Penulis: admin berimbang

Sukabumi

Cerita Pengalaman Dan Keseruan Tim Dhe Siput Hikers Slow But Sure Saat Mendaki Gunung

BERIMBANG.COM, Sukabumi – Keseruan dan pengalaman saat mendaki gunung merupakan kegiatan yang di sukai dari berbagai kalangan masyarakat. Bagi para pendaki gunung hal tersebut merupakan tantangan fisik dan petualangan, juga dapat memberikan berbagai manfaat positif bagi kesehatan tubuh dengan keyakinan mental dan fisik, serta memberikan kesempatan untuk merasakan kelestarian yang terhubung langsung dengan alam.

Seperti yang diceritakan oleh salah satu dari Tim Dhe Siput Hikers Slow But Sure yang sering pendaki gunung, ia berstatus Perempuan bernama Deti, asal Sukabumi yang baru – baru ini memiliki hobi naik gunung sehingga selalu meluangkan waktu untuk liburannya bersama Tim’nya untuk naik gunung. Bahkan beberapa lokasi gunung diberbagai wilayah Jawa Barat sudah ditempuhnya.

Mekipun dirinya adalah seorang perempuan, namun tidak menjadikan halangan demi untuk menyalurkan hobinya itu. Padahal, dalam mendaki gunung membutuhkan persiapan fisik yang matang dan mental yang kuat untuk menghadapi tantangan selama perjalan di hutan. Dan pentingnya membawa peralatan yang sesuai, seperti sepatu hiking, pakaian hangat, tenda, dan perlengkapan lainnya. Karena peralatan tersebut sangat penting untuk kenyamanan dan keselamatan selama pendakian.

Menurut Deti, dalam mendaki gunung dapat melibatkan aktivitas fisik yang intens, melatih kekuatan otot, meningkatkan daya tahan tubuh, dan membantu membakar kalori, serta menyehatkan badan. Disamping itu, beradanya kita di alam terbuka, dapat menghirup udara yang begitu segar dan alami, yang tentunya jauh dari kota, sehingga dapat memberikan efek menenangkan, mengurangi stres, dan meningkatkan suasana hati yang tenang

“Seperti yang di alami disetiap pendakian kita dapat menikmati pemandangan alam yang berbeda, dan pengalaman yang unik, termasuk melihat matahari terbit, pemandangan bintang di malam hari, serta keindahan hutan dan lembah. Dan ini menjadikan pengalaman indah bersama yang tak dapat dilupakan,” ungkapnya kepada Berimbang.Com, Minggu (20/7/2025)

Dirinya menjelaskan, mendaki gunung dapat mengajarkan ketahanan, keberanian, kemampuan dalam bekerja sama dalam Tim, serta pentingnya persiapan. Dan juga saat akan naik gunung harus memahami medan pendakian serta melihat kondisi cuaca untuk menghindari risiko dan bahaya.

“Pendaki harus bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan hutan, dengan membawa turun kembali semua sampah yang dihasilkan, serta harus menjaga kelestarian dan menghormati alam,” jelas Deti seorang petualang yang sering naik gunung bersama Tim Dhe Siput Hikers Slow But Sure

Dia juga memberikan cerita pengalaman pada sebelumnya. Saat akan mendaki gunung, pilih lah gunung dengan jalur pendakiannya yang relatif dan mudah dijangkau bagi untuk pemula. Dan harus bertanya dan belajar dari pendaki yang lebih berpengalaman agar dapat memberikan wawasan saat mendaki gunung, serta tips yang begitu berharga.

“Karena mendaki gunung adalah tentang perjalanan dan pengalaman, bukan hanya tentang mencapai puncak,” tutupnya.

