Pesta Terlarang di Puncak, Saat Kegelapan Menyatu dalam Sunyi Villa
BERIMBANG.com, Bogor – Dalam dinginnya udara dini hari Puncak, ketika kabut masih setia menyelimuti perbukitan Megamendung, sekelompok pria dari berbagai kota justru berkumpul dalam satu vila yang menjanjikan “kehangatan berbeda”. Acara yang dikemas sebagai family gathering itu berakhir dengan sirine, jerit panik, dan ketukan keras aparat yang menggulung semua rencana dalam sekejap.
Sebanyak 75 pria diamankan dalam penggerebekan yang dilakukan oleh jajaran Polsek Megamendung, dipimpin langsung Kapolsek AKP Yulita Heriyanti. Mereka terduga sebagai peserta sebuah pesta seks sesama jenis yang berlangsung di sebuah vila mewah, Minggu (22/6) dini hari.
“Awalnya kami menerima laporan warga tentang aktivitas mencurigakan di salah satu vila,” ujar AKP Yulita saat dikonfirmasi, Senin (23/6). Menurut laporan itu, jumlah kendaraan dan lalu-lalang pria muda dalam pakaian mencolok menimbulkan kecurigaan warga sekitar.
Tak menunggu lama, polisi pun bergerak cepat.
Ketika pintu vila terbuka, suasana riuh berubah menjadi sunyi. Musik berhenti, langkah kaki panik terdengar berhamburan ke berbagai penjuru ruangan. Di beberapa kamar, petugas mendapati benda-benda yang diduga digunakan untuk aktivitas seksual menyimpang dari pelumas hingga sex toys.
Para pria itu bukan penduduk lokal. Mayoritas berasal dari Jakarta, Bekasi, dan kota-kota satelit lainnya. Mereka datang secara terorganisir, melalui jaringan dalam aplikasi pesan instan yang menurut polisi sudah mereka awasi sejak sebulan terakhir.
Pihak Polres Bogor kini telah mengambil alih kasus ini untuk pemeriksaan lebih dalam, termasuk kemungkinan pelanggaran hukum berdasarkan Undang-Undang Pornografi dan ketertiban umum.
Namun di balik aspek hukum, kejadian ini kembali membuka kotak Pandora soal realitas sosial yang kompleks. Diskusi soal orientasi seksual kembali mengemuka, antara hak individu dan moralitas publik, antara privasi dan nilai-nilai masyarakat yang dominan.
(Yosef)