Daerah

DaerahJakarta

Catat Sukses, Program Desa Devisa LPEI

BERIMBANG.com Jakarta – Program Desa Devisa Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank kembali mencatatkan kesuksesan.

Desa Devisa Kopi Subang melalui Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah sukses melepas ekspor komoditas unggulan kopi robusta dengan volume 19,2 ton ke Mesir beberapa waktu lalu (15/12/2022).

Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI Gerald Grisanto mengatakan, ekspor ini merupakan kali keduanya yang telah dilakukan oleh Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah.

Ia menambahkan, sejak pendampingan dan pelatihan yang telah diberikan LPEI kepada para petani kopi Subang, jumlah pendapatan desa meningkat sebesar 60% dari sebelumnya.

“LPEI sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan RI terus membuka lebar potensi ekspor komoditas unggulan daerah melalui program Desa Devisa. Melalui program ini, kami berkomitmen mewujudkan ekosistem ekspor yang berkelanjutan hingga menciptakan kepastian hasil panen bagi petani,” ujar Gerald.

Harapannya, lanjut Gerald, program Desa Devisa ini dapat meningkatkan kesejahteraan warga desa dan memperkuat kualitas dan kuantitas serta daya saing komoditas yang sesuai dengan standar ekspor sehingga dapat terus eksis di tingkat global.

Selain kopi robusta, Desa Devisa ini memiliki komoditi unggulan lain, yaitu kopi arabika yang juga telah berhasil diekspor sebanyak 18 ton ke Arab Saudi tahun 2021 lalu.

Adapun komoditas kopi dibudidayakan oleh 208 petani di bawah naungan Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah yang tersebar di 6 desa, yaitu Cisalak, Nagrak, Cupunagara, Darmaga, Sukakerti, dan Pasanggrahan.

Gerald melanjutkan, program Desa Devisa ini telah disesuaikan dengan kebutuhan para petani kopi Subang beserta koperasi dalam mengelola lahan produksi dan menjalankan bisnisnya.

“Pendampingan Desa Devisa Kopi Subang difokuskan pada tiga aspek, yaitu akses pasar, kapasitas produksi, dan pencatatan keuangan,”

“Pelatihan yang kami berikan diharapkan dapat memperluas akses pasar ekspor, meningkatkan kemampuan budidaya dan pengolahan tanaman kopi, dan menyempurnakan prosedur penyusunan laporan keuangan,” jelas Gerald.

Ke depannya, LPEI akan terus mengambil langkah konkrit dalam menciptakan ekosistem ekspor yang terbentuk dari desa-desa di berbagai daerah di Indonesia yang mampu secara konsisten berkontribusi terhadap peningkatan devisa negara.

Hal ini diwujudkan salah satunya dengan memberi kesempatan bagi wilayah yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor untuk mengembangkan potensi secara ekonomi, sosial dan lingkungan bagi kesejahteraan masyarakatnya

“Sebagai bentuk dukungan untuk mendorong ekspor nasional, LPEI senantiasa berupaya secara optimal dalam memberikan pendampingan secara berkelanjutan melalui program Desa Devisa pada daerah dengan komoditas potensi ekspor,”

“Kami harap Desa Devisa Kopi di Subang dapat menjalankan ekspor selanjutnya dengan segera,” pungkas Gerald.***

DaerahJakarta

Mitra Binaan LPEI, CV IKAPEKSI Ekspor Perdana

BERIMBANG.com Jakarta – CV IKAPEKSI Agro Industri mitra binaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank yang mengikuti program Coaching Program for New Exporter (CPNE) Jakarta angkatan tahun 2019 berhasil melakukan ekspor perdana untuk produk kecap manis ke Jeddah.

Acara pelepasan ekspor perdana dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2022 dihadiri oleh Kepala Departemen Jasa Konsultasi LPEI, Nilla Meiditha, disaksikan langsung oleh Kepala Kantor Bea Cukai Cikarang Bagus Nugroho Putro Tamtomo, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bekasi Ida Farida, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Besty Monoarfa dan Tenaga Ahli Free Trade Agreement (FTA) Center Bandung Ponirin.

Setelah selang tiga tahun mengikuti pelatihan, pendampingan dan program Jasa Konsultasi lainnya seperti kegiatan business matching yang difasilitasi oleh LPEI dengan buyer asal Jeddah, Saudi Arabia, CV IKAPEKSI Agro Industri memetik hasil yang baik dengan berhasil melakukan ekspor perdana sebanyak satu kontainer (berat isi sekitar 22 ton) atau senilai USD37ribu.

Bagi CV IKAPEKSI Agro Industri, keberhasilan ekspor ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Berawal dari usaha kecap manis yang didirikan di Kebumen, Jawa Timur ini merupakan sebagai proyek idealisme.

