Penulis: admin berimbang

Jabodetabek

Kamiparho Depok Desak Pemkot dan Manajemen Hotel Bumi Wiyata Tuntaskan Hak Buruh

BERIMBANG.com, Depok — Federasi Serikat Buruh Makanan Minuman Pariwisata Restoran Hotel (Kamiparho) Kota Depok, melalui perwakilannya M. Soleh, menyampaikan keluhan keras atas belum terpenuhinya hak-hak normatif para pekerja Hotel Bumi Wiyata. Dalam audiensi dengan Partai Gerindra Kota Depok, Kamiparho menegaskan bahwa gaji bulan Maret dan April serta Tunjangan Hari Raya (THR) para buruh hingga kini belum dibayarkan.

Baca juga: Aksi Unjuk Rasa Berlanjut, “Manajemen Bungkam, Buruh Menggugat: Bumi Wiyata Memanas!”

“Kami sudah beberapa kali menyurati Dinas Tenaga Kerja, namun tidak ada respons atau mediasi yang dilakukan. Ini sangat kami sesalkan,” ujar M. Soleh usai pertemuan.Jum’at (23/5/2025) di ruang Fraksi Partai Gerinda.

Baca juga: Ratusan Buruh Hotel Gelar Unjuk Rasa di Depan Hotel Bumi Wiyata, Tuntut Hak Normatif dan Batalkan PHK Sepihak

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Partai Gerindra, Bu Yeti, menyampaikan komitmennya untuk mendorong Dinas Sosial memberikan bantuan sementara kepada para pekerja yang terdampak, seperti sembako. Namun bentuk bantuan tersebut masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut.

Kamiparho juga berharap adanya reformasi dalam struktur manajemen Hotel Bumi Wiyata. Menurut Soleh, pihak manajemen perlu lebih inovatif dan proaktif dalam menghadapi persoalan internal perusahaan. “Jangan hanya diam, tapi harus berpikir cemerlang dan bertanggung jawab,” tegasnya.

Selain itu, Kamiparho mendesak agar himbauan dari PJ Sekda Kota Depok yang dinilai memperburuk situasi segera dicabut, sesuai harapan yang pernah disampaikan oleh Wali Kota dalam audiensi sebelumnya.

Kamiparho berharap seluruh tuntutan para buruh dapat segera direalisasikan, termasuk dukungan dari legislatif dan eksekutif Kota Depok agar hak-hak pekerja dapat dihormati dan dipenuhi sebagaimana mestinya.

 

Efendi

Berita Utama

Kepsek SMPN 3 Depok Angkat Bicara Terkait Dugaan Pelecehan Yang Dilakukan Oknum Guru

BERIMBANG.com, Depok— Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Depok, Ety Kuswandarini, angkat bicara terkait dugaan pelecehan verbal yang dilakukan oleh salah satu guru di sekolah tersebut. Insiden ini menjadi sorotan setelah cuplikan rekaman percakapan beredar luas di media sosial dan memicu keprihatinan publik.

Baca juga: Guru SMP Negeri di Depok Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Asusila terhadap Empat Siswi

Dalam keterangannya, Ety mengungkapkan bahwa peristiwa ini berawal dari percakapan dalam bentuk voice note WhatsApp yang diedit menjadi video dengan subtitle. “Video tersebut menjadi viral dan menimbulkan opini bahwa telah terjadi pelecehan seksual fisik, padahal yang terjadi adalah pelecehan secara verbal,” jelas Ety.

Setelah menerima laporan, pihak sekolah segera memanggil guru yang bersangkutan, Pak Irawadi, dan melakukan klarifikasi dengan siswa yang terlibat. 

Berdasarkan hasil pertemuan, kasus tersebut awalnya dianggap selesai secara kekeluargaan. Namun, situasi kembali memanas setelah seorang pelatih paskibra sekolah mengunggah isu tersebut ke Instagram.

Sebagai langkah tegas, Kepala Sekolah mengeluarkan Surat Peringatan (SP) pertama pada 10 April dan meminta guru tersebut memeriksakan kondisi kejiwaannya ke psikiater. 

“Alhamdulillah, beliau bersedia dan menunjukkan perubahan sikap,” ujar Ety.

Namun, perkembangan terbaru mendorong pihak sekolah untuk mengeluarkan SP kedua pada 22 Mei. Di hari yang sama, Kepala Sekolah juga telah mengajukan permohonan pengembalian guru tersebut ke Dinas Pendidikan Kota Depok.

