BogorJabodetabek

Manajemen PT. UI Siap Bingung, Warga Ngotot Tanahnya Dibayar di Batas Wajar

Spread the love

IMG-20160314-WA0001

BERIMBANG.COM, Bogor – Menanggapi keluhan sejumlah warga Kampung Cikereteg, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, manajemen PT Uniplastindo Interbuana (UI) sebuah perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang saat ini membangun pabrik, akhirnya buka suara.

Legal Manager PT UI, Widodo, mengatakan, keberatan warga bukan menolak berdirinya pabrik. Namun, ada sebagian warga yang ingin menjual tanahnya ke pihak perusahaan dengan harga ajuan di luar batas wajar.

“Sebetulnya kami sudah tidak membutuhkan perluasan lahan untuk pabrik.  Saat ini lahan kami sudah mencapai 16.844 meter persegi lebih. Tapi untuk memenuhi tuntutan warga yang tanahnya ingin dibeli, kami mengupayakan dengan mengurangi budget pembelian mesin.  Sampai sekarang, negosiasi kami belum mencapai kata sepakat, karena ada 15 warga yang minta harga melebihi kewajaran. Kami perusahaan punya tim appraisal yang berpatokan pada harga NJOP di sana Rp280.000 per meter. Padahal kami sudah mau sekitar Rp450.000 per meter,” bebernya.

Sedangkan soal banjir yang melanda rumah warga, kata Widodo, terjadi akibat penyumbatan sampah. “Jadi bukan karena bangunan pabrik tapi karena sampah. Bayangkan saja sampai kasur pun ada di saluran. Pada saat banjir, yang membereskan pegawai kami juga,”Ujarnya.

Lebih jauh ia mengemukakan, dari awal perusahaan berkomitmen menyelesaikan berbagai persoalan secara bermusyawarah serta menempuh segala legalitas sesuai aturan yang ada.

“Kami ingin jadi pendatang yang baik. Tidak ingin selonong boy. Kami juga rutin bertemu dengan warga baik secara terbuka maupun tertutup,” katanya.

Dijelaskannya, pabrik PT UI di Cikereteg yang akan running Juni 2016 ini akan memproduksi cup air mineral, botol, dan galon,

“Kami butuh 110 tenaga kerja untuk tahun pertama. Kami prioritaskan ambil dari warga terdekat sesuai kriteria yang dibutuhkan. Kami juga butuh juga tenaga ahli. Dan kami juga inginnya dari warga sekitar. Kami siap didik,” tuturnya.

Masih kata Widodo, PT UI tidak menggunakan sumur bor dalam memenuhi kebutuhan air untuk produksi. “Kami gunakan air PDAM. Kami sudah MoU,” tukas dia. (Raden Supriyadi)

Tinggalkan Balasan