(Na)

Bogor

Tanggapi Laporan Warga, Pol-PP Kecamatan Caringin Amankan Dan Berikan Pembinaan Kepada Pengamen Jalanan

BERIMBANG.COM, Bogor – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol – PP) Kecamatan Caringin mengamankan para pengamen yang di duga meresahkan warga dan sejumlah pedagang di Wilayah Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

Kehadiran para Pengamen tersebut membuat resah para Pedangan dengan memaksa untuk memberikan uang, bahkan sebagian Pengamen itu memberikan amplop untuk di isi uang sehingga membuat tidak nyaman bagi para Pedagang dan Pengunjungnya.

Angga Pemilik usaha Ayam Sambal Pelakor mengaku, bahwa para Pengamen tersebut sering kali datang. Namun baginya tidak mempermasalahkan jika pengamen tersebut sopan dan tidak mengganggu pengunjung.

“Sering ada Pengamen, jika mereka sopan dan tidak menggunakan tidak masalah. Tapi inikan sangat menganggu pengunjung dan meresahkan sehingga membuat tidak nyaman. Makanya kami laporan ke Satpol PP,” kata Angga Kepada Media Minggu (20/7 2025).

Angga menjelaskan, datangnya sejumlah Pengamen tersebut berbeda – beda, terkadang mereka datang bergerombol ada yang datang sediri dengan sopan dan ada juga lewat turun dari roda dua.

“Kadang kami juga bingung melihat mereka turun dari motor setelah ngamen naik motor lagi, dan ada juga mereka yang bertiga membagikan amplop ke pengunjung,” jelasnya.

Sementara itu, Andriansyah Kanit Trantibum Kecamatan Caringin membenarkan, bahwa pihaknya telah menerima laporan dari pemilik usaha yang merasa resah dengan keberadaan pengamen.

“Pada hari jumat kami menerima laporan dari pemilik usaha yang resah dengan keberadaan pengamen jalanan, dengan menanggapi laporan warga itu kami amankan dan para pengamen tersebut untuk membuat pernyataan untuk tidak melakukan kembali hal serupa,” ungkapnya.

Sebelumnya. Lanjut Andriansyah, pihaknya sedang gencar – gencarnya melakukan razia pengamen dan anak jalanan. Sehingga tidak ada lagi keberadaan pengamen dan anak jalanan yang meresahkan warga.

“Sebelumnya kami memang selalu melakukan razia rutin anak jalanan dan pengamen, dan banyak yang kami amankan. Namun semuanya kami berikan pembinaan dan membuat surat pernyataan,” pungkasnya.

(NA)

Berita Utama

MBA Gelar Santunan untuk Belasan Anak Yatim di Pancoranmas, Ini Harapan di Baliknya

BERIMBANG.com, Depok  — Belasan anak yatim di wilayah Pancoranmas, Depok mendapat santunan dari perusahaan multinasional MBA yang bergerak di berbagai bidang, termasuk jasa perikanan, perhotelan, pariwisata, dan sektor lainnya.

Kegiatan santunan ini digelar di lingkungan Taman Lembah Leli, tepatnya di Sumur Entuk Dandang senga tema “Menyebarkan Cinta dan Menciptakan masa depan” , pada Minggu (20/7/2025).

Dalam acara tersebut, perwakilan dari perusahaan MBA, Indra, menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat menyambangi rumah masing-masing penerima secara langsung. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan santunan ini.

“Mohon maaf kami belum bisa mengantarkan bingkisan ke rumah masing-masing keluarga. Terima kasih kepada semua teman-teman atas dukungannya,” ujar Indra.

Lebih lanjut, Indra menjelaskan bahwa program santunan ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) MBA sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat.

Menurutnya, MBA adalah perusahaan internasional yang menjadikan nilai kemanusiaan sebagai salah satu fondasi utama dalam operasional globalnya.

Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh tokoh masyarakat setempat, Fahrurozi, yang akrab disapa Uwa Pesing. Ia mengapresiasi kepedulian MBA terhadap anak-anak yatim di wilayahnya.

“Yang penting ada keberkahan di dalamnya, dan semoga santunan yang diberikan benar-benar bermanfaat bagi yang menerimanya,” kata Uwa Pesing dalam sambutannya.