Mengenai jumlah korban, Ety menegaskan hanya mengetahui adanya satu siswa yang terlibat secara langsung. 

“Yang saya ketahui hanya satu siswa, tujuh siswa lainnya saya tidak tahu,” tegasnya menanggapi pertanyaan media.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya etika dan profesionalisme dalam lingkungan pendidikan. Pihak sekolah berkomitmen menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh siswanya.

Efendi

 

Depok

Majelis Taklim Balai Wartawan Depok Gelar Pengajian Bulanan, Angkat Tema Pentingnya Menjaga Lisan dan Jauhi Ghibah

BERIMBANG.com,Depok – Majelis Taklim Balai Wartawan (MT. Balwan) Kota Depok kembali menggelar kegiatan rutin Pengajian Bulanan pada Kamis (22/5/2025). Dengan mengusung tema “Pentingnya Menjaga Lidah dan Ghibah”, kegiatan ini diharapkan menjadi sarana memperkuat keimanan dan membangun kesadaran pentingnya menjaga lisan di tengah masyarakat.

Pengajian dimulai selepas salat Ashar berjamaah, dilanjutkan dengan pembacaan salawat, dzikir, tahlil, dan tahmid yang dipimpin oleh Ustadz Salwani. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan tausyiah agama yang disampaikan oleh Ustadz Syahruddin El Fikri, pimpinan Yayasan Rumah Berkah Nusantara, Depok. Rangkaian kegiatan ditutup dengan doa bersama oleh Ustadz Irfan Lubis.

Ketua MT. Balwan Kota Depok, Adie Rakasiwi, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kembali kegiatan pengajian bulanan yang menjadi wadah silaturahmi dan peningkatan ilmu agama bagi para jemaah.

“Alhamdulillah, kita masih diberi nikmat sehat, iman, dan Islam sehingga bisa berkumpul dan mengaji bersama,” ujar Adie.

Dalam kesempatan itu, Adie juga memaparkan sejumlah program MT. Balwan dalam tiga bulan ke depan, di antaranya perhelatan Semarak Muharram 1446 H, kegiatan ziarah dan wisata religi, serta program Jumat Berkah dan pengajian rutin.

Ustadz Syahruddin dalam tausyiahnya mengajak jamaah untuk memperbanyak dzikir dan tilawah Al-Qur’an sebagai bentuk penjagaan hati dan lisan. Ia menegaskan pentingnya menghindari perkataan kotor, caci maki, dan ghibah dalam kehidupan sehari-hari.

“Seorang muslim sejati akan selalu menjaga lisannya. Apa yang keluar dari mulutnya mencerminkan apa yang ada di hatinya,” ujar Ustadz Syahruddin.

Ia juga mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, “Barangsiapa yang dapat menjamin bagiku sesuatu yang berada di antara rahangnya (lisannya) dan di antara kedua pahanya (kemaluannya), maka Aku akan menjamin baginya surga.” (HR. Bukhari No. 6474).

Kegiatan ini turut dihadiri perwakilan dari berbagai elemen, termasuk divisi rohis Forkabi Kota Depok serta sejumlah mitra dari Al Azhar Memorial Garden. Memorial Director Al Azhar Memorial Garden, Tri Yuniarti, menyampaikan apresiasinya atas kesempatan yang diberikan untuk memperkenalkan fasilitas pemakaman muslim yang dikelola secara profesional sesuai standar ISO 9001.

“Terima kasih kepada MT. Balwan yang telah memberi ruang untuk mengenalkan Al Azhar Memorial Garden sebagai rumah masa depan bagi kaum muslim,” kata Tri.

Ia juga membuka peluang kerja sama dengan MT. Balwan dalam hal edukasi dan pemasaran, sekaligus mengajak jemaah untuk melakukan kunjungan langsung ke lokasi pemakaman di Karawang.

iik

Berita Utama

Guru SMP Negeri di Depok Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Asusila terhadap Empat Siswi

BERIMBANG.com, Depok – Seorang guru mata pelajaran IPS di salah satu SMP Negeri di Kota Depok berinisial Ir dilaporkan ke Polres Metro Depok atas dugaan tindakan asusila terhadap empat siswi. Laporan dibuat oleh salah satu orang tua korban, Iis Supriyanti, dan diterima kepolisian pada Kamis (22/5/2025).

“Kami melaporkan kasus dugaan asusila ke Polres Metro Depok dengan nomor L/B/1019/V/2025/SPKT/Polres Metro Depok, tanggal 22 Mei 2025, atas dugaan tindak pidana Kejahatan Perlindungan Anak,” ujar Iis kepada wartawan. 

