Jelajah Desa

Jelajah Desa

CSR Bidang Kesehatan, TFJ Muarajaya Gelar Pengobatan Gratis untuk Ratusan Warga

Bogor — Ratusan warga Kampung Nyenang, Desa Muarajaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, mendapatkan layanan pengobatan gratis dari PT Tirta Fresindo Jaya (TFJ) Plant Muarajaya, bagian dari Mayora Group. Program ini merupakan agenda rutin perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial (CSR) di bidang kesehatan.

DH IRGA PT TFJ Plant Muarajaya, Maria Ditriani, mengatakan kegiatan tersebut diikuti sekitar 200 warga dari dua wilayah Rukun Warga (RW). Warga datang dengan beragam keluhan, mulai dari demam, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diabetes, kolesterol, hingga penyakit akibat perubahan cuaca.

“Menurut tim medis yang kami libatkan, sebagian penyakit muncul karena cuaca yang tidak menentu. Untuk penyakit seperti diabetes dan hipertensi lebih banyak dipicu pola hidup yang kurang sehat,” ujar Maria, Jumat (5/12).

Factory Manager PT TFJ Muarajaya, Surya Karunia Bhakti, mengingatkan warga untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), terutama memasuki musim hujan yang rawan penyakit.

“Saat musim hujan, risiko DBD meningkat. Karena itu penting menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan PHBS agar terhindar dari wabah,” ujarnya.

Surya menambahkan, selain pengobatan massal, TFJ Muarajaya juga menjalankan sejumlah program CSR lain seperti bedah rumah, bantuan sarana ibadah, fogging, serta program sosial yang telah lama berjalan.

“Manfaat program ini sudah dirasakan warga. Kami berkomitmen terus memberi kontribusi positif bagi masyarakat sekitar,” kata Surya.

Kepala Desa Muarajaya, Awan Hermawan, mengapresiasi konsistensi PT TFJ dalam menjalankan program CSR. Ia menyebut keberadaan program tersebut memberi dampak besar bagi warganya.

“Apresiasi kepada tim CSR perusahaan yang tetap konsisten memberikan perhatian bagi masyarakat kami. Semoga kontribusi ini dapat terus berlanjut,” ucap Awan, yang kini memasuki periode ketiga kepemimpinannya.

Awan juga mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim hujan yang berpotensi menimbulkan bencana seperti banjir dan longsor.

“Tetap waspada dan siaga bencana. Semoga kita semua selalu diberi keselamatan,” pungkasnya.

 

Yosep Bonang

Jelajah Desa

Akbar Rizal Siap Pimpin KNPI Cigombong, Gaungkan Revolusi Ekosistem Pemuda

Bogor – M Akbar Rizal H mendeklarasikan kesiapannya maju sebagai Ketua DPK KNPI Cigombong dengan membawa gagasan besar tentang pembenahan ekosistem kepemudaan. Ia menyebut agenda tersebut sebagai “revolusi pemuda Cigombong”—sebuah dorongan untuk menjadikan KNPI lebih relevan, produktif, dan dekat dengan kebutuhan generasi muda.

Akbar bukan figur baru dalam dunia organisasi. Ia pernah menjabat Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Suryakencana serta Sekretaris Umum HMI Cabang Cianjur. Jejak kepemimpinan itu menjadi modalnya untuk mendorong perubahan di tubuh KNPI Cigombong.

Menurut Akbar, potensi pemuda Cigombong sangat besar. Mulai dari komunitas kreatif yang aktif, geliat UMKM, potensi ekonomi digital, hingga peluang pengembangan kawasan Lido yang terus berkembang. Namun, seluruh potensi itu dinilai belum tergarap optimal karena ruang kolaborasi antarpemuda masih terbatas.

KNPI harus jadi rumah besar pemuda. Bukan ruang seremonial, tapi tempat berkembang dan berkolaborasi,” tegas Akbar, Kamis (27/11/2025).

Ia membawa visi “Cigombong Gemilang” yang menekankan kreativitas, kompetisi sehat, dan adaptasi pemuda terhadap perubahan zaman. Visi itu diterjemahkan ke dalam beberapa misi utama.

