Daerah

Daerah

Abu Vulkanik Gunung Barujari Melanda Tiga Kabupaten Di Bali

gunung barujari

BERIMBANG.COM, Bali – Abu vulkanik akibat erupsi Gunung Barujari melanda tiga kabupaten di Bali, yakni kabupaten Karangasem, Gianyar dan sebagian Kabupaten Klungkung.

Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Wayan Suardana mengatakan, arah angin saat ini bergerak ke barat, mengarah ke wilayah Bali.

“Itulah sebabnya Bandara Ngurah Rai Bali ditutup hingga tanggal 5 November. Itu pun tergantung arah angin dan letusan Gunung Barujari. Kami merekomendasikan agar bandara ditutup untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (5/11).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karangasem Ida Ketut Arimbawa mengatakan, untuk Karangasem, daerah yang terkena dampak ada di tiga kecamatan yakni Sidemen, Seraya dan Karangsem Kota. Dari tiga kecamatan tersebut yang paling terdampak adalah Karangasem dan Seraya. “Memang tidak terlalu tebal, tetapi kalau kita lihat di kaca mobil misalnya, sangat kelihatan abunya, sangat tipis, tetap kelihatan,” ujarnya.

Hingga saat ini, Arimbawa menjelaskan, abu erupsi Gunung Barujari terus mengguyur Karangasem. Namun abu berkurang karena kemungkinan besar terjadi perubahan arah angin.

Dia mengatakan, pihaknya sudah membagikan sekitar 2.000 masker ke seluruh wilayah Karangasem. Sasarannya adalah siswa-siswi, pedagang pasar, pegawai negeri sipil (PNS), dan seluruh warga yang ditemui di jalanan di seluruh Kota Karangasem dan sekitarnya.

Saat ini disiagakan petugas dari BPBD Karangasem, TNI, Polri, Dinas Kesehatan dan relawan lainnya. “Kami bergerak cepat untuk melakukan langkah-langkah antisipasi terkait dengan turunnya abu vulkanik Barujari. Mobil calling terus bergerak keliling untuk menyampaikan informasi tentang pentingnya menggunakan masker,” ujarnya.

Langkah antisipasi juga dilakukan di Kabupaten Gianyar. Meski abu tipis dan tidak sampai menutupi pandangan, namun Pemerintah Kabupaten Gianyar membagikan masker kepada pengguna jalan.

“Pembagian masker ini sebagai bentuk motivasi dan antisipasi untuk melindungi kesehatan warga dari abu vulkanik,” kata Kepala BPBD Gianyar, A.A. Oka Digjaya.(B1)

Daerah

Dua Mahasiswa Asal UINSA Meninggal Saat Orientasi

Ilustrasi
Ilustrasi

BERIMBANG.COM, Malang – Sepertinya penyelengara pendidikan di negeri ini enggan untuk belajar dari sejumlah kasus pilu yang sebelumnya sudah banyak terjadi. Dua mahasiswa asal Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) meninggal sia-sia saat menjalani orientasi dan diklat UKM pecinta alam Mapala.

Meski keluarga korban menolak diotopsi, polisi menyatakan akan tetap mengusut kasus ini. “Sekarang kasus masih ditangani Polsek Pagak, tapi akan segera kami pusatkan di Polres,” kata AKP Adam Purbantoro, Kasat Reskrim Polres Malang, Minggu 18 Oktober 2015.

Pemusatan penyelidikan akan dilakukan di Polres Malang agar penanganan lebih cepat dan terpusat. Saat ini polisi telah memeriksa tiga panitia kegiatan diklat Mahasiswa Pecinta Alam Sunan Ampel (Mapalsa). Polisi akan mengembangkan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi lain terkait kejadian itu.

Sebelumnya, Dua mahasiswa meninggal saat menjalani pendidikan dan pelatihan unit kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Sunan Ampel (Mapalsa) di Wana Wisata Sumuran RPH Rejosari, Dusun Bekur, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Sabtu (17/10/2015).

