Jakarta

Jakarta

Tim Humas PWI Pusat Jadi Calon Komisioner KPUD Tangsel

BERIMBANG.com Jakarta – Widya Victoria, anggota tim humas dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, menjadi calon anggota atau komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangerang Selatan periode 2023-2028.

Widya sudah lolos dari seleksi tertulis dan psikologi. Wartawati Akurat.co, milik anggota DPR RI Misbakhun itu, tinggal mengikuti 2 tes atau seleksi lagi. Yakni, tes kesehatan dan wawancara.

Dia akan menjalani tes kesehatan antara 10-16 April di RSUD Kencana, Kota Serang, Banten. Setelah itu, seleksi pamungkas berupa wawancara, 19 April.

Hasil seleksi tertulis dan psikologi baru diumumkan Sabtu (8/4/2023) di situs KPUD Banten. Nama Widya Victoria tertera di urutan ke-19 di antara 20 nama dari calon anggota komisioner KPUD Tangerang Selatan 2023-2028.

Lebih spesifik lagi, dari 20 nama itu, hanya 4 saja yang perempuan. Salah satunya Widya. 16 lainnya laki-laki. Widya menuturkan, dari 4 perempuan dan 16 lelaki itu, ada petahana dari KPUD Tangsel sebelumnya.

“Mereka berstatus pengganti antar waktu (PAW) mungkin baru sekitar 2-3 tahun,” kata perempuan penyuka olahraga ekstrem panjat tebing dan mendaki gunung itu.

Berapa yang akan terjaring dari 20 nama yang lolos dari seleksi tertulis dan psikologi tersebut? Menurut Widya, kemungkinan maksimal 7 dan minimal 5 yang lolos. Jumlah anggota memang mesti ganjil, untuk mengakomodir adanya voting.

Seleksi untuk anggota atau komisioner KPUD Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Cilegon dan Kabupaten Tangserang Selatan ini dilakukan melalui 4 tahap atau tes. Yakni, tes tulisan, psikologi, tes kesehatan, dan terakhir wawancara.

Widya sudah menjalani sekaligus melampaui dengan baik 2 tes awal, yakni tertulis dan psikologi. Masih ada 2 tes lagi yang wajib dilalui untuk memastikannya menjadi anggota/komisioner KPUD Tangsel 2023-2028.

Widya Victoria dipandang potensial untuk menjadi salah satu komisioner KPUD Tangsel 2023-2028. Dua sahabat sekaligus seniornya di PWI Pusat, Dar Edi Yoga dan Tb.Adhi, menilai Widya sangat berintegritas.

“Widya bukan hanya smart, dia juga tangguh, pekerja keras. Setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan pasti dilaksanakan dan diselesaikan dengan baik,” ungkap Tb.Adhi, Wakil Direktur Eksekutiv Masyarakat Pers dan Pemantau Pemilu (Mappilu) PWI Pusat itu.

Tb.Adhi yang juga Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan PWI Jaya itu menyebut Widya layak untuk menjadi komisioner KPUD Tangsel.

“Saya yakin Widya yang juga anggota PWI Jaya itu tidak mengecewakan,” sebut Tb.Adhi.

Pandangan serupa juga disampaikan Dar Edi Yoga, Wakil Bendahara PWI Pusat. Dar yang sesama pendaki gunung itu mengakui Widya sebagai tipikal anak gunung. Tabah sampai akhir.

Dar Edi Yoga pernah mendampingi Widya dalam pendakian di dalam dan mancanegara, dari Gunung Gede hingga Mt.Everest.

“Ditugaskan mendampingi para pendaki untuk membuat liputan dia lakoni hingga puncak gunung,” cerita Dar Edi Yoga.

Dar Edi Yoga mengaku tidak menduga jika mendaki gunung akhirnya menjadi hobi dari perempuan berperawakan kecil dan kurus itu.***

 

Jakarta

Dua Calon Ketua Umum PWI Pusat Bertemu dan Bersepakat

BERIMBANG.com – Dua calon Ketua Umum (Caketum) PWI Pusat yang sudah mendeklarasikan diri pada Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Hendry CH Bangun, mantan Sekretaris Jenderal PWI Pusat, dan H Zulmansyah Sekedang, Ketua PWI Riau, bertemu dan bersilaturrahmi di Cilandak Town Square (Citos) Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2023).

Dalam pertemuan penuh canda-tawa itu, keduanya bersepakat, ke depan harus banyak perubahan dan perbaikan di PWI pusat.

Hendry Ch Bangun yang sempat menjadi Sekjen PWI selama dua periode menginginkan “PWI Lebih Baik.” Sedangkan H Zulmansyah Sekedang yang dua periode terpilih aklamasi sebagai Ketua PWI Riau, bertekad “Mewujudkan PWI HEBAT.”

Pertemuan di sela-sela makan siang di Brazilian BBQ Citos itu juga dihadiri sejumlah pengurus PWI Riau, di antaranya Ketua Dewan Kehormatan PWI Riau Helmi Burman, Anggota Dewan Penasihat Novrizon Nurman, Bendahara PWI Riau Oberlin Marbun, Wakil Ketua Bidang Organisasi Raja Isyam Azwar, Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan Zulmiron, Wakil Bendahara Herlina, Ketua Seksi LHK Luna Agustin, dan Ketua Seksi Agama dan Kerohanian HM Ikhwan.

Dalam pertemuan tersebut, Hendry Ch Bangun banyak menyampaikan nostalgia dan pengalamannya selama bergabung di organisasi PWI pusat. Banyak juga diceritakannya tentang kepemimpinan Ketua Umum PWI dari masa ke masa. Terutama, ketika PWI Pusat dipimpin H Tarman Azzam dan H Margiono.

“Banyak pengalaman yang saya alami selama bergabung di PWI, baik yang pahit maupun yang manis. Ke depan tentunya kita ingin organisasi PWI ini punya bergaining dengan pemerintah ataupun pihak swasta. Dan yang lebih terpenting adalah, bagaimana perjalanan PWI ini ke depan dapat lebih baik lagi,” harapnya.

Sementara itu, Zulmansyah Sekedang dengan rendah hati menyampaikan ingin banyak belajar dari senior-senior di PWI, terutama dalam hal tata kelola organisasi di PWI pusat.

Selain dengan Hendry Ch Bangun, Zulmansyah Sekedang merencanakan bersilaturrahmi dengan wartawan senior lainnya seperti Dahlan Iskan, Tribuana Said, Banjar Chaeruddin, Ilham Bintang, Sasongko Tedjo, Wina Armada, Marah Sakti Siregar, dan lain-lain.

