Daerah

Daerah

Warga Parakan Salak Mengeluh Akibat Jalan Rusak

IMG-20160429-WA0012

BERIMBANG.COM, Sukabumi – Sangat disayangkan jalan kecamatan Parakan salak kecamatan parakan salak kabupaten sukabumi alami kerusakan parah, hal ini menjadi keluhan beberapa warga disekitar area jalan yang rusak dan berlubang. Mirisnya ada jembatan yang mulai terkikis hampir putus ungkap pengguna jalan dn juga warga Desa lebaksari yang enggan dikorankan namanya.

Jalan yang rusaknya hampir 400 meteran ternyata menjadi keluhan para pengguna jalan roda dua. “kami sangat menyesalkan jalan rusak yang dilewati membuat kendaraan kami menjadi  kendala, dan akhirnya mengakibatkan kempes nya ban motor,” keluh ryan (28) kepada berimbang.com Jumat(29-042016).

Hal Senada dikatakan kadar (49) salah seorang PNS yang bermukim di desa Lebak sari parakan salak, pihaknya berharap jalan yang rusak dengan segara dapat diperbaiki oleh pihak pemerintah. Guna memberikan pelayanan baik bagi maayarakat sekitar maupun pengguna jalan yang melintas ucapnya.

Kepala desa lebak sari kecamatan Parakan salak bambang b membenarkan jalan menuju dua desa antara desa parakan salak dan desa lebak sari rusak dan berlubang.

Ia berharap”jalan tersebut segera di perhatikan oleh pemkab sukabumi melalui P. U Binamarga guna di perbaiki”, sehingga masyarakat dapat menikmati jalan yang mulus saat berkendara baik roda dua maupun roda empat, jelasnya. (IRWAN S)

Daerah

DPRD Kabupaten Sukabumi Bahas Dua Rancangan Peraturan Daerah

IMG-20160429-WA0011

BERIMBANG.COM, Sukabumi – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten sukabumi gelar rapat paripurna lanjutan atas penyampaian jawaban Badan Legislasi Terhadap pendapat bupati atas dua Raperda Usul inisiatif DPRD di aula gedung DPRD kabupaten sukabumi Jajaway Palabuhanratu Jumat (29-04-2016).

2 Raperda yang dibahas diantaranya Raperda Tentang pemanfaatan tata guna tanah terlantar ,serta Raperda tentang tata cara pemberian rekomendasi perpanjangan hak guna usaha.

Selain pembahasan 2 Raperda ,rapat paripurna DPRD kabupaten sukabumi,dilanjutkan juga dengan penyampaian jawaban Bupati terhadap pandangan umum Fraksi_Fraksi DPRD atas 4 Raperda yang terdiri dari,Raperda Tentang perusahaan daerah aneka tambang dan energi kab sukabumi,Raperda tentang perusahaan daerah pesona pariwisata kab sukabumi,Raperda tentang pengelolaan sampah dan retribusi pelayanan persampahan kebersihan kab sukabumi,Raperda tentang pengelolaan pertamanan dan pemakaman dan retribusi pelayanan pemakaman kab sukabumi.

Ketua DPRD Kab Sukabumi selaku ketua Rapat Paripurna H.M.Agus Mulyadi ,SE,MH menyampaikan Rapat Paripurna Dewan yang terhormat dan hadirin undangan yang berbahagia,marilah kita mengucap syukur alhamdulilah kehadirat allah subhanahu wa Ta”ala atas segala nikmat dan karunianya.tak lupa kami mengucap terima kasih  atas perhatian dan kehadiran anggota DPRD dan para undangan pada rapat paripurna ini.alhamdulilah rapat paripurna ini tercatat 26  anggota DPRD kab sukabumi telah menandatangani daftar hadir ,dari 50 anggota DPRD.berdasarkan pasal 78 Peraturan Tata Tertib DPRD kabupaten sukabumi dinyatakan bahwa rapat paripurna  dewan hari ini telah memenuhi KUORUM.

