Daerah

Daerah

Penanganan Covid-19, Kapolda Jatim & Pangdam V Brawijaya, Cek Kecamatan Arosbaya

BERIMBANG.com Bangkalan – Para Petinggi pemerintah mendatangi Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur (Jatim), dalam upaya untuk mengetahui kondisi dan situasi terkini penanganan Covid-19.

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta bersama Kakor Binmas Polri Irjen Pol Suwondo Nainggolan didampingi Pejabat Utama polda jatim, pejabat utama Kodam V Brawijaya dan Forkopimda Kabupaten Bangkalan, Madura. Jumat (11/6/2021), mengunjungi Koramil 0829/13 dan Kepolisian Sektor (Polsek) Arosbaya.

Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim dan Kakor Binmas Polri saat tiba di Koramil mendengarkan pemaparan Danramil dan Kapolsek Arosbaya.

Danramil menyebutkan, bahwa bantuan sembako bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 sudah lebih dari cukup. Sementara untuk saat ini, yang dibutuhkan bagi masyarakat yakni, masker dan vitamin.

Perlu diketahui, bahwa Forkopimda Provinsi Jawa Timur, Gubernur, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim serta Forkopimda Daerah. Terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Tidak hanya yang ada di Madura, namun di seluruh Jatim untuk tetap mentaati protokol kesehatan (prokes).

Selain itu, masyarakat dihimbau untuk tetap menerapkan 3M, mencuci tangan, memakai masker dan menghindari kerumunan.

Sementara di wilayah Bangkalan, Madura, untuk saat ini sudah banyak yang sembuh dari Covid-19. Meski sampai saat ini masih ada yang melakukan isolasi mandiri maupun dirawat di Rumah Sakit rujukan, baik yang ada di Bangkalan maupun yang ada di Kota Surabaya.(***)

Daerah

Vaksinasi Massal di Lamongan Jatim di Tinjau Panglima TNI dan Kapolri

BERIMBANG.com Lamongan – Selain di Kediri, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sorenya Kamis 10/6/2021, tinjau vaksinasi massal, di Alun-alun Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Sebelum peninjauan vaksinasi, Panglima TNI dan Kapolri, mendengarkan pemaparan dari Bupati Lamongan di Pendopo Lokatantra, Kabupaten Lamongan.

Dilanjutkan Apel bersama TNI, Polri dan Satgas Covid-19, dalam rangka “Penguatan Pelaksanaan Vaksinasi dan Penerapan Protokol Kesehatan Untuk Pengendalian Covid-19 di Kabupaten Lamongan”. Yang digelar di alun-alun lamongan.

Masyarakat Lamongan yang sudah terdaftar untuk mengikuti vaksinasi massal sebanyak 1.280 orang hingga pukul 16.00 WIB. Dan kemungkinan masih bisa bertambah terus, dengan target 2000ribu orang.

Sasaran vaksinasi yakni, tenaga pendidik (guru), pegawai negeri dan juga masyarakat umum. Khusus untuk masyarakat umum untuk di usia diatas 56 tahun, sedangkan tenaga pendidik dan pegawai untuk semua usia.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, melihat secara langsung perkembangan klaster yang ada di Desa Sidono dan ternyata sudah dilaksanakan tindakan indikasi sesuai dengan prosedur yang ada.

Dan saat ini desa tersebut dilaksanakan isolasi dan dilakukan pembatasan. Sehingga perlu dukungan logistik obat-obatan, “Satgas Covid-19 di Lamongan sudah melakukan tindakan tepat dan terukur,”

“Sehingga harapannya kasus aktif Covid-19, bisa segera bisa terkendali. Apa yang sudah dilakukan Bapak Bupati bersama TNI dan Polri sudah sangat baik untuk mengendalikan kasus Covid-19 di lamongan,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, usai meninjau vaksinasi.

Panglima TNI telah mengingatkan Bupati dibantu Dandim dan Kapolres untuk tetap menjaga Prokes untuk seluruh warga tetap menggunakan masker.

Dan juga perbanyak tracing sehingga memiliki deteksi dini apabila terjadi ancaman yang datang dari luar maupun dalam adanya kasus positif.

“Tingkatkan monitor dan evaluasi dengan meningkatkan fungsi dari posko PPKM. Sehingga satgas dalam hal ini Bupati, Kadinkes TNI, Polri bisa memonitor angka positif Covid-19 setiap hari termasuk juga angka kesembuhan, kematian dan mengetahui BOR ICU dan BOR Isolasi,” katanya.

Sementara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, secara umum keinginannya mengetahui secara langsung penanganan Covid-19 di Kabupaten Lamongan.

Ingin mengetahui secara langsung klaster sidodiwo. kata Kapolri, dan sudah dilaksanakan manajemen melakukan pengawasan dan pengetatan PPKM mikro.

Masyarakat dipisahkan dan dilaksanakan isolasi mandiri, dan yang gejala dilaksanakan isolasi di Rumah Sakit rujukan, “Di isolasi atau di rawat sudah ada beberapa yang mulai sembuh meski sempat ada yang meninggal,”

“Dan untuk TNI, Polri serta Satgas melakukan pengetatan PPKM Mikro. Bagaimana mendistribusikan bantuan sosial seperti obat-obatan,” jelas Kapolri.

Lanjutnya, mendorong vaksinasi massal dengan cepat. Selain itu masyarakat diharap mentaati kepatuhan 3M, penggunaan masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan.

Dan, ia mengatakan mohon terus disosialisasikan kepada masyarakat karena saat ini sudah terjadi kejenuhan masyarakat mengenakan masker.(***)

Daerah

Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi di Kediri

BERIMBANG.com Forkopimda Jawa Timur (Jatim) bersama Forkopimda Kabupaten Kediri, mendampingi Kunjungan Kerja (Kungker) Panglima TNI dan Kapolri terkait penanganan covid-19 di Jawa Timur, pada Kamis (10/6/2021).

