Berimbang.com – Depok, 30 Juli 2025
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok merencanakan proyek pelebaran sejumlah ruas jalan strategis di wilayah Cipayung pada tahun 2026. Proyek ini diklaim sebagai bagian dari penataan ruang kota dan peningkatan konektivitas antarwilayah, namun publik berharap proyek ini bukan sekadar wacana tahunan.
Wali Kota Depok Supian Suri menyebut, salah satu titik krusial yang akan diperlebar adalah jalur dari pertigaan Jembatan Serong ke arah Citayam, yang selama ini menjadi titik kemacetan parah terutama di jam sibuk.
“Tahun 2026 kita rencanakan membangun dan melebarkan jalan dari pertigaan Jembatan Serong menuju arah selatan, ke perbatasan Citayam,” ujar Supian saat meninjau proyek di TPA Cipayung, Selasa (29/7/2025).
Pembangunan Turap Jadi Kunci
Pelebaran jalan ini tidak bisa dilakukan tanpa pembangunan turap di beberapa titik rawan longsor, termasuk di Jalan Raya Cipayung arah Pitara. Turap ini diharapkan bisa menopang struktur jalan dan menjadi prasyarat teknis pelebaran.
“Hari ini kita sedang membangun turap untuk jalan menuju Pitara, agar ke depannya bisa sekaligus dilebarkan,” tambah Supian.
Fokus Jalur Alternatif: Jalan H. Muhidin
Selain jalur utama, jalur alternatif Jalan H. Muhidin di Cipayung Jaya yang menghubungkan ke Pasir Putih, Sawangan, juga masuk dalam prioritas.
“Jalur ini sekarang sangat padat, sementara kondisi jalan sangat sempit. Kita akan coba lebarkan agar bisa mengurangi beban jalur utama,” terang Supian.
PUPR Depok Bangun Turap Kali Baru
Dukungan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok turut menguatkan proyek ini. Turap di sepanjang Kali Baru tengah dibangun dengan dua segmen besar:
- Segmen 2 sepanjang 45 meter, tinggi 10 meter
- Segmen 3 sepanjang 63 meter, tinggi 13 meter
Menurut Kepala Dinas PUPR, Citra Indah Yulianti, pelebaran jalan akan menyasar ruas yang kini hanya selebar 3–4 meter dan ditingkatkan menjadi sekitar 6–7 meter.
“Ini mempertimbangkan kebutuhan kendaraan besar yang mulai melintas di jalur tersebut,” jelasnya.
Warga Berharap Konsistensi
Meski Pemkot menyatakan komitmen penuh, warga berharap proyek ini tidak berhenti pada tahapan perencanaan seperti beberapa proyek sebelumnya. Keterbukaan anggaran, jadwal pengerjaan yang pasti, serta keterlibatan warga dalam proses pembebasan lahan juga menjadi sorotan utama masyarakat.**