Bulan: Mei 2025

Berita Utama

Komisi B DPRD Depok Soroti Mahal dan Tak Transparannya Sewa Tenda UMKM di Lebaran Depok 2025

BERIMBANG.com, Depok – Komisi B DPRD Kota Depok menyoroti mahalnya biaya sewa tenda bagi pelaku UMKM pada gelaran Lebaran Depok 2025. Keluhan ini muncul dari warga Cilodong yang menyebut tarif sewa terlalu memberatkan, terutama karena persaingan antar pelaku usaha juga meningkat akibat banyaknya jumlah tenda yang disewakan oleh komunitas.

Baca juga: Camat Sawangan Tanggapi Keluhan Pedagang UMKM di Lebaran Depok: “Ada yang Gratis, Ada yang Berbayar”

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok, Thamrin, mengaku pihaknya tidak terlibat dalam urusan sewa-menyewa tenda tersebut. Ia menegaskan DKUM hanya menyediakan 30 tenda gratis untuk UMKM dari tiap kecamatan. Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dudi Miraz, yang menyatakan tidak mengetahui adanya penyewaan stand berbayar.

Baca juga: UMKM Depok Merugi di Lebaran Depok 2025, Soroti Sewa Tenda dan Ketimpangan Fasilitas

Sementara itu, Ketua Panitia Lebaran Depok 2025 yang juga Camat Sawangan, Anwar, menyebutkan tarif sewa ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pelaku usaha dan komunitas. “Ada yang gratis, ada yang berbayar. Untuk tenda ukuran 2×2 meter dikenakan biaya Rp700 ribu, sedangkan ukuran 3×3 meter mencapai Rp1,5 juta untuk empat hari,” ujar Anwar, Rabu, 21 Mei 2025.

Namun, pernyataan Anwar yang tidak konsisten soal rincian dana dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) menimbulkan pertanyaan. Ia hanya menyebutkan bahwa ada pajak per unit tenda, namun tidak merinci besarannya.

Kurangnya transparansi dalam pengelolaan sewa tenda ini pun menuai sorotan tajam dari Muhammad Nur Hidayat, anggota Komisi B DPRD Depok dari Fraksi PKS. Ia menilai event yang dibiayai anggaran publik semestinya memberikan dampak ekonomi nyata bagi UMKM lokal.

“Setiap event yang melibatkan anggaran publik harus memberi manfaat konkret. Kami mendorong pelibatan UMKM sejak tahap perencanaan dan kejelasan skema biaya serta potensi keuntungan,” ujar Nur Hidayat, Kamis, 22 Mei 2025.

Ia juga mengusulkan penggunaan sistem voucher untuk membantu penjualan produk UMKM serta membatasi jumlah pelaku usaha dari luar daerah agar tidak menurunkan potensi keuntungan pelaku lokal.

“Kami sudah rapat dengan dinas dan menyampaikan evaluasi. Kami ingin kejadian ini jadi pelajaran agar ke depan penyelenggaraan event seperti ini lebih transparan dan berpihak pada pelaku usaha kecil,” tutupnya.

Efendi

Bogor

Panen Perdana Jagung Hibrida, Bukti Kerja Sama Antara Kelompok Tani Dengan Pemerintah Desa Palasari

BERIMBANG.COM, Bogor – Kelompok Petani Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, memanfaatkan lahan milik Desa Palasari sehingga sukses dalam melakukan panen jagung hibrida, Rabu (21/5/2025)

Panen perdana merupakan hasil kerja sama Kelompok Tadi bersama Pemerintah Desa Palasari. Kerja sama tersebut dalam mendukung program ketahanan pangan guna mewujudkan swasembada pangan Indonesia.

Kepala Desa (Kades) Palasari Aip Syaripudin, S.Kom, mengatakan panen jagung ini menjadi bukti bahwa kerja keras Kelompok Tani Sukaluyu dalam mengelola pertanian di lahan milik Desa Palasari sangat memberikan hasil yang positif.

“Panen awal ini sukses karena bonggol jagung berukuran besar dan bulirnya rapat. Jadi buah jagung lebih berat karena berisi,” ujarnya.

Aip menjelaskan, dalam mendukung program ketahanan pangan, Kelompok Tani Saluyu diberi kepercayaan oleh Pemerintah Desa untuk mengelola lahan seluas 3000 meter.

“Lahan ini dikelola oleh lima orang. Mereka merawatnya dengan telaten sehingga hasilnya cukup memuaskan,” jelasnya.