Ia didampingi Ketua LSM Gelombang, Cahyo P Budiman.

Menurut Iis, putrinya berinisial V menjadi salah satu korban, bersama tiga siswi lain, yakni A dan S dari kelas 8, serta F dari kelas 7. Dugaan tindakan asusila itu terjadi pada Maret 2025, saat sekolah mengadakan kegiatan pesantren kilat.

Aksi guru tersebut, kata Iis, meliputi komunikasi bermuatan seksual serta tindakan menyentuh bagian tubuh pribadi para korban. 

“Kami sudah menyampaikan hal ini ke pihak sekolah, tetapi tidak ada tindak lanjut maupun sanksi terhadap guru tersebut,” kata Iis.

Kasus ini mulai ramai diperbincangkan publik usai diunggah melalui akun Instagram @sarahprasiskaa. Unggahan tersebut menyebar luas di media sosial dan memicu reaksi masyarakat, termasuk dari Wali Kota Depok Supian Suri. 

Melalui akun Instagram-nya, Supian menyatakan bahwa laporan tersebut telah ditindaklanjuti oleh Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Perempuan, dan Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok.

Menanggapi hal itu, Ketua LSM Gelombang, Cahyo P Budiman, menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. 

“Kami berharap proses hukum berjalan maksimal, bukan sekadar karena kasus ini viral di media sosial,” tegas Cahyo.

iik

Berita Utama

280 UMKM Ramaikan Lebaran Depok, Panitia: Biaya Sewa Tidak Naik, Tetap Terjangkau

BERIMBANG.com, Depok – Sebanyak 280 hingga 300 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) turut meramaikan perhelatan Lebaran Depok 2025 yang digelar di Alun-alun Kota Depok.

Baca juga : Komisi B DPRD Depok Soroti Mahal dan Tak Transparannya Sewa Tenda UMKM di Lebaran Depok 2025

Kegiatan bazar tahunan ini menjadi salah satu ajang promosi produk lokal sekaligus momentum perputaran ekonomi warga pasca-Lebaran.

Eis Rahmawati , Ketua UMKM KOOD Berbudaya/Kordinator Stand Lebaran Depok/PJ Pasar Pengabisan mengatakan bahwa biaya sewa stand tahun ini tidak mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.

Baca juga : Camat Sawangan Tanggapi Keluhan Pedagang UMKM di Lebaran Depok: “Ada yang Gratis, Ada yang Berbayar”

“Untuk stand ukuran 3×3 meter dikenakan biaya Rp1,5 juta untuk 4 hari. Ukuran 2×2 meter sebesar Rp700 ribu. Biaya tersebut digunakan untuk menyewa tenda dan membayar kebutuhan teknis seperti listrik,” kata Rahma saat dihubungi Wartawan melalui sambungan seluler, Rabu (22/5/2025).

Rahma menegaskan bahwa panitia tidak mengambil keuntungan dari sewa tenda. Seluruh biaya, menurut dia, dialokasikan untuk kebutuhan pelaksanaan acara.

“Tempatnya memang gratis karena menggunakan fasilitas pemerintah. Tapi untuk tenda dan listrik tetap kami tanggung. Kami subsidi juga biaya PLN,” ujarnya.

Menanggapi keluhan dari sebagian pelaku usaha terkait minimnya pengunjung, Rahma menjelaskan bahwa kondisi tersebut bisa terjadi karena letak stand yang kurang strategis.

“Stand yang berada di bagian ujung, seperti lapangan basket, memang pengunjungnya tidak sebanyak di depan. Tapi kami terus fasilitasi mereka agar bisa tetap berjualan di event lain,” ujarnya.

Menurut dia, panitia tetap memberikan solusi lanjutan bagi pelaku UMKM yang merasa kurang beruntung dalam bazar tersebut, salah satunya dengan mengikutsertakan mereka dalam pelatihan dan event seperti Car Free Day.

“Kami juga tawarkan pelatihan, ada juga yang bisa ikut bazar lain di Car Free Day. Intinya kami tidak tinggal diam, tetap ada tindak lanjut,” kata Rahma.

Lebaran Depok 2025 merupakan agenda tahunan yang tidak hanya menampilkan bazar UMKM, tapi juga panggung hiburan dan kegiatan komunitas. Ajang ini diharapkan menjadi ruang kebangkitan ekonomi lokal dan memperkuat jejaring pelaku usaha kecil di Kota Depok.

