Bogor

Bogor

Didukung Wakil Ketua DPRD Kab. Bogor, PUPR Siap Tuntaskan Jalan Pancawati

BERIMBANG.COM, Bogor – Harapan Warga dan pengusaha di Desa Pancawati Kecamatan Caringin, untuk menuntaskan jalan Cikereteg Pancawati mendapat dukungan anggaran dari Wakil ketua DPRD Kabupaten Bogor H. Wawan Haikal Kurdi dalam perubahan anggaran 2025 hingga Rp 2 miliar untuk menuntaskan jalan tersebut.

“Tahun ini baru 1,5 miliar, saya tambahin nanti di perubahan anggaran maksimal 2 miliar minimal jalan tersebut 75 persen tahu ini selesai,” kata Ketua. DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor itu kepada media

Menurut dia, pihaknya sudah meminta pihak Bapenda untuk mengalokasikan anggaran tersebut dalam perubahan anggaran. Sehingga bisa pembangunan jalan tersebut bisa dilakukan pada tahap setelah yang sudah dipagukan itu dilaksanakan.

“Pertengahan tahun ini yang sudah ditetapkan anggarannya bisa dilaksanakan, nah pada bukan September diharapkan yang perubahan anggaran sudah bisa dimulai,” ungkapnya.

Sementara itu Iwan Irawan, kepala Dina PUPR Kabupaten Bogor menegaskan, pihaknya berjanji akan menuntaskan Pembangunan jalan tersebut secara bertahap. Bahkan kata dia yang menetapkan setiap pembangunan setelah di usulkan setiap dinas adalah Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Jadi sebesar apapun yang kita usulkan tetap TAPD yang menetukan disetujui apa tidaknya.

“Pembangunan jalan tersebut sudah pasti kami tuntaskan, namun Mohon bersabar ktna banyak pertimbangan Teknis dan non teknis. Sehingga dilaksanakan secara bertahap,” ujar Iwan.

Dia menambahkan dengan,dukunga dari Wakil ketua DPRD Kabupaten Bogor pihaknya sangat berterima kasih sehingga pada anggaran perubahan bisa dianggarkan dan pembangunan berlanjut.

“Sebenarnya kami ingin segera tuntas jalan tersebut, bahkan diperubahan pun akan kami usulkan. Namun, ada dukungan 2 miliar dari Pak Wawan kami sangat bersukur, karena mendapat dukungan legeslatif,” ucapnya.

Iwan meminta, warga dan pengusaha bersabar mengingat PUPR hanya menghitung kebutuhan dan mengusulkan kepada TPAD. Sehingga TAPD pun dalam menyesuaikannya, dengan berbagai pertimbangan dan kesiapan anggaran pemerintah.
“Pasti kami tuntaskan, mohon semuanya bersabar kami akan melaksanakannya secara bertahap,” pungkasnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat dan juga pengurus Himpunan Pengusaha Kecamatan Caringin (HPKC) H.Safrudin Jepri mengapreasiasi langkah Wakil ketua DPRD Kabupaten Bogor H Wawan Haikal Kurdi yang mendukung pembangunan jalan tersebut dengan memberikan anggaran.

“Langkah pak Wawan ini harus jadi contoh anggota dewan lain, saat TPAD keterbatasan anggaran. Dewan langsung turun tangan, dan memberikan solusi jalan tersebut dibangun,” katanya.

Bahkan prian yang berpenampilan perlente itu berterima kasih dan meminta pak Wawan mengawal hingga anggaran yang dijajikan diakomodir TAPD.

“Saya berterimakasih ke Pak Wanhai, dan mohon dikawal juga. Supaya TAPD dimasukan dalam perubahan, jangan seprti yang sudah dijanjikan sekda karena kurang pengawalan jadi seperti ini,” tegasnya.

(NA)

Bogor

Kabiro Bocimi DBestnews Kecam Pernyataan Menteri Desa, Soal “LSM Ran Wartawan Bodrex”

BERIMBANG.COM, Bogor – Pernyataan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Yandri Susanto, dalam sebuah kegiatan Kementerian Desa yang tersebar melalui video di media sosial baru-baru ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk kalangan Journalist dan LSM.

Rusdi, Kepala Biro (Kabiro) Bogor-Sukabumi (Bocimi) dari media DBestnews, dengan tegas mengecam pernyataan tersebut. Dalam video yang beredar, Menteri Yandri menyebut bahwa LSM dan Wartawan “Bodrex” kerap mengganggu para Kepala Desa.

“Baru jadi menteri sudah belagu dan bego. Kalau bicara itu pakai otak, jangan pakai dengkul! Apalagi sampai mengatakan bahwa LSM dan Wartawan itu pengganggu kepala desa,” ujar Rusdi dengan nada geram, Senin (3/2/2025).

