Baliho Dirusak, Idris : Pendukung Yang Tidak Baik Contoh Pemimpin Bersikap Tidak Santun
BERIMBANG com, Depok – Calon Walikota Depok, Mohammad Idris menyampaikan kepada pendukung dan relawan untuk kemenangan Pilkada Kota Depok agar lebih mengutamakan politik santun dalam berkampanye. Kabar miring yang ditujukan kepada dirinya, Idris lebih mengedepankan perdamaian demi terciptanya Depok kondusif.
Mohammad Idris mengatakan, selama memasuki masa kampanye, Pasangan Calon (Paslon) IDRIS-IMAM sering mendapat perlakuan yang tidak bertanggung jawab. Seperti media kampanye IDRIS-IMAM yang dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan juga mendapatkan fitnah yang tidak terbukti.
“Saya mendapatkan laporan baliho kita dirusak dengan ditutup oleh spanduk dari calon lain. Lalu kabar beredar yang kurang lebih memfitnah bahwa diri saya merupakan pengikut aliran tertentu. Ini sungguh fitnah, dan tentunya bisa diproses secara hukum. Namun kita mengedepankan persaudaraan dan kedamaian pemilu,” terangnya.
Di akhir dialognya Mohammad Idris juga mengajak masyarakat untuk berkampanye positif. Kemudian pilih kepala daerah yang benar-benar bisa menjadi panutan dan contoh yang baik untuk masyarakat di Pilkada Depok, 9 Desember mendatang.
Dikatakan Mohammad Idris, pendukung yang tidak baik merupakan contoh dari pemimpinnya yang bersikap tidak santun.
“Semua harus disikapi dengan baik dan santun, semua perbuatan tentu ada konsekuensi hukumnya. Mari kita tunjukkan keteladanan dalam Pilkada Depok tahun ini,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu warga setempat sekaligus relawan IDRIS-IMAM, Ma’mun, siap mendukung penuh paslon nomor urut 2, IDRIS-IMAM untuk memenangkan Pilkada 2020. Ma’mun juga menuturkan, akan terus mengawal pelaksanaan Pilkada di daerahnya dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
“InsyaAllah kita kawal terus pemenangan IDRIS-IMAM di daerah kita. Alhamdulillah kita sudah punya suara dari tingkat RT-RW, dan LPM yang berpihak pada IDRIS-IMAM. InsyaAllah Idris menang di wilayah kami,” tandas Ma’mun.
Dalam pertemuan Mohammad Idris dengan masyarakat turut dihadiri oleh 30 orang yang terdiri dari Ketua RT-RW, LPM, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pemuda, dan perwakilan Partai Pengusung yaitu PPP dan PKS.
Iik