Viral! Korban Dugaan Asusila oleh Kades Pabuaran Bongkar Fakta Mengejutkan: “Kami Dijebak”
BERIMBANG.com, Bogor – Kasus dugaan asusila yang menyeret nama Kepala Desa (Kades) Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, kembali mencuat setelah seorang wanita bernama Elli mengungkapkan kronologi kejadian yang dialaminya bersama rekannya, Fani. Dalam sebuah keterangan di rumah tokoh agama, KH Zainal Abidin dan didampingi dengan tokoh lainnya, Elli membeberkan fakta-fakta mengejutkan yang mengarah pada praktik manipulatif dan dugaan pelanggaran etik oleh sang kades dan perantaranya, Aden Deden.
Baca juga: Mencoreng Nama Baik Desa, Warga Minta Bupati Bogor Copot Kades Pabuaran
Menurut pengakuan Elli, kejadian bermula saat ia dan Fani bertemu dengan Aden di kawasan Sentul. Dari pertemuan tersebut, mereka diajak ke sebuah hotel dan diberi minuman oleh teman Aden. Elli menyebut dirinya sempat meminta kejelasan soal bayaran yang dijanjikan, namun tak kunjung terealisasi.
Baca juga: Miris, Aksi Protes Copot Kades Pabuaran Berbuntut Laporan Polisi
Saya dicokokin minuman sama temen saya. Saya minta bayaran ke teman Aden, jawabannya katanya ini semua yang bayar si lurah,” ujar Elli dalam video klarifikasi.
Namun yang terjadi justru sebaliknya. Elli mengaku dirinya dan Fani malah ditinggalkan begitu saja oleh Aden setelah diajak ke sebuah Indomaret, lalu kabur lewat tol.
Ternyata dia kabur, masuk ke tol. Kita gak bawa e-tol, sampai minta tolong ke mobil belakang. Emang bener dia ninggalin kita,” katanya. Kemarin dihadapan warga dan tokoh masyarakat.
Tak hanya itu, Elli juga mengungkap bahwa pihak keluarga Aden sempat mendatangi rumahnya melalui seorang teman, namun pertemuan itu pun tak membuahkan penyelesaian. Bahkan setelah Elli diminta datang ke Polres untuk memberikan keterangan, pihak terduga pelaku tidak menunjukkan itikad baik.
Saya pernah menerima bayaran sebesar 5 juta. Teman saya dijanjiin uang 100 juta untuk klarifikasi/bantahan bahwa berita itu hoax, tapi gak ada realisasinya,” tambah Elli.
Lebih lanjut, Elli menyebut bahwa rekannya, Fani, pernah dijebak oleh pihak Aden untuk membuat klarifikasi palsu yang menyatakan bahwa sang Kades tidak pernah melakukan tindakan asusila terhadapnya. Dalam klarifikasi itu, Fani diminta menyebut bahwa pemberitaan media adalah hoaks dan tidak sesuai kenyataan.
Pernyataan Elli ini langsung menjadi sorotan publik, khususnya warga Kabupaten Bogor, yang mendesak agar aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi para korban.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepala Desa Pabuaran maupun aparat terkait. Kasus ini pun masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Iik