“Terpilih atau tidak sebagai Ketum PWI 2023-2028, itu Allah SWT yang menentukan. Tapi belajar, menimba ilmu dan pengalaman dari senior, mudah-mudahan menambah kapasitas Saya kelak bila terpilih sebagai Ketum PWI pusat,” kata Zulmansyah, yang sehari-hari wartawan di media Jawa Pos Group.

Zulmansyah yang saat ini menjadi Direktur Utama Harian Sumut Pos dan pernah diamanahkan sebagai Ketua Forum Pemred Jawa Pos Group 2006-2007, sebelumnya sudah mendeklarasikan diri di HPN 2023 Medan dengan visi misi “Mewujudkan PWI HEBAT.” Saat itu, sejumlah pengurus PWI pusat, ketua-ketua dan pengurus PWI dari 15 provinsi hadir di deklarasi Zulmansyah.

Kata HEBAT, selain bermakna menjadi lebih baik, juga merupakan akronim; yakni H (Harmonis), E (Ekonomi keluarga wartawan dibantu), B (Bergaining Power PWI ditingkatkan), A (Amanah), T (Tempat wartawan edukasi (belajar), proteksi (perlindungan), dan happy-happy (bergembira-ria).

‘Visi misi PWI HEBAT itu, sudah sejak enam tahun lalu saya laksanakan di PWI Riau. Itu bukan janji kata-kata, tetapi sudah terbukti nyata dan terlaksana sepanjang Saya memimpin PWI Riau,” kata Zulmansyah.

Terakhir Zulmansyah Sekedang juga berharap, senior-senior di PWI yang mencalonkan diri sebagai Ketum PWI pusat berkenan mengikhlaskan atau merelakan PWI ke depan dipimpin wartawan generasi muda. Harapan yang sama disampaikan juga kepada ketua-ketua PWI provinsi se-Indonesia.

“Mari kawan-kawan Ketua PWI provinsi se-Indonesia, sekarang saatnya wartawan muda kita percayakan, kita amanahkan, untuk memimpin PWI pusat. Kepada para wartawan senior, layak dan pantas sama-sama kita dukung di posisi lebih tinggi dan terhormat di Dewan Penasihat atau Dewan Kehormatan,” tutup Zulmansyah. ***

Berita UtamaJakarta

Ketum PWI Pusat Ucapkan Terima Kasih kepada Sponsor dan Mitra Hari Pers Nasional 2023

BERIMBANG.com Jakarta – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat/Panitia Pusat Hari Pers Nasional (HPN) 2023 memberikan apresiasi yang tinggi kepada para mitra sponsor yang telah mendukung pelaksanaan rangkaian Hari Pers Nasional 2023 di Sumatera Utara.

Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari selaku penanggung jawab HPN 2023 bersama Ketua Panitia Pelaksananya, Mirza Zulhadi, memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para mitra sponsor yang telah mendukung pelaksanaan rangkaian HPN 2023 dari tanggal 7-12 Februari 2023.

“Saya bangga dan sangat berterima kasih kepada para mitra sposor yang telah memberikan dukungan yang begitu maksimal pada perhelatan HPN 2023,” kata Atal S. Depari.

Atal S. Depari menguraikan peran besar Pemerintah Provinsi Sumut yang menjadikan HPN kali ini bisa terlaksana dengan sangat baik dan meriah, dihadiri Presiden Joko Widodo beserta jajaran Menteri kabinet Indonesia Maju, Kapolri, Panglima TNI, KSAD, KSAU, KSAL, Ketua MPR RI, dan pejabat tinggi negara lainnya serta para duta besar negara sahabat.

“Atas nama Panitia Pusat HPN 2023 dan juga secara pribadi saya memberi apresiasi yang tinggi untuk Gubernur dan tentu penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia pelaksana, PWI Pusat, Dewan Pers, serta organisasi Konstituen Dewan Pers, PWI Sumut, PWI daerah se-Indonesia, dan tentunya insan pers di seluruh Tanah Air serta masyarakat umum atas terlaksananya Hari Pers Nasional 2023 yang telah berjalan dengan lancar dan sukses,” ucap Atal S. Depari.

Atal juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan tak terhingga kepada para sponsor yang selalu mendukung Hari Pers Nasional dari tahun ke tahun, juga para donatur, dan semua pihak lainnya yang telah membantu baik moril maupun materil sehingga kegiatan HPN bisa berjalan dengan lancar dan sukses.

Berikut ini daftar mitra sponsor yang telah mendukung dan partisipasi dalam rangkaian acara Hari Pers Nasional 2023 Sumatera Utara:

1. PT Astra International Tbk

2. Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS)

3. PT Agincourt Resources

4. PT Artha Graha Group (Artha Graha Network, Artha Graha Peduli, Gulavit)

5. Djarum Foundation

6. PT Bank Negara Indonesia (Persero)

7. PT Bank Central Asia Tbk

8. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

9. PT Freeport Indonesia

10. PT PLN (Persero)

11. Indika Foundation

12. Triputra Group

13. PT Pertamina (Persero)

14. MNC Group

15. PT Gajah Tunggal Tbk

16. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

17. PT Bank Syariah Indonesia Tbk

18. Bank Indonesia

19. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

20. PT Sugar Group Companies

21. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk

22. Perum BULOG

23. PT Bukit Asam Tbk

24. MIND ID

25. Sinar Mas Land

26. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

27. PT Telekomunikasi Selular

28. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)

29. PT Jasa Raharja (Persero)

30. Harian Kompas

31. PT Asuransi Kredit Indonesia

32. Kementerian Pertanian RI

33. PT Mahkota Group Tbk

34. PT Pupuk Indonesia (Persero)

35. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)

36. PT Kereta Api Indonesia (Persero)

37. Juragan99

38. PT Jaminan Kredit Indonesia

39. PT Indofood Sukses Makmur Tbk

40. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)

41. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk

42. PT Pos Indonesia (Persero)

43. PT Angkasa Pura I

44. PT Angkasa Pura II

45. BPJS Ketenagakerjaan

46. BPJS Kesehatan

47. PT Phapros Tbk

48. PT Aneka Tambang Tbk

49. PT Perkebunan Nusantara II

50. PT Perkebunan Nusantara IV

51. PT Bio Farma (Persero)

52. PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara

53. PT Pelabuhan Indonesia (Persero)

54. Pemerintah Kabupaten Kendal

55. PT Nestle Indonesia

DaerahJakarta

Dhimam Abror Mundur dari DK PWI Bergabung dengan Tim Relawan Capres

BERIMBANG.com Jakarta – Anggota Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Dhimam Abror mengundurkan diri sebagai anggota DK terhitung sejak tanggal 24 Februari 2023.