Bagi Nurjannah, pendiri CV IKAPESI Agro Industri, moral merupakan aspek penting dalam pembuatan produk makanan dan masyarakat perlu diedukasi tentang makanan sehat. Dari situ lahirlah ide untuk menciptakan produk kecap manis yang sehat.

Dengan berbekal pendidikan Ilmu Gizi Masyarakat yang diperoleh semasa kuliah, Nurjannah akhirnya memutuskan untuk memulai usahanya pada tahun 2017. Untuk menciptakan produk kecap manis yang didambakan, ia menggunakan bahan baku berupa kedelai putih yang diambil dari Yogyakarta dan Bantul sekaligus gula kelapa dari daerah Kebumen.

“Kami memproduksi kecap manis sehat dengan merek Oishii yang menggunakan bahan baku gula kelapa asli, tidak memakai penguat rasa, pewarna makanan, pengawet makanan serta menggunakan bahan material yang fresh seperti jahe, serai, dan lengkuas,” jelas Nurjannah.

Berkat pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh LPEI, kini kecap manis Nurjannah bisa dicicipi oleh kalangan internasional.

“Kami berterima kasih kepada LPEI karena telah memberikan pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan. Selama satu tahu penuh, kami dibekali pengetahuan tentang ekspor dan diundang mengikuti Trade Expo Indonesia pada tahun 2019,” ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, Gerald Grisanto menyampaikan bahwa pelepasan ekspor ini merupakan manifestasi upaya LPEI untuk mendorong produk lokal Indonesia menjadi mendunia.

“Kami turut bangga atas pelepasan ekspor yang berhasil dilakukan oleh CV IKAPEKSI Agro Industri. Ini merupakan realisasi komitmen kami untuk memajukan ekspor nasional dengan membimbing pelaku usaha menuju pasar global,” kata Gerald.

Kegiatan ekspor perdana ini, lanjut Gerald, diharapkan dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi pelaku usaha lainnya untuk melakukan ekspor.

“Melalui fasilitas dan program unggulan, LPEI terus mendukung pelaku usaha untuk naik kelas dan berdaya saing yang tangguh guna menghadapi situasi perdagangan global yang sangat kompetitif,” ujarnya.

Dalam rangka melahirkan eksportir-eksportir baru yang handal, kompeten, dan mumpuni, LPEI akan menggiatkan program-program Jasa Konsultasi kepada pelaku usaha berorientasi ekspor melalui Desa Devisa, CPNE, maupun Marketing Handholding.

“Kami siap memfasilitasi pelaku usaha yang ingin meningkatkan kapasitas serta daya saingnya untuk eksis di kancah global,” pungkas Gerald.***

DaerahJakarta

Ekspor Minyak Kelapa Meningkat

BERIMBANG.com Jakarta – Sebagai negara tropis Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Salah satu yang berpotensi besar untuk diekspor adalah minyak kelapa. Indonesia merupakan komoditas yang memiliki prospek untuk dikembangkan dan paling banyak diminati dalam pasar ekspor karena manfaatnya yang banyak.

Minyak kelapa menjadi salah satu produk utama yang dihasilkan dari proses pengolahan daging buah kelapa, baik melalui proses pengeringan daging buah kelapa (ekstraksi kering) maupun proses pemerasan santan daging buah kelapa (ekstraksi basah).

Adapun minyak kelapa banyak dimanfaatkan sebagai pengganti minyak goreng kelapa sawit karena memiliki kandungan asam lemak yang baik untuk kesehatan, tidak menimbulkan tumpukan lemak dalam tubuh, serta mengurangi risiko penyakit jantung. Juga banyak digunakan sebagai bahan campuran dalam industri kecantikan, karena minyak kelapa bisa dimanfaatkan sebagai pelembab yang efektif untuk kulit dan rambut.

Data olahan yang dibuat oleh Indonesia Eximbank Institute (IEB Institute) menyatakan bahwa secara kumulatif nilai ekspor produk minyak kelapa Indonesia periode Januari–Juli 2022 berhasil mengalami peningkatan di level 36,33% secara year on year (yoy), menjadi USD768,68 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar USD563,82 juta.

Peningkatan ekspor ini terjadi karena meningkatnya minat dari negara tujuan ekspor utama. Pemerintah juga mendorong pengembangan hilirisasi industri kelapa, terutama untuk mendorong ekspor produk minyak kelapa dengan berbagai turunannya yang bernilai tambah.

Pada tahun 2021 Amerika Serikat tercatat sebagai negara tujuan ekspor Indonesia terbesar dengan mencapai angka 22,13% atau sejumlah USD212,24 juta.