Ucapan Terima Kasih Kepada UMKM Depok

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelaku UMKM dan Komunitas Pelaku Usaha se-Kota Depok yang telah berpartisipasi dan berkontribusi dalam acara Lebaran Depok 2025. Kehadiran dan semangat Anda menjadi bagian penting dalam menyemarakkan kegiatan ini dan membuktikan bahwa ekonomi lokal tetap bergerak dan bertumbuh melalui kerja keras serta kolaborasi.

Tetap semangat, terus berkarya, dan jangan pernah lelah untuk berinovasi. Dalam dunia usaha, tantangan dan risiko adalah bagian dari proses menuju keberhasilan. Mari terus optimis, saling mendukung, dan bersama-sama menghadapi setiap rintangan demi kemajuan UMKM Depok yang lebih kuat dan mandiri.

Iik

 

 

Berita Utama

Ade Firmansyah Apresiasi Langkah Pemkot Depok Wujudkan Sekolah Inklusi

BERIMBANG.com, Depok – Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi PKS, Ade Firmansyah, menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Pemerintah Kota Depok dalam menghadirkan pendidikan inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Ia menilai kebijakan penunjukan sekolah negeri sebagai sekolah rujukan inklusi merupakan langkah konkret menuju keadilan sosial di bidang pendidikan.

Baca  juga : Kontroversi SDN Pondok Cina 1 Memanas, Rencana Pembangunan Masjid Dialihkan Jadi Sekolah ABK

“Kami sangat mendukung langkah ini. Anak-anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan bermartabat. Sekolah inklusi adalah bukti Depok bergerak ke arah yang lebih ramah dan setara bagi semua,” ujar Ade, Kamis (22/5/2025).

Hingga saat ini, Dinas Pendidikan Kota Depok telah menetapkan sepuluh SD Negeri sebagai sekolah inklusi. Sekolah-sekolah tersebut mencakup SDN Tugu 4, Cilangkap 2, Cisalak 1, Kalibaru 3, Cipayung 4, Limo 1, Pangkalanjati 2, Sawangan 1, Bojongsari 1, dan Beji 2. Pemkot memastikan kesiapan fasilitas serta sumber daya manusia, termasuk keberadaan guru pendamping khusus yang telah mendapat pelatihan bersertifikat.

Menurut Ade, pendidikan inklusif tidak hanya soal akses fisik, tetapi juga membangun lingkungan belajar yang mampu memahami dan menerima keberagaman. Karena itu, pelatihan bagi para guru dinilai sebagai elemen penting yang harus terus ditingkatkan.

Selain di tingkat SD, Ade juga menyoroti penunjukan sekolah inklusi di tingkat SMP yang kini telah menjangkau 11 sekolah negeri. Penetapannya dilakukan secara bertahap dan menyebar di seluruh 11 kecamatan di Kota Depok.

“Ini bukan sekadar kebijakan administratif, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan generasi Depok,” tambahnya.

Ade juga menegaskan bahwa keberadaan Sekolah Luar Biasa (SLB) menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi, bukan Pemkot. Oleh karena itu, sistem inklusi menjadi solusi strategis yang diterapkan Depok dalam memenuhi kebutuhan pendidikan ABK tanpa harus membangun SLB baru.

Terkait polemik SDN Pondok Cina, ia menilai isu tersebut seharusnya sudah tidak relevan. “Layanan pendidikan inklusi sudah merata. Pembangunan masjid di lahan eks SDN Pondok Cina harus dilihat sebagai bentuk pemanfaatan lahan untuk kepentingan masyarakat, tanpa mengabaikan hak pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus,” tandasnya.

iik

Berita Utama

Lemah Penindakan, Kasat Pol PP Bungkam dan Diduga Langgar Perda Depok

BERIMBANG.com, Depok – Pembatalan mendadak penindakan bangunan tanpa izin oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok menuai sorotan publik. Kepala Satpol PP Depok, Dede Hidayat, bungkam saat dihubungi oleh Berimbang.com terkait rencana penegakan Peraturan Daerah (Perda) terhadap bangunan pagar tembok milik PT Haikal Cipta Abadi Perkasa di wilayah Kedaung, Sawangan.

Baca juga: Penertiban Bangunan Ilegal di Sawangan Mendadak Batal, Ada Apa dengan Satpol PP Depok?