Alasan pengunduran Dhimam Abror karena mulai terlibat aktif dalam kegiatan sebagai Relawan Anies Baswedan yang akan maju dalam pemilihan presiden 2024. Dia bergabung di Tim Jaringan Nasional (Jarnas) Relawan Anies Baswedan.

Ketua DK Ilham Bintang menyetujui dan menghormati pengunduran diri tersebut karena memang sudah seharusnya demikian.

Abror mengatakan dirinya sangat menjunjung tinggi harkat dan marwah organisasi profesi wartawan yang tertua dan terbesar ini. Walaupun secara legal formal belum bisa dikatakan terlibat mengingat belum adanya capres yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum ( KPU ), demikian juga tim suksesnya, namun dia tak ingin sembunyi sembunyi apalagi berbohong.

“Ini prinsip etika moral yang seharusnya memang berada di atas semua peraturan formalnya”, tegas Abror ( Senin, 24/2 ).

Seperti diketahui Peraturan Dasar PWI Pasal 26 ayat 3 mengharuskan setiap pengurus PWI baik di Pusat, propinsi maupun kota/kabupaten mengundurkan diri sebagai pengurus apabila mengikuti atau terlibat dalam tim sukses di pilkada, pileg maupun pilpres.

Ilham Bintang sangat menghargai sikap jujur dan ksatria Dhimam Abror yang sangat mengutamakan integritas pribadi dan organisasi PWI. “Semoga ini menjadi contoh dan preseden yang baik untuk para anggota PWI”, ungkap Seretaris DK Sasongko Tedjo.

Sebelumnya beberapa anggota DK juga mengundurkan diri karena aktifitas baru mereka tidak boleh merangkap di organisasi PWI.

Seperti Peter Gontha karena masuk di kepengurusan Partai Nasdem sebagai Dewan Pakar; Suryopratomo yang diangkat sebagai Duta Besar RI untuk Singapura; dan Teguh Santosa yang menjadi Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia ( JMSI ).

Semua itu sangat dihargai sebagai upaya menjaga marwah, harkat dan martabat organisasi khususnya di Dewan Kehormatan PWI bertugas menjaga dan mengawasi penerapan PD PRT, Kode Etik dan Kode Perilaku Wartawan.***

Jakarta

Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability

BERIMBANG.com Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan segera mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Media Sustainability (MS). Ini adalah produk hukum yang akan mengatur pola kerjasama dan hubungan antara media dengan platform global, demi ekosistem pers yang berkeadilan.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menerima Anggota Dewan Pers yang dipimpin oleh Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/2/2023).

Presiden dalam kesempatan ini didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, sedangkan Ninik didampingi anggota Dewan Pers M Agung Dharmajaya, Sapto Anggoro, Tri Agung Kristanto, Arif Zulkifli, Totok Suryanto, dan Yadi Hendriana.

Presiden sepakat dengan masukan Dewan Pers yang dalam penyusunan Perpres tentang Media Sustainability menyandarkan pada Undang Undang 40/1999 tentang pers.

“Dalam hal media sustainability ini Presiden menyetujui bahwa Perpres MS mengacu pada UU Pers sesuai masukan Dewan Pers,” kata Ninik.

Dalam kesempatan ini, Presiden memastikan diri akan hadir di acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) di Medan, Sumatera Utara, pada 9 Februari 2023.

“Saya akan hadir di HPN Medan,” kata Presiden. Dalam kesempatan itu, Presiden mendapat laporan dari anggota Dewan Pers berkaitan dengan penggantian pengurus pasca wafatnya Prof Azyumardi Azra, serta laporan mengenai indeks kebebasan pers dan perkembangan media sustainability.

Mengenai kebebasan pers, menurut Presiden itu sudah selesai. “Kalau soal kebebasan pers, saya kira sudah kurang bebas apa. Justru yang penting sekarang adalah media harus bertanggungjawab. Di situ yang penting,” tegas Jokowi.

Presiden juga menaruh perhatian besar pada platform global dalam konteks menjaga keberimbangan dan keadilan yang mesti diantisipasi. “Perkembangan teknologi artifisial inteligent (AI) harus terus diperhatikan oleh pers,” kata Jokowi mengingatkan.***

Jakarta

Humas DPP SWI Memberi Apresiasi Kepada Anggotanya Yang Mendapat Penghargaan di HPN 2023 Medan, Berharap Semua Anggota SWI Terus Berkarya

BERIMBANG.COM, Jakarta – Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang penyelenggaraannya kali ini akan berlangsung di Medan Sumetera Utara pada 9 Februari 2023 mendatang, membuat para insan per di Indonesia bereforia, sebab dirayakan layaknya ulang tahun. Bahkan hampir wartawan di tiap daerah ikut merayakan HPN tersebut, dan para insan pers bersukacita dalam menyambut momentun itu.

Dalam momentum HPN 2023 ini cukup membaggakan, pasalnya salah satu anggota Sekretariat Bersama Wartawan Indonesia (SWI) mendapat penghargaan pada perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2023.

Penghargaan itu dinilai berdasarkan penayangan berita terbanyak dalam acara HPN 2022 lalu yang dilangsungkan di Kendari Sulawesi Tenggara, atas dasar itu Media Online Redaksitoday mendapat Peringkat ke 7 dalam penayangan berita terbanyak.

Dimana Pimpinan Redaksi Media Online Redaksitoday adalah merupakan Ketua DPD SWI Bogor Raya, Yusuf Muliadi, yang memiliki rasa senangnya dengan acara HPN tersebut, dan menayangkan pemberitaan tentang HPN sebanyak 47 berita terhitung mulai 5 Februari 2022 hingga 10 Februari 2022.

Menanggapi anggota SWI yang mendapat penghargaan di acara HPN 2023 yang akan berlangsung di Medan Sumut, Humas DPP SWI menyampaikan, bahwa dirinya memberikan apresiasi kepada anggotanya yang mendapat penghargaan itu, dan berharap agar para anggota SWI dapat berkarya sepenuhnya, apalagi HPN dinilai sebagai Hut para insan pers yang berada di Indonesia.