Kegiatan berlangsung khidmat dan penuh kehangatan. Selain penyerahan santunan, momen tersebut juga dimanfaatkan untuk mempererat hubungan sosial di antara warga sekitar.

iik.

 

Depok

Warga Cilodong Pertanyakan Mandeknya Pembangunan SMPN 31 Sejak 2020, Diduga Ada Politisasi Anggaran

BERIMBANG.com – Forum Komunikasi Komite Sekolah (FKKS) SMP Negeri se-Kota Depok menyampaikan kegelisahan warga Kecamatan Cilodong terkait mandeknya pembangunan gedung SMP Negeri 31 yang telah diajukan sejak 2017 namun belum terealisasi hingga tahun 2025 ini.

Keresahan warga tersebut disampaikan oleh Diantoro KL selaku perwakilan FKKS dalam surat terbuka yang ditujukan kepada para pemegang kewenangan di Kota Depok.

“Kami hanya ingin bertanya, kenapa pembangunan gedung SMP Negeri 31 di wilayah kami yang seharusnya sudah berjalan sejak 2020 justru ditunda tanpa kejelasan?” ujar Diantoro, Jumat (19/7/2025).

Menurutnya, warga telah menyampaikan permohonan secara tertulis sejak tahun 2017. Namun ironisnya, pada anggaran 2022, rencana pembangunan sekolah tersebut justru dialihkan ke wilayah Kecamatan Sukmajaya untuk membangun SMP Negeri 32.

“Ini membuat kami bertanya-tanya, apakah pembangunan ini telah dipolitisasi? Padahal wilayah kami sangat membutuhkan. Potensi lulusan SD di Cilodong yang rawan tidak tertampung mencapai hampir 300 siswa per tahun,” jelasnya.

Lebih lanjut, Diantoro menyinggung dugaan adanya pejabat wilayah yang memilih “cari aman” dan enggan memperjuangkan aspirasi warga karena tekanan atasan.

“Kami sempat melakukan audiensi ke DPRD Depok. Namun dua bulan setelahnya, justru ada oknum anggota dewan yang menyebut pembangunan SMP Negeri di wilayah kami bisa menjadi mudharat. Kami bingung, di mana letak mudharatnya jika ini demi kepentingan pendidikan anak-anak?” ujarnya dengan nada kecewa.

FKKS bersama warga berharap agar pemerintah kota Depok bersikap adil dan transparan dalam menyusun prioritas pembangunan. Mereka meminta agar jeritan masyarakat Cilodong mendapat perhatian dan solusi nyata.

“Kami hanya ingin pendidikan yang merata dan layak bagi anak-anak kami di Cilodong,” tutup Diantoro.

iik

Berita Utama

Klarifikasi Kepala SMAN 10 Depok Menuai Sorotan, DPRD Jabar Minta Evaluasi Jalur PAPS

BERIMBANG com | Depok — Polemik penerimaan siswa di SMAN 10 Kota Depok memunculkan sorotan tajam setelah Kepala Sekolah Tinasari Pristiyanti dinilai tidak kooperatif dalam memberikan klarifikasi publik. Isu ini mencuat usai beredarnya informasi adanya siswa dari Kabupaten Bogor yang diterima di sekolah tersebut, meskipun warga sekitar masih banyak yang belum tertampung.

Baca juga: KCD II Akan Panggil Kepsek SMAN 10 Depok, Klarifikasi Polemik Jalur PAPS

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah II Jawa Barat, I Made Supriyatna, menyatakan pihaknya akan segera meminta klarifikasi langsung dari Tinasari.

“Baik, akan saya panggil kepseknya untuk diminta klarifikasi,” ujar I Made Supriyatna melalui pesan singkat, Jumat (19/7/2025).

Baca juga : SMAN 10 Depok Diduga Abaikan Jalur PAPS, Warga Bojongsari Kecewa: “Anak Kami Malah Tersisih”

Sebelumnya, klarifikasi yang diberikan Tinasari bukan ditujukan kepada media, melainkan langsung kepada Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Golkar, Farabi A Rafiq. Langkah tersebut dinilai menyalahi etika komunikasi publik dan mengesampingkan peran jurnalis sebagai penyampai informasi kepada masyarakat.