Selain tanaman jagung hibrida, pihaknya juga telah melakukan penanaman bibit pohon alpukat miky di setiap pekarangan rumah warga. “Bahkan pohon alpukat sudah ada yang berbuah dan sudah panen, dan Buahnya cukup besar dan bagus,” terangnya.

Tidak hanya itu, Pemerintah Desa juga telah menggulirkan bantuan ternak unggas dan kambing. Dengan demikian program tersebut semua nantinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

(NA)

Berita Utama

Kontroversi SDN Pondok Cina 1 Memanas, Rencana Pembangunan Masjid Dialihkan Jadi Sekolah ABK

BERIMBANG.com, Depok – Polemik mengenai alih fungsi lahan eks Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Cina 1 kembali mencuat dan memicu perbedaan pendapat tajam di kalangan anggota DPRD Kota Depok. Perdebatan memanas terutama antara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Fraksi Gerindra.

Fraksi PKS secara tegas menolak rencana pengalihfungsian lahan eks SDN Pondok Cina 1 menjadi sekolah untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Namun, sikap tersebut justru mendapat penolakan dari mayoritas fraksi di DPRD Depok. Fraksi Gerindra bersama fraksi lainnya, seperti PDI-P, Golkar, serta gabungan Demokrat, PPP, dan PSI, menyatakan dukungan terhadap pembangunan sekolah ABK di lokasi tersebut.

Anggota DPRD dari Fraksi PKS, Bambang Sutopo, membenarkan bahwa dana Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat senilai Rp20 miliar yang semula dialokasikan untuk pembangunan Masjid Margonda di lahan eks SDN Pondok Cina 1, kini dialihkan untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED) pembangunan gedung sekolah ABK dan fasilitas penunjangnya.

Menurut Bambang, usulan tersebut kini tercantum dalam rencana anggaran perubahan pada Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok untuk tahun anggaran 2025.

Sementara itu, aktivis LSM Gelombang, Cahyo Putranto, menyoroti dinamika perubahan peruntukan lahan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa saat proses lelang pembangunan masjid sudah siap, Wali Kota Depok, Supian Suri), meminta revisi terhadap DED, termasuk menambahkan ruang untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Akibat revisi tersebut, proses lelang pembangunan masjid pun tertunda.

“Namun tiba-tiba, tanpa penjelasan yang jelas berasal dari siapa, atau apakah itu pemikiran sendiri dari Supian Suri, rencana pembangunan masjid justru berubah total menjadi pembangunan sekolah ABK,” ujar Cahyo.

Efendi

Berita Utama

PKS Dipojokkan, Masjid Gagal, Sekolah ABK Jadi Solusi Politik?”

BERIMBANG.com, Depok –Dinamika politik di Kota Depok kembali memanas, kali ini imbas dari polemik alih fungsi lahan eks SDN Pondok Cina 1. Fraksi PKS di DPRD Depok tampak mulai terpojok setelah menolak rencana pembangunan Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di lokasi tersebut.

Awalnya, lahan eks SDN Pocin 1 direncanakan menjadi lokasi pembangunan Masjid Margonda dengan anggaran bantuan provinsi (Banprov) Jawa Barat sebesar Rp20 miliar. Namun, rencana itu tiba-tiba berubah haluan. Dana masjid dialihkan untuk menyusun Detail Engineering Design (DED) pembangunan sekolah ABK beserta sarana pendukungnya.

Bambang Sutopo, anggota Fraksi PKS, mengonfirmasi bahwa perubahan anggaran itu masuk dalam usulan Perubahan Anggaran 2025 melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Depok. Langkah ini sontak menimbulkan tanda tanya besar di tengah publik.

Cahyo Putranto Budiman, Ketua LSM Gerakan Lokomotif dan Pembangunan, ikut bersuara lantang. Ia menuding bahwa Wali Kota Depok, Supian Suri, secara sadar menahan publikasi DED pembangunan masjid, bahkan meminta revisi desain agar mencakup area UMKM. Menurutnya, ini merupakan taktik politik halus untuk memagari pengaruh PKS.

“Pak Wali tahu isi DED masjid, tapi disembunyikan. Lalu, Banprov dialihkan ke sekolah ABK. Saya menduga ini manuver membentuk ‘pagar betis’ terhadap PKS,” kata Cahyo.