Penindakan yang dijadwalkan pada Jumat, 2 Mei 2025 itu sebelumnya telah mendapatkan persetujuan resmi dengan terbitnya surat perintah nomor 800/399-Satpol.PP pada 30 April 2025. Namun, eksekusi tersebut tiba-tiba dibatalkan tanpa penjelasan rinci ke publik. Padahal, bangunan yang dimaksud berdiri di atas lahan seluas enam hektare tanpa izin mendirikan bangunan (IMB), sebagaimana diwajibkan oleh Perda Kota Depok Nomor 13 Tahun 2013 tentang Bangunan dan IMB, yang telah diubah dengan Perda Nomor 2 Tahun 2016.

Dalam aturan tersebut, tepatnya Pasal 113 ayat (1), ditegaskan bahwa: “Pelaksanaan konstruksi bangunan gedung dimulai setelah pemilik bangunan gedung memperoleh izin mendirikan bangunan gedung.” Hal ini berarti pembangunan pagar tanpa izin merupakan pelanggaran terhadap peraturan daerah yang berlaku.

Ketika dimintai konfirmasi, Dede Hidayat dan Tono Hendratno memilih bungkam saat dihubungi Berimbang.com melalui sambungan telepon. Belakangan, ia memberikan keterangan singkat bersama Kabid Penegakan Perda, Tono Hendratno, dan Kasi Trantibum, Agus Muhamad, bahwa pembatalan dilakukan karena adanya surat eksepsi keberatan dari pihak pemilik lahan serta informasi bahwa proses pengurusan perizinan sedang berlangsung.

Meski demikian, alasan tersebut dinilai tidak cukup kuat, sebab pembangunan seharusnya tidak boleh dilakukan sebelum izin diperoleh. Tindakan pembatalan oleh Kasat Pol PP justru memunculkan dugaan adanya pelanggaran terhadap Perda yang seharusnya ditegakkan.

Publik kini menanti kejelasan dan transparansi dari pihak berwenang atas pembatalan ini. Jika terbukti adanya pembiaran terhadap pelanggaran Perda, maka bukan hanya pemilik lahan, tetapi juga pihak aparat penegak aturan bisa dianggap lalai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya terhadap hukum daerah.

Efendi

Berita Utama

Komisi B DPRD Depok Soroti Mahal dan Tak Transparannya Sewa Tenda UMKM di Lebaran Depok 2025

BERIMBANG.com, Depok – Komisi B DPRD Kota Depok menyoroti mahalnya biaya sewa tenda bagi pelaku UMKM pada gelaran Lebaran Depok 2025. Keluhan ini muncul dari warga Cilodong yang menyebut tarif sewa terlalu memberatkan, terutama karena persaingan antar pelaku usaha juga meningkat akibat banyaknya jumlah tenda yang disewakan oleh komunitas.

Baca juga: Camat Sawangan Tanggapi Keluhan Pedagang UMKM di Lebaran Depok: “Ada yang Gratis, Ada yang Berbayar”

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok, Thamrin, mengaku pihaknya tidak terlibat dalam urusan sewa-menyewa tenda tersebut. Ia menegaskan DKUM hanya menyediakan 30 tenda gratis untuk UMKM dari tiap kecamatan. Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dudi Miraz, yang menyatakan tidak mengetahui adanya penyewaan stand berbayar.

Baca juga: UMKM Depok Merugi di Lebaran Depok 2025, Soroti Sewa Tenda dan Ketimpangan Fasilitas

Sementara itu, Ketua Panitia Lebaran Depok 2025 yang juga Camat Sawangan, Anwar, menyebutkan tarif sewa ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pelaku usaha dan komunitas. “Ada yang gratis, ada yang berbayar. Untuk tenda ukuran 2×2 meter dikenakan biaya Rp700 ribu, sedangkan ukuran 3×3 meter mencapai Rp1,5 juta untuk empat hari,” ujar Anwar, Rabu, 21 Mei 2025.

Namun, pernyataan Anwar yang tidak konsisten soal rincian dana dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) menimbulkan pertanyaan. Ia hanya menyebutkan bahwa ada pajak per unit tenda, namun tidak merinci besarannya.

Kurangnya transparansi dalam pengelolaan sewa tenda ini pun menuai sorotan tajam dari Muhammad Nur Hidayat, anggota Komisi B DPRD Depok dari Fraksi PKS. Ia menilai event yang dibiayai anggaran publik semestinya memberikan dampak ekonomi nyata bagi UMKM lokal.

“Setiap event yang melibatkan anggaran publik harus memberi manfaat konkret. Kami mendorong pelibatan UMKM sejak tahap perencanaan dan kejelasan skema biaya serta potensi keuntungan,” ujar Nur Hidayat, Kamis, 22 Mei 2025.

