pada pemberitaan diharian lokal Depok membuat Sekjen DPC Gerindra Kota Depok, Hamzah angkat bicara.

“Sombong Idris, gak pantas bicara seperti itu. Udah kepedean menang, padahal belum tentu Idris bisa menang. Kenapa demikian, karena kata-katanya di media tidak terkontrol dan tidak mencerminkan seorang calon pemimpin. Dari mulai pasangannya menghembuskan isu santet samapi isu menyamakan pilkada dengan adu ayam,” tegas Hamzah yang juga anggota DPRD Kota Depok fraksi Gerindra, Senin (16/11/2020).

Hamzah mengatakan, seorang calon pemimpin itu harus elegan dan omongannya harus bisa menjadi panutan rakyat. “Kalau omongan pemimpin seperti itu dengan mengucap pilkada adu ayam, jelas omongan tersebut tidak elok dan tidak baik,” katanya.

Dikatakan Hamzah, dia (Idris-red) lupa kalau jabatan itu hanya titipan dan untuk meraih jabatan perlu bantuan banyak orang, dan yang pasti jabatannya pasti diminta pertanggung jawaban di dunia dan akherat.

“Kalau semasa dia meraih dan mejabat dzolim, nanti pasti ada balasannya,” ucap Hamzah.

Sementara Sekjen DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Ikravany Hilman yang juga anggota DPRD Kota Depok dari fraksi PDI Perjuangan Kota Depok menilai ucapan pilkada adu ayam, silakan aja berucap seperti itu. “Yang gak pantas itu kalimat itu keluar dari pihak yang bawa-bawa isu santet dalam pilkada. Terlalu gegabah kalau soal mistik dihubungkan langsung dengan pilkada,” paparnya.

Ikra sapaan akrabnya juga menyikapi fenomena mistik di pilkada Depok ini mengatakan, didalam agama memang ada alam ghaib tetapi dalam agama juga kita diperintahkan untuk menggunakan akal, jadi jangan sedikit sedikit ghaib nanti kita akan tersesat.

“Warga Depok sudah sangat cerdas, pilkada jangan disibukan dengan mikirin mistik, terampil gunakan akal sehat kalau tidak mau tersesat,” pungkasnya. (*)

Jabodetabek

Berikan Pelayanan Prima, Disdukcapil Depok Serahkan Akte Kelahiran Bayi Kembar

BERIMBANG.com, Depok – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Depok terus melakukan terobosan seperti layanan jemput bola dengan memberi pelayanan prima untuk pembuatan akta kelahiran. Terbaru, pihaknya sudah menyerahkan akta kelahiran bayi kembar di RT 05 RW 03, Kelurahan Rangkapan Jaya.

Kepala Disdukcapil Kota Depok, Nuraeni Widayatti mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan akta kelahiran ke rumah warga pemilik bayi kembar di RT 05, RW 03, Rangkapan Jaya, pada Sabtu (14/11) kemarin.

“Akta kelahiran bayi kembar tersebut kami yang menyerahkan ke rumah orang tua bayi kembar tersebut. Ini merupakan bentuk pelayanan yang prima bagi masyarakat. Kami berupaya memudahkan pelayanan dokumen kependudukan,” kata Nuraeni, Minggu (15/11/20).

Dikatakanya, pelayanan seperti ini bukan hanya kali ini dilakukan oleh Disdukcapil. Pasalnya, sudah berulang kali pihaknya memberikan kemudahan kepada masyarakat, terlebih untuk warga yang kesulitan mengambil dokumen kependudukannya.

“Bagi kelompok rentan setelah kami melakukan jemput bola, dokumen kependudukannya kami antarkan langsung karena warga tersebut kesulitan mengambilnya. Sama seperti hari ini, kami mengantarkan langsung akta kelahiran kepada bayi kembar, asal Rangkapan Jaya,” terangnya.

Sementara itu, ayah bayi kembar, Lutfi mengaku terbantu dengan terobosan jemput bola Disdukcapil Depok. Menurutnya, program ini sangat membantu masyarakat dalam mengurus akta kelahiran karena tidak perlu lagi ke kantor hanya untuk mengurus dokumen kependudukan cukup lewat WhatsApp.