Pada kesempatan rapat  Paripurna digelar dihadiri oleh Ketua DPRD kab Sukabumi H.M. Agus Mulyadi SE,MH selaku ketua rapat, Wakil ketua DPRD ,Anggota DPRD,Bupati Sukabumi Drs .H. Marwan Hamami ,MM,wakil Bupati Sukabumi Drs Adjo Sardjono ,Kapolres Sukabumi, Dandim 0622 sukabumi, Kajari Cibadak, Ketua Pengadilan Negeri cibadak, Sekda kab Sukabumi, Ketua Pengadilan agama Kab Sukabumi, Dan Yon 310 cikembar, Dan Yon Armed 13 cikembar, Danpos AL Palabuhanratu,Para Assisten daerah dan staff ahli Bupatri ,Kepala dinas ,kepala Badan,Kepala kantor,RSUD,Perusahaan Daerah, Camat se kab Sukabumi, Kepala Desa dan lurah se kab sukabumi,Tokoh masyarakat,LSM,Ormas, dan Para Awak Media (IRWAN S)

Daerah

Warga Kabupaten Sukabumi Diminta Waspada DBD

050114900_1447215891-dbd

BERIMBANG.COM, Sukabumi-Kasus deman berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sukabumi selama Januari S/D Maret 2016 mencapai 842 kasus. Dari kasus tersebut sebanyak 373 positif DBD dan 469 suspect DBD, tiga orang di antaranya meninggal dunia.

Wakil Supervisor DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Joppy JR mengatakan , yang meninggal itu ada tiga orang dari 2 kecamatan yaitu dua warga Kecamatan Cicurug dan satu warga Kecamatan Nagrak.

“Jadi yang meninggal bukan ada 100 persen karena DBD melainkan ada penyakit penyerta lainnya,” ungkapnya kepada Berimbang.com , kamis (28/4/2016).

Lanjut Joppy, di April ini data sementara yang masuk baru 14 kasus DBD. Di mana dua di antaranya positif DBD dan sisanya suspect.

“Data tersebut bisa bertambah, di karenakan kami belum menerima laporan secara menyeluruh,” katanya.

Joppy mengungkapkan, di Kabupaten Sukabumi sendiri ada sekitar 10 kecamatan yang menjadi daerah endemis DBD.  Seperti di Kecamatan Cicurug, Cibadak, Palabuhanratu, Gunungguruh, Sukalarang, Cisaat, Cikembar, Sukaraja, Sukabumi dan Parungkuda.

“Hampir setiap tahun warga di derah tersebut ada yang terkena DBD,” ujarnya.

Masih di tempat yang sama dikatakan , dari 10 daerah tersebut menjadi endemik lantaran mobilitas manusianya sangat tinggi. Selain itu, kepadatan penduduknya cukup tinggi. Sehingga banyak ditemukan genangan air di mana-mana.

“Nyamuk DBD itu kan suka sama air bersih,” cetusnya.

Terpisah, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit (Dalkit) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Rika Mutiara menyatakan, untuk mengantisipasi penyebaran DBD di Kabupaten Sukabumi, Dinas Kesehatan melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan sosialisasi dan abatesasi.

“Kami juga menggalakan gerakan membersihkan sarang nyamuk dan membersihkan lingkungan bersama masyarkat di 58 kecamatan,” jelasnya.

Rika menambahkan, untuk fogging tidak bisa dilakukan secara serta merta. Pasalnya ada hal yang harus dilalui jika melakukan pengasapan di suatu daerah. Misalnya dalam radius 100 meter dari rumah yang menderita DBD ditemukan jentik nyamuk. Selain itu penderita harus benar-benar positif DBD dengan dibuktikan hasil laboratorium dan bukti form kewaspadaan dini rumah sakit (KDRS) yang ditulis langsung oleh dokter yang merawat pasien DBD.

“Kalau hasil lab pasiennya negatif DBD, maka cukup dengan pemberian sosialisasi dan abatesasi tanpa harus fogging. Jadi fogging dilakukan kalau sudah darurat,”tegasnya(IRWAN S)

Daerah

BNN Kabupaten Sukabumi Adakan Tes Urine Kedua

IMG-20160428-WA0013

BERIMBANG.COM, Sukabumi – Tiga dari tujuh anggota DPRD (legislator) Kabupaten Sukabumi yang belum dites urine, kembali mangkir pada tes urine kedua yang diselenggarakan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sukabumi, kamis (28/4).

Kepala BNNK Sukabumi, Yus Danial menjelaskan, pihaknya telah penepati janjinya melakukan tes urine kembali. Dengan sasaran, tujuh anggota DPRD yang sebelumnya mangkir dari petugas pengambil sampel.