Dalam pesannya, Tinasari menjelaskan bahwa siswa yang diterima berasal dari wilayah Gunung Sindur melalui jalur Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS). Namun, pernyataan ini justru menambah kegelisahan warga sekitar SMAN 10 Depok.

“Saya dan beberapa orang tua merasa diperlakukan tidak adil dalam proses seleksi jalur PAPS,” ungkap seorang wali murid asal Bojongsari.

Program PAPS merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mengutamakan penerimaan siswa dari lingkungan sekitar sekolah, terutama anak-anak yang berisiko putus sekolah. Namun dalam praktiknya, diduga terjadi pelanggaran asas prioritas lokal.

Data yang dihimpun menyebutkan adanya beberapa siswa dari Gunung Sindur, Kabupaten Bogor yang diterima di SMAN 10 Depok. Warga menduga adanya “permainan” dalam proses seleksi.

“Kami warga sekitar ditolak, malah yang dari luar daerah diterima. Ini tidak masuk akal,” lanjut sumber tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala SMAN 10 Tinasari Pristiyanti belum memberikan tanggapan resmi. Upaya konfirmasi melalui telepon maupun pesan belum mendapatkan respons.

Pentingnya Evaluasi Sistem dan Transparansi

Kasus ini membuka kembali wacana tentang pentingnya transparansi dan evaluasi menyeluruh terhadap sistem penerimaan siswa, terutama jalur PAPS. DPRD Jabar diminta untuk turun tangan dalam mengawasi pelaksanaan program pendidikan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat akar rumput.

iik

 

 

Berita Utama

KCD II Akan Panggil Kepsek SMAN 10 Depok, Klarifikasi Polemik Jalur PAPS

Berimbang.com – Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah II Provinsi Jawa Barat akan memanggil Kepala Sekolah SMAN 10 Kota Depok, Tinasari, untuk meminta klarifikasi terkait polemik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS).

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala KCD II, I Made Supriyatna, kepada berimbang.com pada Jumat (18/7/2025).

“Baik, akan saya panggil kepseknya untuk diminta klarifikasi,” ujar I Made singkat melalui pesan singkat.

Seperti diketahui, proses PPDB jalur PAPS di SMAN 10 Kota Depok menuai keluhan dari warga sekitar, khususnya dari Kecamatan Bojongsari. Sejumlah orang tua mengaku kecewa karena anak mereka tidak diterima di sekolah tersebut, sementara diduga terdapat siswa dari luar wilayah Kota Depok yang justru lolos seleksi.

“Saat mengikuti SPMB jalur PAPS di SMAN 10 Depok, rasanya tidak adil. Anak kami dari Bojongsari tidak diterima, tapi ada yang dari luar Depok malah masuk,” ungkap salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya.

SMAN 10 Depok Diduga Abaikan Jalur PAPS, Warga Bojongsari Kecewa: “Anak Kami Malah Tersisih”

KCD II berjanji akan menindaklanjuti keluhan ini dengan memanggil pihak sekolah untuk memastikan proses PPDB berjalan sesuai ketentuan dan asas keadilan.

iik

Berita Utama

Bangunan Liar di Jalan Juanda Depok Masih Berdiri, Aktivis Kritik Pemkot: Kasatpol PP Mandul

BERIMBANG.com, Depok, 14 Juli 2025 — Meski telah melanggar aturan dan berdiri di atas lahan milik Pertagas Pertamina, bangunan liar di sepanjang Jalan Juanda, Depok, hingga kini belum juga ditertibkan. Surat perintah pembongkaran dari Satpol PP Kota Depok yang telah diterbitkan sejak 8 Juli 2025 tampaknya tak kunjung ditindaklanjuti.