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda Jatim, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa,

Serta Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, dan Forkopimda Kabupaten Kediri, terkait penanganan covid-19 di kabupaten Kediri.

Kapolri berpesan kepada pemerintah daerah maupun tiga pilar, untuk mensukseskan program vaksinasi dari Presiden Jokowi, serta tidak bosan mengingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan 5M, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Memakai masker, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobilitas.

“Terus tidak bosan tingkatkan kegiatan-kegiatan operasi baik yang bersifat edukasi sampai dengan operasi yustisi,” pesan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat memberikan pemaparan progres penanganan covid-19 di Convention Hall, kabupaten Kediri.

“Terus tingkatkan kedisiplinan kepada masyarakat untuk memakai masker dan menjaga jarak. Pertahankan posisi ini mudah-mudahan semua bisa terkelola ditambah upaya kita meningkatkan herd immunity dengan melaksanakan vaksinasi massal,” papar Kapolri.

Sementara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, menyematkan bupati Kediri dalam penanganan “Pagebluk” covid-19 di kabupaten Kediri. Pasalnya bupati kediri mampu mengendalikan penyebaran covid-19 di Kediri.

“Saya ingin memberikan apresiasi kepada kadinkes, terimakasih bapak adalah Panglima lapangan, kalo bupati adalah ‘rojone’, sehingga bapak berhasil mengendalikan pagebluk covid-19,” ucapnya Panglima TNI saat memberikan pemaparan.

Selain itu Panglima TNI juga mengatakan, dalam pelaksanaan vaksinasi nasional TNI-Polri siap melakukan jemput bola, jika lansia tidak ada yang mau di vaksin.

“Kita siap jemput bola, door to door bisa kita suntik vaksin, memang sudah perintah presiden TNI-Polri diminta untuk turun membantu pelaksanaan vaksinasi secara massal,” tegasnya Marsekal Hadi Tjahjanto.

Usai menggelar rapat koordinasi dengan pemerintah daerah dan Forkopimda Jatim, Panglima TNI dan Kapolri langsung melihat pelaksanaan vaksinasi, sekaligus menyapa warga yang sedang menunggu antrian untuk di vaksin.

Perlu di ketahui, dalam pelaksanaan vaksinasi yang berlangsung di gedung Simpang Lima Gumul (SLG) ini dilakukan secara bertahap.

Kali ini ada 5 kecamatan di kabupaten Kediri diantaranya, Kecamatan Pare, Kandangan, Ngadiluwih, Semen, dan Papar, dengan jumlah 4.187 orang sudah melaksanakan vaksinasi.(***)

Daerah

Bangkalan Diberi Edukasi 5M Oleh Polda Jatim di Sela Bagikan Masker & Sembako

BERIMBANG.com Srikandi Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) bagikan masker dan sembako berupa beras di kabupaten Bangkalan, sekaligus memberi edukasi kepada masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan (Prokes) 5M.

Berbagai macam upaya dilakukan untuk mengajak masyarakat Madura khususnya di zona merah, mau mematuhi Prokes dengan Mencuci tangan, Menjaga jarak, Memakai masker, Menghindari kerumunan dan Mengurangi mobilitas atau 5M.

Diantaranya dengan memberi dan memasangkan masker atau edukasi menggunakan masker yang benar, dan memberikan sembako berupa beras, agar edukasi yang disampaikan oleh Srikandi Polda Jatim dapat di terima dan lakukan dengan baik oleg masyarakat Madura.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko menjelaskan, upaya yang dilakukan Srikandi Polda Jatim ini merupakan langkah-langkah dalam memberikan edukasi masyarakat tentang bahaya covid-19 yang mematikan.

“Kita terus berupaya memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat Madura tentang bahayanya covid-19 yang dapat mematikan,” ujarnya saat di temui di Pendopo Kabupaten Bangkalan.

“Kita memberikan masker sembari mengedukasi, agar masyarakat Madura khususnya zona merah untuk selalu taat Prokes 5M,” tambah Kombes Pol Gatot Repli Handoko, pada Rabu 9 Juni 2021.(***)

Daerah

Cegah Penyebaran Covid-19 di Bangkalan, Ini Fokus Polda Jatim

BERIMBANG.com Guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat terkait penyebaran Covid-19 di kabupaten Bangkalan, Khususnya di 4 kecamatan yang masuk dalam katagori zona merah.

Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim) kerahkan pasukan dari berbagai Satuan Kerja (Satker),

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, Polda Jatim telah melakukan berbagai kegiatan di 4 kecamatan zona merah di kabupaten Bangkalan, diantaranya kecamatan Bangkalan, Arosbaya, Klampis, dan Geger.

Seperti yang dilakukan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polda Jatim, mereka telah memelaksanakan patroli dan Public Address, dengan memberikan himbauan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan atau Prokes, guna memutus penyebaran Covid-19, di kecamatan Arosbaya.

“Srikandi Lalulintas melaksanakan kegiatan preemtif dan preventif dibidang lalulintas, sekaligus membagikan sembako, masker dan handsanitizer di kecamatan Arosbaya,” terang Kombes Gatot, pada Selasa (8/6/2021).

“Anggota Brimob juga melaksanakan patroli di 4 kecamatan zona merah, mengoptimalkan fungsi PPKM Mikro, serta menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif,” tambahnya.

Sementara satuan Binmas Polda Jatim juga melakukan pembagian 194 paket beras sembako kepada warga kurang mampu, dan himbauan penerapan Prokes dengan 5M Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobilitas.

“Kegiatan ini terus kita lakukan, sebagai upaya pencegahan covid-19 di Bangkalan khususnya di 4 kecamatan zona merah,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko.