“Tadi (tes ulang bagi anggota DPRD yang mangkir, red) hanya empat orang yang mengikuti tes di Kantor BNNK Sukabumi,” ucap Yus kepada berimbang. com.

Terpisah Keempat anggota DPRD yang hadir, datang ke kantor BNNK sejak pagi. “Namun untuk yang tiga orang lagi saya belum bisa memastikan datang atau tidak. karena pada pukul 11.00 WIB saya meninggalkan kantor karena ada acara di luar,” jelasnya.

Yus mengaku satu anggota DPRD telah membuat agenda akan hadir pada Jumat untuk dites di Kantor BNNK Sukabumi.pungkasnya (IRWAN S)

Daerah

Hadad Mendeklarasikan Diri Maju Sebagai Bakal Calon Walikota Cimahi

IMG_20160402_185853

BERIMBANG.COM, Cimahi – Bakal Calon Wali Kota cimahi, Hadad bersama balad Hadad beserta tim Gabungan Relawan Deklarasikan maju sebagai calon walikota untuk Kota Cimahi , deklarasi dirinya di Lapangan the edge baros kota Cimahi, Sabtu 2 April 2016 dengan rangka silaturahmi menuju cimahi satu.

Salah satu Ketua RW di kelurahan Melong Kota Cimah, Haji Asep Hadad, SH. SE, MM atau yang lebih dikenal dengan nama Hadad mendeklarasikan diri sebagai bakal calon (balon) wali kota Cimahi pada Pilkada 2017. Deklarasi yang berlangsung di lapangan the edge Sabtu (2/4), dihadiri sejumlah tokoh, anggota DPRD kota Cimahi, dan sejumlah simpatisan Balad Hadad.

Dalam sambutannya, Haji Hadad selain sebagai dosen serta pengusaha, menyampaikan sejumlah janji dan komitmennya jika terpilih dalam Pilkada 2017 nanti.

“Saya berjanji di hadapan kita semua, dengan kewenangan lebih besar jika Allah menakdirkan saya terpilih sebagai wali kota cimahi periode 2017-2022, saya akan mengabdikan diri sepenuh hati dengan melibatkan semua komponen masyarakat untuk mewujudkan tatanan kota Cimahi yang lebih baik,” kata Hadad.

Ia menyebutkan, dengan dukungan masyarakat kota Cimahi serta dalam waktu dekat akan melakukan silahturami pada partai politik untuk mendapat dukungan .menurut beliau, yang pernah sebagai konsultan hukum saat ini Pemerintah Kota Cimahi sudah semestinya melakukan evaluasi dan perbaikan sistem birokrasi dan peningkatan sumber daya manusia.

“Kota Cimahi harus memiliki arah pembangunan yang lebih kongkrit. Tidak boleh ada sektor riil ekonomi masyarakat yang tidak tergarap maksimal. Ini yang akan kita lakukan ke depan untuk kota Cimahi  yang seluas kurang lebih 4 km dengan tiga kecamatan” ujar Hadad, (tim tn)

Daerah

MUI Jabar : Ada Aliran Yang Menyembah Ombak Di Pangandaran

d65f2cd7a8a97b6775ee665b625078cbf

BERIMBANG.COM, Pangandaran – Setelah heboh Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) belakangan ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat menemukan salah satu aliran yang dinilai menyimpang di kawasan Pangandaran, Jawa Barat.

Aliran ini belum memiliki nama. Namun uniknya ajaran ini mewajibkan para penganutnya untuk salat dengan menghadap laut pantai selatan pada malam-malam tertentu.

“Ada aliran yang menyembah ombak di Pangandaran, ini termasuk dari 144 aliran sesat yang ditemukan di Jawa Barat,” kata Sekretariat MUI Jabar, Rafani Achyar, di Bandung, Rabu (10/2/2016).

Menurut dia aliran ini pertama kali ditemukan pada 2007 lalu dengan jumlah pengikut hanya beberapa orang. Ritual dilakukan hanya pada malam-malam tertentu.

Rafani mengatakan pihaknya telah melakukan pembinaan kepada para penganut aliran ini. Meski sempat menghilang, namun akhir-akhir ini ritual dengan menyembah ombak kembali ditemukan.

“Aliran itu sempat diatasi oleh MUI Ciamis karena waktu itu Pangandaran masih masuk daerah Ciamis, belum menjadi daerah sendiri seperti sekarang. Menurut masyarakat, mereka kadang-kadang masih melakukannya,” jelasnya.