Visi dan Misi Akbar Rizal

  1. Mendorong kemandirian dan kreativitas pemuda
  2. Mengembangkan ruang ekspresi dan kolaborasi komunitas
  3. Menguatkan integritas dan jiwa kepemimpinan
  4. Menggerakkan pemuda dalam pembangunan daerah

Akbar menutup pernyataannya dengan seruan agar seluruh unsur organisasi kepemudaan dapat bersatu dan bekerja sama untuk kemajuan Cigombong.

Saya hadir bukan hanya untuk memimpin, tapi membuka ruang kolaborasi. Bersama KNPI, mari wujudkan Cigombong Gemilang,” ujarnya.

Yosep bonang

Jelajah Desa

Desa Ciadeg Mulai Betonisasi Jalan, Anggaran Rp1 Miliar dari Bantuan Keuangan

Bogor— Pemerintah Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, resmi memulai pembangunan infrastruktur berupa betonisasi jalan dan drainase. Proyek ini berlokasi di Kampung Tegal Kopi RW 10 dan Kampung Babakan RW 11.jumat (26/9) pagi.

Adapun betonisasi jalan memiliki volume panjang 743 meter dengan lebar 3 meter serta tinggi 0,15 meter. Selain itu, turut dibangun drainase sepanjang 200 meter berukuran 0,60 x 0,40 meter.

Kepala Desa Ciadeg, Wahyu Rahayu, menjelaskan bahwa pembangunan tersebut menggunakan anggaran Bantuan Keuangan Infrastruktur Desa Tahun Anggaran 2025 senilai Rp1 miliar. Dana terbagi dalam dua tahap, yakni Rp600 juta pada tahap pertama dan Rp400 juta pada tahap kedua.

“Kami mengajak masyarakat ikut serta mengawasi pembangunan ini,agar hasilnya bisa dirasakan langsung oleh warga,” Ucap wahyu Rahayu Kades Ciadeg.

Proyek ini dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Ciadeg bersama masyarakat. Selain memperbaiki akses jalan, pembangunan drainase juga dinilai penting untuk mengurangi risiko genangan air saat musim hujan.

Pemerintah desa menargetkan pembangunan selesai tepat waktu sehingga warga segera dapat merasakan manfaat infrastruktur baru tersebut.

Yosef Bonang

Jelajah Desa

Warga Desa Ciadeg gelar aksi Protes Pengeboran Sumur diduga Ilegal PT CS2 Pola Sehat.

BERIMBANG.com, Cigombong – Ratusan warga Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, menggelar aksi protes terkait aktivitas pengeboran sumur artesis yang dilakukan oleh PT CS2 Pola Sehat (OT). Warga menilai pengeboran tersebut dilakukan tanpa izin resmi dari masyarakat setempat serta berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan.

Informasi yang dihimpun, pengeboran dilakukan tanpa sepengetahuan warga, RT, maupun RW. Hal ini kemudian memicu keresahan sehingga perangkat lingkungan bersama warga melayangkan surat keberatan melalui pemerintah desa.

Aksi unjuk rasa yang melibatkan sekitar 100 orang ini digelar pada Kamis (25/9/2025) di sekitar lokasi pabrik PT CS2 Pola Sehat. Sebelum bergerak, warga terlebih dahulu mendatangi Polsek Cijeruk untuk menyampaikan laporan sekaligus meminta pengawalan jalannya aksi.

“Kami menolak pengeboran ilegal ini karena bisa berdampak pada lingkungan dan ketersediaan air bersih warga. Kami hanya minta pihak perusahaan terbuka dan ada kesepakatan yang adil dengan masyarakat,” ujar salah satu tokoh warga.

Menanggapi protes tersebut, perwakilan PT CS2 Pola Sehat menyatakan pihaknya menghentikan sementara aktivitas pengeboran. Dalam surat pernyataan, perusahaan menegaskan akan menampung aspirasi warga dan menyampaikannya ke manajemen pusat.

“Untuk sementara kegiatan pengeboran dihentikan sampai ada kesepakatan bersama dengan warga Desa Ciadeg. Kami menghargai aspirasi masyarakat dan akan membawanya ke tingkat manajemen pusat,” tulis pernyataan resmi perusahaan.