Menurutnya, ucapan Menteri Yandri tidak hanya merendahkan profesi jurnalis dan aktivis LSM, tetapi juga menunjukkan sikap anti-kritik terhadap kontrol sosial yang dilakukan media dan organisasi masyarakat.

“Saya sebagai Wartawan Kabiro Bogor-Sukabumi tidak terima dengan ucapan Menteri tersebut. Ini sangat tidak pantas keluar dari seorang pejabat negara yang seharusnya memahami peran pers sebagai pilar demokrasi,” tegasnya.

Rusdi menambahkan bahwa jurnalis dan LSM memiliki fungsi penting dalam mengawasi kebijakan pemerintah, termasuk di tingkat Desa. “Kalau tidak ada Pers dan LSM, siapa yang akan mengontrol anggaran Desa agar tidak disalahgunakan?” katanya.

Pernyataan Menteri Yandri ini memicu reaksi keras di berbagai daerah, terutama dari komunitas Pers dan Aktivis yang menuntut klarifikasi serta permintaan maaf secara terbuka.

(Na/Cicago)

Bogor

Pemerintah Kecamatan Cigombong Melaksanakan Desk Pra-Musrenbang RKPD Kabupaten Bogor 2026

BERIMBANG.COM, Bogor – Pemerintah Kecamatan Cigombong menggelar Desk Pra-Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bogor untuk tahun 2026.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Cigombong pada Senin (3/2/2025) ini dihadiri oleh berbagai unsur Pemerintahan dan pemangku kepentingan terkait.

Acara ini dipimpin langsung oleh Camat Cigombong R.E Irwan Somantri, S.STP., didampingi oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Yedi Rachmawan, S.IP., M.Si., serta Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Kasi Ekbang) Taufik Hidayat Effendy, S.AP.. Turut hadir seluruh kepala seksi di Kecamatan Cigombong, para Sekretaris Desa (Sekdes), serta Kaur Perencanaan dari Desa-Desa se-Kecamatan Cigombong.

Desk Pra-Musrenbang ini bertujuan untuk menyelaraskan program pembangunan Desa dengan prioritas pembangunan di tingkat kecamatan dan kabupaten. Forum ini menjadi tahapan awal sebelum pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) resmi di tingkat Kecamatan dan Kabupaten.

Dalam sambutannya, Camat Cigombong R.E Irwan Somantri, S.STP. menegaskan pentingnya sinergi antara Pemerintah Desa dan Kecamatan dalam menyusun program pembangunan yang berbasis kebutuhan masyarakat.

“Pra-Musrenbang ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk memastikan bahwa setiap usulan pembangunan dari Desa dapat terakomodasi dalam rencana kerja Pemerintah Daerah sesuai dengan prioritas dan kebutuhan Masyarakat,” ujar Camat Cigombong.

Ia juga menambahkan bahwa forum ini berperan dalam menetapkan usulan pembangunan yang telah di prioritaskan berdasarkan bidangnya.

“Dengan demikian. Saat Musrenbang nanti, seluruh pihak sudah memiliki kesepakatan awal terkait program yang akan diajukan,” tambahnya.

Sementara itu, Sekcam Cigombong, Yedi Rachmawan, S.IP., M.Si., turut menekankan pentingnya peran aktif perangkat Desa agar setiap usulan yang diajukan benar-benar mencerminkan aspirasi Masyarakat di tingkat Desa.

“Kita ingin pembangunan di Kecamatan Cigombong semakin terarah dan berkelanjutan. Oleh karena itu, setiap usulan harus memiliki dasar yang kuat dan bisa di pertanggung jawabkan,” katanya.

 

Dengan terselenggaranya Desk Pra-Musrenbang ini, diharapkan setiap usulan dari Desa – Desa di Kecamatan Cigombong dapat dipertimbangkan dalam RKPD Kabupaten Bogor 2026, sehingga program pembangunan yang diusulkan benar-benar membawa manfaat bagi Masyarakat.

(Na)

Bogor

Wanhai Kena Getahnya, Gara – Gara Janji Sekda Ajat Soal Jalan Cikereteg – Pancawati

BERIMBANG.COM, Bogor – Gara – gara Janji Sekda Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika yang akan menuntaskan Pembangunan Jalan Cikereteg Pancawati, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Wawan Haikal Kurdi getahnya.

Pasalnya, Janji Sekda Yang akan menuntaskan jalan tersebut hanya dialokasikan satu paket senilai 1,5 miliar dan membuat berang pihak Desa dan Tokoh Masyarakat. Hal itu terungkap saat Musyarawah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2025 yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Caringin, Senin (3/2/2025).