Negara tujuan ekspor selanjutnya Malaysia dengan angka sekitar 18,16% sejumlah USD174,21 juta, diikuti oleh Tiongkok (17,15% atau USD170,23 juta), Belanda (12,46% atau USD119,55 juta), dan Sri Lanka (7,36% atau USD70,64 juta).

Berdasarkan jenis produk, minyak kelapa dan fraksinya diketahui sebagai produk ekspor utama turunan minyak kelapa yang banyak diekspor oleh Indonesia dengan porsi sekitar 55,45% yang setara dengan USD531,85 juta.

Perbandingan data olahan periode 2020-2021 nilai ekspor minyak kelapa mengalami peningkatan yang mengesankan. Nilai ekspor minyak kelapa Indonesia tahun 2021 mengalami pertumbuhan yang mengesankan, naik 75,89% yoy mencapai USD959,23 juta (dibandingkan tahun 2020 sebesar USD545,37 juta).

Produk minyak kelapa Indonesia menempati posisi ketiga pada tahun 2021 sebagai eksportir produk minyak kelapa dunia setelah negara Sri Lanka. Ini membuktikan bahwa produk minyak kelapa Indonesia memiliki daya saing yang baik di pasar global.

Kepala Divisi IEB Institute, Rini Satriani mengatakan “Daya saing produk minyak kelapa Indonesia juga didukung oleh produktivitas hingga kualitas buah kelapa yang dihasilkan, salah satunya dipengaruhi oleh kondisi iklim maupun tanah,”

“Selain itu teknologi pengolahan juga menjadi faktor pendorong yang mampu membawa produk Indonesia mampu bersaing di pasar global,”ujar Rini.***

DaerahJakarta

Manfaatkan, Ekspor Ikan Hias Meningkat

BERIMBANG.com Jakarta – Di era pandemi selain tanaman hias, memelihara ikan hias menjadi salah satu yang digandrungi oleh masyakarat baik di Indonesia maupun secara global. Hal ini terlihat dari peningkatan data nilai ekspor atas komoditi ikan hias dari waktu ke waktu.

Berdasarkan data olahan yang dikeluarkan oleh Indonesia Eximbank Institute (IEB Institute) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank, nilai ekspor ikan hias (Harmonized System Code/ HS Code 030111) dunia di pasar global pada tahun 2021 mencapai USD286,61 juta atau mengalami kenaikan 14,11% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Divisi IEB Institute, Rini Satriani mengatakan berdasarkan data olahan selama lima tahun terakhir (periode 2017 – 2021) rata-rata nilai ekspor ikan hias dunia mengalami peningkatan.

“Ekspor ikan hias dunia rata-rata naik sebesar 2,03% per tahun dengan lima negara pengekspor yaitu Jepang, Singapura, Indonesia, Republik Ceko, dan Thailand,” jelas Rini, melalui keterangan pers di Jakarta. Sabtu (3/11/2022).

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik, klasifikasi jenis ikan hias Indonesia yang di ekspor mencakup lima kode HS utama yaitu ikan hidup air tawar koi (HS-03011191 cyprinus carpio); ikan hidup air tawar mas koki (HS-03011192 carassius auratus); ikan hidup air tawar cupang aduan (HS-03011193 beta splendens); ikan hidup air tawar arwana (HS-03011195 scleropages formosus); dan ikan hidup air tawar lain-lain (HS-03011199).

Pada tahun 2021, ekspor Indonesia untuk lima jenis ikan hias tersebut mencapai USD26,36 juta, naik 11,17% yoy dari 2020 yang mencapai USD23,72 juta dengan lima negara tujuan utama ekspor ikan hias Indonesia yaitu Jepang (14,83%), Hong Kong (13,03%), Vietnam (9,01%), Amerika Serikat (8,88%), dan Singapura (5,92%).

Capaian nilai ekspor ikan hias Indonesia di tahun 2022 hingga periode September sebesar USD20,37 juta naik 3,38% dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 yaitu USD19,71 juta.

Kenaikan ekspor ikan hias Indonesia selama periode Januari-September 2022 tidak terlepas dari naiknya permintaan beberapa negara tujuan yaitu Taiwan (naik USD1,46 juta) dan Tiongkok (naik USD1,22 juta).

Rini menambahkan, “Kalau kita mengacu pada ITC Export Potential Map, Indonesia masih dapat memanfaatkan potensi sebesar USD37 juta untuk produk ikan hias,”

“Potensi tersebut tersebar dalam pasar-pasar seperti Amerika Serikat (USD7,6 juta), Singapura (USD6,6 juta), Tiongkok (USD4,4 juta), Malaysia (USD2,4 juta), dan Jerman (USD2 juta),” terangnya.