Warga berharap persoalan ini segera mendapat perhatian dari pemerintah dan aparat, agar tidak terjadi konflik berkepanjangan serta aktivitas industri dapat berjalan tanpa merugikan masyarakat sekitar.

Yosef Bonang

Jelajah Desa

Irigasi Desa Tugujaya Dibangun Lewat Program P3-TGAI Senilai Rp195 Juta

Cigombong— Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane mengerjakan proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Desa Tugujaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.

Proyek dengan nilai kontrak Rp195 juta bersumber dari APBN 2025 itu dikerjakan P3A Bina Jaya Mandiri dengan ketua Haji Muksin. Pekerjaan dimulai 7 Agustus 2025 dan kini progresnya telah mencapai 80 persen.

Ketua P3A, Haji Muksin, menyebut pembangunan ini tidak lepas dari aspirasi anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Komisi V, Adian Yunus Yusak Napitupulu.

“Kami berterima kasih kepada Pak Adian yang memperjuangkan program ini hingga terealisasi,” kata Haji Muksin, Selasa (16/9)
.
Pengerjaan proyek diawasi langsung oleh Ketua Pospera Kecamatan Cigombong jajam jamasari yang biasa di sapa Abah Salawasna untuk menjaga kualitas.

Saluran irigasi ini diperkirakan akan membantu para petani di Desa Tugujaya meningkatkan hasil panen mereka.

(YB)

Jelajah Desa

Jurnalis Cicago Perkuat Kapasitas Lewat Pelatihan Profesional di Cibalung

BERIMBANG.com, Bogor – Semangat peningkatan kualitas jurnalistik terus digelorakan oleh Paguyuban Jurnalis Cicago (Cijeruk, Caringin, Cigombong) yang menggelar Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi Wartawan pada Sabtu (28/6/2025) di Aula Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan jurnalis dari tiga kecamatan serta menghadirkan narasumber berpengalaman, di antaranya Herman Indrabudi (Ketua PWI Kota Bogor), Furqon Munawar (Pimred iNews Bogor), dan M. Nurrofik (Plt. Ketua PWI Kabupaten Bogor sekaligus Ketua SMSI Bogor Raya).

Dalam sesi penyampaian materi, M. Nurrofik menekankan pentingnya peningkatan kapasitas wartawan di era digital. Ia mendorong para jurnalis lokal, khususnya yang berbasis di media daring, untuk aktif bergabung dengan organisasi seperti Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) agar lebih memahami kode etik, manajemen redaksi, serta tantangan dunia pers modern.

“Dengan pelatihan seperti ini, kita membuka ruang diskusi dan berbagi ilmu antar wartawan. Ini penting untuk menjaga kualitas informasi dan integritas media lokal,” ujar Nurrofik.

Ia juga menyampaikan harapannya agar komunitas jurnalis di wilayah Bogor Selatan bisa terus tumbuh dan menjadi mitra strategis dalam penyebaran informasi publik yang akurat dan bertanggung jawab.

Pelatihan ini disambut antusias oleh peserta. Mereka berharap agenda serupa dapat rutin diselenggarakan demi menjaga profesionalisme wartawan di tingkat akar rumput.

(Red)

Jelajah Desa

Barang Wisatawan Raib di Parkiran Puncak Darma, Keamanan Geopark Ciletuh Dipertanyakan

BERIMBANG com, Sukabumi – Seorang wisatawan asal Bogor, Deny Negara Irawan, mengalami kejadian tak menyenangkan saat berwisata ke kawasan Puncak Darma, Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi. Satu tas ransel dan tenda miliknya hilang saat ia tinggalkan di atas sepeda motor yang diparkir.

Deny mengaku sudah beberapa kali berkunjung ke Geopark Ciletuh untuk “healing” menikmati keindahan alam. Namun kejadian kali ini membuatnya kecewa.

“Saya sering ke sini, tempatnya indah banget. Tapi baru kali ini saya jadi korban. Motor saya parkir di atas,tenda di atas jok. Pas balik, semuanya sudah raib,” ungkap Deny kepada Minggu (23/6).

Menurut Deny,Tenda untuk camping pinggir pantai hilang,jadi saya tidur di penginapan agak kurang seru.

Ia menyayangkan tidak adanya sistem keamanan yang memadai di lokasi wisata populer tersebut.