Belum diketahui alasan para pengikut ini melakukan ritual menyimpang. Menurut Rafani mereka tidak terbuka dan tidak mau diajak ngobrol.

“Jadi keterangan yang kita dapat dari MUI setempat juga tidak lengkap soal ajaran mereka ini. Sekarang kita pantau terus agar tidak banyak masyarakat yang mengikuti,” kata Rafani.(L6)

Daerah

Kelompok Bersenjata Sandera 2 Anggota TNI

MERIAM HOWITZER KH 179 TNI AD

BERIMBANG.COM, Papua – Kelompok bersenjata menyandera dua anggota TNI di Enarotali, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua. Kedua anggota TNI yang disandera itu adalah Serda Lery, anggota Koramil Komopa dan Prada Sholeh, anggota Kostrad 303/Raider yang bertugas di Pos Komopa.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan mengakui jika dua anggota TNI yang bertugas di Enarotali sejak Selasa (26/5) malam disandera oleh kelompok bersenjata.

“Saya sudah mendapat laporan tentang dua anggota TNI yang disandera kelompok bersenjata di Enarotali,” ujar Pangdam seperti dikutip dari Antara, Rabu (27/5).

Berdasarkan laporan yang diterima, kejadian itu berawal saat kedua anggota itu bersama warga lainnya berbelanja dengan menggunakan perahu motor (speed boat). Awalnya ada satu warga sipil yang ikut disandera bersama anggota TNI, yakni Elda Sanadi yang bekerja sebagai guru di SD Inpres Kamopa namun saat ini sudah dibebaskan.

“Informasi dilepasnya guru SD itu dari keluarganya yang mendapat telepon dari kelompok bersenjata,” kata Siahaan.

Ia menjelaskan sesaat setelah menerima laporan itu komandan koramil setempat kembali menelepon ke nomor itu yang kemudian dijawab, “Kedua anggota TNI sudah dimasak”.

“Jawaban kelompok bersenjata itu seakan mereka tidak memiliki iman”, kata Pangdam.

Jenderal bintang dua itu berharap, penyandera segera melepas kedua anggota TNI yang saat insiden tidak membawa senjata api.

Merdeka.com

Daerah

Tulis Surat Ingin Berjuang di Jalan Allah, Dokter Cantik Ini Menghilang

Dokter Hilang

BERIMBANG.COM, Yogyakarta – Beberapa waktu lalu, warga Yogyakarta dihebohkan berita hilangnya Rica Tri Handayani. Perempuan yang berprofesi sebagai dokter itu menghilang dengan putranya Zafran Alif Wicaksono sejak 30 Desember 2015 lalu.

Karena tak kunjung bisa dihubungi, sang suami Aditya Akbar Wicaksono akhirnya melaporkannya ke Kepolisian. Menanggapi laporan tersebut, Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY, Kombes Hudit Wahyudi telah membentuk dua tim untuk melakukan pencarian.

Sebelum menghilang, Rica sempat berpamitan kepada kedua orangtua, kakak, adik dan suaminya. Ia bahkan sempat meninggalkan surat beberapa lembar.

Dalam suratnya, Rica menyebutkan jika ia ingin berjuang di jalan Allah. Ibu muda ini memutuskan hal itu karena menurutnya banyak bencana terjadi karena umat Islam sudah tak mengikuti kaidah.

Kombes Hudit Wahyudi menduga jika Rica telah merencanakan hal ini sejak lama. Mengingat surat tersebut sangat panjang dan juga mencantumkan rincian keungan.

Meski begitu, Rica menuliskan jika kepergiannya tidak berkaitan dengan ISIS atau sejenisnya. Ia juga mengungkap jika ada kemungkinan dirinya akan kembali. (wk)

Daerah

Kasus Perzinahan Dokter Muda Belum Dieksekusi Kejari

bdcfa969112d2719026cd4fa8b23672af

BERIMBANG.COM, Depok – Terpidana kasus perzinaan dan pemalsuan dokumen pernikahan, dokter Dwi Prasetyo Okta Agung Wicaksono, hingga sekarang ditengarai kuat belum dimasukkan Lapas Jombang.

Padahal, dokter muda, bersama selingkuhannya, Lely Novitasary, sudah divonis dengan pidana penjara masing 3,5 bulan dan 1,5 bulan pada sidang putusan di PN Jombang, Selasa 8 Desember lalu.

