Penulis: admin berimbang

Jabodetabek

Gak Ada Pesaing , Bogem Akan Melenggang Jadi Ketua LPM Sawangan

BERIMBANG.com, Depok – Berbeda dengan pemilihan LPM lainnya Di Kota Depok, LPM Kelurahan Sawangan, Kecamatan Sawangan tidak mempunyai saingan dalam pemilihan LPM pada tanggal 27 Nopember 2022  mendatang yang akan berlangsung di Kelurahan.

Indra Jaya atau biasa disapa Bogem dipercayai oleh masyarakat yang akan memilihnya hampir semua RW memberikan dukungan kepadanya sehingga dalam pemilihan LPM nantinya hanya mencalonkan seorang diri dan otomatis pemilihan LPM dilakukan secara aklamasi tanpa ada perhitungan suara.

” Alhamdulillah , ini berkat dari kepercayaan masyarakat terhadap saya sehingga tidak ada yang mencalonkan diri selain saya, bukannya takut atau segan untuk mencalonkan diri tetapi memang semua unsur warga mendukung saya, mudah – mudahan saya bisa amanah untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, ” ungkap Bogem di RM Gandy Sawangan .Selasa ( 22/11).

Untuk kedepannya, masih Bogem, akan melanjutkan program yang sudah pernah dilakukannya terutama dalam bidang Infrastruktur dan ekonomi dan menjadi jembatan untuk masyarakat dalam mengusulkan kegiatan infrastruktur kepada Pemerintah Kota Depok maupun anggota DPRD.

” Saya sebagai jembatan bagi masyarakat bilamana usulan itu bisa tercapai , itu suatu kebanggan bagi saya dan bisa bermanfaat untuk masyarakat, ” ujar Bogem.

Bogem, yang juga pengusaha kusen di wilayahnya sangat aktif silaturahmi kepada RT dan RW bilamana ada kegiatan dan sangat mendukung apa yang diprogramkan sehingga RT dan RW sangat senang dengan kedatangannya.

” Para RT dan RW itu sangat senang bila didatangi kami, bisa berdiskusi dalam setiap kegiatan untuk warga dan juga menerima aspirasi warga dalam Hal pembangunan atau yang lainnya,'” ucap Bogem.

Iik

Jabodetabek

PWI Depok Gelar Silaturahmi Dengan Fraksi PKS, Hafid Nasir : Peran Pers Sangat Penting

BERIMBANG.com, Depok–Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok menggelar silahturahmi dengan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Depok pada Senin (21/11/2022). Hadir Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Depok, Hafid Nasir, anggota Fraksi PKS DPRD Kota, Ade Supriyatna, Sri Utami, Farida Rachmayanti, Hengky serta Staf Ahli Fraksi PKS DPRD Depok, Ardiana dan Aktivis PKS Kota Depok, Watoni.

Kunjungan silahturahmi diterima langsung Ketua PWI Kota Depok Rusdy Nurdiansyah didampingi Sekretaris Hendrik Isnaeni Raseukiy, Wakil Ketua I Maulana Said, Wakil Ketua II Feru Lantara serta seluruh pengurus dan anggota PWI Kota Depok.

Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Depok, Hafid Nasir mengatakan, peran pers sangat penting dan dibutuhkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Jadi, kami berharap keberadaan PWI sebagai organisasi konstituen Dewan Pers untuk dapat bersama-sama berkolaborasi membangun yang mencerdaskan,” harap Hafid.

Menurut Hafid, terjalin kolaborasi Fraksi PKS DPRD Kota Depok dengan PWI Kota Depok minimal dalam tiga hal, yakni dapat menyampaikan rilis berita, liputan kegiatan, dan respons isu aktual.

“Tentunya lebih dari itu kita bisa bersama-sama membangun kota Depok, maju, nyaman, aman dan sejahtera,” harap Hafid.

Pada kesempatan tersebut, anggota Fraksi PKS DPRD Kota Depok, Farida Rachmayanti yang juga Wakil Sekjen DPP PKS menjelaskan logo baru PKS dengan warna oranye yang memiliki arti semakin mendekatkan PKS dengan masyarakat.