Jadi dapat diartikan kalau ikan hias ini memiliki potensi besar yang harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk melakukan ekspor karena pasarnya masih terbuka lebar.***

Daerah

PWI Jabar Cetak Rekor Baru Penyelenggaran UKW Terbanyak di Indonesia

BERIMBANG.com – PENGURUS Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat mencetak rekor baru pada penyelenggaraan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan 49, 50, 51 tahun 2022 dengan merekrut peserta UKW sebanyak 100 orang dalam satu hari penyelenggaraan.

Jumlah ini terbanyak jika menilik penyelenggaraan UKW-UKW yang digelar pengurus PWI Provinsi di seluruh Indonesia. Namun dari kuantitas itu yang dinyatakan lulus sebagai wartawan berkompeten sebanyak 87 orang dan belum kompeten 8 orang.

Rinciannya terdiri dari peserta UKW jenjang Muda 78 orang, Madya 10 orang dan Utama 7 orang. Mereka langsung di tes oleh 18 orang penguji, yang merupakan wartawan senior dan telah memiliki legalitas formal dan jam terbang tinggi di dunia wartawan.

“Dari total 100 orang peserta UKW Muda, Madya dan Utama yang menyandang predikat wartawan kompeten berjumlah 87 orang, dan 8 orang dinyatakan belum lulus,” ujar salah seorang penguji UKW yang juga pengurus PWI Pusat, H Wawan dalam sambutannya, pada penutupan acara UKW di Grand Asrilia Hotel Convention dan Restaurant, Jl. Pelajar Pejuang 45, No 123 Bandung, Rabu 16/11/2022 sore.

Menurut dia, bagi peserta yang belum berhasil mengikuti uji kompetensi, dapat mengikuti pada momentum selanjutnya. Jadikan pelajaran UKW kali ini, untuk memperbaiki materi ujian pada seleksi berikutnya.

“Jangan berkecil hati bagi yang belum lulus, masih ada kesempatan lain. Dan bagi yang dinyatakan kompeten, jangan merasa besar hati pula. Jaga dan pedomani UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik dalam melaksanakan kerja kerja jurnlistiknya sampai kapanpun,” katanya melalui siaran pers yang diterima wartawan.

Sekretaris Umum PWI Jawa Barat Tantan Sulton Bukhori menuturkan, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak baik, baik jajaran penguji, peserta maupun panitia yang telah mensukseskan pelaksanaan UKW saat ini. Dirinya pun mengucapkan permohonan maaf jika Ketua PWI Jawa Barat H Hilman Hidayat, tidak bisa hadir pada penutupan UKW perdana yang diinisiasi PWI Jabar dan Pemprov setempat.

“Insha Allah setelah di Bandung, program Roadshow 1000 UKW gratis ini, akan bergeser ke Kota Bogor. Menjangkau wilayah Bogor Raya, Cianjur, Sukabumi, dan daerah sekitarnya. Pelaksananya awal Desember 2022 mendatang,”kata Tantan.

Mengenai pelaksanaan UKW sendiri, sambung dia, memiliki segudang manfaat, baik bagi individu wartawan, perusahaan atau organisasi pers itu sendiri. Karena secara tidak langsung, UKW ini dapat meningkatkan harkat dan martabat jurnalis dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pers.

“UKW ini sebagai forum utama untuk meningkatkan eksistensi wartawan yang kompeten. Ujian ini jelas, dapat meningkatkan nilai, marwah, kualitas dan pembeda bagi wartawan abal-abal yang selama ini menodai citra dan profesi wartawan yang mulia ini,” tegasnya.

Tantan pun mengajak para peserta UKW saat ini, untuk ikut bergabung dalam organisasi PWI yang merupakan organisasi pers tertua, diakui Dewan Pers dan kepengurusannya itu tersebar di seluruh penjuru tanah air.

“Dengan bergabung di PWI, banyak sekali manfaat yang akan diperoleh teman teman wartawan. Saya harapkan kesempatan dan momentum ini tidak disia-siakan,” harapnya.

Pada acara penutupan sendiri selain diisi dengan kegiatan sosialisasi dari Bank Indonesia, juga ada penuturan pesan dan kesan dari perwakilan peserta UKW di masing masing tingkatan. Baik Muda, Madya dan Utama. Hal itu seperti diungkapkan perwakilan dari peserta UKW Madya, Gingin.

Menurut redaktur salah satu media cetak ini, UKW ini mengingatkan kembali aktivitas rutin wartawan saat dirinya dulu memburu berita di lapangan. Namun bagi peserta Madya, itu materinya mengingatkan kembali tentang pengetahuan beragam regulasi, baik UU Pers, Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA).