Menurut salah satu sumber terpercaya di kalangan penegak hukum Jombang, pasca putusan PN, dr Dwi Prasetyo belum dieksekusi oleh pihak Kejaksaan Negeri Jombang (Kejari).

Memang dalam sidang putusan tersebut, sambung sumber itu, kedua orang yang saat itu berstatus terdakwa, menyatakan pikir-pikir untuk menyatakan banding atau tidak.

 “Tapi setelah seminggu berlalu, keduanya tidak melakukan banding. Dengan demikian seharusnya, keduanya langsung dieksekusi dengan memasukkan ke Lapas Jombang,” cetus sumber yang menolak disebut nama itu, Rabu (30/12/2015) sore.

 Kalapas Jombang Nurhadi membenarkan hingga kini penyerahan terpidana atas nama dr Dwi Prasetyo Okta Agung Wicaksono dan Lely Novitasari. ”Namun boleh jadi sudah dieksekusi, tapi statusnya menjadi tahanan rumah atau tahanan kota,” ujar Nurhadi.

Data di Bagian Kasasi dan Banding PN Jombang menyebutkan, kedua terpidana tidak melakukan banding atas putusan yang diterimanya. ”Setelah putusan hakim kedua terpidana tidak mengajukan banding. Artinya mereka sudah menerima putusan itu,” ujar Agi, staf PN Jombang.

Kasi Pidum Kejari Jombang Nurmahdi belum mau ditemui, meski telah ditunggu beberapa awak media di ruang lobi Kejaksaan Negeri. ”Sepertinya Pak Nur masih banyak pekerjaan, belum bisa ditemui,” ujar salah satu staf kejaksaan.

Diberitakan, dr Dwi Prasetyo Agung Wicaksono warga asli Blitar yang pernah tinggal di Dusun Patuk, Desa/Kecamatan Ngoro, Jombang, terdakwa kasus perzinaan dan pemalsuan dokumen pernikahan, divonis 3,5 bulan. Sedangkan Lely Naryani Novitasary divonis 1,5 bulan 15 hari.

Tribunews

Daerah

Perahu Dihantam Ombak, Yoga Tewas Di Laut Pantai Ujung Genteng

7f887d458617ba6e0294c5edc444c86cf

BERIMBANG.COM, Depok  –  Ganasnya ombak pantai selatan Jawa Barat tak hanya menghilangkan Aldi Pratama (17), santri pondok pesantren (pompes) di Cikeas.

Seperti diketahui, Aldi hanyut terseret ombak Pantai Kebon Kalapa Karanghawu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (26/12/2015) sekitar pukul 06.30 WIB.

Masih pantai di wilayah Kabupaten Sukabumi, seorang nelayan, Yoga (45) mengalami kecelakaan ketika melaut dengan seorang temannya di laut Pantai Ujunggenteng.

Akibat kecelakaan laut, ia ditemukan tak bernyawa di pinggir Pantai Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi, sekitar pukul 10.00 WIB.

“Adapun Yoga bersama seorang rekannya melaut untuk mencari ikan menggunakan perahu atau congkreng pada Jumat 25 Desember 2015 sekitar pukul 16.00 WIB,” ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono, melalui pesan singkatnya, Sabtu (26/12/2015) malam

Sulistyo mengatakan, perahu yang ditumpangi kedua nelayan tersebut rusak setelah dihantam ombak besar.

Akibatnya perahu terbalik dan hancur sehingga membuat keduanya berusaha menyelamatkan diri ke pinggir pantai.

Namun Yoga tak selamat berenang ke darat dan ditemukan tewas oleh rekannya sendiri yang berhasil berenang ke darat.

“Korban dibawa ke Rumah Sakit Jampangkulon dengan Menggunakan mobil ambulance. Setelah itu diserahkan kepada pihak keluarga,” ujar Sulistyo

Ia menyebut Yoga merupakan warga Kampung Gunung Batu, Kecamatan Ayah, Kabupaten Banten, Provinsi Banten.

“Kami terus mengoptimalkan pengamanan tempat wisata terutama pantai di wilkum Polres Sukabumi bekerjasama dengan Balawisata dan Tim SAR Kabupaten Sukabumi dalam rangka antisipasi pengunjung,” ujar Sulistyo. (cis)