“Tampilan yang lebih luwes itu juga untuk menjangkau kaum milenial, tanpa meninggalkan ketegasan yang ada dengan warna tulisan PKS tetap hitam,” jelasnya

Lanjut Farida, untuk sosialisasi logo dengan warna baru dan program PKS lainnya, PKS punya satu kegiatan yang disebut PKS Menyapa. “Ini merupakan komitmen partai agar makin dekat dan hangat dengan semua kalangan,” tegasnya.

Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah mengatakan, pihaknya menyambut baik untuk berkolaborasi mencerdaskan dengan semua pihak, karena hal itu juga diamanahkan UU Pers No 40 Tahun 1999

“PWI sebagai konstituen Dewan Pers itu bersikap independen dan memiliki kewenangan memperoleh, mengolah dan memberikan informasi kepada masyarakat. Tentunya PWI harus tetap menjaga marwah kemerdekaan pers yang bertanggung jawab,” jelasnya.

Sekretaris PWI Kota Depok, Hendrik Isnaeni Raseukiy menambahkan, Pers sebagai pilar keempat negara demokrasi, setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif juga berkewajiban membangun dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Pers itu bisa diibaratkan sebagai pembawa pesan untuk disampaikan kemasyarakat. Tentu, pesan akan tersampaikan dengan baik mana kala pemberi pesan tidak pernah menjalin hubungan yang baik. Jadi, PWI Kota Depok berharap ke semua instansi pemerintah maupun swasta agar dapat menjalin hubungan yang baik, tidak hanya saat dibutuhkan,” pungkasnya. (***)

Daerah

PWI Jabar Cetak Rekor Baru Penyelenggaran UKW Terbanyak di Indonesia

BERIMBANG.com – PENGURUS Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat mencetak rekor baru pada penyelenggaraan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan 49, 50, 51 tahun 2022 dengan merekrut peserta UKW sebanyak 100 orang dalam satu hari penyelenggaraan.

Jumlah ini terbanyak jika menilik penyelenggaraan UKW-UKW yang digelar pengurus PWI Provinsi di seluruh Indonesia. Namun dari kuantitas itu yang dinyatakan lulus sebagai wartawan berkompeten sebanyak 87 orang dan belum kompeten 8 orang.

Rinciannya terdiri dari peserta UKW jenjang Muda 78 orang, Madya 10 orang dan Utama 7 orang. Mereka langsung di tes oleh 18 orang penguji, yang merupakan wartawan senior dan telah memiliki legalitas formal dan jam terbang tinggi di dunia wartawan.

“Dari total 100 orang peserta UKW Muda, Madya dan Utama yang menyandang predikat wartawan kompeten berjumlah 87 orang, dan 8 orang dinyatakan belum lulus,” ujar salah seorang penguji UKW yang juga pengurus PWI Pusat, H Wawan dalam sambutannya, pada penutupan acara UKW di Grand Asrilia Hotel Convention dan Restaurant, Jl. Pelajar Pejuang 45, No 123 Bandung, Rabu 16/11/2022 sore.

Menurut dia, bagi peserta yang belum berhasil mengikuti uji kompetensi, dapat mengikuti pada momentum selanjutnya. Jadikan pelajaran UKW kali ini, untuk memperbaiki materi ujian pada seleksi berikutnya.

“Jangan berkecil hati bagi yang belum lulus, masih ada kesempatan lain. Dan bagi yang dinyatakan kompeten, jangan merasa besar hati pula. Jaga dan pedomani UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik dalam melaksanakan kerja kerja jurnlistiknya sampai kapanpun,” katanya melalui siaran pers yang diterima wartawan.

Sekretaris Umum PWI Jawa Barat Tantan Sulton Bukhori menuturkan, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak baik, baik jajaran penguji, peserta maupun panitia yang telah mensukseskan pelaksanaan UKW saat ini. Dirinya pun mengucapkan permohonan maaf jika Ketua PWI Jawa Barat H Hilman Hidayat, tidak bisa hadir pada penutupan UKW perdana yang diinisiasi PWI Jabar dan Pemprov setempat.

“Insha Allah setelah di Bandung, program Roadshow 1000 UKW gratis ini, akan bergeser ke Kota Bogor. Menjangkau wilayah Bogor Raya, Cianjur, Sukabumi, dan daerah sekitarnya. Pelaksananya awal Desember 2022 mendatang,”kata Tantan.

Mengenai pelaksanaan UKW sendiri, sambung dia, memiliki segudang manfaat, baik bagi individu wartawan, perusahaan atau organisasi pers itu sendiri. Karena secara tidak langsung, UKW ini dapat meningkatkan harkat dan martabat jurnalis dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pers.