“Kami atas nama DPP SWI mengucapkan apresiasi terhadap Yusuf Muliadi (Ketua DPD SWI Bogor Raya), dan kami berharap untuk teruslah berkiprah dan berkarya, hendaknya pula bagi teman-teman keluarga besar SWI di Seluruh Persada Nusantara Indonesia dapat terus berpacu dan menghasilkan karya-karya jurnalistik terbaiknya,” kata M Hendra Gunawan, Humas DPP SWI, Minggu (05/02/23).

“Kami ucapkan selamat buat kang Yusuf Muliadi, yang juga menjababat sebagai Ketua DPD SWI Bogor Raya,” imbuhnya.

Gunawan juga berharap, wartawan daerah lainnya yang tergabung dalam SWI dapat menonjolkan karya-karyanya sebagai wartawan, sehingga kokohnya SWI dapat terlihat dimata Pemerintah Indonesia dan Dunia.

“Ayo mari para anggota SWI lainnya untuk berkarya, mari kita tunjukkan SWI di mata yang lainnya. Jangan hanya satu saja yang akan mendapat penghargaan, dan kami harap karya-karya anggota SWI dapat membuahkan hasil yang maksimal untuk organisasi SWI ini,” pungkasnya. (Na)

Jakarta

Selamat! Para Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022

BERIMBANG.com – Saat-saat yang ditunggu para insan pers Tanah Air akhirnya tiba. Panitia Tetap Anugerah Jurnalistik Adinegoro resmi mengumumkan para penerima Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022.

Pengumuman penerima penghargaan bergengsi tahunan tersebut disiarkan secara langsung dari studio _CNN Indonesia TV_ pada Jumat (27/1/2023) malam.

“Ini adalah penghargaan yang tidak lekang oleh waktu, masih tetap bertahan. Menurut saya ke sini semakin kaya kategori lomba dan pilihan bagus sehingga penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro ini makin prestisius apalagi diumumkan di puncak Hari Pers Nasional,” kata Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S. Depari saat pengumuman nominee.

“Penghargaan jurnalistik ini akan tetap eksis ke depan,” ucap Atal S Depari, menegaskan.

Dari segi kualitas, menurut Atal, syarat _indepth reporting_ atau liputan berkedalaman dalam Anugerah Jurnalistik Adinegoro justru menuntut wartawan meningkatkan skill-nya. “Itu sebabnya Adinegoro akan hidup panjang,” ucapnya lagi.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong yang juga hadir menilai karya-karya jurnalistik peraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022 menunjukkan bahwa kekritisan pers Tanah Air tidak padam.

“Tetap sikap kritis, keprihatinan kita terhadap masyarakat korban Kanjuruhan dan sebagai harapan tentu saja proses peradilannya tetap berlangsung adil, terselip pesan seperti itu saya kira,” ucapnya.

Menurut Usman, dengan pengetahuan yang memadai maka berita yang ditulis wartawan akan berbeda, punya analisis tajam, perspektif baik, serta kedalaman.

“Kedalaman dan kelengkapan ini penting saya kira di era media sosial yang hanya menampilkan berita itu sepotong-potong, instan,” terangnya.

Usman pun mencontohkan buku Melawat Ke Barat karya jurnalis legendaris Indonesia, Adinegoro.

“Saya kira ini travel jurnalisme pertama dalam dunia pers. Melawat memang artinya mengunjungi, visit tapi punya makna yang dalam kalau kita lihat dari konteks jurnalistik, apa itu? mengecek ke lapangan, melihat, endingnya apa? verifikasi, itu yang kurang di kita sekarang,” tandas Usman Kansong.

Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mengungkapkan ada 691 kasus pers yang ditangani Dewan Pers sepanjang tahun 2022. Menurut Ninik, kasus-kasus pers ini muncul di antaranya karena tidak menaati kode etik jurnalistik, tidak mengindahkan keberagaman, substansinya mengarah pada isu-isu bernuansa ras dan berpotensi memecah belah.

“Di Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022 banyak sekali peserta masuk di nomine dan pemenang, tidak terbantahkan ini karya-karya jurnalistik yang berkualitas,” ucap Ninik.

Sementara itu, Ketua Panitia Ketua Panitia Tetap Anugerah Jurnalistik Adinegoro, Rita Sri Hastuti menyebut dari tujuh kategori, liputan berkedalaman untuk media siber yang paling banyak pesertanya. “Tapi ternyata dari sekian banyak itu, juri melihat, memilih inilah yang paling terbaik dan sesuai dengan harapan. Jadi kita tidak bisa bisa membatasi berapa nominasi dari masing-masing kategori, ada yang mungkin lebih sedikit, ada yan lebih banyak,” ujar Rita.

Rita menambahkan, liputan berkedalaman tidak harus berupa investigasi. Namun, dapat dilakukan dengan banyak metode.

“Seperti melakukan liputan ke mana pun. tidak hanya mengandalkan wawancara,” jelasnya.

Dari keseluruhan nominasi, terpilih tujuh karya peraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2022. Masing-masing berdasarkan liputan berkedalaman untuk media cetak; liputan berkedalaman untuk media siber; liputan berkedalaman untuk media televisi; liputan berkedalaman untuk media radio; foto berita untuk media cetak dan media siber; serta karikatur opini untuk media cetak dan media siber.

Proses penjurian berlangsung selama bulan Desember 2022 secara hybrid, kombinasi daring dan luring, dari sekretariat PWI Pusat, Jakarta.

Saat pengumuman ini, seluruh pemenang juga hadir secara daring.

Untuk kategori Jurnalistik Foto dimenangkan oleh Hayu Yudha Prabowo dari Kliktimes.com dengan berjudul “Tolong Korban” yang terbit 2 Oktober 2022.

“Terima kasih pada panitia Adinegoro, PWI dan Dewan Juri mengapresiasi karya saya, semoga ini memotivasi diri saya untuk lebih baik berkarya,” ucap Hayu.

Selanjutnya pemenang kategori Jurnalistik Siber diraih Satrio Pangarso Wisanggeni, Margaretha Puteri Rosalina, dan Albertus Krisna dari Kompas.id dengan karya berjudul “Mau Cepat Impas, Pililh Kuliah Keguruan atau Kedokteran” yang terbit pada 29 Juli 2022.

“Terima kasih kepada Panitia Adinegoro yang telah memberikan penghargaan ini kepada kami, semoga bisa menjadi penyemangat kami meliput peristiwa penting bagi publik,” ujar Satrio.

Untuk pemenang kategori Jurnalistik Radio adalah Salma Amin dari RRI Nunukan dengan karyanya berjudul “Tanah Kami Indonesia Selamanya” yang tayang pada 5 September 2022.