Protes tersebut disampaikan Asnawi Sekdes Pancawati, dia mengeluhkan sebagai penyumbang PAD terbesar dan adanya janji Sekda seolah Pancawati menjadi dan anak tiri oleh Pemkab Bogor terkait pembangunan jalan yang selalu mendapatkan janji.

“Kebutuhan untuk pembagunan menuntaskan jalan Pancawati Cikereteg sebesar Rp 4, 5 miliar. Kami percaya yang dijanjikan Pak Sekda saat kunjungan pembangunan tahun 2024 lalu ternyata dianggarkan hanya 1,5. Makanya kami ngadu,” Kata Asnawi kepada media

Dia menjelaskan, kami dari pihak Desa yang jadi sasaran pihak pengusaha dan masyarkat karena permohonan pembangunan jalan ini sejak 2019 dan baru di penuhi satu tahap tahun 2024 hanya 760 meter. Sementara Pak Sekda saat kunjungan Vidio Cal dengan Kadis PUPR, dihadapan pengusaha dan warga janji sudah siap anggaran untuk menuntaskan pembangunan jalan tersebut.

“Kami paham semuanya ada proses, namun jangan karena Janji kami yang jadi sasaran warga dan pengusaha. Makaya, Alhamdulillah Pak Wanhai membantu menambah anggaran 1 sampai 2 dalam perubahan untuk pembangunan jalan tersebut,” jelasnya.

Sementara itu Wawan Haikal Kurdi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor menegaskan, dirinya tidak mengetahui terkait janji Sekda dan kadis PUPR. Namun yang terpenting saat ini pihaknya mendorong dibantu dalam perubahan anggaran sebesar 1,sampai 2 m. Sehingga dapat dialokasikan oleh Bapenda untuk tahun ini.

“Kalau soal janji saya tidak tahu, yang jelas kami mendorong, bagaimana jalan tersebut dalam perubahan anggaran bisa ditambah 1 hingga 2 m. Karena desa tersebut sebagai penyumbang PAD terbesar, kewajiban saya sebagai koordinator Komisi 3 untuk memperjuangkannya,” tegasnya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor tersebut, yang akrab dengan panggilan Wanhai Berjanji, pihaknya akan mengawal pembangunan jalan tersebut sehingga tahun 2025 bisa terealisasi dan ditambah anggarannya.

“Saya sudah sampaikan walaupun saya kena getahnya katanya ada janji dituntaskan, tapi saya tidak tahu. Tapi tak masalah, sudah resiko dan kewajiban saya untuk memperjuangkan,” pungkasnya.

(Na)

Bogor

Mentri Lingkungan Hidup Respon Keluhan Warga Cigombong Soal Pendangkalan Danau Lido

BERIMBANG.COM, Bogor -Perjuangan Masyarakat kecamatan Cigombong, terkait pendangkalan danau Lido, Desa Watesjaya, yang terus meminta pemerintah untuk mengatasi sendimentasi danau Lido oleh MNC Land dan menjadi hilangnya sebagian danau Lido yang dikhawatirkan terganggunya ekosistem disekitar danau.

Seperti yang diungkap Fidel Aqso pemuda yang gigih dan tak berhenti untuk menyuarakan masyarkat mengenai penyempitan danau Lido yang semakin parah, dirinya bersyukur bahwa suara masyarakat akhirnya didengar oleh pemerintah.

” Alhamdulilah akhirnya suara masyarakat Cigombong didengar dan direspon oleh pemerintah, dan Kementrian Lingkungan Hidup akhirnya datang dan melihat langsung ke kawasan danau Lido,” ujarnya.

Menteri LH yang dipimpin oleh Hanif Faisol Nurofiq, meminta agar MNC Lido harus mengeruk danau Lido agar kembali seperti semula.

” Tadi hasil pertemuan dengan masyarakat bahwa MNC Land harus mengeruk danau Lido yang mulai mendangkal, dan ini harus dilaksanakan secepatnya oleh manajemen MNC Land,” ujarnya.

Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq membenarkan, luasan Danau Lido saat ini sudah berkurang dan dangkal. Padahal, kata dia, keberadaan danau ini sangat penting bagi masyarakat, khususnya ketersediaan cadangan air tanah dan pencegahan banjir di daerah hulu.

“Dari data dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PUPR), ada sekitar 24 hektare danau Lido hilang, yang awalnya 35 hektare menjadi 11 hektare. Dan ini, ini yang harus dikembalikan,” kata Hanif kepada awak media.

Hanif juga menekankan pentingnya pengembalian fungsi Danau Lido sebagai tendon atau reservoir air. “Saat ini sudah tertimbun dan harus direstorasi atau dipulihkan,” tegasnya.

