Bulan: November 2015

Daerah

Abu Vulkanik Gunung Barujari Melanda Tiga Kabupaten Di Bali

gunung barujari

BERIMBANG.COM, Bali – Abu vulkanik akibat erupsi Gunung Barujari melanda tiga kabupaten di Bali, yakni kabupaten Karangasem, Gianyar dan sebagian Kabupaten Klungkung.

Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Wayan Suardana mengatakan, arah angin saat ini bergerak ke barat, mengarah ke wilayah Bali.

“Itulah sebabnya Bandara Ngurah Rai Bali ditutup hingga tanggal 5 November. Itu pun tergantung arah angin dan letusan Gunung Barujari. Kami merekomendasikan agar bandara ditutup untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (5/11).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karangasem Ida Ketut Arimbawa mengatakan, untuk Karangasem, daerah yang terkena dampak ada di tiga kecamatan yakni Sidemen, Seraya dan Karangsem Kota. Dari tiga kecamatan tersebut yang paling terdampak adalah Karangasem dan Seraya. “Memang tidak terlalu tebal, tetapi kalau kita lihat di kaca mobil misalnya, sangat kelihatan abunya, sangat tipis, tetap kelihatan,” ujarnya.

Hingga saat ini, Arimbawa menjelaskan, abu erupsi Gunung Barujari terus mengguyur Karangasem. Namun abu berkurang karena kemungkinan besar terjadi perubahan arah angin.

Dia mengatakan, pihaknya sudah membagikan sekitar 2.000 masker ke seluruh wilayah Karangasem. Sasarannya adalah siswa-siswi, pedagang pasar, pegawai negeri sipil (PNS), dan seluruh warga yang ditemui di jalanan di seluruh Kota Karangasem dan sekitarnya.

Saat ini disiagakan petugas dari BPBD Karangasem, TNI, Polri, Dinas Kesehatan dan relawan lainnya. “Kami bergerak cepat untuk melakukan langkah-langkah antisipasi terkait dengan turunnya abu vulkanik Barujari. Mobil calling terus bergerak keliling untuk menyampaikan informasi tentang pentingnya menggunakan masker,” ujarnya.

Langkah antisipasi juga dilakukan di Kabupaten Gianyar. Meski abu tipis dan tidak sampai menutupi pandangan, namun Pemerintah Kabupaten Gianyar membagikan masker kepada pengguna jalan.

“Pembagian masker ini sebagai bentuk motivasi dan antisipasi untuk melindungi kesehatan warga dari abu vulkanik,” kata Kepala BPBD Gianyar, A.A. Oka Digjaya.(B1)

Depok

Kadin Indonesia Gelar Indonesia Infrastructure Week

logo-kadin-indonesia

BERIMBANG.COM, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2015 di Jakarta Convention Center (JCC) pada 4-6 November 2015.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto mengatakan, pameran ini diharapkan mampu menarik investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia terutama di sektor infrastruktur.

Dia menjelaskan, sejumlah negara sudah getol untuk berinvestasi di Indonesia, dua diantaranya yaitu China dan Jepang. Kedua negara ini sebelumnya bersaing untuk menggarap kereta cepat Jakarta-Bandung, meski akhirnya dimenangkan oleh China.

“China dan Jepang tentunya. Dua negara itu ya kita kan baru pembukaan tetapi dari indikasi kita lihat dari penyelenggaran konferensi ini mereka mendapat respon yang positif,” ujarnya di JCC, Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Suryo mengungkapkan, pada tahun lalu, pameran ini mampu menjaring investasi lebih US$ 500 juta. Namun pada tahun ini diperkirakan akan jauh lebih besar karena pemerintah tengah menggenjot pembangunan infrastruktur di dalam negeri.

“(Tahun lalu) Sekitar di atas US$ 500 juta, tapi mungkin (tahun ini) lebih ya. Kalau proyek pembangkit listrik saja yang 2.000 Mega Watt (MW) itu sekitar US$ 2 miliar. Tahun lalu beberapa kan sudah berkomitmen untuk pembangkit listrik, saya kira bukan ratusan mungkin beberapa miliar,” jelasnya.

Meski demikian, Suryo belum bisa memastikan investor mana saja yang sudah menyatakan komitmennya untuk membangun infrastruktur di Indonesia. Biasanya hal tersebut baru bisa diketahui setelah pameran berakhir.