“Terima kasih kepada Disdukcapil terutama ibu Kepala Disdukcapil yang telah  telah mengantarkan akta kelahiran anak saya ditambah dengan Kartu Keluarga terbaru serta Kartu Identitas Anak (KIA). Saya berharap program ini  terus berjalan karena sangat bermanfaat bagi masyarakat, kinerja Disdukcapil sangat baik dan patut menjadi contoh,” jelasnya.

Untuk diketahui, seluruh pelayanan administrasi kependudukan di Kota Depok tidak dipungut biaya atau gratis. Hal tersebut merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam  memberikan pelayanan terbaik bagi warganya. **

Jabodetabek

Politisi PDI Perjuangan Minta Jawara Depok Netral Di Pilkada

BERIMBANG.com, Depok – Panasnya suhu perhelatan Pilkada tahun 2020 di Kota Depok makin terasa mendekati pencoblosan pada 9 Desember 2020. Berbagai organisasi maupun komunitas saling mendukung paslon nya masing-masing, ada yang terang-terangan dan ada pula yang abu-abu atau boleh dikatakan tidak secara terus terang dalam mendukung paslon jagoannya.

Jawara Depok (Jaringan Wirausaha Depok) yang diinisiasi oleh Ubaidilah atau yang lebih akrab disapa Ubay Soto, sejak tahun 2017 sudah terbentuk sebagai wadah untuk menaungi para WUB (Wirausaha Baru), tapi entah kenapa setelah itu langsung menghilang seperti mati suri.

Dan saat ramainya Pilkada Wali dan Wakil Wali Kota Depok tahun 2020, Tagline Jawara Depok muncul dan berada di salah satu bagdrop paslon Wali dan Wakil Wali Kota Depok. Bahkan diduga kenyataannya keanggotaan yang masuk ke Jawara Depok sekarang ini banyak yang bukan dari WUB, dan prakteknya di bawa ke jalur politik untuk mendukung 02.

Anggota DPRD Kota Depok fraksi PDI Perjuangan, Yuni Indriani menyikapi maraknya dalam hal dukung mendukung paslon, dirinya mengingatkan, ada anggaran-anggaran dan SK Walikota untuk organisasi maupun komunitas, jadi tidak etis apabila Jawara Depok mendapat kucuran dana atau dibiayai Pemkot Depok dalam pergerakannya memajukan organisasi maupun komunitas.

“Kalau ada kaitanya dengan Pemkot ya janganlah, apalagi yang dibiayai oleh Pemkot Depok, kecuali mandiri tanpa campur tangan dari Pemkot. Jawara Depok harus netral pada pilkada, kalau personal silakan saja,” kata Yuni Indriani, yang mengingatkan kalau subsidi jangan dibawa dalam ranah pilkada, silakan kampanyenya diluar, Sabtu (14/11/2020).

Dilansir dari DepokPembaharuan (Debar), Ketua UKM Kecamatan Cimanggis, Kustoyo mengenai tagline Jawara Depok ada menempel di bagdrop paslon 02, Kustoyo mengatakan tidak mengikuti perkembangannya. “Silakan tanya sama yang buat Jawara,” kata Kustoyo, Jumat (13/11/2020).

Rudi Murodi salah satu pelaku UMKM Kota Depok memaparkan, bahwa dirinya sendiri hanya sekedar mendengar bahwa Jawara itu adalah komunitas yang di bentuk untuk mewadahi para pelaku usaha yang telah mengikuti pelatihan WUB (Wira usaha baru)

“Karena saya memang tidak pernah bergabung atau ikut mengetahui perjalanan Jawara selama ini jadi yang saya tau ya hanya Asosiasi UMKM dan para kordinator UMKM kecamatan yang di bentuk oleh kecamatan masing masing,” papar Rudi Sabtu (14/11/2020).

Sementara Ubay Soto saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa Jawara Depok yang diinisiasi sejak tahun 2017 tetap berjalan namun pelan, di gas kembali geliatnya di tahun 2020 ini. Namun ketika ditanyakan beberapa media apakah Jawara Depok mendukung paslon 02 Wali dan Wakil Wali Kota Mohammad Idris-Imam Budi Hartono, Ubay menyatakantunggu sampai tanggal 21 bulan Nopember 2020 ini.