Lebih jauh, Cahyo menyebut penolakan warga atas pembangunan masjid terindikasi diorganisasi oleh pihak-pihak tertentu. Ia menduga friksi ini bukan lagi soal tempat ibadah atau sekolah, melainkan soal logistik dan kontrol politik.

“Ini bukan soal fungsi lahan. Ini soal logistik. PKS harus mulai baca peta, karena tekanan perlahan datang dari berbagai sisi,” tutupnya tajam.

Pertarungan di balik lahan bekas SDN ini tampaknya baru dimulai. Akankah PKS mampu bertahan dalam tekanan politik baru ini, atau justru tersingkir dari panggung kekuasaan lokal?

Efendi

Berita Utama

Penertiban Bangunan Ilegal di Sawangan Mendadak Batal, Ada Apa dengan Satpol PP Depok?

BERIMBANG.com, Depok – Rencana penegakan Peraturan Daerah (Perda) terhadap bangunan pagar tanpa izin di wilayah Kedaung, Sawangan, Depok, yang sedianya dilaksanakan oleh Satpol PP Kota Depok pada Jumat, 2 Mei 2025, mendadak dibatalkan. Padahal, surat perintah bernomor 800/399-Satpol.PP telah terbit dua hari sebelumnya, pada 30 April 2025.

Pembatalan ini sontak menimbulkan tanda tanya. Lokasi yang ditarget adalah lahan seluas enam hektar di Jalan Abdul Wahab, RT 004 RW 008, yang diketahui berdiri pagar tembok milik PT Haikal Cipta Abadi Perkasa tanpa izin sesuai ketentuan Perda yang berlaku.

Kepala Satpol PP Depok, Dede Hidayat, menjelaskan bahwa pembatalan dilakukan menyusul adanya surat eksepsi keberatan dari pihak pemilik bangunan. “Dikarenakan ada surat keberatan dari PT Haikal Cipta Abadi Perkasa,” ujar Dede saat memberikan keterangan bersama Kabid Penegakan Perda, Tono Hendratno, dan Kasi Trantibum, Agus Muhamad.

Selain itu, Dede menyebut bahwa pihaknya menerima pemberitahuan terkait status lahan yang sedang dalam proses pengurusan perizinan. “Ada proses pengurusan izin yang sedang berjalan,” tambahnya.

Padahal sebelumnya, Satpol PP telah mengeluarkan surat perintah tindakan berdasarkan rekomendasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) tertanggal 29 April 2025. Dasar hukumnya jelas—yakni pelanggaran terhadap Perda Kota Depok Nomor 5 Tahun 2022 tentang Ketertiban Umum, khususnya Pasal 30 ayat 2, serta Perda Nomor 13 Tahun 2013 tentang Bangunan dan Izin Mendirikan Bangunan yang telah diperbarui dengan Perda Nomor 2 Tahun 2016.

Efendi

Daerah

Camat Sawangan Tanggapi Keluhan Pedagang UMKM di Lebaran Depok: “Ada yang Gratis, Ada yang Berbayar”

BERIMBANG.com, Depok – Camat Sawangan, Anwar Nasihin, yang juga merupakan panitia kegiatan Lebaran Depok di Alun-Alun Grand Depok City (GDC), menanggapi keluhan sejumlah pedagang UMKM terkait biaya sewa tenda dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, tidak semua pelaku UMKM dikenai biaya sewa.

Baca Juga : UMKM Depok Merugi di Lebaran Depok 2025, Soroti Sewa Tenda dan Ketimpangan Fasilitas

“Pedagang UMKM di Alun-Alun Depok ada yang gratis dan ada juga yang berbayar,” ujar Anwar melalui sambungan WhatsApp kepada Berimbang.com. Rabu. (21/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa tenda-tenda gratis disediakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Depok, sementara tenda berbayar dikelola oleh komunitas UMKM yang ada di wilayah tersebut.

Anwar merinci, harga sewa tenda yang dikelola komunitas berkisar antara Rp700 ribu hingga Rp1,5 juta untuk penggunaan selama empat hari. “Satu tenda yang agak besar bisa digunakan untuk dua sampai tiga pedagang,” jelasnya, menekankan bahwa sistem berbagi tenda tersebut bertujuan untuk meringankan beban biaya.

Lebih lanjut, Anwar juga membantah bahwa semua pedagang merugi selama acara. “Saya ngobrol langsung dengan sejumlah pedagang di sana, dan banyak yang justru meraup keuntungan besar,” katanya.