“Sebelumnya saya ucapkan Alhamdulillah, puji dan syukur pada Allah Subhanallahu wa ta’ala dan juga berkat dukungan dari teman-teman dan ini adalah karya tim yang membantu saya di bawah koordinasi pimpinan RRI Nunukan yang mendukung kami menyelesaikan karya ini, menjadi motivasi kami dan saya juga teman-teman di RRI Nunukan untuk bisa menulis karya yang betul-betul menjadi suara masyarakat dari perbatasan, tepatnya di perbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Intan, Kalimantan Utara,” tutur Salma.

Berikutnya kategori Jurnalistik Karikatur dimenangkan oleh Thommy Thomdean dari Kompas dengan judul “Tragedi Bola” yang terbit pada 5 Oktober 2022.

“Terima kasih pada panitia Adinegoro 2022 juga redaksi di Harian Kompas, Mas Budi Santos mitra saya diskusi dalam pembuatan karikatur dan Mas Sutta sebagai pemred (Harian Kompas). Harapan saya ke depannya tidak ada lagi karya yang serupa, saya tidak perlu lagi bikin karya yang sama,” tutur Thommy.

Kemudian pemenang kategori Jurnalistik Video Media Sosial diraih Klena Wisnu Sapta Nugraha bersama tim dari Narasi dengan karya berjudul “Momen-Momen Brutal Menjelang Kematian Massal” yang tayang pada 14 Oktober 2022.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada publik yang ikut berpartisipasi dalam karya investigasi Narasi, mereka sudah susah payah terlibat dalam tragedi Kanjuruhan yang brutal di Malang, dan terima kasih kepada Dewan Juri yang kami yakin sudah memilih secara objektif,” tuturnya.

Ia berharap karya Narasi ini tidak berhenti sampai penghargaan, tapi Tragedi Kanjuruhan terungkap jelas dan korban-korbannya mendapat keadilan dalam proses peradilan yang sedang berlangsung.

Lebih lanjut, Wisnu berpendapat, hadirnya kategori baru, yakni Jurnalistik Video Media Sosial dalam Anugerah Jurnalistik Adinegoro tahun ini menunjukkan kejelian penyelenggara.

“Tentu ini bagian dari pengembangan dari penghargaan karya jurnalistik sebenarnya tidak baru dalam konteks karya pembuatan, tapi ini adalah jelinya para penyelenggara bahwa karya jurnalistik juga tersebar di berbagai platform media sosial. Kami berharap ke depan tentu penyelenggara untuk memberikan apresiasinya bagi mereka yang terlibat dan menyebar distribusi karyanya di media sosial,” pintanya.

Untuk kategori Jurnalistik Cetak dimenangkan oleh Farid S. Maulana dari Jawa Pos dengan karya berjudul “Jangan Sampai 135 Nyawa Cuma Jadi Angka: Pengingat dari Lagu, Mural, dan QR Art” yang terbit pada 11 Oktober 2022.

“Alhamdulillah senang, di atas duka ya tapi berharap 135 ini jadi yang terakhir. Terima kasih atas penghargaannya,” ucap Farid.

Dan satu lagi pemenang kategori Jurnalistik Televisi diraih Maryo Sarong dari Kompas TV dengan karyanya berjudul “Berkas Kompas Episode Siapa Jaga Masyarakat Adat?” yang tayang pada 7 Juli 2022.

“Terima kasih kepada para juri yang telah memberikan penilaian kwpada kami juga kepada pemimpin redaksi kami Mbak Rosi Silalahi dan juga Mas Yogi Nugraha wapimred kami. Kami mengangkat masalah masyarakat adat agar bisa menyuarakan apa yang mereka butuhkan kepada pemerintah dan juga masyarakat,” kata Maryo yang hadir bersama produser Githa Maharkesri.

“Akhirnya karya jurnalistik kami bisa membawa piala Adinegoro kembali ke Kompas TV,” Githa menambahkan.

Penghargaan Anugerah Adinegoro 2022 akan diserahkan kepada para pemenang di depan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat acara puncak Hari Pers Nasional 9 Februari 2023 di Medan, Sumatera Utara. ***

(Humas Anugerah Jurnalistik Adinegoro PWI Pusat)

Jakarta

Wartawan Perempuan Penguji dan Peliput Kegiatan Presiden Itu Berpulang

BERIMBANG.com – Catatan: Mohammad Nasir, Wartawan Kompas (1989- 2018)

AKTIVIS organisasi pers Katherina Margaretha Saukoly berpulang dengan tenang di Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, sehari setelah dirawat karena komplikasi diabet.

Ketty— demikian panggilan akrabnya— melepaskan napas terakhir di usia 54 tahun, pukul 22.00 WIB, Kamis 19 Januari 2023. Detik-detik terakhir kepulangannya, ia didampingi Johanes, satu-satunya saudara kandungnya yang masih hidup.

Jenazahnya dimakamkan Sabtu, 21 Januari 2023, sekitar pukul 14.00 di Tempat Pemakaman Umum Budi Darma, Semper, Jakarta Utara.

Sebelum dimakamkan, jenazahnya dibaringkan di rumah Ketty di Kompleks Deperla H-3, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Kawan-kawannya datang melayat dan mendoakan. Ada kelompok wartawan istana presiden, ada kelompok Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan ada teman-temannya dari pengurus PWI Peduli seperti wartawan senior Karim Paputungan, Elly Sri Pujianti serta Ernawati Siahaan.

Ucapan duka cita datang dari mana-mana baik sebagai kawan pribadi maupun organisasi. Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S Depari dan jajaran pengurusnya juga turut berduka, dan mengirim karangan bunga duka cita.

Begitu pula perkumpulan mantan wartawan istana (mawar istana) juga berkirim bunga sebagai tanda berduka. Perkumpulan mawar istana yang hadir ke rumah duka antara lain Casmo Tatilitofa, Carmelia Sukmawati, dan Hartalena Sitompul.

Bersama kawan-kawannya yang berasal dari Maluku, dia sempat ikut menulis buku berjudul “Bersatu Manggurebe Maju”.

Selain ditulis Ketty buku ini ditulis oleh wartawan-wartawan asal Maluku seperti M. Noeh Hatumena, John N. Sahusilawane, Levinus Kariuw, James Luhulima serta tokoh dari Maluku Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy.

Ketty memang punya pergaulan luas. Banyak teman. Dia mudah bergaul dengan siapa saja. Selama beberapa tahun terakhir, wartawan utama ini mengabdikan dirinya sebagai sekretaris panitia tetap lomba karya jurnalistik Adinegoro.