Keduanya adalah Yudi Akbar Rizky (18), mahasiswa UINSA semester 1, warga Sukilolo Park Regency 1/16 Surabaya; dan Lutfi Rahmawati (19), warga Jalan Barata Jaya 7/41 Surabaya.(Rima)

Daerah

Kepala Sekolah dan 10 Tetangga Kampung Gagahi ABG Hingga Hamil

Ilustrasi Pemerkosaan1

BERIMBANG.COM, Medan – Seorang ABG asal Samosir IS (16) yang tengah hamil sekitar 8 bulan, kini berada di bawah perlindungan Dinas Kesejahteraan dan Sosial Pemprov Sumut di Medan. Anak di bawah umur ini merupakan korban perkosaan 11 orang di kampungnya.

Informasi dihimpun, IS merupakan warga Desa Lumban Suhi-suhi Toruan, Pangururan, Samosir, Sumut. Dia anak petani miskin yang putus sekolah saat duduk di kelas 1 SMP.

Pelaku pemerkosaan terhadap IS disebutkan berjumlah 11 orang. Perbuatan itu dilakukan dalam waktu yang berbeda. Perkosaan pertama kali dilakukan J. Laki-laki itu mengancam akan memerkosa adik korban jika tidak menuruti permintaannya.

Kemudian 10 pelaku lain juga memperkosa IS. Salah seorang pelaku merupakan oknum kepala SD berinisial BS.

“(Dia melakukannya) waktu mengambil ijazah,” kata IS kepada Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait yang menemuinya di Dinas Kesejahteraan dan Sosial Pemprov Sumut, Jalan Sampul, Medan, Sabtu (10/10).

Peristiwa perkosaan ini sudah dilaporkan ke polisi pada 31 Juli 2015 siang dengan bukti laporan bernomor STPL/127/VII/2015/SPKT/SMR. Laporan diterima Bripda Rizky Wahyudi.

Seorang pelaku dilaporkan sempat kabur ke Jakarta karena dilaporkan ke polisi. Namun dia meninggal di pelarian karena sakit.

Kapolres Samosir AKBP Jonni Sihaloho mengatakan, kasus yang dilaporkan IS masih diselidiki. Mereka sudah menetapkan seorang terlapor sebagai tersangka, yaitu JS alias K (45), seorang petani.

“Penetapan tersangka itu berdasarkan gelar perkara dan minimal 2 alat bukti yakni visum et repertum, keterangan korban dan saksi kakak korban serta 1 unit kendaraan roda dua dan sandal milik tersangka,” jelasnya.

Namun saat ini tersangka sudah tidak ada lagi di tempat tinggalnya. Polisi masih melakukan pencarian. “Akan segera dilakukan penerbitan DPO,” sambungnya.

Sementara para terlapor lain mulai diperiksa Senin (12/10) hingga Rabu (14/10). Surat panggilan pemeriksaan sudah dikirim sejak seminggu lalu.

“Kita juga ada kesulitan, karena si pelapor ada keterbelakangan mental. Keterangannya juga berubah-ubah. Laporan dibuat dua kali, yang pertama disebut pelaku si anu, kemudian dia ingat lagi, pelakunya si anu,” ucapnya

Selain itu, lanjut Eko, dalam laporan visum tidak ada disebutkan IS dalam keadaan hamil. “Yang ada hasil visum, selaput daranya memang rusak,” ujarnya.

Salah seorang dari 11 yang dilaporkan IS (16) ke polisi merupakan oknum kepala sekolahnya yang berinisial BS. Dia diperkosa saat mengambil ijazah di rumah pelaku.

Berdasarkan pengakuan IS, BS memang bukan yang pertama memerkosanya. Namun, dia melakukan perbuatan itu sampai tiga kali.

Menurut IS, peristiwa itu terjadi pada Desember 2014. Kejadiannya berawal ketika dia dipanggil BS yang menawarinya ijazah SD-nya yang belum diambil karena tidak ada uang.