“Kesan dan pesannya banyak sekali. Selain membuat otak saya terkuras, karena harus menuntaskan materi uji dalam waktu cepat. Ini jelas pengalaman yang luar biasa,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan peserta lainnya Erna. Wanita berparas cantik ini mengaku, pengalaman pertamanya ini membuat dirinya harus mengeluarkan waktu, tenaga dan pikiran secara optimal. Kendati UKW ini merupakan aktivitas kesehariannya dalam mencari dan menulis berita.

“Beda sekali ya, antara ujian dan praktik di lapangan. Mungkin karena UKW ini diburu waktu, jadi ini cukup melelahkan saya. Tapi Alhamdulilah semua perjuangan ini berbuah manis, dan saya berhak menyandak predikat wartawan kompeten,” katanya sambil tersenyum manis dihadapan para peserta lainnya.

Diakhiri acara para peserta pun berfoto bersama dengan jajaran panitia. Usai itu, tidak sedikit pengalaman cerita yang diutarakan ke rekan rekan peserta lainnya, sambil berjalan pulang dari hotel menuju tempat asalnya masing-masing.

Mereka nampak sumringah, karena UKW yang berlangsung dua hari ini banyak meninggalkan pengalaman berharga. Terlebih penyelenggaraan ujian ini tidak dipungut biaya satu rupiah pun dari peserta. Padahal umumnya pendaftaran UKW ini memakan biaya yang tak sedikit.

(Humas Bidang Organisasi PWI Jabar)

Daerah

Ketua Umum PWI Pusat Serap Masukan Penguatan HPN 2023 di Sumut Lintas Unsur

BERIMBANG.com Medan – Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari dan Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik mengadakan pertemuan dengan lintas unsur strategis, Rabu (9/11/22) malam di Medan.

Pertemuan penuh kekerabatan tersebut dalam rangka menyongsong pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan Sumatera Utara 7 – 9 Februari 2023 yang akan datang,

Pertemuan dan diskusi kali ini bersama pakar dan Dosen Senior Ilmu Komunikasi Dr H Sakhyan Asmara MSP, Pakar Sejarah Unimed Prof Dr Ichwan Azhari, mantan Kadis Kominfo Sumut Dr Eddy Syofian MAP, dan Plt Kadis Kominfo Sumut Ilyas Sitorus dan praktisi pers Zulfikar Tanjung.

Dalam pertemuan itu, Ketua Umum PWI Pusat didampingi Muhammad Ihsan (Bendahara Umum), Wakil Bendahara Umum Edi Yoga dan Ketua PWI Sumut meminta masukan agar mendapatkan penguatan pada momentum penyelenggaraan Hari Pers Nasional di Medan.

Dengan berbagai masukan sehingga dapat memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara khususnya bagi insan pers di Indonesia.

Secara umum kata Atal S Depari pihaknya ingin memperkuat program terutama di luar agenda utama rutin seperti sebelum acara puncak yang dihadiri Presiden, akan ada sejumlah kegiatan lainnya.

Pada diskusi ini muncul beberapa bahasan penting antara lain kemungkinan adanya dihasilkan suatu sikap atau kebijakan tentang pers pada HPN di Sumut misalnya Deklarasi Pers Medan, pengusulan berdirinya Monumen Pers yang memanfaatkan salah satu gedung bersejarah tempat kantor redaksi surat kabar pada zaman Belanda De Sumatera Post, menggelar Pameran 100 tahun persuratkabaran di Sumut, UMKM, hiburan rakyat dan sebagainya.

Prof Ichwan Azhari menguraikan bagaimana kehidupan pers sejak zaman sebelum kemerdekaan sampai saat ini di Sumatera Utara.

Ichwan menggambar bahwa di Sumatera Utara terdapat tidak kurang 135 penerbitan pers yang pernah ada dan tersebar mulai dari Langkat sampai Mandailing Natal. Pada zaman Hindia Belanda, pers yang terbit di Sumatera Utara, hampir semua menunjukkan militansinya menginformasikan semangat juang untuk meraih kemerdekaan.

Meski dalam suasana penjajahan, tetapi pers di Sumatera Utara dengan lihai memainkan bahasa-bahasa jurnalistik yang mampu memancing semangat juang bangsa Indonesia di Sumatera Utara, tetapi tidak dapat di delik sebagai pelanggaran karena menggunakan gaya bahasa jurnalistik yang unik dan mengesankan.

Pakar Sejarah yang sangat terkenal di Medan itu, juga menguraikan bagaimana pers di Sumatera Utara mampu menyajikan trik trik pemberitaan dan informasi yang dapat menarik dan mengikat pembaca, secara sosial, politik maupun ekonomi.