Dia juga tercatat sebagai pengurus PWI Peduli Pusat yang merupakan organisasi sosial dan kemanusiaan PWI Pusat.

Kegiatan organisasi dan sosialnya tinggi. Ketty memilih hidup sendiri dan memaksimalkan kegiatan sosial serta urusan organisasi.

“Mas Nasir, hubungi saya kalau perlu bantuan, Ketty pasti bantu,” kata Ketty kepada penulis yang sama-sama sebagai relawan di PWI Peduli ketika ia mulai bergabung di PWI Peduli.

Sebagai wartawan Ketty punya banyak kegiatan di luar kantornya. Tetapi kegiatannya tidak jauh-jauh dari organisasi pers. Maka tidak salah jika ia disebut sebagai aktivis organisasi pers.

Selain aktif di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan DKI Jakarta, ia aktif membantu penyelenggaraan lomba karya jurnalistik yang diselenggarakan tiap tahun hampir bersamaan Hari Pers Nasional (HPN).

Dia memang sekretaris panitia tetap lomba karya jurnalistik Adinegoro. “Sebagai sekretaris panitia tetap lomba jurnalistik Adinegoro dia rajin, semangat dan kerja keras. Bahkan ketika sudah sakit, dia masih berusaha ikut rapat,” kata Ketua panitia tetap Lomba Karya Jurnalistik Adinegoro, Rita Sri Hastuti.

Kiprahnya di kepanitiaan Adinegoro, kata Rita, sangat membantu keberhasilan lomba karya jurnalistik Adinegoro yang hingga kini masih menjadi ajang lomba karya tulis bergengsi di Tanah Air.

“Kami merasa terbantu oleh Ketty. Kami benar-benar kehilangan dengan meninggalnya Ketty,” kata Rita Sri Hastuti.

Peliput Kegiatan Kepresidenan

Dia termasuk wartawan yang gigih dan tekun. Karir jurnalistiknya diawali ketika menjadi wartawan Harian Jayakarta awal 1990-an setelah ia menamatkan pendidikan sarjananya di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP Jakarta).

Ketika bekerja di Koran Jayakarta, ia mendapat beasiswa untuk belajar di Program Pendidikan Wartawan Profesional di Lembaga Pendidikan, Penerbitan, dan Penelitian Yogyakarta (LP3Y) Tahun 1991.

Di lembaga pendidikan pers yang didirikan oleh tokoh pers Ashadi Siregar itulah, penulis mengenal Ketty, gadis berambut keriting yang lincah dalam melaksanakan tugas-tugas lembaga pendidikan hingga larut malam.

Selepas dari LP3Y, dia seperti anak burung yang sudah lepas dari sarangnya. Terbang tinggi kemana-mana.

Dia menjadi wartawan peliput kegiatan dan tugas Kepresidenan RI sejak era Soeharto hingga Presiden Joko Widodo saat berpasangan dengan Yusuf Kalla, di dalam maupun di luar negeri. Ketty ikut terbang kemana-mana mengikuti kegiatan presiden.

Ketty juga pernah meliput kegiatan internasional seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, dan KTT Developing Eight (D8)/ Delapan Negera Berkembang di Turki. Kelompok D-8 ini mencakup Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki.

Perjalanan jurnalistik yang ia jalani perlahan-lahan, menjadi tumpukan pengalaman yang besar. Seabrek pengalaman biasanya bisa di-monetisasi. Tetapi bagi Ketty tidak begitu. Buktinya dia hidup dalam kesederhanaan.

Ketty suka menyenangkan orang banyak tanpa mementingkan kesenangan sendiri. Hidupnya altruistik. Begitulah wartawan pada umumnya.

Selain pernah bekerja di Harian Jayakarta pada tahun 1990-an, ia pernah bekerja di beberapa media di ibu kota.

Di era disrupsi teknologi dan sosial yang mengakibatkan media cetak bergelempangan, Ia berusaha tetap semangat menjadi wartawan, antara lain di Menteng GRIP Magazine Jakarta, Kabar7News.com dan menjadi Pemimpin Redaksi di Top-News.Id.

Untuk memaksimalkan manfaat pengetahuan dan pengalamannya, dia juga mendedikasikan dirinya sebagai penguji kompetensi wartawan di lembaga uji PWI Pusat mulai tahun 2012. Dia menguji kompetensi wartawan di mana-mana. Penguji nasional.

Ketika jumlah penguji di PWI bertambah banyak dan tidak memungkinkan memaksimalkan pengabdiannya, Ketty memperluas jaringan pengabdiannya.

Ketty membantu lembaga uji lain di luar PWI, yang membutuhkan penguji, yakni lembaga uji kompetensi wartawan yang dikelola oleh Fakultas Komunikasi Universitas Prof. Dr Moestopo (Beragama) atau UPDM (B) hingga akhir hayatnya.

Semasa hidupnya, ia tidak hanya menjadi penguji kompetensi wartawan, tetapi kerap didaulat menjadi nara sumber bidang jurnalistik di berbagai lembaga hingga ke Sumatera dan Sulawesi.

“Suatu pelajaran sekaligus kesempatan meningkatkan diri menjadi penguji kompetensi, saya sering berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman,” kata Ketty dalam sebuah biodata yang ia bagikan pada UPDM (B). Dalam biodata singkat itu, Ketty menyatakan merasa bersyukur dapat bergabung dengan lembaga uji kompetensi wartawan di UPDM (B).

Itulah Ketty, waktunya selalu ada untuk kita. Dia memilih hidup sendirian untuk bisa bekerja bersama kita.

Mamun selama sakit di rumah sakit tidak ada yang menunggunya, kecuali saudara iparnya bernama Vani. “Selama sakit saya yang menunggunya di rumah sakit,” tutur Vani yang menjadi contact person ketika teman-teman Ketty akan menjenguknya.

Kini Ketty, aktivis organisasi pers itu telah tiada. Banyak kebaikan yang telah ditorehkan selama hidupnya, menjadi amal kabajikan. Selamat jalan Dra Katherina Margaretha Saukoly.

Berita UtamaJakarta

DK PWI: Pelantikan Basril Basyar Tidak Sah, Atal Diberi Peringatan Keras

BERIMBANG.com Jakarta – Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyatakan pelantikan Basril Basyar sebagai Ketua PWI Sumatera Barat pada tanggal 13 Januari 2023 tidak sah karena yang bersangkutan sudah bukan lagi anggota PWI.