Ia juga mengusulkan penggunaan sistem voucher untuk membantu penjualan produk UMKM serta membatasi jumlah pelaku usaha dari luar daerah agar tidak menurunkan potensi keuntungan pelaku lokal.

“Kami sudah rapat dengan dinas dan menyampaikan evaluasi. Kami ingin kejadian ini jadi pelajaran agar ke depan penyelenggaraan event seperti ini lebih transparan dan berpihak pada pelaku usaha kecil,” tutupnya.

Efendi

Bogor

Panen Perdana Jagung Hibrida, Bukti Kerja Sama Antara Kelompok Tani Dengan Pemerintah Desa Palasari

BERIMBANG.COM, Bogor – Kelompok Petani Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, memanfaatkan lahan milik Desa Palasari sehingga sukses dalam melakukan panen jagung hibrida, Rabu (21/5/2025)

Panen perdana merupakan hasil kerja sama Kelompok Tadi bersama Pemerintah Desa Palasari. Kerja sama tersebut dalam mendukung program ketahanan pangan guna mewujudkan swasembada pangan Indonesia.

Kepala Desa (Kades) Palasari Aip Syaripudin, S.Kom, mengatakan panen jagung ini menjadi bukti bahwa kerja keras Kelompok Tani Sukaluyu dalam mengelola pertanian di lahan milik Desa Palasari sangat memberikan hasil yang positif.

“Panen awal ini sukses karena bonggol jagung berukuran besar dan bulirnya rapat. Jadi buah jagung lebih berat karena berisi,” ujarnya.

Aip menjelaskan, dalam mendukung program ketahanan pangan, Kelompok Tani Saluyu diberi kepercayaan oleh Pemerintah Desa untuk mengelola lahan seluas 3000 meter.

“Lahan ini dikelola oleh lima orang. Mereka merawatnya dengan telaten sehingga hasilnya cukup memuaskan,” jelasnya.

Selain tanaman jagung hibrida, pihaknya juga telah melakukan penanaman bibit pohon alpukat miky di setiap pekarangan rumah warga. “Bahkan pohon alpukat sudah ada yang berbuah dan sudah panen, dan Buahnya cukup besar dan bagus,” terangnya.

Tidak hanya itu, Pemerintah Desa juga telah menggulirkan bantuan ternak unggas dan kambing. Dengan demikian program tersebut semua nantinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

(NA)

Berita Utama

Kontroversi SDN Pondok Cina 1 Memanas, Rencana Pembangunan Masjid Dialihkan Jadi Sekolah ABK

BERIMBANG.com, Depok – Polemik mengenai alih fungsi lahan eks Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Cina 1 kembali mencuat dan memicu perbedaan pendapat tajam di kalangan anggota DPRD Kota Depok. Perdebatan memanas terutama antara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Fraksi Gerindra.

Fraksi PKS secara tegas menolak rencana pengalihfungsian lahan eks SDN Pondok Cina 1 menjadi sekolah untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Namun, sikap tersebut justru mendapat penolakan dari mayoritas fraksi di DPRD Depok. Fraksi Gerindra bersama fraksi lainnya, seperti PDI-P, Golkar, serta gabungan Demokrat, PPP, dan PSI, menyatakan dukungan terhadap pembangunan sekolah ABK di lokasi tersebut.

Anggota DPRD dari Fraksi PKS, Bambang Sutopo, membenarkan bahwa dana Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat senilai Rp20 miliar yang semula dialokasikan untuk pembangunan Masjid Margonda di lahan eks SDN Pondok Cina 1, kini dialihkan untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED) pembangunan gedung sekolah ABK dan fasilitas penunjangnya.

Menurut Bambang, usulan tersebut kini tercantum dalam rencana anggaran perubahan pada Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok untuk tahun anggaran 2025.

Sementara itu, aktivis LSM Gelombang, Cahyo Putranto, menyoroti dinamika perubahan peruntukan lahan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa saat proses lelang pembangunan masjid sudah siap, Wali Kota Depok, Supian Suri), meminta revisi terhadap DED, termasuk menambahkan ruang untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Akibat revisi tersebut, proses lelang pembangunan masjid pun tertunda.

“Namun tiba-tiba, tanpa penjelasan yang jelas berasal dari siapa, atau apakah itu pemikiran sendiri dari Supian Suri, rencana pembangunan masjid justru berubah total menjadi pembangunan sekolah ABK,” ujar Cahyo.

Efendi