“UKW ini sebagai forum utama untuk meningkatkan eksistensi wartawan yang kompeten. Ujian ini jelas, dapat meningkatkan nilai, marwah, kualitas dan pembeda bagi wartawan abal-abal yang selama ini menodai citra dan profesi wartawan yang mulia ini,” tegasnya.

Tantan pun mengajak para peserta UKW saat ini, untuk ikut bergabung dalam organisasi PWI yang merupakan organisasi pers tertua, diakui Dewan Pers dan kepengurusannya itu tersebar di seluruh penjuru tanah air.

“Dengan bergabung di PWI, banyak sekali manfaat yang akan diperoleh teman teman wartawan. Saya harapkan kesempatan dan momentum ini tidak disia-siakan,” harapnya.

Pada acara penutupan sendiri selain diisi dengan kegiatan sosialisasi dari Bank Indonesia, juga ada penuturan pesan dan kesan dari perwakilan peserta UKW di masing masing tingkatan. Baik Muda, Madya dan Utama. Hal itu seperti diungkapkan perwakilan dari peserta UKW Madya, Gingin.

Menurut redaktur salah satu media cetak ini, UKW ini mengingatkan kembali aktivitas rutin wartawan saat dirinya dulu memburu berita di lapangan. Namun bagi peserta Madya, itu materinya mengingatkan kembali tentang pengetahuan beragam regulasi, baik UU Pers, Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA).

“Kesan dan pesannya banyak sekali. Selain membuat otak saya terkuras, karena harus menuntaskan materi uji dalam waktu cepat. Ini jelas pengalaman yang luar biasa,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan peserta lainnya Erna. Wanita berparas cantik ini mengaku, pengalaman pertamanya ini membuat dirinya harus mengeluarkan waktu, tenaga dan pikiran secara optimal. Kendati UKW ini merupakan aktivitas kesehariannya dalam mencari dan menulis berita.

“Beda sekali ya, antara ujian dan praktik di lapangan. Mungkin karena UKW ini diburu waktu, jadi ini cukup melelahkan saya. Tapi Alhamdulilah semua perjuangan ini berbuah manis, dan saya berhak menyandak predikat wartawan kompeten,” katanya sambil tersenyum manis dihadapan para peserta lainnya.

Diakhiri acara para peserta pun berfoto bersama dengan jajaran panitia. Usai itu, tidak sedikit pengalaman cerita yang diutarakan ke rekan rekan peserta lainnya, sambil berjalan pulang dari hotel menuju tempat asalnya masing-masing.

Mereka nampak sumringah, karena UKW yang berlangsung dua hari ini banyak meninggalkan pengalaman berharga. Terlebih penyelenggaraan ujian ini tidak dipungut biaya satu rupiah pun dari peserta. Padahal umumnya pendaftaran UKW ini memakan biaya yang tak sedikit.

(Humas Bidang Organisasi PWI Jabar)

Jabodetabek

Betonisasi Program Sami Sade Kab Bogor, Kades Pabuaran Bantah Tidak Sesuai Spesifikasi

BERIMBANG.com, Depok – Kades Pabuaran, Deden Aden bantah pekerjaan betonisasi dari anggaran Sami Sade di Jalan Kampung Honje kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor melanggar aturan, pasalnya laporan warga yang mengatakan tidak sesuai spesifikasi, setelah kami cek dilapangan hasilnya sudah sesuai.

Kepala Desa Pabuaran, Deden Aden menjelaskan , pekerjaan yang dilaksanakan oleh TPK dan Swadaya masyarakat baru tahap pertama yaitu progresnya 30 persen, kalaupun nantinya ada kekurangan akan diperbaiki sebab menurutnya hasil opname nanti yang menentukan pekerjaan itu sesuai aturan atau tidak

” Kami Pemerintah Desa Pabuaran sangat mengapresiasi keluhan warga dan sangat berterima kasih, itu namanya bentuk kepedulian terhadap saya sebagai Kepala Desa, berarti ada perhatian kepada kami Pemerintah Desa, ” ucap Aden.

Masih Aden, Pemerintah Desa Pabuaran perlu masukan dari masyarakat ditambah menurutnya perlu adanya kritik membangun sebab pembangunan yang ada di desa untuk masyarakat desa itu sendiri.