Anwar juga menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak melibatkan pihak event organizer (I.O). “Itu pakai komunitas saja, nggak ada I.O.,” tegasnya.

Sebagai penutup, ia berharap ke depan penyelenggaraan kegiatan serupa bisa lebih memperhatikan kondisi daya beli masyarakat dan kemampuan ekonomi pelaku UMKM. “Agar kegiatan ini bisa terus berjalan dengan inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Efendi

Berita Utama

UMKM Depok Merugi di Lebaran Depok 2025, Soroti Sewa Tenda dan Ketimpangan Fasilitas

BERIMBANG.com, Depok — Sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Depok menyuarakan kekecewaan terhadap penyelenggaraan acara Lebaran Depok 2025 yang digelar selama empat hari di Alun-alun Kota Depok hingga Sabtu (17/5) malam lalu.

Mereka menyoroti mahalnya biaya sewa tenda yang dibebankan kepada peserta yang tidak berada di bawah binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) maupun Dinas Koperasi dan UMKM (DKUM) Kota Depok.

Menurut keterangan para pedagang, tarif sewa tenda untuk ukuran 2×2 meter dipatok antara Rp750 ribu hingga Rp1,5 juta. Angka itu jauh lebih tinggi dari yang ditawarkan pada awal, yakni Rp175 ribu hingga Rp200 ribu.

RK, pelaku UMKM asal Kecamatan Cilodong, mengaku merugi setelah mengikuti gelaran tersebut. Ia menyebut jumlah pengunjung tidak sebanding dengan jumlah stand yang disediakan panitia.

“Awalnya saya ditawarkan harga sewa Rp175 ribu, tapi sampai lokasi malah diminta bayar Rp700 ribu. Dalam satu tenda diisi dua pedagang, tapi pengunjung tidak banyak. Balik modal pun belum,” kata RK saat ditemui Tempo, Selasa (20/5).

Selain soal harga, para peserta juga mempersoalkan fasilitas tenda yang dinilai tidak layak dan penempatan yang kurang strategis. Sebagian tenda terletak di area minim lalu lintas pengunjung, membuat dagangan sepi pembeli.

RK bersama komunitas UMKM lokal berharap Pemerintah Kota Depok, di bawah kepemimpinan Wali Kota Supian Suri dan Wakil Wali Kota Chandra Rahmansyah, melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelaksanaan acara semacam ini.

“Acara seperti Lebaran Depok seharusnya menjadi ruang tumbuh UMKM. Tapi kenyataannya, kami hanya jadi pelengkap. Tidak ada transparansi biaya, tidak ada jaminan fasilitas yang layak,” ujar RK.

Hingga berita ini diturunkan, pihak panitia belum memberikan tanggapan resmi atas keluhan para pedagang.

iik

Bogor

Pemerintah Kecamatan Cigombong Bersama Dinas Ketahanan Pangan Kab. Bogor Kembali Menggelar Pangan Murah Istimewa Diwilayah Desa Srogol

BERIMBANG.COM, Pemerintah Kecamatan Cigombong bersama Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor kembali menggelar Program Pangan Murah Istimewa, dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan.

Melalui program Gerakan Pangan Murah Istimewa, pemerintah hadir langsung ke tengah masyarakat dengan membawa solusi konkret dan menyentuh kebutuhan dasar rakyat.

Kegiatan tersebut yang digelar pada Sabtu 17 Mei 2025 di halaman Kantor Desa Srogol, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Ratusan warga tampak antusias memadati lokasi sejak pagi hari, demi memperoleh bahan pangan pokok berkualitas dengan harga yang jauh lebih murah dari harga pasar

Hadir langsung sekaligus membuka acara, Camat Cigombong R.E. Irwan Somantri, S.STP, M.M., menyampaikan bahwa program ini merupakan interaksi dan program langsung dari Bupati Bogor sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam mengatasi gejolak harga pangan dan menstabilkan kebutuhan pokok di tengah masyarakat.

“Kegiatan ini adalah wujud nyata dari kepedulian pemerintah daerah terhadap kondisi masyarakat. Kami dari Pemerintah Kecamatan Cigombong bersama Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor membawa program ini langsung ke Desa – Desa. Tidak hanya di Desa Srogol, ke depan kegiatan serupa akan digelar secara bergiliran setiap bulan di seluruh desa di wilayah Kecamatan Cigombong,” ujar Camat Irwan dalam sambutannya.