Disinilah menurut Ichwan benang merah sejarah kelahiran pers nasional yang melahirkan para tokoh pers nasional seperti Adinegoro Parada Harahap, H Adam Malik, Mangaraja Salemboewe, sampai pada masa era kemerdekaan seperti Mohammad Said, Ani Idrus, Arif Lubis, Ibrahim Sinik, GM. Panggabean, Zahari dan lainnya.

Itulah sebabnya kata Icwan bila bicara pers nasional tidak bisa dilepaskan dari perjuangan pers di Sumatera Utara. Pers perjuangan yang penuh idealisme, menjadi ciri khas pers di Sumatera Utara yang diharapkan dapat terus dipelihara dalam kehidupan pers Indonesia dewasa ini.

Sementara itu Dosen Senior Komunikasi Sumatera Utara dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIKP) Medan Sakhyan Asmara, menggaris bawahi pernyataan Ichwan Azhari, sebab masyarakat saat ini merindiukan pers nasional dan juga pers lokal yang bebas, berintegritas dan memiliki idealisme yang tinggi.

Perkembangan kehidupan pers saat ini menurut Sakhyan berada diantara idealisme dan pragmatisme, sehingga fungsi pers sebagai pengawasan sosial menjadi tergangggu.

Hal itu tidak bisa dihindari karena perkembangan tuntutan zaman dan juga perkembangan siatuasi kehidupan perekonomian bangsa Indonesia.

Corak pers saat ini menurut Sakhyan sangat mudah dikenal dan diketahui isi pemberitaan atau informasinya. Bila kita mengetahi siapa pemilik modal dibelakang suatu penerbitan pers, maka corak informasi dan pemberitaannya juga tidak akan lari dari profil pemodal yang mengidupkan penerbitan pers tersebut.

Oleh sebab itu, Sakhyan berharap perlu ada terobosan baik dalam bentuk penyempurnaan regulasi tentang pers yang mampu mempertegas eksistensi penerbitan pers dan para jurnalis, maupun pelbagai upaya yang mampu meningkatkan kualitas sumberdaya insan pers nasional sehingga cita-cita untuk membangun Pers yang merdeka tapi bermartabat akan dapat tercapai, pungkas Sakhyan.

Ketum PWI Atal S Depari mencatat semua masukan itu dan akan digodok dan di-breakdown dalam bentuk kegiatan yang akan dituangkan dalam HPN 2023 di Sumut.***

Daerah

Gubernur Sumut: Kritik boleh, tapi jangan karena sentimen

BERIMBANG.com Medan – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi sangat mengapresiasi tumbuhnya pers di daerah dan sepakat pers tidak boleh bungkam. Pers harus merdeka.

Hal tersebut dinyatakan Edy Rahmayadi ketika menerima kunjungan Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari. Atal bersilahturrahmi seusai jalan pagi bersama dengan Gubsu Edy Rahmayadi.

Edy Rahmayadi menilai pers tidak boleh dibungkam. Salah satu peran pers adalah mengkritik kebijakan namun bukan bersifat sentimen apalagi tendensius.

“Saya termasuk tipe yang tidak alergi terhadap kritik tapi saya kecewa bila kritik dilandasi oleh kepentingan, sentimen pribadi dan tendensius,” ujar mantan Pangkostrad ini didampingi Kadis Kominfo Sumut Ilyas S Sitorus.

Ketua Umum PWI Pusat hadir ke Medan bersama beberapa pengurus PWI Pusat untuk memantapkan program Hari Pers Nasional yang akan digelar di Sumut pada Februari 2023.

Edy Rahmayadi menyatakan Pers wajib dipelihara oleh negara karena pers di awal terwujudnya Indonesia merdeka, ikut memerdekakan bangsa ini.

“Jadi negara ini merdeka tidak hanya karena senjata tapi juga karena penanya wartawan yang menyuarakan api perjuangan untuk Indonesia merdeka,” tegas Edy Rahmayadi, seraya menyebut tugas pers jugalah yang mengisi kemerdekaan saat ini.

Sebagai mantan Pangkostrad Edy menyebut sesungguhnya intel yang paling tinggi itu pers. Pers bisa membuka sesuatu yang belum diketahui publik.

Oleh karenanya pers jangan dikerdilkan apalagi mau dikerdilkan karena kepentingan. Pers harus berdiri dan berbuat untuk kepentingan rakyat.

“Kembalikan pers ke hati rakyat,” ujar Edy seraya menyatakan dirinya menyimpan koleksi koran terbitan tahun 1937.