“Sayang banget. Geopark sebagus ini tapi nggak ada petugas parkir, nggak ada CCTV. Harusnya pihak pengelola atau desa lebih serius soal keamanan,” katanya.

Lokasi Populer, Pengawasan Minim

Puncak Darma merupakan salah satu titik tertinggi di Geopark Ciletuh, yang dikenal dengan lanskap Teluk Ciletuh berbentuk tapal kuda. Lokasinya yang berada di ketinggian 230 mdpl sering jadi tujuan utama wisatawan untuk berswafoto dan menikmati matahari terbenam.

Namun minimnya pengawasan kini menjadi sorotan. Banyak warganet yang ikut menyesalkan kejadian tersebut dan meminta aparat setempat bertindak.

Imbauan bagi Pengunjung

Kasus ini menjadi peringatan bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke Geopark Ciletuh:

Jangan meninggalkan barang berharga di atas kendaraan.

Gunakan kunci tambahan dan pengaman untuk barang bawaan.

Waspadai lingkungan sekitar dan jangan ragu melapor jika melihat gelagat mencurigakan.

Awak media masih menunggu pernyataan resmi dari aparat desa Girimukti maupun Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi terkait kejadian ini.

(Deny)

Jelajah Desa

Truk Dinas Buang Sampah Sembarangan di Lahan Warga Ciadeg

BERIMBANG.com, Cigombong– Tumpukan sampah plastik, sisa makanan, dan limbah hotel menggunung di sebidang lahan kosong milik warga di Kampung Lengis, RT 01 RW 09, Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Pemandangan ini bukan ulah oknum tak dikenal, melainkan truk pengangkut milik UPT Pengelolaan Sampah Wilayah III Ciawi, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pengelolaan lingkungan.

Insiden pembuangan sampah itu terjadi pada Rabu dini hari, 25 Juni 2025, sekitar pukul 03.00. Truk bernomor polisi F 8169 H itu disebut membawa limbah dari Hotel 5G Resort di Desa Warung Menteng. Alih-alih membawa sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) resmi, sopir truk justru membuangnya di lahan terbuka tanpa izin.

“Ketika kami bangun pagi, tumpukan sampah sudah ada di sana. Bau menyengat dan lalat langsung menyerbu,” ujar salah satu warga sekitar

Warga pun bergerak cepat. Ketua RT setempat melayangkan protes dan meminta pertanggungjawaban dari pihak terkait. Malam harinya, sekitar pukul 19.30, truk yang sama datang kembali dan mengangkut tumpukan sampah tersebut.

Namun insiden ini menyisakan tanda tanya. Mengapa truk pengangkut sampah milik pemerintah bisa dengan mudah membuang limbah sembarangan?

Pemerhati lingkungan di kawasan Cigombong menilai kasus ini sebagai ironi dalam tata kelola sampah. “Ini bukan soal teknis semata, ini soal tanggung jawab. Jika pihak UPT sendiri yang membuang sembarangan, bagaimana masyarakat bisa percaya dan mau disiplin dalam urusan sampah?” ujar aktivis komunitas Lingkungan Hidup.

Data dari anggaran daerah Kabupaten Bogor menunjukkan bahwa pengelolaan sampah sudah dialokasikan dana rutin setiap tahun, termasuk untuk transportasi dan pembuangan akhir. Warga mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap kinerja UPT Ciawi dan menuntut sanksi tegas bagi pelaku.

“Kalau tidak ditindak, besok-besok bisa terulang lagi. Jangan sampai lahan warga dijadikan TPA dadakan hanya karena malas atau ingin cepat,” kata seorang ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar lokasi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor terkait kejadian tersebut.

(Deny Negara Irawan)

Jelajah Desa

Akibat Perkelahian Antar Pemain Bola, Pemain Laporkan Ke Polisi,Turnamen Tugujaya DiBatalkan.