” Pembangunan yang ada desa adalah untuk warga desa itu sendiri, untuk itu program Sami Sade yang diprogramkan Bupati Bogor dikerjakan oleh warga, intinya masyarakatpun ikut diperdayakan dan turut terlibat di dalamnya demi kesejahteraan masyarakat, ” Jelas Aden.

Aden juga menghimbau agar setiap ada permasalahan diminta untuk menginformasikan kepada Pemerintah Desa, dirinya siapa dihubungi kapanpun.

” Saya sebagai kepala desa tidak anti kritik dan mari bersama – sama pecahkan masalah yang ada di Desa dan kita selesaikan masalah yang ada bersama – sama, ” harap Aden.

Iik

Bogor

Pekerjaan Betonisasi Program Sami Sade Desa Pabuaran Banyak Ditemukan Kejanggalan

BERIMBANG.com, Bogor – Pekerjaan Betonisasi Kp Bojong Honje – Kp Ciledug, Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur , Kabupaten Bogor dari anggaran Satu Milyar Satu Desa ( Sami Sade ) dengan nilai anggaran 618.851.300 dengan pelaksana 60 Hari Kerja diduga banyak ditemukan kejanggalan serta terkesan asal – asalan dalam pelaksanaanya (12/11/2022).

Diantaranya material yang digunakan tidak memenuhi syarat spesifikasi seperti pasir yang seharusnya memakai jenis cimangkok dalam pekerjaan memakai pasir dari kali ciherang, lalu untuk gelaran awal tidak memakai batu split ditambah pasir tidak merata disetiap jalan yang akan di beton.

Salah satu tokoh pemuda Desa Pabuaran Ika Sukmawijaya menyayangkan pekerjaan yang sedang dikerjakan diwilayah desanya, menurutnya, material yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi bahkan yang seharusnya memakai batu split sebagai dasar betonisasi, melainkan ini hanya menggunakan batu koral dari kali saja.

” Kami sebagai warga desa pabuaran sangat kecewa dengan pekerjaan yang dilaksanakan Pemerintah Desa Pabuaran, sedangkan kami menginginkan pekerjaan dilakukan dengan spesifikasi yang sesuai sehingga hasilnyapun sempurna kami sebagai warga merasa dirugikan, saya yakin dengan pekerjaan betonisasi yang sekarang dilakukan tidak akan tahan lama, ” ujar Ika di kediamannya belum lama ini.

Masih Ika, untuk ketebalan betonisasi yang seharusnya 12 cm, setelah di cek dilapangan mengalami banyak kekurangan ketebalan.

” Kami cek dilokasi pekerjaan, ketebalan yang seharusnya 12 cm , kami temukan kekurangan bervariasi, ada yang ketebalannya 6 cm, 7 cm dan dibeberapa titik yang 12 cm hanya buggestingnya saja lalu untuk betonisasi banyak yang bergelombang dan memang terkesan asal – asalan, jelas Ika.

Iik

Jabodetabek

Adam Yazid Atlet Tekwondo Kota Depok Sabet Emas Dalam Pertandingan PorProvinsi XIV 2022

BERIMBANG.com, Depok – Pekan Olahraga Provinsi Jawa Barat Adalah Kegiatan Multievent Olahraga yang diselenggarakan untuk melahirkan atlet-atlet terbaik di provinsi Jawa Barat. Pekan Olahraga Provinsi Jawa Barat XIV dilaksanakan pada 12 – 19 november 2022. Tahun ini Bandung Barat dipilih menjadi tuan rumah pelaksanaan kompetisi untuk 17 cabang olahraga . Untuk cabang pertandingan Tekwondo kota Depok menampilkan salah satu atlet andalan Tekwondonya yang selalu bisa dapat meraih mendali didalam pertandingan, yaitu atlet Adam Yazid yang menjadi sorotan para penonton dalam pertandingan yang dilksanakan di Kabupaten Subang .

Atlet Tekwondo kota Depok Adam Yazid pada pertandingan Por Provinsi 2022 ini juga berhasil meraih emas dalam pertandingan melawan atlet dari Kota Bandung yang mengenakan ban Biru, sementara atlet Kota Depok mengenakan ban Merah, Adam Yazid atlet berprestasi asli warga Kelurahan Jatijajar Kecamatan Tapos kota Depok tersebut memang memiliki postur tubuh yang sangat tinggi sehinga tendangan yang dilakukannya sangat merepotkan lawan dan beberapa kali bisa dapat menjatuhkan lawan tandingnya, tendangan yang dilakukan Adam Yazid begitu memukau para penonton yang ada di stadium gelangang olahraga , sehingga beberapa kali tendangan yang dilakukan Adam Yazid begitu merepotkan lawan tandingnya dan menghasilkan angka yang tinggi.