Tagline Hari Pers Nasional

Dalam pertemuan ini Ketua Umum PWI Atal S Depari menyatakan tagline Hari Pers Nasional di Sumatera Utara pada 9 Februari 2023 adalah “Pers merdeka, demokrasi bermartabat” dan akan mengeluarkan DEKLARASI MEDAN di Hari Pers Nasional.

Gubsu Edy Rahmayadi mendukung kegiatan HPN di Sumut dengan harapan pertemuan nasional para jurnalis ini harus bisa memberikan buah pikiran, gagasan yang dapat memberi manfaat bagi daerah maupun pusat.

Paling tidak Edy Rahmayadi berharap menunjukan komitmennya untuk membangun negara dan.daerah.***

DaerahJakarta

Menpora akan Paparkan Implementasi DBON kepada Peserta Konkernas PWI se-Indonesia

BERIMBANG.com Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali akan memaparkan implementasi Disain Besar Olahraga Nasional (DBON) kepada peserta Konfrensi Kerja Nasional (Konkernas) PWI se-Indonesia yang akan disambung dengan pelaksanaan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIII/2022 di Malang Raya, Jawa Timur.

Penegasan tersebut disampaikan Menpora Zainudin Amali ketika menerima audensi Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari dan Sekjen Mirza Zulhadi yang didampingi Ketua Siwo PWI Pusat Gungde Ariwangsa beserta jajarannya, Rabu (2/11/2022), di Lantai 10 Gedung Pemuda n Olahraga Senayan, Jakarta.

“DBON harus terus digencarkan menjadi program andalan dalam mencetak atlet-atlet berprestasi yang akan mengharumkan Indonesia baik di single event atau multi event,”

“Mengingat wartawan sejauh ini menjadi mitra strategis Kemenpora, tak ada salahnya bersamaan pelaksanaan Konkernas PWI se-Indonesia dan Porwanas, kami akan memaparkan implementasi DBON agar program andalan ini lebih bisa dipahami dan dijalankan seluruh Tanah Air,” kata Menpora Zainudin Amali.

Sementara Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari menuturkan, jika Konkernas PWI se-Indonesia dan Porwanas XIII/2022 di Malang Raya, Jawa Timur, akan dihadiri 35 PWI daerah.

“PWI Pusat menyambut positif kehadiran Menpora Zainudin Amali untuk memaparkan implementasi program DBON kepada peserta Konkernas PWI se-Indonesia dan Porwanas. Konkernas PWI se-Indonesia akan dihadiri Ketua PWI dari 35 daerah yang juga akan hadir perserta Porwanas. Rasanya sangat pas Kemenpora akan memaparkan implementasi DBON di kesempatan ini,” jelas Atal.

Konkernas PWI se-Indonesia akan dilangsungkan pada 22 November. Sedangkan Porwanas XIII/2022 akan diselenggarakan di Malang Raya, Jawa Timur, pada 21-27 November ini. Porwanas akan mempertandingkan 10 cabang olahraga terdiri: atletik, sepakbola, futsal, catur, bulutangkis, bridge, tenis, tenis meja, bilyar dan e-sport. ***

DaerahJakarta

Potensi Ekspor Indonesia Diulas Dalam Buku Road to Poland

BERIMBANG.com Jakarta – Kawasan Eropa Tengah dan Timur merupakan pasar potensial produk ekspor Indonesia. Berpenduduk lebih dari 410 juta jiwa dan pendapatan per kapita rata-rata di atas USD10 ribu,

kawasan tersebut berpotensi menjadi tujuan ekspor dan pintu masuk produk Indonesia ke Uni Eropa, Eropa Barat dan Selatan, serta Asia Tengah.

Sepanjang tahun 2021, nilai ekspor Indonesia mencapai USD1,78 miliar ke kawasan tersebut, dengan Polandia menjadi tujuan ekspor tertinggi.

Seluruh data tersebut terangkum dalam buku Road to Poland yang diluncurkan dalam acara Indonesia Central and Eastern Europe (INACEE) Business Forum 2022 pada 19 Oktober 2022, dengan tema ‘Connecting Businesses’.

Forum itu memfasilitasi penandatanganan kesepakatan bisnis antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra di beberapa negara Eropa Tengah dan Timur.

Buku Road to Poland mengulas peluang, perkembangan dan proyeksi ekonomi Polandia di tengah dinamika perkembangan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.

Dalam buku megulas mengenai daya saing produk ekspor unggulan Indonesia ke Polandia, termasuk potensi pengembangan ekspor dan kerja sama atau peluang bisnis yang dapat ditingkatkan di antara kedua negara.

