Bulan: Maret 2016

Depok

Tingkatkan Kerempugan, FBR Gardu 363 Adakan Maulid Nabi SAW

IMG_20160301_203751

BERIMBANG.COM, Depok – Dalam rangka meningkatkan kerempugan Anggota, Forum Betawi Rempug (FBR) Gardu. 363 Cimanggis Kota Depok menggelar acara Maulid Nabi SAW. Selasa (1/3/2016).

Selain silaturahmi dengan anggota, Ketua Gardu. 363 juga menggandeng masyarakat warga sekitar supaya terjalin lebih dekat lagi dengan wilayah kerjanya.

Ketua Gardu.363, Heri Setiawan mengatakan, Kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan rutin Gardu FBR yang dilaksanakan setiap bulan sekali dengan rangkaian acara pengajian dan santunan anak yatim piatu.

” Kegiatan yang digelar bukan hanya dari anggota FBR, kami juga mengundang ketua RT dan RW setempat serta warga sekitar supaya rempug dan menjalin persatuan dan kesatuan menjaga wilayah agar tetap kondusif dari berbagai hal yang tidak kita inginkan,” ucap Heri.

” Untuk itu, mari bersama-sama membangun wilayah tanpa membeda-bedakan suku, ras, ormas dan yang lainnya karena dengan kebersamaan, apa yang kita inginkan pasti akan tercapai,” tutur Heri.

Sementara itu, Korwil FBR Depok-Bogor Raya, Nawi mengatakan sangat bangga dengan kegiatan maulid SAW yang diselenggarakan Gardu.0363, untuk itu, Nawi berharap agar semua Gardu FBR yang ada di Depok menyelenggarakan Maulid SAW.

” Saya intruksikan kepada semua Gardu agar mengadakan acara seperti ini agar terlihat FBR di Kota Depok lebih hidup,” Pungkasnya.

BogorJabodetabek

Polri Kejar Target Perekrutan Anggota Polwan

IMG-20160301-WA0006

BERIMBANG.COM, Bogor – Jumlah Anggota Kepolisian Wanita (Polwan) Republik Indonesia masih belum mencapai angka ideal. Menurut Karo Kurikulum Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Republik Indonesia (Lemdiklat Polri) Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Asep Suhendar M.Si, saat ini, jumlah Polwan di Indonesia baru mencapai Sepuluh Persen dari total anggota Polri.

“Saat ini, jumlah Polwan di Indonesia baru sekitar 45.000 personil dari total 420.000 personil Polri”, Ujar Brigjen Pol Asep Suhendar M.Si, saat dijumpai di Sekolah Kepolisian Negara Polda Metro Jaya (SPN PMJ) Lido, Cigombong, Bogor, Jawa Barat, Senin (29/02/16).

Lebih lanjut, Brigjen Pol Asep Suhendar, menjelaskan, bahwa kebutuhan anggota Polri setiap tahunnya selalu bertambah. Terlebih, banyak anggota Polri yang pensiun. Sehingga perekrutan dilakukan secara berlanjut. Menurutnya, target perekrutan minimal mengembalikan jumlah anggota, bahkan kalau mungkin bisa lebih.

“Dalam tiga tahun terakhir, kami mengejar perekrutan anggota Polwan di tiga SPN, dengan harapan bisa mencapai target, minimalnya tiga puluh persen dari total jumlah anggota Polri saat ini”, ujar Karo Kurikulum Lemdiklat Polri.

Disinggung soal komitmen Polri dalam memerangi Narkoba, Jenderal Bintang Satu itu menegaskan bahwa dalam perekrutan anggota Polri telah menerapkan seleksi ketat untuk antisipasi adanya indikasi pengguna Narkoba. “Dalam perekrutan anggota Polri, kami melakukan berbagai tes. Mulai dari tes urine, tes darah, bahkan jika mungkin kami melakukan tes rambut. Karena kandungan narkoba dalam rambut pengguna bisa bertahan lama, hingga mencapai lima belas tahun meskipun si pengguna sudah tidak aktif mengkonsumsi lagi”, tandasnya. (Raden Supriyadi)

BogorJabodetabek

SD Negeri Campedak Cijeruk Minim Ruang Kelas dan Sarana Air Bersih

IMG-20160301-WA0005

BERIMBANG.COM, Bogor – Selama puluhan tahun, peserta didik di Sekolah Dasar Negeri Campedak di Kampung Babakan RT 1 RW 7, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggabungkan dua Rombongan Belajar (Rombel) dalam satu ruang kelas.

Menurut Kepala Sekolah, hal itu terpaksa dilakukan karena terbatasnya ruang kelas yang dimilikinya. Selain itu, Sekolah ini juga tidak memiliki sarana air bersih. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan air, setiap hari para siswa dan guru disekolah ini terpaksa membawa air dari rumah masing – masing.

Kepala Sekolah Dasar Negeri Campedak, Yati Maryati S.Pd, mengatakan, bahwa pihaknya terpaksa menggabungkan dua Rombel dalam satu ruangan, dengan memberi dinding penyekat dari kayu diantaranya. Hal itu terpaksa dilakukan, karena sekolahnya hanya memiliki tiga ruang kelas bagi enam Rombel.

“Ya, sebenarnya kondisi ini membuat tidak kondusif kegiatan belajar mengajar. Tapi apa boleh buat terpaksa kami lakukan agar hak didik para peserta didik di sekolah kami terlayani”, Ujar Yati Maryati, kepada Berimbang.com.

Lebih lanjut Kepala Sekolah itu menjelaskan, sebenarnya lahan SD Negeri Campedak masih cukup luas untuk membangun ruang kelas baru. Namun, entah kenapa hingga kini bantuan yang diharapkan belum juga kunjung datang ke sekolah ini.

“Luas tanah yang dimiliki sekolah kami mencapai dua ribu meter lebih dengan tiga ruang kelas, satu kantor guru dan wc. Dalam menyelenggarakan KBM, Kami memiliki enam orang guru,tiga orang PNS termasuk saya dan empat guru honorer. Sementara jumlah peserta didik kami sebanyak delapan puluh delapan orang”, jelas Kepala Sekolah.

Sementara itu, Apit Dahniar S.Pd, salah satu guru senior di SD Negeri Campedak menambahkan, sejak berdiri pada tahun 1983, sekolah ini tidak memiliki sarana air bersih. “Setiap hari kami bersama para siswa membawa air bersih dari rumah masing – masing. Kalo anak – anak bawa di botol kecil, kalo kami kadang bawa di dalam jerigen air. Selain itu, selama musim penghujan ini kami juga terpaksa menampung air hujan, untuk memenuhi kebutuhan cuci kakus”, tambah Apit.

Pihak sekolah berharap, ada perhatian dari pemerintah daerah untuk dua point kesulitan yang dihadapinya selama ini. (Raden Supriyadi)