Nasional

Baladhika Karya Mendukung Sepenuhnya Demi Mengembalikan Kejayaan Partai Golkar

Spread the love

IMG-20160627-WA0007

BERIMBANG.COM – Dinamika politik di tubuh Partai Golkar khususnya pasca Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Bali masih terus terjadi. Perbedaan sikap dan perseteruan politik bahkan sudah mengarah pada carakter assassination (pembunuhan karakter) sesama kader Partai Golkar.

Sikap politik yang disampaikan oleh Ketua Bidang Kepemudaan DPP Partai Golkar yang sekaligus Ketua Umum DPP AMPG saudara Fahd El Fouz A Rafiq yang meminta agar Saudara Ade Komarudin (Akom) mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI, tentunya menjadi sikap yang tepat. Sikap Saudara Fahd ini dipicu oleh pernyataan Saudara Ade Komarudin (Akom) dalam forum  KNPI versi Muhamad Rifai Darus beberapa waktu lalu. Dimana Ade Komarudin (Akom) dianggap sudah terlalu offside terkait pernyataanya yang dianggap mendeskreditkan KNPI versi Fahd yang notabene adalah Pengurus DPP Partai Golkar sekaligus Ketua Umum DPP APMG.

Sebagai Ketua DPR dari  Partai Golkar, seharusnya Ade Komarudin (Akom) mendukung langkah-langkah politik dan kebijakan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Saudara Setya Novanto Termasuk kebijakan DPP Partai Golkar di bidang Kepemudaan dibawah koordinasi Saudara Fahd selaku Ketua Bidang Kepemudaan DPP Partai Golkar. Karena bagaimanapun sikap Saudara Ade Komarudin dapat memperuncing dan memperkeruh konflik dualism KNPI antara Fahd versus Rifai Darus.

Sebagai Ketua DPR RI, seharusnya Saudara Ade Komarudin dapat mengayomi semua pihak, dan tidak melakukan power blocking kepada salah satu pihak. Namun demikian, sebagai kader Partai Golkar yang kebetulan sedang menjabat sebagai Ketua DPR RI, maka Ade Komarudin seharusnya mendukung langkah-langkah politik dan kebijakan politik yang diambil oleh Fahd selaku Ketua Bidang Kepemudaan DPP Partai Golkar sekaligus Ketua DPP AMPG. Demikian juga tentang pernyataan Saudara Ade Komarudin tentang membandingkan BPK dan KPK adalah langkah yang juga tidak etis tentang persoalan rumah sakit Sumber Waras, yang terkesan menjatuhkan wibawa KPK sebagai lembaga terpercaya dalam hal pemberantasan Korupsi di Indonesia, ini seolah mengerdilkan tugas dan fungsi KPK yang telah berjuang mencegah pemberantasan Korupsi di negeri kita. Ini membuat gambaran tidak baik bahwa Ketua DPR yang notabene berasal dari Partai Golkar tidak mendukung langkah-langkah pemberantasan korupsi yang terjadi di Indonesia, dan beberapa hari juga fenomena munculnya BMPG ( Barisan Muda Partai Golkar ) bentukan loyalis Ketua DPR ini sangat mirip dengan peristiwa tahun 2010 dan 2015 lalu, bagaimana SOKSI  dan Baladhika Karya di pecah oleh beliau menjadi dua, walaupun akhirnya kebenaran akhirnya terbukti juga dengan keluarnya SK Kumham pada SOKSI pimpinan Bapak Rusli Zainal yang sekarang di nahkodai oleh Plt Ketua Umum SOKSI Bapak Ali Wongso S, dan Baladhika Karya yang di dukung Depidar asli bukan bentukan atau mengada-ada dengan Ketua Umunya Sdr Hendryk Karosekali, selanjutnya di dalam AD/ART partai Golkar hanya ada AMPG, dengan membuat BMPG seolah ini semangat siap menang dan siap kalah dalam Munaslub Golkar hanya sekedar permainan kata-kata, segala langkah yang dilakukan Kang Adkom dan para loyalisnya ini sangat mencederai semangat persatuan, konstitusional dan demokrasi.

Atas dasar hal tersebut, sangat wajar, jika Fahd melayangkan surat kepada Ketua Umum Partai Golkar saudara Setya Novanto untuk mengganti Saudara Ade Komarudin dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI. Karena pernyataan dan langkah politik Saudara Ade Komarudin dapat dikategorikan sebagai “pembunuhan karakter” terhadap Saudara Fahd selaku Pengurus DPP Partai Golkar dan Ketua Umum DPP AMPG, serta tidak sejalan dengan kebijakan Ketua Umum Partai Golkar yang mempunyai strategi dalam mengembalikan kejayaan Partai Golkar.

Dengan demikian kami dari Dewan Pimpinan Pusat (Depipus) Baladhika Karya mendukung langkah-langkah yang ditempuh oleh Saudara Fahd El Fouz A Rafiq yang meminta agar Ketua Umum Partai Golkar mengganti saudara Ade Komarudin dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI. Langkah ini, menurut Baladhika Karya sebagai suatu langkah yang tepat untuk membangun soliditas Partai Golkar yang sedang berupaya keras mengembalikan kebesaran dan kejayaan Partai Golkar yang sempat “terseok-seok” akibat konflik dualisme kepengurusan. Apalagi kami menyadari bahwa soliditas antar pengurus dan kader Partai Golkar menjadi salah satu kunci bagi upaya Saudara Setya Novanto untuk dapat membawa Partai Golkar sebagai pemenang Pilkada sekaligus pemenang Pamilu 2019.

Terakhir, kami atas nama Baladhika Karya meminta kepada Bapak Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar agar memperhatian dan memberikan atensi yang besar atas surat yang disampaikan oleh Saudara Fahd El Fouz A Rafiq selaku Ketua Bidang Kepemudaan DPP Partai Golkar, sekaligus Ketua Umum DPP AMPG, yang berisi permintaan agar Saudara Ade Komarudin diganti dari Ketua DPR RI. Dalam pandangan Baladhika Karya, hal ini semata-mata demi mempercepat tercapainya target kembalinya kejayaan Partai Golkar khususnya melalui kemenangan Partai Golkar dalam Pilkada dan Pemilu 2019.(*)

Tinggalkan Balasan