“Kami belum tahu ya, biasanya nanti kita dengar belakangan. Tapi tampaknya kali ini minat lebih besar jadi kita harapkan juga tentunya dari sisi komitmen untuk berinvestasi lebih tinggi. Saya juga mendengar dari komentar pak Basuki dan lain nampaknya kecenderungannya begitu. Banyak yang menyatakan ketertarikannya,” tandasnya.(l6)

BogorJabodetabek

Aksi Damai, Warga Lido Permai Tuntut Ganti Rugi Lahan Pemakaman

Lokasi lahan pemakaman yang terkena Proyek Pembangunan tol BOCIMI.     ( Foto : Yosep Bonang )
Lokasi lahan pemakaman yang terkena Proyek Pembangunan tol BOCIMI. ( Foto : Yosep Bonang )

BERIMBANG.COM, Bogor – Warga Perumahan Lido Permai gelar aksi damai  dengan memasang spanduk yang berisikan pernyataan sikapnya, di area lahan pemakaman, rabu (4/11) siang. Warga juga mengekspresikan aspirasinya dengan membuat sejumlah foto bertemakan pemakaman dan ilustrasi jalan Tol.

Menurut warga, aksi ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap proses panjang di birokrasi pemerintah daerah atas pembebasan lahan pemakamannya yang terkena jalur proyek jalan Tol Bogor –  Ciawi – Sukabumi (Bocimi).

“Aksi damai ini kami lakukan sebagai bentuk pernyataan sikap kami terhadap pemerintah. Agar kami segera mendapat kepastian kapan lahan pengganti pemakaman kami akan disediakan oleh pemda”, ujar Haji Wanda, warga lido permai disela aksi damai kepada berimbang.com.

Iwan, warga lainnya menambahkan, saat ini warga akan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan unsur pemerintahan desa Cisalada.

“Kami akan bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat serta perwakilan pemerintah desa Cisalada untuk lebih memperjelas batas batas lahan pemakaman kami”, jelasnya.

Dalam pernyataan sikapnya, warga mempertegas haknya untuk menentukan lahan pemakaman pengganti dari lahan yang akan dibebaskan oleh Mnc Tol. Warga mengusulkan bidang tanah bakal pengganti seluas 5000m yang lokasinya tidak jauh dari Perumahan Lido Permai. (Nana Suryana)

BogorJabodetabek

Proyek Tol Bocimi Lakukan Pembongkaran Paksa Lahan Makam

gusur lahan makam

BERIMBANG.COM, Bogor – Belum juga reda polemik yang berkembang di kalangan warga Perumahan Lido Permai tentang lahan Pemakaman yang belum kunjung dibebaskan oleh proyek pembangunan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), Kini, kegelisahan warga berubah menjadi kegeraman.

Betapa tidak, belum juga lahan tersebut dibebaskan, senin (2/11) siang kemarin, penyedia jasa pekerjaan proyek Tol sudah melakukan pembongkaran (cut and fill) di area lahan pemakaman.

Menurut warga, aktivitas pembongkaran lahan dengan menggunakan alat berat milik sub kontraktor, dilakukan tanpa ada konfirmasi kepada warga, sehingga warga langsung menghentikan pekerjaan.

“Kami mengetahui lahan pemakaman dibongkar dari warga yang kebetulan lewat di lokasi proyek, begitu mengetahui hal itu, kami langsung menghentikannya”, ujar Udin, warga setempat kepada Berimbang.com, siang tadi.

“Menindaklanjuti masalah ini, lanjut Udin, kami bersama warga lainnya akan melakukan pertemuan dengan perwakilan pihak desa Cisalada, untuk memperjelas batasan lahan pemakaman kami”.

Sementara itu, saat dikonfirmasi oleh Berimbang.com, pihak pelaksana pekerjaan yang identitasnya enggan dipublikasikan berdalih bahwa pihaknya hanya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan surat perintah kerja dari pihak terkait.

“Kami tidak mengetahui kalau lahan itu masih bermasalah. Kami sebagai pekerja hanya melaksanakan perintah dari atasan saja”, kilahnya. (Nana Suryana)

BekasiJabodetabek

Ini Tuntutan Warga Apabila TPST Bantar gebang Tidak Mau Ditutup Paksa

Sampah bantar gebang

BERIMBANG.COM, Bekasi – Warga empat kelurahan di Kecamatan Bantar Gebang mengancam menutup paksa Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang. Gertak itu niscaya nyata andai beberapa tuntutan warga tidak dipenuhi.

Warga Bantar Gebang menuntut, direkrut TPST diisi warga dalam industri pengelolaan sampah. Warga juga mau kenaikan uang tipping fee (kompensasi bau) sampah yang diberikan DKI.