BERIMBANG.com,Cigombong – Turnamen sepak bola antar kampung bertajuk Tugujaya Cup Di Desa Tugujaya kecamatan Cigombong kabupaten Bogor berakhir ricuh beberapa minggu lalu. Pertandingan antara tim Kampung Citugu dan Cibogo berubah menjadi perkelahian antar pemain. Salah satu korban dari tim Citugu mengaku dipukul dan memilih melapor ke polisi.kamis( 26/25)

Insiden terjadi saat pertandingan babak kedua berjalan beberapa menit. Adu mulut antar pemain merembet ke aksi saling dorong hingga pemukulan. Suasana pun makin tak terkendali.

Panitia pertandingan dinilai gagal mengendalikan situasi. Tidak ada pengamanan, tidak ada mediasi cepat. Bahkan, saat kondisi makin memanas, panitia memilih menghentikan turnamen.

“Pertandingannya diliburkan dulu,” ujar salah satu panitia kepada wartawan.

Keputusan ini menuai kritik. Warga menilai panitia tidak siap menggelar kompetisi skala desa yang melibatkan dua kampung besar.

“Kalau hanya bisa bilang diliburkan, itu namanya lari dari tanggung jawab,” kata salah satu tokoh pemuda Citugu.

Yang lebih disorot adalah sikap Kepala Desa Tugu Jaya. Saat konflik terjadi, warga menilai kades tidak bisa menyelesaikan masalah tampil sebagai penengah.

“Padahal ini konflik warga sendiri. Tapi kepala desa terkesan diam. Harusnya hadir dan jadi jembatan perdamaian, bukan hanya menonton,” lanjut sumber tersebut.

Salah satu korban, yang merupakan pemain dari Kampung Citugu, telah membuat laporan ke pihak kepolisian. Ia merasa tidak mendapat perlindungan dan keadilan jika masalah ini hanya diselesaikan secara adat.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Kepala Desa maupun panitia terkait kelanjutan Tugujaya Cup dan penanganan kasus ini.

(Abah Salawasna)

Jelajah Desa

Pesta Terlarang di Puncak, Saat Kegelapan Menyatu dalam Sunyi Villa

BERIMBANG.com, Bogor – Dalam dinginnya udara dini hari Puncak, ketika kabut masih setia menyelimuti perbukitan Megamendung, sekelompok pria dari berbagai kota justru berkumpul dalam satu vila yang menjanjikan “kehangatan berbeda”. Acara yang dikemas sebagai family gathering itu berakhir dengan sirine, jerit panik, dan ketukan keras aparat yang menggulung semua rencana dalam sekejap.

Sebanyak 75 pria diamankan dalam penggerebekan yang dilakukan oleh jajaran Polsek Megamendung, dipimpin langsung Kapolsek AKP Yulita Heriyanti. Mereka terduga sebagai peserta sebuah pesta seks sesama jenis yang berlangsung di sebuah vila mewah, Minggu (22/6) dini hari.

“Awalnya kami menerima laporan warga tentang aktivitas mencurigakan di salah satu vila,” ujar AKP Yulita saat dikonfirmasi, Senin (23/6). Menurut laporan itu, jumlah kendaraan dan lalu-lalang pria muda dalam pakaian mencolok menimbulkan kecurigaan warga sekitar.

Tak menunggu lama, polisi pun bergerak cepat.

Ketika pintu vila terbuka, suasana riuh berubah menjadi sunyi. Musik berhenti, langkah kaki panik terdengar berhamburan ke berbagai penjuru ruangan. Di beberapa kamar, petugas mendapati benda-benda yang diduga digunakan untuk aktivitas seksual menyimpang dari pelumas hingga sex toys.

Para pria itu bukan penduduk lokal. Mayoritas berasal dari Jakarta, Bekasi, dan kota-kota satelit lainnya. Mereka datang secara terorganisir, melalui jaringan dalam aplikasi pesan instan yang menurut polisi sudah mereka awasi sejak sebulan terakhir.

Pihak Polres Bogor kini telah mengambil alih kasus ini untuk pemeriksaan lebih dalam, termasuk kemungkinan pelanggaran hukum berdasarkan Undang-Undang Pornografi dan ketertiban umum.

Namun di balik aspek hukum, kejadian ini kembali membuka kotak Pandora soal realitas sosial yang kompleks. Diskusi soal orientasi seksual kembali mengemuka, antara hak individu dan moralitas publik, antara privasi dan nilai-nilai masyarakat yang dominan.

(Yosef)