“Tunggu sampe tgl 21 ya. Pasti kita akan menentukan sikap pada waktunya sabar dulu ya,” pungkasnya.**

Jabodetabek

DPC PKB Sebut Paslon Pradi Afifah Pasangan Terlengkap Untuk Mengayomi Masyarakat Depok

BERIMBANG com, Depok – Sekretaris DPC PKB Kota Depok Iwan Setiawan menilai pasangan Pradi-Afifah adalah pasangan terlengkap untuk bisa mengayomi masyarakat. Ia menilai keduanya merupakan bentuk dari aspirasi dan keinginan masyarakat terbanyak. Pasalnya, diusung dan didukung oleh Koalisi Parpol terbanyak. Yaitu: 6 Parpol Parlemen, 6 Parpol Non parlemen dan 1 Parpol Pecahan papol lawan yakni parpol Gelora. Disamping itu, didukung juga oleh ormas-ormas besar yang ada di Depok.

“Paslon nomor 1 sosok yang mengayomi, terbukti banyak partai yang mengusungnya. Semangat para relawan dan pendukungnya semakin bergelora,” ujar Iwan, Jumat (13/11/2020).

Iwan mengungkapkan, yang lebih menarik lagi Relawan pasangan Pradi-Afifah bergeliat setiap harinya. Bahkan, tumbuh bagaikan jamur di musim hujan sampai pada tingkat RT-RW.

“Saya melihat ini sebagai tanda-tanda kemenangan bersama dan kenginan bersama bergeliat untuk menyudahi Rezim 15 tahun sebelumnya. Apalagi, 15 tahun sebelumnya dianggap oleh sebagian besar masyarakat tidak pernah ada pembangunan SDA dan SDM yang signifikan. 15 tahun kota ini tertinggal jauh oleh Kota-kota tetangganya,” ungkapnya.

Iwan mengatakan, Pradi-Afifah adalah pemimpin yang bisa memberi solusi itu semua. Terlebih lagi, dari program kampanye yang disodorkan ke masyarakat sebagai program populis dan Pro-Rakyat. Pasalnya, program ini berdasarkan riset atas kebutuhan masyarakat Depok.

“Kami dari PKB meyakini bahwa 9 Desember 2020 akan ada perubahan besar. Yakni sebuah kemenangan bersama, karena masyarakat akan menentukan perubahannnya sendiri dengan memilih pasangan Pradi-Afifah,” tandasnya.

Untuk itu, DPC PKB Kota Depok mengajak kepada seluruh masyatakat bersama sama untuk datang ke TPS 9 Desember 2020. Datang ke TPS dan Mencoblos adalah bukti untuk memajukan Kota Depok. Yaitu mencari atau memilih pemimpin yang lebih visioner dan lebih baik.

“Kita terus bergerak bersama pengurus, anggota, simpatisan dan relawan memenangkan Paslon nomor 1,” pungkasnya. (*)

Jabodetabek

BMPS Apresiasi Program Pradi Afifah Atas Perhatiannya Kepada Kaum Disabilitas

BERIMBANG.com, Depok – Bendahara BMPS Kota Depok, Hj. Asri Mulyanita mengapresiasi Program Pradi-Afifah. Salah satunya perhatian pada para Disabilitas khususnya dalam pendidikan. Menurutnya, Sekolah Inklusif menjadi bentuk pelayanan bagi kaum disabilitas.

Ia menilai, masalah yang sering ditemukan di lapangan adalah kurangnya pemahaman oleh guru dalam menggunakan metode belajar seperti apa yang cocok.

“Kita apresiasi program menambah kapasitas SLB dan keberpihakan tinggi pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Ditambah lagi adanya pelatihan khusus untuk para pendidiknya, itu bisa melalui MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran),” ujar Hj. Asri Mulyanita yang juga Bendahara Dewan Pendidikan Kota Depok, Kamis (13/11/2020).

Hj. Asri yang pernah menjabat sebagai Ketua Iwapi Kota Depok mengungkapkan, menilai pendidikan SLB di Depok saat ini masih butuh perhatian. Apalagi, tenaga pengajar di SLB masih kurang mendapatkan perhatian, apalagi tenaga pengajar
non-PNS.

“Kalau Pradi terpilih nantinya akan memperhatikan tenaga pengajar di SLB yang ada di kota Depok. Tentunya, berdasarkan data secara riil jumlah difabel atau anak berkebutuhan khusus yang ada di Depok,” paparnya.