Itulah sebabnya DK PWI juga tidak menandatangani SK pengukuhan pengurus DKP Sumbar. Dan, kepada Sdr Atal Depari sebagai Ketua PWI Sumatera Barat, Dewan Kehormatan kembali memberikan peringatan keras karena membiarkan terjadinya pelanggaran PD PRT dan Kode Perilaku Wartawan.

“Ini merupakan peringatan keras ketiga yang diberikan DK untuk Atal Depari”, kata Ketua Dewan Kehormatan Ilham Bintang seusai memimpin Rapat Dewan Kehormatan Selasa (17/1) yang dihadiri Sekretaris Sasongko Tedjo, Asro Kamal Rokan, Rajapane, Tri Agung Kristanto dan Dhimam Abror.

“Bertambah daftar kesalahannya menyalahgunakan kedudukannya sebagai Ketua Umum PWI Pusat (2018-2023)”,jelas Sasongko Tedjo.

Sebelumnya DK memberikan peringatan keras pertama kepada Atal S Depari pada tanggal 5 Februari 2021 karena membiarkan pelanggaran PD PRT dan Kode Perilaku Wartawan terjadi pada konferensi PWI Propinsi Jambi dan Sulawesi Selatan.

Kemudian peringatan keras kedua dilayangkan pada tanggal 25 Juli 2022 karena terjadinya pelanggaran PD PRT dan Kode Perilaku Wartawan pada Kongerensi PWI Sumatera Barat karena meloloskan Basril Basyar yang masih berstatus PNS menjadi calon Ketua PWI.

Seperti diketahui Basril Basyar diberhentikan sebagai anggota PWI karena masih berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tanggal 6 Januari 2023.

Hal itu melanggar Pasal 16 ayat 2 Kode Perilaku Wartawan yang melarang PNS menjadi anggota PWI kecuali di lembaga pemerintah yang terkait dengan pekerjaan jurnalistik seperti LKBN Antara, LPP TVRI dan LPP RRI.

Basril Basyar adalah dosen di Universitas Andalas Padang dengan status PNS. Sebelumnya yang bersangkutan telah diberikan kesempatan untuk mengurus pengunduran diri atau pensiun dini namun hal itu tidak dilakukan dengan serius sehingga sampai saat ini masih tetap berstatus PNS.

“Kalau Ketua Umum tetap nekad melantik itu biarkan Kongres nanti yang akan meminta pertanggungjawaban namun secara moral dan etika baik yang melantik dan dilantik sama sama melanggar. Untuk itulah dia diberikan peringatan keras ketiga”, tambah Sekretaris DK PWI.

Sementara itu Rajapane menjelaskan, sesuai kewenangannya DK berhak memutuskan dan memberikan sanksi terkait pelanggaran PD PRT, Kode Etik Jurnalistik dan Kode Perilaku Wartawan.

Pasal 26 ayat 1 Kode Perilaku Wartawan menyebutkan DK adalah satu satunya lembaga yang berhak memutuskan terjadinya pelanggaran dan memberikan sanksi.

Menurut Dhimam Abror, keputusan ini juga perlu disebarluaskan kepada masyarakat luas dan para mitra kerja PWI agar harkat dan martabat organisasi ini tetap terjaga.

Selain sanksi untuk Atal S Depari, sebelumnya, DK PWI telah menjatuhkan skorsing satu tahun kepada Sdr.Zulkifli Gani Otto atas pelanggaran pelanggaran yang sama.

Menurut Asro Kamal Rokan, melalui keputusan ini, Dewan Kehormatan sekaligus kembali mengingatkan kepada seluruh anggota PWI agar bersama sama menjaga ketaatan dan kepatuhan kepada PD PRT, Kode Etik Jurnalistik dan Kode Perilaku Wartawan.

“Semua aturan organisasi produk Kongres PWI adalah fundamen dan sekaligus mahkota bagi sebuah organisasi profesi seperti PWI”, kata Tri Agung Kristanto.***

DaerahJakarta

Ratusan Wartawan dan Blogger Ikut Bright Future Competition 2023

BERIMBANG.com Jakarta – Rektor Universitas Sampoerna DR Wahdy Yudhi dan Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari melakukan Kick Off: Bright Future Competition 2023 – Journalist Content Competition & Blog Writing Competition, yang diikuti ratusan peserta, baik secara offline maupun online.

Kegiatan yang mengangkat tema “Generasi Indonesia yang Mampu Berdaya Saing Global” dan berhadiah utama “Trip ke University of Arizona, USA Selama Dua Minggu” serta hadiah uang tunai puluhan juta ini, berlangsung di Universita Sampoerna, di L’Avenue Building, Pancoran Jakarta, Senin (16/01).

Rektor Universitas Sampoerna, dalam sambutan pembukaanya menyampaikan rasa bahagianya dengan terlaksananya kegiatan bersama ini.

Acara yang dilaksanakan menyambut Dies Natalis yang ke-10 Sampoerna University ini, kata Rektor, bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan University of Arizona, USA.

‘’Universitas Sampoerna dengan PWI Pusat melalui acara Bright Future Competition 2023 ini, mengadakan sharing session membahas pentingnya pendidikan berstandar global bagi generasi muda Indonesia. Selain itu, di acara ini juga diadakan pelatihan jurnalis terkait perkembangan literasi digital,” kata Rektor.

Ditambahkannya, dengan program ini diharapkan dapat menghasilkan generasi Indoesia yang dapat berdaya saing global.

Universitas Sampoerna merupakan universitas bertaraf internasional dan merupakan satu-satunya universitas di Indonesia yang menawarkan pengalaman program pendidikan dengan American-style.

Yakni program sesuai dengan standar kurikulum, fakultas, fasilitas dan operasional di Amerika serta dikombinasikan program akademik dalam konteks Indonesia. Universitas Sampoerna merupakan bagian dari Sampoerna Schools System of Indonesia.

Sementara Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari mengapresiasi sekaligus menyambut baik kerjasama yang ditawarkan Universitas Sampoerna.

“Ini kesempatan istimewa bagi PWI dan anggotanya. Istimewa karena baru kali ini bisa berkesempatan bekerjasana dengan universitas yang berkelas dunia. Dengan kerjasama ini akan memberikan peluang bagi kita diera 4.0 ini untuk mampu bedaya saing,” kata Atal S. Depari.

Pers harus punya kemampaun berkolaborasi, berpikir kritis, karena dengan ini, diuraikan Atal, kita dapat disebut generasi unggul yang memang dapat dipersiapkan sejak dini.