Sehingga dalam akhir pertandingan wasit memberikan kemenangan yang sempurna buat Adam Yazid dan berhak untuk meraih emas untuk kota Depok ,Kota Bandung meraih Perak Dan Perunggu Disabet oleh Kota Bekasi dalam pertandingan PorProvinsi yang dilaksanakan di kota subang tersebut.**

Jabodetabek

Kunjungi PWI Depok, Ka Kantor Imigrasi Bahas Capaian Kerja

BERIMBANG.com, Depok –Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim) Kota Depok, Fahrul Novri Azman melakukan kunjungan kerja silahturahmi ke Kantor PWI Kota Depok, Kamis (10/11/2022). Fahrul yang didampingi Humas Kantor Imigrasi Kota Depok, Doly Samuel M Tambunan diterima Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah beserta jajaran pengurus dan anggota PWI Kota Depok.

Selain silahturahmi yang cukup akrab, juga berlangsung diskusi terkait sosialisasi UU Pers No 40 Tentang Pers oleh PWI dan paparan kinerja dan program Kantor Imigrasi Kota Depok.

“PWI merupakan organisasi profesi pers tertua yang berdiri di Surakarta pada 9 Februari 1946. Sebagai organisasi pers, PWI berperang penting bagi diakuinya Indonesia sebagai sebuah negara yang diakui PBB pada 28 September 1950. PWI juga ikut mendorong Pemerintah Indonesia menggelar Pemilu pertama kali pada 29 September 1955,” ujar Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah.

Lanjut Rusdy,Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 9 Februari sebagai Hari Pers Nasional dengan Keputusan Presiden RI No. 5 tahun 1985 yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985. “Kemerdekaan pers itu, kebebasan yang bertanggungjawab, sebagaimana diatur dalam UU Pers No 40 Tahun 1999,” tegasnya.

Lebih jauh, Rusdy menjelaskan, Dewan Pers pertama kali dibentuk tahun 1968. Pembentukannya berdasar Undang-Undang No. 11 tahun 1966 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers yang ditandatangani Presiden Soekarno, 12 Desember 1966.

Pemerintahan Orde Baru (Orba) melalui Undang-Undang No. 21 Tahun 1982 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1967, yang ditandatangani Presiden Soeharto 20 September 1982.

Perubahan fundamental terjadi pada tahun 1999, seiring dengan terjadinya pergantian kekuasaan dari Orde Baru ke Orde Reformasi. Melalui Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers yang diundangkan 23 September 1999 dan ditandatangani oleh Presiden BJ Habibie, Dewan Pers berubah menjadi Dewan Pers (yang) Independen. Pasal 15 ayat (1) UU Pers menyatakan “Dalam upaya mengembangkan kemerdekaan pers dan meningkatkan kehidupan pers nasional, dibentuk Dewan Pers yang independen”.

Sedangkan Imigrasi terbentuk setelah adanya penyerahan kedaulatan RI tepatnya tanggal 26 Januari 1950, Instansi Imigrasi dibentuk dengan sebutan Jawatan Imigrasi dibawah Departemen Kehakiman. Saat ini Imigrasi dibawah naungan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Adapun Kantor Imigrasi Kota Depok berdiri pada 12 Maret 2008.

“Kami sudah lakukan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Depok Tahun 2021 merupakan perwujudan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi serta sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi,” jelas Kepala Kantor Imigrasi Kota Depok Fahrul Novri Azman yang bertugas sejak 8 Februari 2021.

Pada 4 Januari 2022, dibawah kepemimpinan Fahrul, Kemenkum HAM mengeluarkan surat keputusan menaikkan kelas kantor Imigrasi Non TPI Depok, dari Kelas II menjadi Kelas I.

“Kantor Imigrasi Kota Depok juga telah meraih Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta juga mendapat penghargaan Instansi Pelayanan Terbaik dari Depok Media Center (DMC) Award) 2021,” ungkap Fahrul.