“Kalau itu saja tak dipenuhi, kami akan tutup TPST Bantar Gebang,” kata Wandi, 45, warga RT 02/04, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantar Gebang, saat rapat audensi di kantor DPRD Kota Bekasi pada Senin (2/11/2015).

Dia mengatakan, selama adanya TPST Bantar Gebang, warga sekitar tak pernah diberdayakan mengelola industri sampah. Padahal, di TPST Bantar Gebang ada dua industri pengelolaan sampah di Bantar Gebang, pertama pupuk kompos dan kedua tenaga listrik.

Dari industri tersebut, harusnya warga yang tak memiliki pekerjaan bisa menjadi tenaga pekerja di dua sektor industri tersebut. Sehingga, apa yang mereka lakukan bisa menghidupi keluarga yang menjadi korban dari adanya TPST Bantar Gebang.

“Kami mau direkrut dalam industri pengelolaan sampah, sehingga kehidupan warga bisa lebih terjamin. Kami mau pemerintah DKI mengembangkan industri pengelolaan sampah, sehingga warga di sini bukan disebut pemulung. Tapi karyawan dari industri pengelolaan sampah,” kata dia.

Wanardi, 47, warga RT 01/03, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantar Gebang, menambahkan, penderitaan warga sekitar TPST Bantar Gebang tak sebanding dengan kompensasi uang bau yang didapat. Sejak 27 tahun lalu, warga sekitar sudah hidup berdampingan dengan sampah DKI Jakarta.

Apalagi, uang tipping fee hanya diberikan sebesar Rp300 ribu yang didapat tiap tiga bulan sekali. Uang tersebut pun harus dipotong Rp100 ribu oleh lembaga permasayarakatan (LPM) setempat untuk sumbangan perbaikan infrastruktur.

“Uang kompensasi yang kecil pun harus dipotong untuk sumbangan perbaikan infrastruktur, tak sebanding dengan penderitaan kami yang hidup berbandingan dengan lalat dan bau sampah DKI,” ujarnya.

Menurut dia, atas pertimbangan itu, kata dia, warga meminta agar DKI menaikkan pemberian uang tipping fee sebesar Rp200 ribu menjadi Rp500 ribu. Sebab, uang yang diterima warga saat ini tak mampu untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari.

Habsah, 48, warga RT 01/03, Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, menambahkan, tiap harinya ia harus membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan air minum. Dalam sebulan dirinya membutuhkan 10 galon air seharga Rp150 ribu.

“Untuk beli air minum saja saya harus nombok Rp50 ribu. Jadi enggak layak kalau tipping fee saat ini, sehingga perlu dinaikan,” ujarnya.

Dalam acara tersebut, warga juga menutut ketegasan DPRD Kota Bekasi atas ucapan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang selama ini dinilai menyakitkan warga. Menurut mereka, kontribusi warga Bantar Gebang amat besar pada DKI Jakarta. “Apa jadinya kalau sampah DKI tidak dibuang ke Bantar Gebang, begitu besar kontribusi kami ke DKI,” lanjutnya.

Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata mengaku, bakal menindaklanjuti aspirasi warga. Menurut dia, surat pemanggilan untuk DKI Jakarta terkait pengelolaan sampah sedang dibuat. “Secepatnya surat pemanggilan itu akan kami kirimkan ke DKI,” terangnya.

Ariyanto mengatakan, pemanggilan itu bukan hanya membahas soal aspirasi warga, tapi banyaknya pelanggaran yang dilakukan DKI dalam MoU yang dibuat pada 2009. Misalnya, DKI belum membuat kolam kualitas air di sekitar TPST, maraknya truk sampah DKI yang melanggar rute perlintasan dan sebagainya.

Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji menyampaikan, pihaknya segera menemui tim dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dirinya berharap, persoalan pemanfaatan lahan TPST Bantar Gebang bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

“Saya harapkan ini cepat selesai dan tidak ada pihak manapun yang dirugikan. Negara kita NKRI kan? Pasti kita selesaikan baik-baik,” tukasnya.(mt)

BogorJabodetabek

Warga Perum Lido Permai Desak Pemda Selesaikan Pembebasan Lahan Pemakaman

Ilustrasi
Ilustrasi

BERIMBANG.COM, Bogor –  Proses panjang pembebasan lahan pemakaman warga perumahan Lido Permai Cigombong yang terkena jalur pembangunan jalan tol Bocimi menuai polemik. Warga menilai pemerintah daerah tidak serius dalam melakukan penanganannya.