Tanpa curiga, IS tak menolak. Dia kemudian dibawa ke rumah BS yang ketika itu memang sedang sepi. Laki-laki itu kemudian membawanya ke rumah kosong di sebelah rumahnya kemudian memperkosanya di sana.

BS disebutkan tiga kali menggagahi IS dengan ancaman, karena ijazahnya belum juga diberikan. Perbuatan itu dilakukan pada hari yang berbeda.

Nama BS juga disebut sebagai salah seorang dari 11 pelaku yang memerkosa IS. Namun, keluarga korban menyebut putra BS merupakan personel kepolisian sempat mengancam mereka. Belakangan BS bahkan disebutkan menari-nari mengejek keluarga korban karena kasusnya tidak diproses.

“Itu perbuatan keji dan sangat menjijikkan dan sangat melecehkan seorang anak perempuan. Apalagi pelaku sempat menari-nari dan mengusir keluarga korban dari kampung. Polisi harus segera menangkap pelaku. Menjijikkan jika laporan ini tidak ditindaklanjuti,” kata Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait.

Kapolres Samosir AKBP Jonni Sihaloho membantah penanganan perkara ini lambat karena putra salah seorang terlapor merupakan oknum kepolisian. “Nggak begitu. Memang korban melaporkan seorang mantan kepala sekolah. Cuma kita kesulitan karena dia ada keterbelakangan mental dan keterangannya berubah-ubah,” tandasnya.(mdk)

Daerah

Paslon Pilkada Tasikmalaya Tunggal

Ilustrasi Kepala daerah

BERIMBANG.COM, Tasikmalaya – Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin memimpin langsung konsolidasi pemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tasikmalaya yang dihadiri seluruh partai pengusung yakni, PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.

 “Kami melakukan konsolidasi Pilkada dengan internal partai dan partai pengusung. Istilahnya merapatkan barisan dan memenangkan strategi pemenangan pasangan kita UU-Ade. Kita bersepakat dengan partai pengusung untuk berbagi tugas sampai pilkada nanti berakhir,” ujarnya seusai acara di di Rumah Makan Gunung Jati 2 Jalan Mangunreja, Singaparna, Tasikmalaya (10/10/2015).

Tak hanya itu, menurut Politikus senior PDI Perjuangan ini acara yang berakhir sabtu petang ini mendiskusikan informasi terakhir dari Komisi Pemilihan Umum terutama tata cara kampanye dan cara memilih pada 9 Desember. Hal ini penting mengingat Pilkada Kabupaten Tasikmalaya hanya ada calon tunggal yakni, UU-Ade Sugianto.

“Informasi dari KPU khusus untuk pilkada yang calonnya tunggal itu pencoblosannya tidak memakai nomor,” tambahnya.

Dijelaskan Wakil Ketua Komisi I DPR ini, PDI Perjuangan bersama partai pengusung memiliki komitmen bergotong-royong mensukseskan Pilkada Kabupaten Tasikmalaya. Ia pun mengingatkan bagi siapa saja yang menghalang-halangi pesta demokrasi di Kabupaten Tasikmalaya akan berurusan dengan hukum.

“Siapapun yang menghalang-halangi proses demokrasi di Kabupaten Tasikmalaya bisa dikategorikan pelanggaran hukum dan masuk ranah pidana. Kami menyerukan kepada semua pihak untuk seluas-luasnya memberikan kepada masyarakat Tasikmalaya untuk menentukan sikap,” tegasnya.

Pria yang akrab disapa Kang TBH ini pun menyinggung kerugian bagi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya jika Pilkada Diundur. Kerugian yang paling siginifikan dan dirasakan oleh masyarakat yakni program pembangunan yang sekarang berjalan akan terhambat.

“Untuk itu, semua elemn di Kabupaten Tasikmalaya diharapkan bisa mendukung Pilkada Kabupaten Tasikmalaya yang akan digelar pada Desember mendatang,” himbaunya.

