Bogor

Program DP3, Bupati Bogor Berharap Dapat Menciptakan Masyarakat Melek Politik

Spread the love

BERIMBANG.com – Bupati Bogor berharap kehadiran Program DP3 mampu ciptakan masyarakat melek politik dan jadi pemilih cerdas, dalam Launching Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3) serta Rumah Pintar Pemilu Digital (RPP Digital), di Auditorium Setda, Kamis (4/11/2021).

Bupati Bogor, Ade Yasin mengungkapkan, diluncurkannya Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3) serta Rumah Pintar Pemilu Digital (RPP Digital) dengan konsep Bogor Electoral Technology & Research (BETTER).

Tentunya, kata Ade, ini adalah acara yang harus kita kembangkan semua dan tentunya harus terus disosialisasikan agar masyarakat melek politik serta jadi pemilih cerdas baik memilih Caleg maupun Kepala Daerah.

“Kami sangat mengapresiasi program KPU ini dalam menyongsong Pemilu dan pemilihan serentak tahun 2024 untuk mendorong tumbuhnya kader-kader perubahan dan pemilih cerdas,”

“Program desa peduli pemilu dan pemilihan dan rumah pintar pemilih digital yang tadi di Desa Rawa Panjang Kecamatan Bojonggede ini akan dikolaborasikan dengan konsep Bogor electoral, technology, and research dengan pemanfaatan platform web yang terdiri dari beberapa sistem,” ungkapnya.

Lanjut Ade Yasin menyatakan bahwa, Kabupaten Bogor dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia dan hak pilihnya pun terbanyak di Indonesia, tentunya menjadi tantangan tersendiri untuk dapat menyelenggarakan tata kelola Pemilu yang berkualitas dan berintegritas.

Pada pemilu 2019, Kabupaten Bogor dibagi kedalam 6 Dapil dan jumlah TPS sebanyak 15.000 TPS, dengan jumlah PPK dan sekretariat berjumlah 320 orang, PPS dan sekretariat sebanyak 2.610 orang, serta KPPS dan anggota Linmas berjumlah 135.000 orang, saat ini sudah dilakukan juga pemutakhiran data pemilih oleh KPU sebanyak 3.488.985 jiwa pemilih.

“Semoga dengan adanya program ini, masyarakat pemilih semakin cerdas, kritis, dan tidak terjebak oleh praktik politik uang. Politik uang ini mudah-mudahan tidak ada lagi setelah dilakukan Pemilu, sehingga mereka bisa cerdas dan rasional yang memilih calonnya berdasarkan apa yang ditawarkan oleh calonnya, seperti visi-misi, program-program dan lainnya,” bebernya.

Menurutnya, pendidikan politik mengharuskan masyarakat lebih peka dalam mendengar apa yang disampaikan oleh calon, tidak lagi dengan berupa materi atau sesuatu yang sifatnya konsumtif.

ini kemajuan yang sudah dirasakan, termasuk juga yang mengganggu seperti hoax. Semuanya harus diantisipasi, karena Medsos ini tidak hanya di kota tetapi di daerah pun, apalagi dengan difasilitasi 240 titik wifi di semua desa.

“Saya kira orang lebih senang membuka gadget daripada buku, sehingga hoax ini lebih cepat sampai. Mudah-mudahan ini bisa mengurangi hoax, kampanye SARA, konflik, dan juga kekerasan, sehingga partisipasi politik semakin meningkat, bukan hanya sekedar kuantitas tetapi juga kualitas,”

“Kita dukung Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan agar berjalan sukses dan melahirkan pemilih-pemilih cerdas untuk demokrasi yang bermartabat,” tandasnya.

Sementara Ketua KPUD Kabupaten Bogor, Ummi Wahyuni mengungkapkan, Kabupaten Bogor menjadi penyelenggara yang memiliki beban tertinggi dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 15.000 yang tersebar di 40 kecamatan, 435 desa dan kelurahan.

“Kita punya badan adhoc sampai tingkat bawah di KPPS, kemarin sejumlah 135.000 dan penyelenggaraan Pemilu kemarin jadi penyelenggara terbanyak se-Indonesia,”

“Ikhtiar kami dalam melakukan optimalisasi kinerja terwujud dalam BETTER (Bogor Electoral, Technology, and Research), ini kami lakukan jadi 4 pilot project, salah satunya Bogor Electoral Maps berbasis GIS, jadi ketika teman-teman peserta Pemilu mencari lokasi TPS Kabupaten Bogor, sudah tersedia di Bogor Electoral Maps secara detail hingga alamat,” tegasnya.

Ummi menambahkan, bahwa Bogor Electoral Information System, terdiri dari Sigap, Sicoklit, dan Sipitung. Aplikasi itu digunakan untuk mempermudah rekan-rekan dalam mengakses semua data yang diambil dan dibutuhkan, khususnya partai politik dan umumnya teman-teman masyarakat Kabupaten Bogor.

Sedangkan untuk Bogor Electoral Games ini dedikasikan untuk para pemilih pemula, karena berdasarkan data ada 212.000 pemilih pemula yang potensinya nanti ikut pada Pemilu pada tahun 2024.

“Kemudian untuk Bogor Electoral Education, Kabupaten Bogor, saat ini kami sedang mempersiapkan dua buku berbasis research. Pertama adalah buku penataan Dapil dan kedua buku persiapan manajemen logistik,”

“Ikhtiar perbaikan terus kami lakukan untuk menjadi lebih baik agar selaras dengan slogan KPU Kabupaten Bogor, yaitu better, better, and better atau lebih baik, lebih baik, dan lebih baik lagi,” imbuh Ummi.

(Diskominfo Kabupaten Bogor)

Tinggalkan Balasan