Dalam surat bernomor 300/747//Satpol PP/2025, disebutkan bahwa pemilik bangunan diberi waktu 3×24 jam untuk membongkar sendiri bangunan tersebut secara sukarela. Jika tidak, Tim Operasi Penertiban Terpadu Kota Depok akan melakukan pembongkaran paksa. Namun, hingga batas waktu tersebut terlewati, aktivitas para pedagang di bangunan liar itu tetap berjalan dengan omset yang disebut-sebut mencapai miliaran rupiah.

Anton Sujarwo, seorang aktivis sosial Depok, angkat bicara terkait lambannya penindakan tersebut. Menurutnya, ketegasan aparat penegak perda sangat diragukan.

“Ini ada apa dengan Pemkot Depok dan Satpol PP? Surat sudah jelas diterbitkan, waktu sudah lewat, tapi tidak ada tindakan. Kami warga menduga ada pembiaran yang disengaja atau bahkan permainan di balik ini,” ujar Anton Sujarwo kepada BERIMBANG.com, Senin (14/7/2025).

Anton menilai lemahnya sikap Kasatpol PP Depok membuat kepercayaan masyarakat terhadap penegakan aturan menurun.

“Kalau sudah seperti ini, wajar kalau warga menilai Kasat Pol PP Depok mandul. Masa ada pelanggaran terang-terangan di depan mata dibiarkan begitu saja? Pemerintah daerah harus serius menertibkan,” tegasnya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak Satpol PP Kota Depok belum memberikan keterangan resmi terkait kelanjutan rencana pembongkaran bangunan liar tersebut.

Anton mengingatkan, jika pemerintah terus lamban, warga akan turun tangan melakukan aksi protes lebih besar. “Ini bukan sekadar soal bangunan, ini soal wibawa pemerintah di mata rakyat,” pungkasnya.

iik

Berita Utama

SMAN 10 Depok Diduga Abaikan Jalur PAPS, Warga Bojongsari Kecewa: “Anak Kami Malah Tersisih”

Berimbang.com – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS) di SMAN 10 Kota Depok memunculkan keluhan dari warga sekitar. Sejumlah orang tua murid dari Kecamatan Bojongsari mengaku kecewa lantaran anak mereka tidak diterima, sementara diduga terdapat siswa dari luar wilayah Kota Depok yang justru masuk.

Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan rasa ketidakadilan saat mengikuti Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jalur PAPS di SMAN 10 Kota Depok.

“Saya dan beberapa orang tua merasa diperlakukan tidak adil oleh panitia SPMB jalur PAPS di SMAN 10. Kami warga sekitar, tapi anak-anak kami malah tidak diterima, sementara yang dari luar daerah masuk,” ujarnya kepada Berimbang.com, Jumat (11/7/2025).

Wali murid itu juga menyebut memiliki data bahwa terdapat siswa asal Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, yang diterima melalui jalur tersebut. Menurutnya, hal ini bertentangan dengan semangat program PAPS yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Program PAPS seharusnya memprioritaskan anak-anak di sekitar sekolah, apalagi yang terancam putus sekolah karena masalah ekonomi. Tapi kami malah tersisih,” tambahnya.

Sebagai informasi, PAPS adalah program afirmatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bertujuan mengurangi angka putus sekolah, terutama bagi anak dari keluarga kurang mampu dan warga sekitar sekolah. PAPS diatur dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat dan mengedepankan transparansi serta akuntabilitas.

Namun, hingga berita ini ditayangkan, Kepala SMAN 10 Kota Depok, Tinasari, belum memberikan keterangan resmi. Upaya konfirmasi melalui panggilan dan pesan singkat belum mendapatkan jawaban.

Sementara itu, proses daftar ulang untuk tahun ajaran 2025/2026 di Jawa Barat telah dijadwalkan berlangsung pada 10 Juli 2025.

Apa Itu Jalur PAPS di Jabar?

Jalur PAPS (Pencegahan Anak Putus Sekolah) merupakan salah satu jalur khusus dalam PPDB Jawa Barat dengan manfaat utama:

Memberikan akses pendidikan setara bagi anak dari keluarga kurang mampu.