Khusus untuk calon tunggal di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya yakni UU-Ade, Kang TBH berharap mereka bisa meningkatkan program-program pro rakyat.

“Kedepan, jika dipercaya kembali memimpin Kabupaten Tasikmalaya, kita berharap pasangan UU- Ade bisa bekerja dengan semua pihak untuk meningkatkan pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya lebih baik dari sebelumnya,” pungkasnya. (rn)

Daerah

Napi Kabur Akhirnya Dapat Diringkus Kembali, 1 Masih Buron

images (5)

BERIMBANG.COM, Sukabumi – Setelah berhasil memburon kurang lebih satu tahunan, akhirnya Doni Gunawan (29) seorang napi yang kabur dari ruangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II Warungkiara berhasil diringkus petugas Lapas bersama petugas Polres Sukabumi, Minggu (27/9/2015). Kini, tersangka telah dijebloskan keruangan pengap Lapas Warungkiara.

Berdasarkan informasi yang dihimpun menyebutkan, ikhwal terungkapnya keberadaan tersangka yang kerap pulang ke rumahnya di  Kampung Tegalwangi RT 05/06 Kelurahan/Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Ketika dicek kerumahnya benar tersangka sedang berkumpul bersama keluarga dirumah kedaiamannya tersebut.

Tanpa buang waktu, tersangka kemudian digelandang petugas Lapas juga aparat Polresta Sukabumi menuju Lapas kelas II Warungkiara, di Kecamatan Warungkiara.

“Memang benar ketika petugas melakukan pengintaian kerumah kediaman tersangka sedang  berkumpul dirumahnya. Nah saat itu juga kami langsung melakukan koordinasikan dengan aparat kepolisian untuk melakukan penangkapan tersangka. Kini, tersangka telah dijebloskan kembali kesel tahanan lapas, ” kata Kalapas Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Nana Herdiana.

Saat petugas datang ke rumah lokasi, petugas mendapati Doni tengah berkumpul bersama keluarga dan juga dua orang teman lainnya. Saat akan ditangkap, orang tua Doni sempat melakukan penggalangan, namun setelah dijelaskan dengan cara persuasif, kedua orang tuanya langsung pasrah dan membiarkan Doni dibawa ke Lapas.

 “Ibunya sempat histeris saat Doni kami borgol dan bawa ke Lapas. Kami langsung kasih penjelasan kepada kedua orang tuanya bahwa Doni harus mempertanggung jawabkan perbuatannya, ” terangnya.

Disebutkan Nana, dalam insiden melarikan diri empat Napi pada Desember lalu itu, Doni merupakan aktor intelektual nya. Dia lah yang mengajak tiga temannya yang lain untuk melarikan diri dengan memanfaatkan kelengahan petugas yang tengah melaksanakan shalat jumat. Kini ia harus kembali menjalani sisa hukuman di balik jeruji besi Lapas Warungkiara.

“Doni ini otak dibalik kaburnya para Napi akhir tahun lalu. Dia kasus 363 dengan hukuman 18 bulan penjara. Yang bersangkuta baru menjalani masa hukuman 7 bulan, kini dia harus menjalani sisa tahanannya selama 11 bulan,”singkatnya.

Dijelaskan Nana, dengan tertangkapnya Doni, berarti tinggal satu orang Napi lagi yang masih berkeliaran  di luar Lapas. Petugas hingga kini masih melakukan pengendusan keberadaan Napi tersebut. Mengingat, tidak ada masa kadaluarsa bagi Napi yang melarikan diri untuk melanjutkan masa hukumannya di dalam penjara.

“Semuanya ada empat yang melarikan diri itu. Alhamdulillah, tiga orang sudah kami tangkap dan satu orang lagi masih kami cari. Sampai kapan pun kami akan terus mencari dia,” tandas Nana.

Sementara itu, kepada petugas Doni sempat mengelak disebut otak dibalik kaburnya para Napi tersebut. Ia mengaku hanya mengikuti temannya yang lain saat melarikan diri.