Menurut warga, berbagai kelengkapan administrasi yang diminta dalam proses pembebasan lahan, sudah ditempuh. Mulai dari pengajuan lahan pengganti, lahan pembanding, rekomendasi dari pengembang hingga rekomendasi dari pemerintah desa setempat. Namun setelah beberapa bulan berselang, hingga kini, pemerintah daerah belum juga memberikan kepastian dimana lokasi lahan pengganti itu akan disediakan.

“Kami sudah berulangkali mempertanyakan hal ini kepada Camat setempat, bahkan langsung ke pemda. Namun kami tidak pernah mendapat jawaban yang pasti. Camat hanya mengatakan agar kami bersabar, karena masih dalam proses dan saya akan melakukan pertemuan dengan orang pemda,” ujar Iwan, warga perumahan Lido Permai kepada Berimbang.com belum lama ini.

Udin, warga lainnya mengatakan, warga mengaku bingung apa sebenarnya yang menjadi penyebab utama lambatnya pembayaran lahan pemakaman. Padahal, warga sudah mengajukan lokasi lahan pengganti serta kelengkapan lain yang diminta.

“Kami tidak mau tau berapa lahan pemakaman kami yang lama dibayar oleh pihak tol, dan berapa pemda membeli lahan penggantinya. Kami cuma minta kepastian, kapan kami akan mendapat lahan pemakaman pengganti dari pemda. Agar warga tidak bingung dimana akan memakamkan jenazah ketika ada warga yang meninggal”, tegas Udin.

Saat dimintai keterangan oleh Berimbang.com, camat Cigombong, Basrowi, mengatakan, permasalahan pembebasan lahan yang terkena jalur tol di cigombong bukan hanya lahan pemakaman warga Lido Permai saja. Namun masih banyak masalah masalah lainnya yang belum tertangani oleh pihaknya maupun pihak MNC Tol.

“Lahan pemakaman warga Lido Permai merupakan salah satu dari sekian banyak masalah yang sedang kami tangani. Semuanya sedang berproses dan butuh waktu”, pungkas Basrowi.

Lahan pemakaman warga perumahan Lido Permai yang belum terbebaskan oleh proyek Tol Bocimi seluas 2400m. Berlokasi di kampung Cijambu, desa Cisalada, kecamatan Cigombong, mulai difungsikan sekitar thn 2000. Lahan ini resmi diserahkan pengembang kepada pemerintah daerah kabupaten Bogor pada tahun 2001 lalu. (Nana Suryana)

Depok

PT. Brantas Abibraya Bersama Warga Cisalak Pasar Adakan Tasyakuran Dan Santunan Yatim

IMAGE00015

BERIMBANG.COM, Depok – Dengan dibangunnya rekonstruksi Pasar semi modern pasar Cisalak, PT. Brantas Abibraya dan Warga sekitar pembangunan pasar cisalak menggelar tasyakuran dan santunan anak yatim yang digagas oleh PT. Brantas Abibraya, tokoh masyarakat, para ketua RT/RW, tokoh pemuda serta elemen masyarakat lainnya.

Pantauan berimbang.com, acara tersebut dipimpin langsung oleh Tokoh Masyarakat setempat K.H Makmur Murod dengan membawakan lantunan sholawat dan pembacaan ayat-ayat suci Alqur’an dengan secara khidmat kemudian nantinya akan dilanjutkan dengan ceramah agama.

IMAGE00016

Salah satu tokoh pemuda dan juga panitia, H Ali Ridho mengatakan dengan adanya selamatan dan santunan yatim adalah bentuk kepedulian PT. Brantas Abipraya serta masyarkat lingkungan sekitar pasar untuk menjaga keselamatan dilingkungan agar diberikan keberkahan serta bentuk jiwa sosial terhadap anak yatim.

” Kami warga lingkungan bersama PT. Brantas bersama-sama peduli terhadap lingkungan dalam menyantuni anak yatim diwilayah sekitar pembangunan Pasar Cisalak agar dapat membantu bagi yang membutuhkan,”ujar Ridho.

Sementara itu perwakilan PT. Brantas Abipraya, Ade Aryana meminta dukungannya kepada elemen masyarakat terkait pembangunan Pasar Cisalak agar pembangunan berjalan lancar tanpa ada hambatan.

” Ini merupakan ajang silaturahmi kepada masyarakat agar lebih terjalin kedepannya dan bisa berkerjasama dalam menciptakan keharmonisan,”ucap Ade.

Hal sama dikatakan KH. Makmur Murod dalam tausiahnya mengajak masyarakat untuk mendukung pembangunan pasar cisalak agar terlaksana sesuai harapan masyarakat dan juga mendukung program pemerintah agar pasar cisalak menjadi pasar modern yang nantinya akan menguntungkan wilayah sekitar.( Yuli Efendi)