BERIMBANG.COM, Depok – Guna mencegah penyebaran Covid-19, 100 wartawan Kota Depok mengikuti Rapid Test yang dilaksanakan dua hari yakni 6 dan 7 April 2020 di RS Bunda Margonda, Depok.
Setelah proses Rapid test screening SARS CoV 2, Rabu (8/4/2020) didapati hasil non reaktif atau negatif atas tes yang diikuti ratusan wartawan yang meliput di wilayah Kota Depok tersebut.
“Keseluruhan peserta rapid tes screening SARS CoV 2 Non Reaktif (Negatif),” kata Penaggung Jawab Pelaksanan Rapid Tes 100 Wartawan Depok dari RSU Bunda Margonda Depok, dr Arwin Prasasto, Sp.PK , Kamis (9/4/2020).
Menurut Ketua Wartawan Depok Siaga Covid-19 Rusdy Nurdiansyah, rapid tes Covid-19 ini diikuti 100 wartawan yang bertugas di Kota Depok dan wartawan yang berdomisili di Kota Depok, termasuk berimbang.com.
“Alhamdulillah hasilnya semuanya negatif. Tetap jaga kesehatan dan selalu menerapkan pola hidup sehat dan bersih (PHBS), selalu cuci tangan pakai sabun, gunakan masker dan jaga jarak saat bertugas meliput di lapangan,” tutur Rusdy, Kamis (9/4/2020).
Rusdy mengatakan, pelaksanaan kegiatan tersebut juga berkat bantuan 100 alat Rapid Test dari Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna dan didukung Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok Sidik Mulyono, RS Bunda Margonda dan The Margo Hotel.
“Saya ucapkan terima kasih atas semua dukungan yang diberikan,” kata Rusdy.
Humas RSU Bunda Margonda Depok Mawar mengatakan, jika hasil screening SARS CoV 2 Non Reaktif (Negatif), sebaiknya hasil diulang 10 hari kemudian dan jika ada yang positif, disarankan untuk konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan selanjutnya.
Perlu diketahui, bahwa rapid test Covid-19 adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona.
Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.
“Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, maka tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona,” ujar Arwin.
Namun, pembentukan antibodi ini kata Arwin, memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu.
“Jadi, rapid test Covid-19 hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19 (positif atau negatif), tapi reaktif dan non reaktif,” paparnya.
Bila reaktif, maka harus dilanjutkan dengan pemeriksaan swab PCR.
“Kami senang dapat berperan membantu rekan-rekan wartawan yang merupakan mitra kami untuk bersama melawan pandemi Covid-19,” tutur Mawar
Rusdy mengatakan lagi, pemeriksaan ini bukanlah bentukĀ privilage atau pengkhususan terhadap wartawan.
Sebagai garda terdepan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, wartawan, kata Rusdy memiliki peranan untuk mencegah penyebaran Covid-1.
Terlebih Depok menjadi kota pertama yang terjangkit Covid-19 dengan jumlah pasien yang hingga kini terus bertambah.
“Teman-teman kan kerap meliput disaat pandemi seperti sekarang ini, disaat yang lain bekerja dari rumah, kami tetap terjun ke lapangan mengabarkan berita yang tentunya sebagai informasi untuk masyarakat,” kata Rusdy.
Sehingga dengan demikian, Rusdy mengatakan wartawan juga perlu dilakukan Rapid Test untuk memastikan tidak terjangkit ataupun sebagai pembawa virus Covid-19.
Terkait