Meski masih dalam situasi pandemi Covid-19, Kantor Imigrasi Depok terus memaksimalkan pelayanan. Bahkan, terhitung Januari hingga Oktober 2022, pihaknya telah menerbitkan sekitar 43 ribu paspor.

“Pelayanan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) lebih mendominasi dibandingkan dengan pelayanan untuk Warga Negara Asing (WNA). Rata-rata, mereka membuat paspor untuk perjalanan wisata atau ibadah umrah.

Kantor Imigrasi Kota Depok juga membuka pelayanan di luar Kantor Imigrasi Kota Depok yakni di Depok Town Square (Detos), Jalan Margonda Raya.

“Kami juga menyediakan toilet khusus untuk kaum disabilitas yang menggunakan kursi roda sesuai dengan standar yang ditetapkan Kemenkes. Terkait bagi pelayanan kelompok rentan lansia, balita atau kaum disabilitas kami juga banyak inovasi inovasi, seperti jalan landai untuk mempermudah kaum disabilitas yang menggunakan kursi roda, ada konter khusus atau loket khusus untuk melayani lansia, anak kecil ataupun kaum disabilitas. Semua ini komitmen dalam pelayanan maksimal untuk kenyamanan,” papar Fahrul. (***)

Daerah

Ketua Umum PWI Pusat Serap Masukan Penguatan HPN 2023 di Sumut Lintas Unsur

BERIMBANG.com Medan – Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari dan Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik mengadakan pertemuan dengan lintas unsur strategis, Rabu (9/11/22) malam di Medan.

Pertemuan penuh kekerabatan tersebut dalam rangka menyongsong pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan Sumatera Utara 7 – 9 Februari 2023 yang akan datang,

Pertemuan dan diskusi kali ini bersama pakar dan Dosen Senior Ilmu Komunikasi Dr H Sakhyan Asmara MSP, Pakar Sejarah Unimed Prof Dr Ichwan Azhari, mantan Kadis Kominfo Sumut Dr Eddy Syofian MAP, dan Plt Kadis Kominfo Sumut Ilyas Sitorus dan praktisi pers Zulfikar Tanjung.

Dalam pertemuan itu, Ketua Umum PWI Pusat didampingi Muhammad Ihsan (Bendahara Umum), Wakil Bendahara Umum Edi Yoga dan Ketua PWI Sumut meminta masukan agar mendapatkan penguatan pada momentum penyelenggaraan Hari Pers Nasional di Medan.

Dengan berbagai masukan sehingga dapat memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara khususnya bagi insan pers di Indonesia.

Secara umum kata Atal S Depari pihaknya ingin memperkuat program terutama di luar agenda utama rutin seperti sebelum acara puncak yang dihadiri Presiden, akan ada sejumlah kegiatan lainnya.

Pada diskusi ini muncul beberapa bahasan penting antara lain kemungkinan adanya dihasilkan suatu sikap atau kebijakan tentang pers pada HPN di Sumut misalnya Deklarasi Pers Medan, pengusulan berdirinya Monumen Pers yang memanfaatkan salah satu gedung bersejarah tempat kantor redaksi surat kabar pada zaman Belanda De Sumatera Post, menggelar Pameran 100 tahun persuratkabaran di Sumut, UMKM, hiburan rakyat dan sebagainya.

Prof Ichwan Azhari menguraikan bagaimana kehidupan pers sejak zaman sebelum kemerdekaan sampai saat ini di Sumatera Utara.

Ichwan menggambar bahwa di Sumatera Utara terdapat tidak kurang 135 penerbitan pers yang pernah ada dan tersebar mulai dari Langkat sampai Mandailing Natal. Pada zaman Hindia Belanda, pers yang terbit di Sumatera Utara, hampir semua menunjukkan militansinya menginformasikan semangat juang untuk meraih kemerdekaan.

Meski dalam suasana penjajahan, tetapi pers di Sumatera Utara dengan lihai memainkan bahasa-bahasa jurnalistik yang mampu memancing semangat juang bangsa Indonesia di Sumatera Utara, tetapi tidak dapat di delik sebagai pelanggaran karena menggunakan gaya bahasa jurnalistik yang unik dan mengesankan.

Pakar Sejarah yang sangat terkenal di Medan itu, juga menguraikan bagaimana pers di Sumatera Utara mampu menyajikan trik trik pemberitaan dan informasi yang dapat menarik dan mengikat pembaca, secara sosial, politik maupun ekonomi.