“Bukan saya pak, saya hanya ikut-ikutan saja,” singkat Doni. (gn)

Daerah

Menggunakan Fasilitas Negara, Seorang PNS DI Periksa Bawaslu

unnamed (44)

BERIMBANG.COM, Boyolali – Seorang PNS di Pusat Layanan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Juwangi, Siti Nurul Hidayati, diperiksa Panwaslu Boyolali. Dia diperiksa terkait dugaan pelanggaran netralitas atas kehadiranya dalam peresmian Posko Pemenangan Seno-Said di Juwangi.

“Hasil pemeriksaan, yang bersangkutan mengakui datang dengan menggunakan motor plat merah dan menjadi MC dalam acara tersebut,” ungkap Anggota Panwaslu Boyolali, Taryono, Senin (14/9).

Sementara itu, dalam pemeriksaan di Panwaslu, Siti Nurul didampingi salah seorang anggota DPRD dari Fraksi PDIP, Sarwo Iswoyo. Hanya saja, keduanya enggan dimintai keterangan usai diperiksa Panwaslu.

“Saya hanya diundang panitia,” ucap Siti sambil berlalu.

Diungkapkan Taryono, hasil dari pemeriksaan, Siti mengaku diundang pihak panitia menjadi MC. Karena jarak posko dengan rumahnya dekat, Siti menggunakan motor dinas ke lokasi. Tindakan ini melanggar Pasal 69 huruf h, UU No.8 Tahun 2015 tentang Pilkada karena menggunakan fasilitas negara dalam acara politis.

“Nanti akan kita bawa ke tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) bersama kasusnya kades Genengsari,” tambah Taryono.

Untuk kasus Kades Genengsari, Wiwik Indriyati, Kasus ini akan dibahas dalam rapat tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), Selasa (15/7), bersama kasus Kepala Desa (Kades) Genengsari, Kecamatan Kemusu, Wiwik Indriyati. Wiwik dijerat kasus yang sama yakni masalah pelanggaran netralitas. (tl)

Daerah

Jokowi Hadiri Penenggelaman Waduk Jatigede

unnamed (41)

BERIMBANG.COM, Sumedang – Proses pengisian awal (initial impounding) Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, akan dilakukan Senin (31/8/2015) ini. Penenggelaman ini akan dihadiri Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat terkait, termasuk gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Menjelang penenggelaman, dilaporkan ribuan warga masih bertahan di lokasi karena penyelesaian administranya belum rampung.

Menurut Komandan Korem 062/Tarumanegara Kolonel Infanteri Sudarmadi, hasil peninjauan di lapangan ada satu kampung yang akan terkena penggenangan tersebut dan beberapa kepala keluarga belum selesai administrasinya. Ia berharap beberapa kepala keluarga yang belum selesai administrasinya dapat segera diselesaikan dengan baik.

“Tahap satu Kampung Jemah yang akan terkena, sementara situasinya landai,” katanya.

Ia menambahkan, dalam upaya mempercepat proses Waduk Jatigede tersebut jajarannya diterjunkan untuk menyampaikan langsung kepada masyarakat tentang penyelesaian dampak penggenangan itu.

“Anggota kami di lapangan, Babinsa, Danramil ikut secara ‘door to door’ menyampaikan kepada masyarakat agar apa yang sudah direncanakan diberikan oleh satker kalau sudah klop memang segera,” katanya.

Sudarmadi menyatakan pihaknya siap membantu pengamanan peresmian penggenangan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini.

“Yang jelas tugas kami mengamankan, dan itu sebenarnya tugasnya satker (satuan kerja) tetapi kami membantu satker kira-kira apa yang bisa kami bantu untuk mempercepat proses itu,” kata Kol Sudarmadi yang baru menjabat Komandan Korem Tarumanagara kepada wartawan di Garut, Jumat.