“Ini merupakan salah satu wujud adaptasi dalam mencari solusi guna mengatasi tantangan dunia saat ini, dalam upaya meningkatkan kerja sama dan kolaborasi perekonomian, perdagangan, investasi dan bidang lainnya antara Indonesia dengan negara mitra, khususnya di kawasan Eropa Tengah dan Timur,” kata Rini Satriani, Kepala Divisi Indonesia Eximbank Institute (IEB Institute) LPEI.

Buku yang disusun oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Warsawa ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama bilateral Indonesia dan Polandia. Polandia merupakan tujuan ekspor terbesar Indonesia untuk Kawasan Eropa Tengah dan Timur dengan total nilai ekspor tahun 2021 sebesar USD654,6 juta naik 48,40% (yoy) dan Januari-Agustus 2022 sebesar USD662,30 naik 54,13% (yoy).

Beberapa produk Indonesia yang diminati di Polandia antara lain mi instan, permen kopi, batik, furnitur, kopi dan sawit.

Memasuki pasar baru merupakan tantangan bagi eksportir. Peluang dan risiko negara tujuan ekspor harus diidentifikasi secara komprehensif.

Oleh karena itu, buku ini dapat menjadi referensi dan panduan awal bagi eksportir dalam memasuki pasar Eropa Tengah dan Timur yang saat ini memiliki Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di atas USD4 triliun, khususnya ke Polandia.

(Dev Red)

Daerah

Oknum Anggota PWI Manado Diduga Terlibat Pemerasan Bakal Dipecat

BERIMBANG.com Manado – Persatuaan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Utara, akan segera memberi sanksi pemberhentian penuh terhadap FR seorang oknum anggota pemegang KTA PWI Muda. Pasca terungkapnya kasus dugaan pemerasan oleh Tim Penyidik Polresta Manado, di Rumah Makan Dabu Dabu Lemong, Tuminting, Kota Manado.

“Sesuai Peraturan Rumah Tangga PWI BAB III pasal 4 Organisasi dapatkan memberikan sanksi organisatoris terhadap anggota, karena melakukan pelanggaran Kode Etik Jurnalistik dan atau Kode Etik Perilaku Wartawan,” kata Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Hukum PWI Sulut, Adrianus R Pusungunaung, di Manado, Senin (24/10/2022).

Adrian menegaskan, organisasi PWI tidak kompromi bagi setiap anggotanya yang melakukan tindak pidana. Kecuali berkaitan dengan delik pers.

Sementara itu Ketua PWI Sulut Voucke Lontaan, menanggapi pernyataan Divisi Hukum Lembaga Perlindungan Konsumen Republik Indonesia, Ujang Kosasi, SH.

“Saya memberi pernyataan karena salah satu oknum wartawan yang tercudik Tim Polresta Manado, dalam kasus dugaan pemerasan berinisial FN adalah pemegang KTA PWI Muda,”

“Ini menyangkut nama baik organisasi PWI, tidak ada sangkut pautnya dengan tiga oknum lainya yang mengaku wartawan, karena sesuai data bukan anggota PWI,” tegas Voucke.

Voucke juga heran dikatakan mencari panggung dan pencitraan dengan kasus dugaan pemerasan ini. “Saya ini sudah diatas panggung, dan sudah banyak panggung yang saya naik,”

“Soal pencitraan, tanpa kasus ini nama saya sudah dikenal hampir seluruh warga Sulawesi Utara. Justru, yang saya pikirkan dengan kasus ini beliau yang ingin mencari panggung dan pencitraan,” tandas Voucke.

Voucke mengatakan, kasus yang menimpa seorang anggota PWI adalah pernyataan organisasi PWI. “Jadi, uruskan organisasi masing-masing. Apakah, Divisi Hukum Lembaga Perlindungan Konsumen – RI, mengerti isi Kode Etik Jurnalistik dan Kode Etik Wartawan, Uruslah organisasi mu,” tandas Voucke.

Sementara itu, Ketua Bidang Pembelaan/Advokasi pembelaan wartawan PWI Pusat Oktap Riady menegaskan, berdasarkan pasal 8 UU No 40 tahun 1999 tentang pers, wartawan dalam menjalankan profesinya dilindungi undang-undang. Artinya, selama menjalani profesinya secara benar wartawan tidak dapat dipidana atas karyanya.

Tetapi, jika melakukan pemerasan yang jelas bukan terkait dengan profesinya, maka tidak bisa berlindung dengan pasal 8 tersebut, dan bisa langsung diterapkan pasal pasal pidana.

“Saya menyesalkan masih adanya praktek pemerasan. Jika anggota PWI dia harus dipecat. Jika sudah lulus ujian kompetensi wartawan, kartu UKWnya harus dicabut,” tegasnya. (***)

Keterangan foto: barang bukti  sejumlah uang dan kartu pers