Mengusung moto “Sinergitas Membangun Bogor Istimewa Menuju Bogor Gemilang”, kegiatan ini juga menjadi bukti sinergi yang erat antara Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, dan jajaran OPD Kabupaten Bogor dalam memperkuat ketahanan pangan lokal.

Camat Irwan juga menegaskan, bahwa stabilitas harga pangan bukan hanya menjadi urusan pusat, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen pemerintah, termasuk di level Kecamatan dan Desa. Ia berharap program ini dapat terus berjalan secara berkelanjutan dan mampu menjangkau masyarakat yang membutuhkan, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan maupun saat kondisi ekonomi sedang tidak stabil.

“Kegiatan ini menyediakan berbagai bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, dan telur, yang semuanya dijual dengan harga subsidi yang sangat terjangkau. Hal ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang selama ini mengeluhkan tingginya harga bahan pokok di pasaran,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Srogol, Asep Irwan Kuswara, yang turut hadir dan menyambut langsung rombongan Pemerintah Kecamatan dan Dinas, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif ini.

“Kami sangat bersyukur atas perhatian dan langkah konkret yang dilakukan oleh Pemkab Bogor dan Kecamatan Cigombong. Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi benar-benar menyentuh langsung kebutuhan masyarakat kami,” ucapnya.

Turut hadir mendampingi Camat Cigombong dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Camat Cigombong, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Asep Saripudin, S.H., serta Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib), Widodo, S.E., yang datang bersama jajaran Satpol PP Kecamatan Cigombong serta seluruh staf Kecamatan.

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Asep Saripudin, S.H., juga menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi Pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat. “Dengan menghadirkan pangan murah langsung ke desa, kami ingin meringankan beban masyarakat, sekaligus menjaga agar tidak terjadi gejolak harga yang bisa mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi,” ungkapnya.

Selain penjualan bahan pokok murah, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antara aparatur pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah desa turut membuka layanan konsultasi dan informasi publik, sehingga acara ini tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memperkuat komunikasi dua arah antara warga dan pemerintah.

Dengan keberhasilan pelaksanaan di Desa Srogol, Camat Irwan memastikan bahwa program serupa akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan, dan dievaluasi secara berkala agar tepat sasaran dan lebih efektif dalam pelaksanaannya.

Gerakan Pangan Murah Istimewa bukan hanya menjadi program subsidi pangan, namun juga menjadi simbol kehadiran negara dalam menjawab keresahan warganya. Melalui langkah-langkah nyata seperti ini, Pemerintah Kabupaten Bogor dan Kecamatan Cigombong membuktikan bahwa kesejahteraan rakyat tetap menjadi prioritas utama.

(NA)

Bogor

Di Duga Kuat Akibat Kebocoran Gas Melon, Rumah Milik Warga Desa Pasir Jaya Hangus Terbakar Si Jago Merah

BERIMBANG.COM, Bogor – Rumah milik pasangan Aab dan Siti Umayah warga Kampung Gajud, Rt 04, Rw 08, Desa Pasir Jaya Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, hangus terbakar si jago merah.

terjadinya musibah kebakaran tersebut di duga kuat akibat kebocoran gas melon, namun masih untung dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa, rabu 14 Mei 2025.

Peristiwa bermula, saat Aab hendak memasak di dapurnya. Ia mencium bau gas menyengat dan segera memeriksa sumbernya. Namun, saat berupaya mematikan aliran gas, tiba-tiba terjadi ledakan yang memicu kebakaran.

“Saya langsung keluar rumah dan teriak minta tolong ke warga,” ujar Aab pemilik rumah, kepada media

Dia menjelaskan, tetangga sekitar yang mendengar teriakan langsung berdatangan dan berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. Sayangnya, api sudah telanjur membesar dan menghanguskan sebagian atap serta peralatan rumah tangga.

“Alhamdulilah Api dapat dipadamkan berkat gotong royong warga sekitar dan masih untung tidak ada korban jiwa,” jelasnya.

Dia mengaku, akibat musibah tersebut dirinya menderita kerugian materil hingga puluhan juta rupiah. Dan dia brharap ada perhatian dari Pemerintah untuk membantunya memulihkan kondisi pasca-insiden.

“Saya berharap ada bantuan dari pemerintah. Rumah saya habis terbakar,” pintanya.

Aab juga mengatakan, dari Pemerintahan Desa, Kecamatan maupun Polsek sudah datang melakukan pendataan dan melihat kondisi rumah.