Ia menuturkan, pengamanan Waduk Jatigede merupakan salah satu prioritasnya dalam awal tugas menjabat Korem Tarumanagara untuk mewujudkan keamanan bagi masyarakat.

Berdasarkan siaran pers Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat manfaat utama waduk Jatigede bisa mengairi persawahan hingga seluas 90.000 hektare, dan memiliki sumber air baku dengan kecepatan sebesar 3,5 kubik per detik.

Air baku itu, bisa digunakan untuk kepentingan wilayah di Sumedang, Majalengka, hingga ke Cirebon.

Selain itu, Waduk Jatigede juga bermanfaat sebagai sumber tenaga bagi PLTA dengan kapasitas hingga 110 megawatt (MW), untuk objek pariwisata dan pengendalian banjir sebesar 14 ribu hektar di kawasan daerah tersebut.

Namun sejumlah pihak mengingatkan kemungkinan kerusakan ekosistem akibat penenggelaman ribuan hektar lahan dalam proyek yang sudah direncanakan sejak jaman Orde Baru ini. (Antara)

Daerah

Polisi Berhasil Mengamankan 5 Ton BBM Ilegal

unnamed (40)

BERIMBANG COM, Manokrawi – Kepolisian Resor Manokwari, Papua Barat, berhasil mengamankan lima ton bahan bakar minyak (BBM) yang diduga ilegal. BBM itu diamankan dari Pelabuhan Anggrem Kelurahan Padani, Distrik Manokwari Barat.

Kepala Satuan Reskrim Polres Manokwari AKP Tommy Pontororing di Manokwari mengatakan, penangkapan 1.500 liter solar dan 3.500 liter bensin yang total lima ton itu dari informasi masyarakat setempat, Minggu (30/8/2015).

Saat ditemukan polisi, pemilik berinisial LM tidak dapat menunjukkan dokumen resmi BBM tersebut sehingga disita guna penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut.

Dia menjelaskan, penyidik Polres Manokwari sudah menyita BBM bersama kapal sebagai barang bukti guna proses penyelidikan selanjutnya.

Penyidik juga sudah mengamankan pemilik dan sedang menjalani pemeriksaan guna proses hukum lebih lanjut sesuai ketentuan undang-undang nomor 22 tahun 2001 tentang migas.

Ia menyampaikan, bensin sebanyak 3.500 liter tersebut rencananya disalurkan ke Kabupaten Teluk Wondama untuk dijual namun pelaku tidak mempunyai izin usaha niaga.

Sedangkan solar sebanyak 1.500 liter rencananya disalurkan ke Kabupaten Teluk Wondama untuk kebutuhan PLTD namun pembelian solar tersebut menggunakan dana pribadi bukan dana badan usaha dan hal itu menyalahi aturan.

Dia mengatakan, penyidik Polres Manokwari sedang mendalami pembelian solar untuk kebutuhan PLTD Kabupaten Teluk Wondama karena selain melanggar undang-undang nomor 22 tahun 2001 tentang migas, tetapi juga diduga melanggar undang-undang nomor 8 tahun 2010 tentang pencucian uang. [tar]

Daerah

Baku Pukul Dan Baku Tembak Kembali Mencuat Antara TNI Dan POLRI

unnamed (39)

BERIMBANG.COM – Polewali Mandar – Bantara anggota TNI dan Polri kembali mencuat. Kali ini terjadi di arena road race di Kelurahan Manding, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Minggu (30/8/2015) sore. Bentrokan itu disaksikan ratusan masyarakat yang sedang menonton  lomba balap di lokasi tersebut.  Puluhan anggota TNI dan Polisi terlibat dalam baku pukul dan adu tembak itu.

Seorang anggota TNI dikabarkan tertembak dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Polewali Mandar. Selain itu, 4 sepeda motor dan sebuah mobil polisi dibakar.

Saksi mata mengatakan, suasana balapan motor road race di lapangan pacuan kuda Manding, Polewali Mandar semula berjalan tertib.  Tiba-tiba ribuan penonton yang sedang memadati sekitar arena balapan berhamburan setelah dikejutkan suara tembakan berkali-kali. Setidaknya ada suara tembakan sebanyak empat kali.