Pembuatan flyer yang di sebarkan di media sosial terkait klaster covid 19 di Kabupaten Bangkalan dan pembuatan statement para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Takmir Masjid, serta flyer cipta kondisi telah di blasting oleh jajaran, dukungan Bid Humas Jatim.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menambahkan, kondisi kasus covid-19 di kabupaten Bangkalan saat Ini Selasa, tanggal 8 Juni 2021. Jumlah total kasus aktif Covid-19 di Bangkalan sebanyak 190 Orang, kenaikan dari hari sebelumnya sebanyak 75 kasus, dan kesembuhan 1 Kasus, sedangkan meninggal dunia ada 4 Kasus.

Saat ini Bed Occupancy Rate (BOR) Isolasi RSU Bangkalan mencapai 84% dan BOR ICU RSU Bangkalan mencapai 50 %.

Upaya pencegahan penyebaran covid-19 di Bangkalan terus dilakukan dengan pelaksanaan Testing dan Vaksinasi, yang dilaksanakan oleh 5 tim dengan masing-masing Tim terdiri dari 15 orang.

Dalam pelaksanaan testing ini masyarakat juga diberikan bantuan berupa beras 900 kg, dan Mie Instan 100 Dus untuk mendorong masyarakat agar bersedia dilakukan Tes Swab maupun Vaksinasi.

Testing dan Vaksinasi dilaksanakan di 2 Kecamatan dari 4 Kecamatan yang menjadi pusat konsentrasi yaitu kecamatan Arusbaya dan Klampis.

Di kecamatan Arusbaya, Jumlah masyarakat yang melakukan swab antigen sebanyak 114 orang, hasilnya ada 17 orang reaktif dan 97 orang non reaktif. Bantuan sembako sebanyak 80 paket dan mie Instan sebanyak 50 dus.

Untuk kecamatan Klampis, masyarakat yang melakukan swab antigen sebanyak 30 orang, dengan hasil 5 reaktif dan 25 non reaktif. Untuk bantuan sembako 100 paket dan mie instan 50 dus.

Himbauan untuk melaksanakan Swab dan Vaksinasi di Kecamatan prioritas Kabupaten Bangkalan yang dilaksanakan Dit Intelkam Polda Jatim, Dit Binmas bersama Sat Intelkam Polres Bangkalan dilakukan pemasangan 25 titik spanduk himbauan, di 3 Kecamatan, yakni Bangkalan Kota, Arosbaya dan Klampis.

Selain itu, kegiatan cipta kondisi kepada Takmir Masjid, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat di 3 Kecamatan prioritas serta memberikan himbauan penyebaran covid-19 di Bangkalan. Kendati demikian himbauan 5M dan himbauan untuk mengikuti swab antigen juga di galakkan.

Himbauan keliling menggunakan kendaraan oleh Bupati, Kapolres dan Dandim Bangkalan kepada Masyarakat supaya mematuhi Protokol Kesehatan juga telah dilakukan.

Tim Covid Hunter Polres Bangkalan melaksanakan kegiatan pemindahan 36 Orang Pasien yang tanpa gejala (OTG) yang melaksanakan Isolasi Mandiri ke Balai Diklat Bangkalan (tempat isolasi yang ditentukan).

“Penyemprotan disinfektan oleh Ditsamapta Polda Jatim di Kecamatan prioritas. Kegiatan penyemprotan  disinfektan menggunakan kendaraan Gunner sebanyak 6.000 Liter oleh PMI Provinsi Jatim, dengan route Jalan sekeliling wilayah Kecamatan Arosbaya dan Kecamatan Klampis,” paparnya Kapolda Jawa Timur.

Lebih lanjut Kapolda Jatim menyampaikan hasil sementara kegiatan penyekatan di 3 titik perbatasan Bangkalan, yaitu titik penyekatan pos Jembatan Suramadu dari arah Surabaya menuju Bangkalan, telah dilakukan swab antigen dalam rangka penanggulangan covid di Bangkalan,

“Langkah-langkah tersebut dilaksanakan bersama Forkkopimda Propinsi dengan Kabupaten,” ujar Kapolda Jatim.(***)

Daerah

Atasi Covid-19 di Bangkalan, Forkopimda Jatim Berkolaborasi Dengan Menkes dan BNPB

BERIMBANG.com Forkopimda Jawa Timur, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kasdam V Brawijaya Brigjen TNI Agus Setiawan, dan Waka Polda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo,

bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Ganip Warsito dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin,

Mereka Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan Covid-19, di Pendopo bupati Bangkalan dengan Forkopimda Kabupaten, serta tokoh agama di Bangkalan. Selasa (8/6/2021).

Dalam kesempatan ini Bupati Bangkalan, R. Abdul Latif Amin Imron menyampaikan, situasi yang terjadi di Bangkalan saat ini, mengalami peningkatan kasus dari 12 menjadi 322 kasus.

“Terjadi peningkatan kasus, dari 12 kasus menjadi 322. Di mana kasus tertinggi di wilayah kecamatan Arosbaya kecamatan Klampis, kecamatan Geger dan kecamatan Bangkalan,” jelas Abdul, dalam Rakor bersama Forkopimda Jatim.

Untuk penanganan covid di Kabupaten Bangkalan, Bupati sudah menyiapkan fasilitas kesehatan di Bangkalan dan penyekatan di akses Suramadu dan Pelabuhan Kamal.

“Kami sampaikan dari hasil kegiatan lapisan atau penyekatan tanggal 7 Juni 2021 di akses Suramadu dan Pelabuhan Kamal, dengan hasil akses Suramadu jumlah orang yang dilakukan rapid antigen sebanyak 1364 orang,”

“Yang melakukan perjalanan dari Bangkalan menuju Surabaya, dengan menghasilkan yang reaktif sejumlah 28 orang, dan langsung dilakukan swab PCR. Hasilnya 8 orang terkonfirmasi positif,” terang Bupati Bangkalan.