Disinilah menurut Ichwan benang merah sejarah kelahiran pers nasional yang melahirkan para tokoh pers nasional seperti Adinegoro Parada Harahap, H Adam Malik, Mangaraja Salemboewe, sampai pada masa era kemerdekaan seperti Mohammad Said, Ani Idrus, Arif Lubis, Ibrahim Sinik, GM. Panggabean, Zahari dan lainnya.

Itulah sebabnya kata Icwan bila bicara pers nasional tidak bisa dilepaskan dari perjuangan pers di Sumatera Utara. Pers perjuangan yang penuh idealisme, menjadi ciri khas pers di Sumatera Utara yang diharapkan dapat terus dipelihara dalam kehidupan pers Indonesia dewasa ini.

Sementara itu Dosen Senior Komunikasi Sumatera Utara dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIKP) Medan Sakhyan Asmara, menggaris bawahi pernyataan Ichwan Azhari, sebab masyarakat saat ini merindiukan pers nasional dan juga pers lokal yang bebas, berintegritas dan memiliki idealisme yang tinggi.

Perkembangan kehidupan pers saat ini menurut Sakhyan berada diantara idealisme dan pragmatisme, sehingga fungsi pers sebagai pengawasan sosial menjadi tergangggu.

Hal itu tidak bisa dihindari karena perkembangan tuntutan zaman dan juga perkembangan siatuasi kehidupan perekonomian bangsa Indonesia.

Corak pers saat ini menurut Sakhyan sangat mudah dikenal dan diketahui isi pemberitaan atau informasinya. Bila kita mengetahi siapa pemilik modal dibelakang suatu penerbitan pers, maka corak informasi dan pemberitaannya juga tidak akan lari dari profil pemodal yang mengidupkan penerbitan pers tersebut.

Oleh sebab itu, Sakhyan berharap perlu ada terobosan baik dalam bentuk penyempurnaan regulasi tentang pers yang mampu mempertegas eksistensi penerbitan pers dan para jurnalis, maupun pelbagai upaya yang mampu meningkatkan kualitas sumberdaya insan pers nasional sehingga cita-cita untuk membangun Pers yang merdeka tapi bermartabat akan dapat tercapai, pungkas Sakhyan.

Ketum PWI Atal S Depari mencatat semua masukan itu dan akan digodok dan di-breakdown dalam bentuk kegiatan yang akan dituangkan dalam HPN 2023 di Sumut.***

Daerah

Gubernur Sumut: Kritik boleh, tapi jangan karena sentimen

BERIMBANG.com Medan – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi sangat mengapresiasi tumbuhnya pers di daerah dan sepakat pers tidak boleh bungkam. Pers harus merdeka.

Hal tersebut dinyatakan Edy Rahmayadi ketika menerima kunjungan Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari. Atal bersilahturrahmi seusai jalan pagi bersama dengan Gubsu Edy Rahmayadi.

Edy Rahmayadi menilai pers tidak boleh dibungkam. Salah satu peran pers adalah mengkritik kebijakan namun bukan bersifat sentimen apalagi tendensius.

“Saya termasuk tipe yang tidak alergi terhadap kritik tapi saya kecewa bila kritik dilandasi oleh kepentingan, sentimen pribadi dan tendensius,” ujar mantan Pangkostrad ini didampingi Kadis Kominfo Sumut Ilyas S Sitorus.

Ketua Umum PWI Pusat hadir ke Medan bersama beberapa pengurus PWI Pusat untuk memantapkan program Hari Pers Nasional yang akan digelar di Sumut pada Februari 2023.

Edy Rahmayadi menyatakan Pers wajib dipelihara oleh negara karena pers di awal terwujudnya Indonesia merdeka, ikut memerdekakan bangsa ini.

“Jadi negara ini merdeka tidak hanya karena senjata tapi juga karena penanya wartawan yang menyuarakan api perjuangan untuk Indonesia merdeka,” tegas Edy Rahmayadi, seraya menyebut tugas pers jugalah yang mengisi kemerdekaan saat ini.

Sebagai mantan Pangkostrad Edy menyebut sesungguhnya intel yang paling tinggi itu pers. Pers bisa membuka sesuatu yang belum diketahui publik.