Sejumah saksi di lokasi kejadian menyebutkan, saat insiden bentrokan terjadi suasana menjadi mencekam. Beberapa saat kemudian, satu orang yang kemudian diketahui anggota TNI terkapar.

Belum diketahui pasti apa pemicu bentrokan anggota TNI dan Polri itu. Belum ada penjelasan resmi dari TNI maupun Polri. bentrokan ini kembali menambah cacatan buruk hubungan anggota TNI dan Polri, setelah sebelumnya bentrokan yang sama terjadi di beberapa daerah. Tidak jarang bentrokan kedua anggota lembaga keamanan itu memakan korban tewas. (ut)

Daerah

8 Orang Pelajar SD Diduga Dicabuli Pelajar SMP

pencabulan

BERIMBANG.COM, Tegal – Seorang pelajar SMP diduga melakukan pencabulan terhadap sejumlah anak di bawah umur di Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Diduga, bocah yang menjadi korban pencabulan mencapai delapan orang.

LY (14), pelaku yang melakukan perbuatan tak terpuji tersebut sudah dilaporkan oleh para orangtua korban ke Polres Tegal. Namun, polisi masih melakukan penyelidikan untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

Perbuatan pelaku pertama kali terungkap saat salah seorang anak yang menjadi korban pencabulan, BN (8), mengadukan apa yang dialami kepada orangtuanya. Orangtua BN yang marah atas perbuatan LY kemudian mendatangi rumah orangtua LY.

“Anak saya dicabuli di lapangan sepak bola saat bermain di sana tapi berhasil lari. Saya langsung datangi rumah pelaku. Saat saya ditanya, dia (LY) terkesan berbelit-belit dan tidak mau mengakui. Tetapi begitu saya bilang akan melapor ke polisi, dia baru mengaku,” kata ibu BN, PY (34), kepada wartawan, Rabu (26/8/2015).

PY juga terkejut karena pelaku mengaku ada sejumlah anak perempuan yang juga jadi korban.

“Saya sebenarnya kasihan, sempat tidak jadi melapor. Saya hanya minta orangtuanya membuat perjanjian agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya dengan disaksikan perangkat desa. Tapi orangtua lain maunya melapor ke polisi,” ucapnya.

Berdasarkan pengakuan LY, para korban pencabulan LY mencapai delapan anak dan masih bertetangga dengan LY. Mereka merupakan siswi SD kelas 1-2 hingga SMP. Perbuatan tersebut dilakukan pelaku sejak awal Agustus.

Salah satu orangtua korban lainnya, Ca (45) mengatakan, anak perempuannya, WS (7), dicabuli saat bermain petak umpet di belakang rumahnya.

“Kita sudah melapor pada 10 Agustus 2015. Hasil visum dan keterangan sudah diberikan. Tetapi hingga kini masih tidak ada kejelasannya,” ungkap Ca.

Hal senada diungkapkan orangtua korban lainnya, Nu (40). Menurut Nu, anaknya mengalami trauma setelah diperlakukan tidak senonoh oleh pelaku. Untuk itu dia meminta polisi segera menindaklanjuti laporannya agar pelaku jera.

“Anak-anak jadi trauma, mau beraktivitas seperti ke sekolah, mengaji, atau bermain takut kalau berpapasan pelaku. Sebagai orangtua ya kami resah,” kata dia.

Kasat Reskrim Polres Tegal AKP Juli Monansoni saat dikonfirmasi membenarkan adanya dugaan pencabulan tersebut.

Menurut Juli, yang disampaikan para orangtua korban baru sebatas pengaduan, belum pelaporan. “Betul sudah kami terima hasil visumnya. Kami masih dalami dan selidiki karena baik pelaku maupun korban masih di bawah umur,” katanya, Rabu (26/8/2015).(sn)