Laporan terbaru hasil pemeriksaan staf Puskesmas Kecamatan Klampis perhari ini, Selasa (8 juni 2021). Total dari 99 staf yang di swab PCR positif covid-19 ada 44 orang.

“Ini baru saja kami menerima laporan dari tenaga kesehatan, ini semuanya sudah dilakukan vaksin,” tambahnya.

Menkes, Budi Gunadi Sadikin mengatakan. Saat ini yang paling penting adalah mengurai tekanan rumah sakit di Bangkalan, karena sudah penuh.

“Jadi nanti beberapa yang berat, kalau ada pasien – pasien, bisa digeser ke Surabaya. Karena Surabaya itu rumah sakitnya bagus-bagus, kapasitasnya juga masih kuat, sehingga bisa mengurangi tekanan di rumah sakit Bangkalan,” kata Menkes.

Menurut dia tekanannya selain Jumlah tempat tidur adalah dokter dan perawatnya, “Tadi saya sudah bawa Dirjen Yankes (layanan kesehatan) supaya koordinasi sama ID kirim dokternya ini sudah mau,” katanya

“Kita juga nanti ngomong sama pusat pendidikan tenaga kesehatan di Surabaya itu di bawah saya, saya kirim perawat-perawatnya, di sini supaya bisa bergantian, karena kalau enggak, kasihan capek itu Nakes yang ada di Bangkalan,” tandas Menkes dihadapan awak media.

Lebih lanjut, Menkes mengatakan sudah mengirimkan alat-alat kesehatan maupun obat-obatan, nantinya ribuan vaksinasi juga akan dikirim di Bangkalan.

“Beberapa alat-alat kemarin sudah kirim ventilator 30, obat-obatan dan saya mau kasih vaksinnasi nanti lebih deh, 20.000-30.000, saya drop saja di sini, karena ternyata mau kok di vaksin tadi saya ketemu dengan pak kyai mau kok di vaksin,” tambah Menkes.

Kepala BNPB menyampaikan kedatangannya untuk memberikan pendampingan, dan penguatan penanganan covid-19 yang melonjak di Bangkalan, juga mengoptimalisasikan lagi peran dan fungsi dari posko PPKM mikro.

“Karena posko ini punya tugas, punya fungsi, yaitu fungsi pencegahan, antara lain penegakan protokol kesehatan. Jadi bemper pertama supaya tidak sakit itu ya menggunakan Masker,” ujarnya.

“Jadi ini kalau tentara bilang masker ini harga mati ini, pelindung diri yang paling utama. Karena dengan pakai masker ini, tadi pak Menkes sudah menyampaikan, itu kemungkinan tertular hanya 5%. Karena 95% perlindungan diri kita,” kata Letjen TNI Ganip Warsito.

Upaya Kepala BNPB mengajak kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat, para kyai, Ketua MUI dan sesepuh di Bangkalan untuk mematuhi protokol kesehatan.

“Kita akan terus mengajak tokoh masyarakat, terutama para kiai, ketua MUI, dan sesepuh disini untuk bisa mengajak masyarakat semua disiplin prokes, disiplin Menggunakan masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan Menjauhi kerumunan dan Membatasi mobilitas,” ajaknya.

“Kemudian langkah-langkah di lapangannya terhadap tiga episentrum yang melonjak kasusnya ini, Gubernur juga sudah memberikan arah-arahan kepada bupati untuk memberikan pembatasan-pembatasan supaya tidak menyebar kemana-mana, Ini hal yang harus kita segera lakukan,” pungkasnya.

Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, jika Kabupaten Bangkalan sangat dekat dengan Surabaya,

juga mengajak Direktur Utama RSUD Soetomo diajak Gubernur hadir, dan sebenarnya menurut Gubernur Jatim sudah melakukan koordinasi dengan RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Samrabu), dan sudah ada yang dirujuk ke Sutomo.

“Kemudian Jumat, saya Rakor lagi internal Pemprov untuk koordinasi secara teknis, pokoknya tidak boleh ada pasien masuk ke rumah sakit yang Bed Occupancy Rate (BOR) sudah 80% itu sudah harus ada relaksasi,” pesan Khofifah.

“Tidak ditolak ya, dirujuk. Karena masing-masing rumah sakit dirujukkan itu punya rumah sakit penyangga. Nah, Samrabu ini diputuskan oleh tim Samrabu dan tim covid Bangkalan ada 6 rumah sakit penyangga,” jelas Gubernur Jatim usai rakor di Pendopo Bangkalan.

Kata Gubernur, dari 6 rumah sakit penyangga, 2 diantaranya adalah Rumah Sakit Milik Pemprov. 1 Rumah Sakit Dr. Soetomo, 1 lagi Rumah Sakit Haji.

“Rumah Sakit Dokter Soetomo ini alatnya sangat lengkap, dokternya sangat komplit, BOR-nya sangat rendah. Sehingga dimungkinkan untuk bisa dijadikan rujukan utama,”

“Yang tadi Pak Bupati menyampaikan bahwa dari 99 yang di tes PCR, itu Ada 46 yang terkonfirmasi positif, 17 diantaranya ternyata CT-nya di bawah 25,” jelas Khofifah dihadapan awak media.

Dirinya berkoordinasi agar ini prioritas dilakukan Gene Sequencing di ITD UNAIR Supaya, bisa melihat adakah strain lain yang terkonfirmasi di dalam pasien-pasien ini.

“Jadi ini sebetulnya sudah menjadi bagian dari SOP Pemprov ketika melihat titik urgency tertentu. Bupati sudah menyiapkan 2 titik penyangga di sini. Satu di diklat, dua di-BLK,” Lanjutnya.

Pemprov juga menyiapkan di BPWS Kaki Suramadu, Bangkalan, kata dia, jadi sebetulnya area-area yang mungkin disebut karantina, mungkin disebut transit tapi bukan rumah sakit darurat lapangan.