Oleh karenanya pers jangan dikerdilkan apalagi mau dikerdilkan karena kepentingan. Pers harus berdiri dan berbuat untuk kepentingan rakyat.

“Kembalikan pers ke hati rakyat,” ujar Edy seraya menyatakan dirinya menyimpan koleksi koran terbitan tahun 1937.

Tagline Hari Pers Nasional

Dalam pertemuan ini Ketua Umum PWI Atal S Depari menyatakan tagline Hari Pers Nasional di Sumatera Utara pada 9 Februari 2023 adalah “Pers merdeka, demokrasi bermartabat” dan akan mengeluarkan DEKLARASI MEDAN di Hari Pers Nasional.

Gubsu Edy Rahmayadi mendukung kegiatan HPN di Sumut dengan harapan pertemuan nasional para jurnalis ini harus bisa memberikan buah pikiran, gagasan yang dapat memberi manfaat bagi daerah maupun pusat.

Paling tidak Edy Rahmayadi berharap menunjukan komitmennya untuk membangun negara dan.daerah.***

Bogor

Anggota Polsek Cigombong Yang Humanis, Tak Canggung Menyebrangkan Anak Sekolah

BERIMBANG.COM, Bogor – Pasca peraturan ketat yang dibuat oleh Kapolri untuk menindak tegas anggota kepolisian yang melakukan tilang di jalan, anggota Polsek Cigombong terlihat lebih humanis terhadap masyarakat. Terlihat juga Bripka Yudi Kohar Saputra yang berdinas sebagai provos, dan Brigadir Febri Yudistira yang bertugas di bagian lantas, pagi hari sudah lakukan kegiatan rutinnya mengatur lalulintas di pertigaan Stasiun Cigombong, juga di depan SDN Cigombong, Selasa (08/11/22).

Bahkan tak jarang masyarakat yang terkesima dengan perlakuan 2 personil polisi itu, yang tidak segan menuntun  anak sekolah menyebrang. Tidak hanya itu saja, 2 personil polisi itu juga kerap mengingatkan akan kelengkapan berkendara seperti helm, dan dinilai sangat humanis cara memperlakukan pengendara yan melanggar.

“Dalam kegiatan pengaturan lalu lintas di pagi hari, merupakan kegiatan rutinitas yang dilaksanakan selama satu jam setengah yaitu mulai pukul 06.00 – 07.30 WIB. Karena, pada jam-jam tersebut merupakan giat rutinitas masyarakat mulai melaksanakan aktifitasnya, seperti anak-anak sekolah, para pegawai negeri, karyawan pabrik yang berangkat ke kantor dan lain sebagainya,” kata  Brigadir Debri Yudistira, kepada awak media, Selasa (08/11/22).

Menurut Debri, jam-jam itu haruslah mempersiapkan diri agar terciptanya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Sebab, setiap pagi hari di jam-jam itu terasa padat, sehingga anak sekolah terkadang kesulitan untuk menyebrang jalan.

Tak ubahnya rekan Debri, walaupun ditugaskan di bagian Provos, tapi anggota kepolisian itu juga ikut turun ke lapangan guna membantu mengatur lalulintas di wilayah Cigombong.

“Sesuai dengan kebijakan Kapolri untuk menjadikan sosok polisi yang humanis, dengan menurunkan semua anggota ke lapangan dan bertugas untuk selalu melayani masyarakat,” ujar Bripka Yudi Kohar.

“Dalam tugas setiap hari, saya tidak lupa untuk menyampaikan bahwa yang paling utama dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat adalah 5S, yaitu senyum, sapa, salam, sopan dan santun,” terangnya.

Kejadian itu pun membuat masyarakat malu dengan melanggar aturan, sebab citra polisi itu dinilai bersikap bersahabat dan humanis terhadap masyarakat. Juga dapat dibilang memberi pelayanan yang terbaik, dengan mengingatkan pengendara akan aturan yang berlaku, tidak langsung bertindak menilang pengendara itu.

“Baik posisi sekarang, selalu menyapa orang dengan senyuman, menegur dengan sopan, dan terlihat sangat humanis. Kalo dilihat, jadi pingin ketawa dan takjub saya lihat tadi ada yang ngak pakai helm cara menegurnya pun berbeda, pengendara malah malu akan kesalahanya disuruh di pakai helm nya,” tutur salah satu warga Cigombong yang enggan menyebutkan namanya itu

(Yoser/Nana)