Menurutnya, saat ini yang dibutuhkan adalah perhatian SLB yang ada di Kota Depok baik Negeri maupun Swasta. Terlebih lagi, perhatian bagi tenaga pengajarnya khususnya dalam gaji.
“Solusinya dengan meningkatkan fasilitas di SLB, maka ABK atau difabel di kota Depok lebih terakomodir dengan baik. Tentunya, dengan mengaktifkan peran Dinas Pendidikan,” tandasnya. **

Jabodetabek

Dikaitkan Hal Mistis, H Acep Sebut Istri Imam Demam Panggung

BERIMBANG.com, Depok – Sangat disayangkan Istri Calon Wakil Walikota Depok Nomor urut 02 Imam Budi Hartono saat melakukan sambutan di kegiatan Kampanye menyebut Pradi Afifah pasangan calon 01. Info yang beredar tersebut disangkutpautkan dengan hal yang bersifat mistis yang dilakukan oleh kubu Paslon 01.

Hal tersebut menjadi perbincangan dan tanggapan dari kalangan tokoh masyarakat, salah satunya dari Ketum Depok Begaya, H Acep Al-Azhari.

“Kalau pun dapat mengeluarkan suara beberapa kali ternyata yang disebut paslon lain no urut 1 Pradi-Afifah”, ujar H Acep saat menceritakan informasi kejadian tersebut kepada wartawan (11/11)

Menurut H. Acep jika Timnya Pradi sudah bermain mistis tidak mungkin diera digital saat ini masih ada yang bermain seperti itu, masyarakat Depok sudah cerdas kok bahkan modern karena Depok sebagai kota penyangga ibu kota,

Bisa jadi istri dari salah satu paslon tersebut gugup dalam waktu berpidato, karena baru dalam hal menghadapi orang banyak yang baru dikenalnya.

“Jadi itu bukan karena mistis, tapi karena ada faktor grogi atau yang disebut dengan demam panggung”ujar H. Acep

lebih jauh H. Acep menjelaskan bahwa Ada 10 kriteria ketakutan yang dialami manusia dimuka bumi ini. yang pertama yaitu rasa takut akan kematian, lalu yang kedua adalah rasa takut berbicara di depan umum.

Orang yang takut ngomong di depan panggung itu ada dua kemungkinan pertama karena memang dia tidak paham dengan apa yang akan dia omongin, kedua karena tidak adanya persiapan.

“Ya akhirnya seperti itu gagal fokus seperti demam panggung” tandas H. Acep. *

Jabodetabek

Belajar Online Mulai Jenuh Dirasakan Siswa

BERIMBANG.com, Depok – Pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kepada Siswa mulai jenuh dirasakan para siswa. Kegiatan belajar mengajar secara online di masa Pandemi Covid 19 merupakan langkah upaya Pemerintah dalam mencegah penyebaran virus di cluster pendidikan.

Tak hanya siswa , orang tua juga diwajibkan untuk mendampingi putra- putrinya untuk melakukan kegiatan belajar secara online dimana para siswa banyak yang tidak paham akan materi pembelajaran  yang diajarkan oleh guru, utamanya ditingkat sekolah Dasar ( SD )hingga Sekolah Lanjut Pertama (SLTP).

Tak hanya itu, Jaringan internet pun terkadang menjadi kendala siswa dalam mengerjakan tugas maupun pembelajaran materi dimana setiap tugas yang sudah diselesaikan terkadang tidak terkirim ke sistem aplikasi yang disediakan oleh pihak sekolah, alhasil siswa yang sudah mengirim soal tersebut harus mengulang kembali jawabannya.

Firli Darmawan, Siswa Kelas 7 di salah satu sekolah swasta di Depok mulai merasakan kejenuhan dalam melakukan pembelajaran secara online, Firli mengatakan, selain harus belajarnya dirumah, dia juga tidak bisa berinteraksi dengan temannya diwaktu sebelum Pandemi.

” Semenjak diterapkannya Pembelajaran Jarak Jauh pada bulan Juli yang lalu, saya merasakan banyak kesulitan dalam belajar maupun mengerjakan tugas dimana saya harus bertanya kepada orang tua untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru, kalau orang tua tidak sibuk, kalau sibuk malah jadi bingung sendiri harus bertanya ke siapa , mau gak mau palingan ke teman sekelas, itu juga kalo dia paham, ” ungkap Firli belum lama ini.