Lanjutnya, kalau Rumah Sakit Darat Lapangan (RSDL) ini pada posisi BOR yang cukup rendah hari ini, itu di Indrapura Surabaya. Artinya seat-nya atau bed-nya banyak, meskipun itu banyak, tetap harus menjaga protokol kesehatan yang sangat ketat dan waspada berganda.

“Jadi kalau saya menyampaikan, oh barunya banyak, gratis bukan begitu. Memang ini adalah kesiapsiagaan yang kita lakukan sejak awal covid ini terjadi,” jelasnya.

Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, Kalau tentang Soetomo, tentang RSDL adalah untuk dijadikan koneksitas yang lebih memudahkan. Jangan sampai Samrabu ini kemudian over capacity, itu yang  dilakukan relaksasi rumah sakit di mana-mana dibutuhkan.

Kemudian Nakes ini penting. kata dia, Jadi mungkin nanti ada tempat di mana para Nakes paling tidak dua minggu bertugas, setelah dua minggu bertugas, kalau akan kembali ke keluarga ini harus di PCR, memastikan saat kembali ke keluarga mereka dalam keadaan sehat.

Negatif dari covid-19 ini untuk menghindari kemungkinan terjadinya penularan di rumah sakit, misalnya. Jadi semua dijaga.

Untuk pendekatan Penta Helix, Khofifah berharap pesan yang disampaikan ini dapat diterima oleh masyarakat, terutama Bangkalan, yang biasanya Idul adha ada tradisi Toron.

Hari ini mohon kembali untuk bisa menunda keinginan tradisi Toron itu suasana ini tidak cukup kondusif untuk melakukan silaturahim dengan kerumunan, yang diharapkan semua dalam keadaan sehat.

“Covid ini bisa dikendalikan dengan baik. Jadi untuk tradisi-tradisi tertentu memang kita harus sabar dan menunda tidak kita lakukan pada saat suasana masih seperti ini,” pungkas Gubernur Jatim, didampingi Menteri Kesehatan dan Kepala BNPB.(***)

Daerah

Rakor Forkopimda Bersama BNPB di Polda Jatim Antisipasi Kasus Covid-19

BERIMBANG.com Surabaya – Forkopimda Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Nico Afinta dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, pada Senin (7/7/2021) malam, melakukan rapat koordinasi (Rakor) terkait dengan penanganan Covid-19, yang dilaksanakan di Gedung Rupatama Mapolda Jatim.

Selain Forkopimda Jatim, hadir dalam kegiatan tersebut yakni, Asops Panglima TNI, Kabinda Jatim, Wakapolda Jatim, Karodalops Sops Polri, Danrem 084 / Bhaskara Jaya, Walikota Surabaya, Sekda Provinsi Jatim, PJU Kodam V /Brawijaya, PJU Polda Jatim, Kepala OPD Prov Jatim dan Forkopimda Kabupaten/Kota Jajaran Jawa Timur secara virtual.

Dalam kegiatan tersebut Kadinkes Provinsi Jatim memberikan pemaparan terkait kondisi saat ini diantaranya;

Trend rata-rata keterpakaian kapasitas BOR ICU rumah sakit dibeberapa daerah Kabupaten/Kota mencapai 25%. Tingkat prosentase pelaksanaan vaksinasi di Jawa Timur mencapai 64,13 % pada dosis I dan 30.32 % pada dosis ke II per 6 Juni 2021.

Sedangkan Kepala Satgas Covid-19 Jatim juga menyampaikan pemaparan kepada Forkopimda Jatim saat rapat koordinasi penanganan Covid-19 di wilayah jatim.

Tingkat kematian di Jawa Timur akibat Covid- 19 mencapai 2,78%, sementara itu tingkat penggunaan BOR di Kabupaten Bangkalan mencapai 82%. Varian Covid-19 B.1617 asal India sudah mulai mendominasi persebaran di wilayah Jawa Timur maka dari itu perlu memperketat pelaksanaan penerapan prokes dan pembatasan kegiatan masyarakat.

Sedangkan Paparan Bupati Bangkalan memerangkan terkait epicentrum zona merah yakni, Kecamatan Arosbaya yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 diduga akibat tradisi lebaran ketupat serta PMI yang mengabaikan prokes.

“Telah dilakukan pembatasan mobilitas masyarakat serta swab masal di Kecamatan Arosbaya yang diduga menjadi Epicentrum Persebaran Covid-19,” jelas R. Abdul Latif Amin Imron, Bupati Bangkalan, Senin (7/7)2021).

Sedangkan Paparan Bupati Madiun H. Ahmad Dawami Ragil Saputro menerangkan, tingkat ketersedian BOR di rumah sakit di Kabupaten Madiun mencapai 35% serta penerapan larangan isolasi mandiri bagi masyarakat Madiun yang terpapar Covid – 19 untuk menekan tingkat persebaran Covid-19 di Masyarakat.

Selain itu, Bupati Tulungagung menerangkan, terkait Tingkat ketersediaan BOR di Kabupaten Tulungagung yang mencapai 63%. Serta tingkat penambahan kasus aktif dalam dua bulan terakhir terjadi kenaikan namun tidak signifikan.

Walikota Madiun pun juga menyampaikan, bahwa tingkat ketersediaan BOR di Kota Madiun yang mencapi 69% serta upaya penekanan penyebaran Covid-19 di Kota Madiun.

Bupati Trenggalek menerangkan, terkait kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Trenggalek. Mencapai 86 pasien serta tingkat keterpakaian BOR di Kabupaten Trenggalek mencapai 30%.

Paparan Bupati Banyuwangi menerangkan terkait kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi mencapi 101 pasien serta tingkat keterpakaian BOR di Kabupaten Banyuwangi mencapai 51%. Sedangkan Bupati Bojonegoro menerangkan terkait tingkat keterpakaian BOR di Kabupten Bojonegoro yang mencapi 58%.