“Pihak Desa dan aparat setempat telah melakukan pendataan serta meninjau lokasi kebakaran,” ucapnya.

(NA)

Bogor

Buronan Kasus Pembunuhan Empat Tahun Lalu Di Pangerasan Desa Cibalung Akhirnya Berhasil Ditangkap Polisi

BERIMBANG.COM, Bogor – Selama 4 tahun menjadi buronan Polisi, akhirnya pelaku kasus pembunuhan Misjaya alias Adom yang terjadi di Kampung Pengerasan, Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor yang terjadi pada tahun 2021 lalu, berhasil ditangkap tim anggota Polsek Cijeruk-Cigombong.

Penangkapan buronan pelaku pembunuhan tidak lepas dari peran serta Babinmas dan Babinsa, anggota Koramil 0621-12 Cigombong yang ikut meringkus pelaku pembunuhan tersebut di kediamannya, pada senin 12 Mei 2025 sore hari.

Kanit Reskrim Polsek Cijeruk AKP Maramis mengungkapkan, penangkapan buronan pelaku pembunuhan berinisial D ditangkap atas laporan warga, bahwa D telah pulang kerumahnya di Kampung Pangerasan. Lalu, setelah di amati dan di intai selama sehari semalam oleh jajaran Polsek Cijeruk, buronan pelaku pembunuhan tersebut langsung ditangkap di rumahnya.

” Penangkapan pelaku kekerasan hingga menewaskan korban Misjaya, berkat kerja sama antara masyarkat dan Babinsa dengan Polsek Cijeruk, adanya laporan kita langsung bergerak. Awalnya kita amati dan kita pantau dulu, setelah memastikan betul itu pelaku atau DPO, kita langsung tangkap dan kita amankan,” ungkapnya kepada awak media usai melakukan penangkapan

Lanjut, AKP Maramis menerangkan, pelaku masih dimintai keterangan dan pelaku masih berbelit – belit ketika dimintai keterangan, sehingga motif pelaku melakukan pembacokan hingga menewaskan korban belum diketahui.

” Motifnya masih kita dalami karena pelaku ini masih berbelit – belit ketika dimintai keterangan, jawaban dari pelaku hanya lupa, lupa dan tidak tau, namun kami akan tetap terus berusaha agar pelaku menjawab apa motifnya dan kenapa langsung melarikan diri,” terangnya.

Diketahui, selama 4 tahun pelaku kabur ke wilayah pegunungan Halimun Salak, dan terus berpindah tempat sehingga menyulitkan pihak Kepolisian untuk menangkapnya.

” Kita tetap bekerja untuk bisa menangkap pelaku, namun kita kesulitan karena pelaku ini sering berpindah tempat, setiap mendapat laporan warga pastinya kita tindak lanjuti, namun ketika kita mau tangkap atau di amankan dia sudah tidak ada, makanya kemarin ketika ada laporan kita langsung bergerak, dan kita tangkap di rumahnya,” Paparnya.

Sementara itu, Kapolsek Cijeruk AKP Didin Komarudin menjelaskan, selama ini Polsek Cijeruk terus memburu pelaku pembunuhan yang sering berpindah tempat sehingga menyulitkan pihak kepolisan menangkapnya. “Kita tidak akan membiarkan pelaku bebas, karena tindakan kriminal harus dihukum sesuai undang-undang yang berlaku,” Jelasnya.

Sementara itu, Sertu Budi Mulyadi anggota Koramil 0621 – 12 Cijeruk – Cigombong yang merupakan Babinsa Cibalung mengungkapkan, awalnya dirinya mendapat informasi mengenai keberadaan tersangka buronan kasus pembunuhan yang selama ini dicari, selanjutnya dirinya langsung berkoordinasi dengan Babinmas.

” setelah berkoordinasi kami bersama – sama dengan anggota Polsek Cijeruk melakukan penangkapan di rumahnya tanpa ada perlawanan,” ujarnya.

Menurutnya, keresahan warga Desa Cibalung beralasan karena pelaku pembunuhan ini berada ditengah – tengah penduduk, mereka resah di khawatirkan kejadian serupa terulang kembali.

” warga sangat resah takutnya kejadian 4 tahun lalu takut terulang kembali, dan saya sebagai Babinsa tentunya merespon dengan situasi keresahan warga, maka dari itu kami bersama anggota Kepolisian dengan sigap menangkap pelaku untuk menghilang situasi ke kwatiran warga,” pungkasnya.

(NA)