Mengurangi angka putus sekolah secara proaktif.

Menjamin transparansi dan akuntabilitas data pendaftar.

Mengedepankan seleksi berbasis latar belakang sosial-ekonomi, bukan hanya prestasi akademik.

iik

Depok

Warga Kp. Panggulan Depok Gelar Santunan Anak Yatim dan Duafa Senilai Rp 320 Juta, Meriahkan Muharram dengan Door Prize

Berimbang.com — Masyarakat Kampung Panggulan, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok kembali menggelar kegiatan santunan anak yatim dan duafa sebagai bagian dari peringatan bulan Muharram 1446 H. Kegiatan yang dikenal juga sebagai “Lebaran Anak Yatim” ini berlangsung meriah di Jl. Abdul Fatah, Minggu (16/7/2025).

Rojali atau akrab disapa Gompal, selaku Ketua Panitia, menyampaikan bahwa santunan diberikan kepada 77 anak yatim masing-masing sebesar Rp 2,5 juta per orang dan 213 orang duafa dengan nominal Rp 500 ribu per orang. Total anggaran yang terkumpul dari sumbangan warga, donatur, dan dukungan Ormas Pemuda Pancasila Kelurahan Pengasinan mencapai Rp 320 juta.

“Sudah menjadi kewajiban kita sebagai sesama manusia yang memiliki rasa kepedulian terhadap anak yatim dan duafa. Setidaknya, dengan santunan ini mereka merasa diperhatikan dan disenangkan hatinya. Semoga bermanfaat dan kelak menjadi anak-anak yang sukses, bahagia, dan soleh,” ujar Rojali dalam sambutannya.

Acara ini juga dimeriahkan dengan pembagian door prize berupa kipas angin dan dispenser dari Pemuda Pancasila Kelurahan Pengasinan, yang turut membantu dalam pengamanan dan pengaturan lalu lintas selama acara berlangsung.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut aparat pemerintah setempat, para tokoh masyarakat, tokoh agama, serta anggota Ormas Pemuda Pancasila. Menurut Rojali, santunan anak yatim dan duafa ini telah menjadi agenda rutin tahunan di Kampung Panggulan setiap bulan Muharram, dengan tujuan membangun kepedulian sosial di kalangan masyarakat.

“Alhamdulillah, acara berjalan lancar sesuai rencana. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menginspirasi lingkungan lain,” tambahnya.

iik

Bogor

Warga Perumahan Pesona Caringin Residence Berbagi Kebahagiaan Bersama Anak Yatim Pada Peringatan 10 Muharram

BERIMBANG.COM, Bogor – Warga Perumahan Pesona Caringin Residence, Kabupaten Bogor mengadakan kegiatan berbagi kebahagiaan bersama Anak – Anak Yatim dalam rangka peringatan 10 Muharram 1447 Hijriyah, pada Minggu 6 Juli 2025.

Kegiatan tersebut dengan memberikan santunan kepada 40 Anak Yatim yang ada di Lingkungan RT sekitar. Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Caringin, Mulyadi beserta perwakilan RW, kegiatan itu juga di isi dengan Tausiyah oleh Ustad Hafid atau yang dikenal sebagai Ki Nassar Muda.

Eko, Ketua Paguyuban Warga Pesona Caringin Residence mengungkapkan, pada kegiatan 10 Muharram dengan berbagi kebahagiaan ini merupakan bentuk pedulinya Warga Perumahan Pesona Caringin Residence terhadap Anak Yatim.

“Alhamdulillah diadakannya acara santunan ini sebagai bentuk kepeduliannya Warga Perumahan terhadap Anak Yatim, kami juga berharap kegiatan ini berkelanjutan pada tahun berikutnya serta dapat lebih banyak lagi dalam berbagi kebahagiaan, dan semoga ini menjadikan ladang paha bagi kita semua,” ucapnya.

(NA)