Dari pemaparan Bupati/ Walikota di Jatim, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto menyebutkan, Upaya yang dilaksanakan dalam menekan angka persebaran Covid-19 yakni, melakukan rapat koordinasi, mengecek ketersediaan BOR, penambahan tenaga kesehatan dan alat kesehatan serta penerapan protokol kesehatan.

“Pelaksanaan penyekatan di perbatasan Surabaya dan Bangkalan pada 6 Juni terkonfirmasi 30 orang positif, pada 7 Juni terkonfirmasi 41 orang positif. Hal ini perlu menjadi perhatian kusus untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19,” jelas Pangdam V Brawijaya.

Sedangkan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menyebutkan, Penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan mencapai 40 orang dengan kasus aktif 115 orang.

“Fokus penaganan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan dengan menerapkan 3T dilakukan di 4 (empat) Kecamatan yakni Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Arosbaya, Kecamatan Klampis dan Kecamatan Geger,” ungkap Kapolda Jatim.

Ditambahkan Kapolda, Melibatkan Polrestabes Surabaya, Polres Tanjung Perak dan Polres Bangkalan dalam melakukan penyekatan di perbatasan Bangkalan dan Surabaya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Kita perlu bekerja sama dengan meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi disegala sektor lini untuk menangani Covid-19,” tambah Kapolda.

Tidak hanya Bupati dan Walikota di Jatim yang memberikan pemaparan terkait dengan kondisi wilayah masing-masing. Ahli Epidomologi BNPB juga memberikan pemaparannya. Kasus kenaikan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan tidak diikuti dengan ketersedian BOR yang cukup, sehingga menjadi atensi dari BNPB untuk mengantisipasi dan menekan angka kematian.

“Pembelajaran dari lonjakan kasus di Kabupaten Kudus, apabila diantisipasi pada dua minggu sebelumnya maka tidak terjadi lonjakan mencapai 2000 kasus aktif,” ucap Kepala BNPB.

Sementara itu Kepala BNPB juga memberikan Pengarahan diantaranya, pastikan ketersediaan BOR serta tenaga kesehatan di rumah sakit dan tempat isolasi mandiri, memaksimalkan fungsi Posko PPKM mikro untuk mengendalikan kasus aktiv Covid-19.

“Konsisten dan meningkatkan jumlah pemeriksaan baik tracing maupun testing,  dan pantau kedisiplinan protokol kesehatan dan pembatasan mobilitas penduduk serta diperlukan kolaborasi, koordinasi dan sinergitas antar stake holder dalam menangani kasus Covid-19,” lanjut dia.

Terakhir, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tak lupa juga memberikan pengarahan. Menyebutkan, Forkopimda Jatim terus melaksanakan pencagahan penularan Covid-19 terutama varian baru di Jatim dengan melaksanakan protokol kesehatan ketat bagi PMI yang kembali ke Jatim dengan dilakukan karantina dan pemeriksaan swab test di Asrama Haji mauoun pos PPKM Mikro masing masing wilayah.

“Berkaitan dengan melonjaknya penyebaran Covid-19 di Bangkalan, maka kami Forkopimda bersama sama melaksanakan antisipasi dengan penyekatan di Suramadu dan titik lainnya untuk mencegah penyebaran di daerah lain serta pelaksanaan swab antigen masal maupun 3T,” jelas Gubernur Jatim.(***)

Daerah

Manajemen Krisis di Bangkalan Antisipasi Lonjakan Covid-19, Polda Jatim Sekaligus Cek Penyekatan

BERIMBANG.com Bangkalan – Management Krisis mengantisipasi meningkatnya covid di bangkalan, diantaranya melakukan pengecekan ruang Isolasi Kantor Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) Bangkalan, Jawa Timur (Jatim).

Antisipasi itu bersama: Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, didampingi Wakapolda Jatim, Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim, Kapolres, Irdam, Pejabat Utama (PJU) Kodam V Brawijaya, Dandim dan Bupati Bangkalan, pada Senin siang (7/6/2021).

Ruang isolasi yang disiapkan di kantor BPWS Bangkalan ini untuk sementara. Nantinya akan disiapkan bagi masyarakat yang terkonfirmasi reaktif  melalui swab test antigen sambil menunggu hasil Test PCR.

“Sementara itu di Kantor Badan Pengembangan Wilayah Suramadu Bangkalan dapat menampung sebanyak 60 pasien Covid 19,” jelas Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, Senin (7/6)

Forkopimda jatim melaksanakan management krisis di Bangkalan terkait 3-T di 4 Kecamatan. Selain itu memindahkan warga yang positif, namun melakukan isolasi mandiri untuk dipindah ke Balai Diklat Bangkalan dan RS lapangan di indrapura oleh tim Covid Hunter.

“Selain itu juga menyiapkan balai diklat Bangkalan dengan 70 bed dan RS lapangan indrapura 200 bed, juga hasil dengan ibu Gubernur dan Walikota surabaya serta Dinkes Provinsi dengan menyiapkan 6 rumah sakit di Surabaya. Serta menambah tim ambulance dari polda, kodam dan dinkes serta mobile PCR,” kata Kapolda Jatim.

Juga disiapkan 30.000 Swab Antigen untuk pelaksaan 3-T kemudian
untuk kegiatan 5-M dilaksanakan penyemprotan disinfektan, pembagian masker oleh tim gabungan Ditlantas, Dit samapta dan Bimmas bergabung dengan jajaran Kodam V Brawijaya sebanyak 200.000 secara bertahap dan menggalang tokoh agama untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat.