Diakui Atal, banyak media terjerumus dalam click bait. Ini menjadi tantangan kita bersama. Meningkatkan digital literacy bukan hanya kewajiban pemerintah semata, tetapi semua pihak termasuk media dan institusi pers juga institusi pendidikan.

Membantu meningkatkan taraf literasi digital sama dengan meningkatkan taraf intelektualitas publik.

Publik yang terdidik adalah publik yang bisa memilih konten bersubstansi positif dan mendidik. Literasi digital bukan hanya kewajiban pemerintah, tapi kita semua, termasuk Universitas Sampoerna.

Sebagai organisasi wartawan yang pertama berdiri di Indonesia, PWI sebentar lagi, merayakan hari jadinya ke-77 persis di tanggal 9 Februari nanti dan akan diperingati sebagai puncak acara Hari Pers Nasional,

Memang perlu terus memberi kesempatan kepada seluruh anggotanya untuk mengasah kemampuan serta ketrampilan dalam menyajikan berita.

Sebab disadari bahwa pola konsumsi media oleh publik saat ini sudah amat berbeda, akibat pengaruh kemajuan teknologi dan koneksi internet yang semakin mudah juga murah.

Generasi muda kini sudah tidak lagi mengkonsumsi media cetak, elektronik seperti halnya generasi sebelumnya.

Bagi generasi babyboomers, TV didefinisikan sebagai station/lembaga penyiaran, tapi bagi generasi zaman now, TV adalah content maker, sama dengan ribuan content maker yang lain.

Kuatnya disrupsi digital berdampak signifikan pada nasib media konvensional. Terlebih, dengan kemudahan akses yang ditawarkan oleh media digital, popularitas media konvensional kian menurun.

Sementara itu, kehadiran media digital kian merebak di mana-mana. Namun sayangnya, hal itu tak diikuti dengan peningkatan kualitasnya konten berita yang dimuat.

“Melalui momen peringatan Hari Pers Nasional yang sebentar lagi kita sambut, saya menekankan pentingnya insan pers menjaga kualitas konten yang disajikan di media masing-masing,”

“Meski kecepatan dan akurasi masih menjadi senjata andalan yang wajib dipertahankan, ada aspek lain yang perlu diperhatikan seperti relevansi, konteks, dan makna dari isu yang diangkat,” harap Atal S. Depari.

Untuk itu, tambahnya, dalam kesempatan yang berharga pagi ini, Atal sangat mengapresiasi kerjasama dengan pihak Sampoerna University untuk menggelar lomba artikel berita serta video bagi rekan-rekan wartawan dan media kampus lainnya.

Pengalaman mengikuti lomba seperti ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh rekan-rekan wartawan, apalagi hadiahnya cukup fantastis, yaitu dua tiket mengikuti summer camp ke Universitas Arizona di Amerika Serikat sekitar bulan Juli mendatang.

Sisi lain dalam sesi talkshow, Farrah Mahdaly selaku Student & Alumni Affairs Manager Sampoerna University mengungkapkan, Universitas Sampoerna berkomitmen untuk melahirkan SDM yang mampu bersaing dan tangguh.

“Kami mempersiapkan kurikulum yang berstandar internasional agar mahasiswa bisa punya kredensial. Kurikulum Sampoerna University merupakan kolaborasi kurikulum Indonesia dengan kurikulum AS yang berstandart kebutuhan kerja,” jelas Mahdaly.

Program di Universitas Sampoerna yang dikembangkan, diantaranya entrepreneurship, banking and finance, digital marketing, accounting, industrial engineering, visual communication design, sistem informasi, mechanical engineering, computer science and informatics, mathematics education, juga English language education.

“Dengan program kami, siswa dijamin memiliki keterampilan dan kredensial yang lebih baik yang akan membuka pintu untuk karir nasional atau internasional setelah mereka lulus,” pungkasnya.

Sampoerna University lebih dari sekadar kampus – melainkan merupakan sebuah komunitas belajar yang mempersiapkan siswa untuk sukses baik secara akademis maupun profesional.

Para mahasiswa memiliki kesempatan untuk belajar dan memperoleh keahlian akademi – serta ditantang untuk berpikir, melakukan, dan tumbuh menjadi lebih baik.

Masih dalam sesi talkshow, Founder & CEO Deall Jobs, Andhika Sudarman, berpendapat belajar di universitas yang lebih baik, tentu kita akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih berkemampuan dalam memecahkan problem yang lebih complicated.

Dalam menjalani hidup kita sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Kadang orang yang berada di lingkungan yang negatif, gampang sedih dan seakan membuat kita sudah banget, itu akan terasa kita semakin susah maju.

“Saya bersyukur sedari kecil saya selalu berada di tempat yang tepat. Itulah saya punya kesempatan. Disadari banyak yang lebih pinter, namun secara manusia kita pasti punya kesamaan. Kita bisa pinter dengan cara belajar. Dan, berada di lingkungan yang bisa mempersiapkan dirinya jauh lebih baik,” ujar Andhika.

Pembicara lainnya, Ahmed Kurnia sebagai Instruktur Sekolah Jurnalisme Indonesia PWI yang berbicara khusus literasi media. Bahwa, menurut Kurnia, literasi media tidak sekedar merupakan kemampuan mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi dalam berbagai bentuk media.

Tapi literasi media juga merujuk pada seperangkat perspektif yang digunakan secara aktif saat mengakses sesuatu untuk menginterpretasikan sebuah masalah yang dihadapi.

Inilah tantangan utama industri media Indonesia di era kini, ketika publik makin kesulitan membedakan mana yang media pers sungguhan dan mana yang bukan dan sering disebut sebagai digital literacy atau melek digital.

Digital literacy bukan hanya sekedar kemampuan membaca informasi di media digital, tetapi juga kemampuan untuk mencari, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang didapatkan.

Melalui berbagai konten media yang khas dan unik, pesan-pesan pada iterasi media dapat terlihat sangat menarik dan dapat menimbulkan rasa bagi pembaca yang selanjutnya membuat pola komunikasi manusia berubah.

Ahmed pun memberikan beberapa contoh pola komunikasi manusia yang berubah seiring kemajuan informasi teknologi, yang kadang menimbulkan tafsir berbeda sehinga menghasilkan konten yang seperti dipaksakan.

Fonomena clickbait-lah kalau bercermin dari media online kebanyakan. Ada pembingkaian pesan melalui teks, gambar, dan suara yang memengaruhi pikiran dan perasaan masyarakat sebagai pembaca.

(Humas PWI)