Atap Hotel Salak Roboh, Pengunjung Nyaris Menjadi Korban
BERIMBANG.COM, Bogor – Manajemen Hotel Salak Kota Bogor dikritisi pengunjung, pasalnya manajemen Hotel dinilai tidak profesional karena tidak mengutamakan kenyamanan pengunjungnya.
Wildan (30), pengunjung Hotel Salak mengungkapkan, kekecewaannya terhadap pengelola Hotel Salak dipicu ketika dirinya nyaris menjadi korban tertimpa material bangunan plafon Hotel Salak yang roboh, sabtu (14/11) lalu.
Wildan menjelaskan kejadian siang itu sekitar pukul 12.20, dirinya bersama beberapa rekan sejawat tengah menikmati segelas kopi di area tengah Hotel Salak, tidak lama berselang tiba tiba terdengar suara gemertak disusul jatuhnya material plafond yang berada persis diatasnya.
“Telat sedikit saja saya bergeser dari tempat duduk saya, pasti saya jadi korban, bayangkan saja, plafond yang jatuh dari ketinggian lima belas meter itu ukurannya sekitar dua meter. Yang luar biasanya, setelah kejadian tidak satu orangpun pengelola hotel yang peduli terhadap kenyamanan dan keselamatan saya”, ujar Wildan dengan ketusnya kepada berimbang.com.
Ketidak pedulian manajemen Hotel Salak terhadap konsumennya dalam kejadian ini lanjut Wildan sudah lebih dari cukup sebagai bukti bahwa manajemen hotel Salak bekerja tidak profesional.
“Dalam kejadian ini saya menyimpulkan bahwa pengelola hotel Salak sangat tidak profesional, mudah mudahan kekecewaan yang saya rasakan ini tidak dirasakan lagi oleh pengunjung yang lain”, tegas Wildan.
Menyikapi hal tersebut, ketua Komisi D DPRD Kota Bogor Ujang Sugandi sangat menyayangkan akan sikap manajemen Hotel Salak.
Menurutnya, pelaku usaha pelayanan seperti Hotel Salak hendaknya harus mengutamakan kenyamanan serta keselamatan konsumennya.
“Meski konsumen tidak mengalami kerugian fisik, hendaknya pengelola Hotel memperhatikan juga kerugian morilnya, karenanya pelaku usaha jasa seperti Hotel Salak harus memberikan service maksimal terhadap konsumennya”, tegas politisi Partai PDI Perjuangan Kota Bogor saat dikonfirmasi berimbang.com melalui pesawat telepon selularnya.
Lanjut Ujang, sikap profesionalisme wajib hukumnya diterapkan di perusahaan jasa sebab masih menurut Ujang, hal itu sangat menentukan naik turunnya grafik pengunjungnya.
“Ya, kalo image Hotel Salak ingin tetap baik sudah sepatutnya pengelola mempertahankan profesionalisme para pekerjanya”, pungkas Ujang Sugandi. (Yosef Bonang)