“Kemudian melaksanakan micro lockdown di 4 Kecamatan yaitu kecamatan Bangkalan, kecamatan Lampis, kecamatan Arusbaya dan Kecamatan Geger, selanjutnya memberikan bantuan kepada setiap kepala keluarga berupa sembako,” lanjutnya.

Usai melakukan pengecekan ruang Isolasi di Kantor BPWS Bangkalan. Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, melanjutkan meninjau di Rumah Sakit (RS) Syarifah Ambami Rato Ebu, Bangkalan.

Peninjauan RS itu dilakukan setelah terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Dimana terdapat 18 Tenaga Kesehatan (Nakes) dan pegawai RS terpapar Covid-19 pasca libur Idul Fitri.

Kemudian hasil kesepakan akan ada penambahan tempat tidur dari 90 bed menjadi 140 bed.

Direktur Rumkit menyampaikan, bahwa di RS Syarifah kekurangan mobil ambulance Jenasah, ambulan pasien Covid-19 serta nakes radiologi, dokter anastesi dan dokter paru. polda Jatim, Kodam Brawijaya dan Pemprov telah menyiapkan Ambulan

Terkait adanya kebutuhan fasilitas mobil maupun nakes, Polda Jatim telah  menyiapkan ambulance Jenazah maupun ambulance pasien Covid-19.

“Sedangkan untuk kebutuhan lain seperti tenaga kesehatan, dokter anastesi dan paru akan disiapkan dari RS dr Soetomo, Surabaya,” kata Kapolda Jatim.

Lanjutnya, Ruang isolasi Balai Diklat BPKSDA Bangkalan, merupakan salah satu ruang isolasi yang disiapkan oleh Forkopimda Kabupaten Bangkalan bagi masyarakat yang terdampak (positif) Covid-19.

“Balai diklat BPKSDA dapat menampung sebanyak 74 pasien Covid-19, dimana saat ini terdapat 22 pasien positif Covid-19 dengan rincian 9 orang positif dari PCR test dan 13 orang positif dari Swab Test,” lanjutnya.

Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya tidak hanya melakukan pengecekan di tiga lokasi saja. Melainkan juga melakukan pengecekan penyekatan arus dari Madura menuju ke Surabaya, di pintu keluar keluar Suramadu.

Penyekatan dari Madura menuju ke Surabaya ini perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di wilayah Jawa Timur, setelah terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan.

Dalam kegiatan penyekatan tersebut, juga dilakukan Swab test sebanyak 2.400 terhadap pengguna jalan dari arah madura menuju Surabaya.

“Dari swab test antigen diperoleh hasil 86 reaktif Covid-19 dan dirujuk untuk di lakukan Swab PCR di Rumah Sakit Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya,” ujarnya.

Pengecekan penyekatan juga dilakukan di Desa Tengket, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan.

Desa Tengket merupakan salah satu desa terdampak Covid-19, di Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan. Peningkatan kasus Covid-19 ini terjadi pasca libur Idul Fitri 2021.

“Di Desa tengket sendiri terdapat 10 orang melakukan Isolasi Mandiri di rumah dan sebanyak 7 orang meninggal dunia akibat Covid-19. Yaitu 4 masyarakat desa tengket, 1 dokter, 1 perawat dan 1 bidan,” jelas Kapolda.

Kepala Desa Tengket menyampaikan, bahwa masyarakat desa Tengket masih trauma dan takut dirawat di RS sehingga menjadi kesulitan tersendiri dalam penanganan penyebaran Covid-19.

“Kekurangan Nakes pasca lockdownnya beberapa Puskesmas di desa Tengket menjadi hambatan,” ucap Kepala Desa Tengket.

Forkopimda Provinsi Jatim berharap, sosialisasi terkait pencegahan dan penanganan Covid-19. Harus intens dilakukan di desa Tengket.

Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya akan membantu dalam penyiapan Nakes sehingga diharapkan dapat membantu penanganan penyebaran Covid-19 di desa Tengket Kecamatan Arosbaya Kabupaten Bangkalan.

Dari rangkaian kegiatan Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim di Bangkalan Madura. Terakhir melakukan pengecekan di penyekatan Ruko Petapan di Desa Labeng, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Bangkalan.

Penyekatan di Ruko petapan Desa Labeng Kecamatan Sukolilo, dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19. Dimana masyarakat yang akan keluar dari Bangkalan menuju Surabaya, diwajibkan memiliki surat keterangan bebas Covid-19, dan bagi masyarakat yang tidak memiliki Surat Keterangan akan dilakukan Swab Test ditempat.

“Dari hasil pelaksanaan Swab test antigen sebanyak 538 sampel, diperoleh hasil 523 negatif dan 15 reaktif  dengan perincian, 10 laki-laki dan 5 perempuan. Terhadap masyarakat dengan hasil swab reaktif dirujuk di ruang isolasi BPWS Bangkalan untuk mendapatkan test Swab PCR,” kata Kapolda Jatim.

*Kami Forkopimda Jatim berharap dengan melaksanakan Managemen Krisis dalam menghadapi Covid 19 di Bangkalan juga mempedomani 3 T dan 5 M masalah tersebut bisa diatasi,” pungkasnya.(***)

Daerah

Forkopimda Jatim Siapkan Antigen Massal di Bangkalan, Polda Ketatkan 3T

BERIMBANG.com Upaya Forum Kominikasi Pimpinan Daerah, Jawa Timur (Forkopimda Jatim), Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Bangkalan.

Diantaranya menerjunkan personil dan alat kesehatan di Zona darurat covid-19 Bangkalan. Sementara Personil yang telah turun sebanyak 100 Personil Polres Bangkalan, 75 Personil Kodim Bangkalan, 30 Personil Sabhara Polda ke Perbatasan Surabaya–Bangkalan,

20 Personil Direktorat lalu lintas Jatim, melaksanakan penyekatan jembatan Suramadu, 15 Personil Direktorat Polair Polda Jatim di Pelabuhan Tanjung Perak, 5 tenaga Kesehatan Polres Bangkalan, -5 tenaga Kesehatan dari Dinas Kesehatan Bangkalan.