Selain itu,masih Firly,  kendala yang terkadang dialami adalah koneksi internet yang tidak stabil dimana dia harus mengulang kembali yang sudah dikerjakan kembali lagi ke awal.

” Yang paling kesal itu sewaktu mengerjakan ulangan , ketika sudah selesai mengerjakan tiba – tiba koneksi internet tidak stabil sehingga yang saya kerjakan yang tadi sudah selesai akhirnya mengulang kembali dari awal ditambah waktunya sudah ditentukan oleh guru,temen – temen juga merasakan hal yang sama seperti saya ” ujar Firly.

Sementara itu, Salah Satu Orang Tua Siswa sekolah Negeri di Depok , Nurlaila mengatakan ada sisi baik dan kurang baiknya dalam melakukan pembelajaran online kepada putra nya yang duduk di kelas 7 , sisi baiknya adalah orang tua dapat mengontrol dan mengawasi serta mendampingi anaknya dalam melakukan pembelajaran dan sisi kurang baiknya , anak jadi malas mengerjakan tugas, yang selalu diandalkan orang tua untuk mengerjakan tugas.

” Karena waktu saya selalu ada dirumah , anak saya bisa saya dampingi , ini saatnya mengajari anak dirumah selain guru di sekolah tetapi ada kurang baiknya yaitu bila anak menanyakan soal , saya tidak mengerti jawabannya sehingga harus mencari jawaban di internet, itu juga kalau ada jawabannya ditambah lagi anak terkadang malas mengerjakan tugas, ya orang tua juga jadi andalannya, Bagaimana kalau orang tuanya sibuk kerja , anaknya jadi kasihan tidak ada yang mendampingi ” terang Nurlaela.

Nurlaela berharap , Pandemi yang sekarang ini belum membaik agar secepatnya berakhir agar kegiatan belajar mengajar tatap muka kembali lagi dijalankan oleh pemerintah.

Iik

Jabodetabek

Hari Pahlawan, Ketum Depok Begaya : Pilih Pemimpin Yang Berkepihakan Pada Ekonomi, Sosial Dan Budaya


BERIMBANG.com, Depok – Peringatan Hari Pahlawan Nasional yang jatuh 10 Nopember kembali membangkitkan jiwa Nasionalisme. Meski para pahlawan telah tiada, namun semangat dan perjuangannya tetap dilanjutkan.

Hal senada diutarakan Ketum Depok Begaya H. Acep Azhari. “Sampai sekarangpun Sosok Pahlawan akan terus di butuhkan sekalipun Indonesia sudah merdeka sejak tahun 1945,” ujar H. Acep Azhari, Selasa (10/11/2020).

Menurutnya, bentuk penjajahan yang sedang di hadapi oleh bangsa ini berupa kejahatan ekonomi, kejahatan sosial dan kejahatan budaya. Ia menambahkan, bukan peralatan senjata dan peluru yang canggih untuk menghapi bentuk penjajahan tersebut. Namun, masyarakat untuk membela kedaulatan ekonomi dengan membeli produk bangsa Indonesia maka dialah pahlawan untuk zaman ini.

“Sekarang ini bukan angkat senjata lagi, tapi dalam bidang lain yang disesuaikan dengan keadaan zamannya,” tegas Ketua Umum Depok Begaya.

Ia menambahkan, termasuk membela kehidupan sosial agar terlepas dari kemiskinan, kebodohan, prostitusi, LGBT, seks bebas. Terlebih lagi, pembelaan atas adat seni budaya sebagai bentuk kekayaan yang Allah sudah berikan kepada Indonesia.

“Teruslah mengukir prestasi, karena prestasi inilah yang di tunggu oleh keluargamu, umatmu dan akheratmu,” tandasnya

Dirinya menambahkan, Sama halnya dengan memilih pemimpin dalam hal pembelaan terhadap para pelaku ekonomi, dibutuhkan seorang pemimpin yang berkepihakan pada ekonomi, sosial dan budaya. “Untuk menghadapi kejahatan ekonomi sosial dan budaya di butuhkan seorang pemimpin yang kuat, berani dan dekat dengan masyarakat,” pungkasnya. **