Selain itu, di pos penyekatan perbatasan juga di turunkan 1 Unit Mobil PCR dari Pemprov Jawa Timur, 10 Orang tenaga Kesehatan, 1 Satuan Setingkat Kompi TNI dari Batalyon 516, 1 Peleton Sabhara Polda Jatim di Lokasi Penyekatan Surabaya – Bangkalan,

1 Peleton Sabhara Polda Jatim di daerah Kabupaten Bangkalan untuk backup tracing swab dan penyekatan, 6 Tenaga Kesehatan Polda Jatim,

Para PJU Polda Jatim dan PJU Kodam V Brawijaya juga ikut turun langsung ke Bangkalan, guna membantu penanganan Covid-19. Perbantuan alat tes Swab Antigen dari Bid dokkes Polda Jatim.

Saat ini pemerintah daerah telah melakukan upaya pencegahan dengan melakukan Testing, Tracing, Treatment atau 3T, dan melakukan swab antigen di wilayah Bangkalan,

Diduga sebagai kantong penyebaran Covid-19 di 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Klampis, Kecamatan Arosbaya dan Kecamatan Geger.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menyampaikan, anggotanya telah melaksanakan penyemprotan disinfektan di rumah pasien terkonfirmasi positif, penempelan stiker di rumah atau tempat warga yang melaksanakan Isolasi mandiri.

“Optimalisasi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) mikro dengan melaksanakan mikro lockdown di  4 kecamatan. Melakukan kesepakatan  dengan Bupati, dan sekolah tatap muka sudah dibatalkan guna mencegah meluasnya Covid-19 di daerah tersebut,” kata Irjen Pol Nico Afinta.

Hari ini (7/6) Forkompimda Jatim melakukan rapat koordinasi lanjutan penanganan covid-19 di Bangkalan oleh Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim.

Sementara, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko menambahkan, ada penambahan 2 Peleton personil Sabhara untuk membantu pelaksanaan  3T di Bangkalan.

“Menambah 2 Peleton Sabhara untuk pelaksanaan 3T di wilayah Kabupaten Bangkalan, dan melakukan upaya penyekatan di 3 Kabupaten lainnya di Madura dan di Surabaya, agar mengurangi beban pemeriksaan di Jembatan Suramadu,” tambah Kombes Gatot.

Kombes Gatot juga mengatakan, tim dari Binmas dan Humas Polda Jatim, akan melakukan edukasi dan himbauan dengan bahasa lokal daerah sekitar.

“Kami juga menurunkan Tim dari Direktorat Binmas dan Humas Polda Jatim untuk melakukan edukasi dan himbauan kepada masyarakat dengan menggunakan bahasa Madura,” pungkas Kabid Humas Polda Jatim.(***)

Daerah

Humas Polda Jatim Raih 2 Kategori Penghargaan dari Div Humas Polri

BERIMBANG.com Dua penghargaan partisipasi secara aktif, “Top Influencer Cipta Tranding Topik Protokol Kesehatan” dan “Amplifikasi Terbanyak Peringkat I Semester I Tahun 2021”, diraih Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim).

Apresiasi itu diberikan oleh Divisi Hubungan Masyarakat (Div Humas) Polri, dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Humas Polri 2021, diikuti Kabid Humas seluruh Indonesia, selama 3 hari, mulai 3-5 Juni 2021 di salah satu Hotel kawasan Kuta Bali.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, secara langsung menerima 2 penghargaan atas partisipasinya secara aktif dalam “Top Influencer Cipta Tranding Topik Protokol Kesehatan” dan “Amplifikasi Terbanyak Peringkat I Semester I Tahun 2021”.

Sementara 7 anggota lainnya juga mendapatkan penghargaan kategori “Top Influencer Cipta Tranding Topik Protokol Kesehatan” yang diberikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Argo Yuono, sekaligus menutup seluruh rangkaian kegiatan Rakernis, yang berlangsung di Bali.

Dalam kesempatan itu Kabid Humas Polda Jatim mengucapkan terimasih yang sebanyak-banyaknya kepada Kadiv Humas Polri, dengan terselenggaranya kegiatan Rakernis kali ini. Pasalnya, banyak informasi dan petunjuk yang dapat di amplifikasi ke jajaran.

“Saya sangat berterima kasih sekali kepada Kadiv Humas Polri, dengan adanya kegiatan Rakernis Humas Polri tahun 2021 ini, banyak informasi dan data, serta petunjuk-petunjuk yang nantinya akan kita coba amplifikasi dan kita akan sebarkan ke jajaran humas di Polda Jatim,” kata Kombes Gatot Repli Handoko.

“Mudah-mudahan hasilnya nanti bisa lebih maksimal di tahun 2021 ini dan tahun berikutnya,” harapnya, usai mengikuti kegiatan rakernis, Sabtu (5/6/2021).

Dia juga menjelaskan strategi khusus sehingga dapat meraih sekaligus dua penghargaan, kategori “Top Influencer Cipta Tranding Topik Protokol Kesehatan” dan “Amplifikasi Terbanyak Peringkat I Semester I Tahun 2021”.

“Jadi kami mengajak seluruh Kasubbag Humas di jajaran Polda Jatim itu, kami anggap sebagai keluarga, dan kami kasih satu poin, salah satunya adalah bagaimana kita dalam satu keluarga besar Humas jajaran Polda Jawa Timur bisa sama-sama mendukung program dari Kapolri dan Kapolda Jatim, itu yang paling penting,” jelasnya.

Selain itu, Kombes Pol Gatot juga menambahkan, petunjuk dari Kadiv Humas Polri menyampaikan, bahwa semua pekerjaan bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan guyub. (***)