Menurut Hanif, saat ini pengawas Kementerian LH sedang mengkaji Danau Lido diman hasil kajian itu akan menjadi rekomendasi ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Kementerian PUPR.

Terpisah, Direktur Utama MNC Land Budi Rustanto membantah jika sedimentasi atau pendangkalan Danau Lido bersumber dari aktivitas yang ada di perusahaannya.

Sebaliknya, Budi menyebut pendangkalan terparah disebabkan oleh proyek Tol Bocimi.

“Ini sudah kita laporkan ke pak menteri sekitar 2 atau tiga tahun yang lalu, mohon perhatiannya,” kata Budi

(NA)

Bogor

Pemdes Ciherang Pondok Melaksanakan Musdesus Penetapan KPM Tahun Anggaran 2025

BERIMBANG.COM, Bogor – Pemerintah Desa (Pemdes) Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk menetapkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Tahun 2025. Musyawarah ini berlangsung pada Kamis (30/1/2025) dengan dihadiri berbagai pihak terkait.

Musdesus dipimpin langsung oleh Kepala Desa Ciherang Pondok, H. Aldi Wiharsa, serta dihadiri oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Caringin, Aep Saepurohman, S.IP, M.M., Ketua Penggerak PKK Desa Ciherang Pondok, Hj. Novi Variana Wiharsa, serta Kepala Seksi Ekonomi dan Pemerintahan Kecamatan Caringin. Hadir pula Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ciherang Pondok, Drs. E. Mulyadi, perangkat desa, para Ketua RT/RW, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Ciherang Pondok yang turut mengawal jalannya musyawarah agar berjalan aman dan kondusif.

Dalam sambutannya, Ketua BPD Ciherang Pondok, Drs. E. Mulyadi, menjelaskan bahwa penetapan KPM BLT Tahun 2025 dilakukan berdasarkan hasil verifikasi yang telah dilakukan oleh RT dan RW. Dari hasil pendataan, sebanyak 87 KPM telah ditetapkan dan akan segera disahkan oleh Kepala Desa Ciherang Pondok.

“Kami memastikan bahwa data penerima BLT ini telah diverifikasi dengan cermat agar bantuan tepat sasaran,” ujar Mulyadi.

Sementara itu, Kepala Desa Ciherang Pondok, H. Aldi Wiharsa, menekankan pentingnya transparansi dalam penyaluran BLT Dana Desa, sehingga bantuan benar-benar diterima oleh warga yang membutuhkan. Ia juga menyampaikan bahwa jumlah penerima BLT mengalami penyesuaian berdasarkan hasil verifikasi terbaru.

“Pada tahun 2024 lalu, jumlah penerima BLT mencapai 146 KPM. Namun, setelah dilakukan verifikasi ulang oleh tim, sesuai dengan aturan dan undang-undang sekarang, pada tahun ini jumlah penerima yang benar-benar memenuhi kriteria adalah 87 KPM,” jelasnya.

H. Aldi Wiharsa juga berharap bahwa proses ini dapat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga tidak menimbulkan kesenjangan sosial di masyarakat.

“Bantuan ini harus benar-benar bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan,” tegasnya.

Dukungan dari Pemerintah Kecamatan dan Aparat Keamanan. Dalam kesempatan tersebut, Sekcam Caringin, Aep Saepurohman, mengapresiasi langkah Pemdes Ciherang Pondok yang telah melibatkan berbagai unsur masyarakat dalam musyawarah ini.

“Musdesus ini adalah langkah penting dalam memastikan bantuan sosial tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Ciherang Pondok menegaskan komitmen mereka dalam mengawal setiap program desa agar berjalan sesuai aturan yang berlaku. Mereka juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat dalam menjaga stabilitas serta keamanan lingkungan.

Musyawarah ini berlangsung secara konstruktif, dengan para Ketua RT dan RW memberikan masukan mengenai kondisi warganya yang layak menerima bantuan. Hasil keputusan Musdesus ini dituangkan dalam berita acara yang nantinya akan dilaporkan kepada pemerintah kecamatan dan instansi terkait sebagai dasar pelaksanaan program BLT Dana Desa Tahun 2025.

Acara ini diakhiri dengan penandatanganan berita acara penetapan KPM BLT 2025 oleh pihak terkait, sebagai bentuk komitmen dalam menjalankan program bantuan sosial secara transparan dan akuntabel.

(NA)

Bogor

Peringati Harlah NU Ke-102, MWC NU Cigombong Bersih – Bersih Masjid

BERIMBANG.COM, Bogor – Memperingati Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-102, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, menggelar kegiatan Bersih-Bersih Masjid (BBM) pada Jumat, 24 Januari 2025. Acara ini mengusung tema “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat” dan dilaksanakan di Masjid Besar Al-Adzhim, Cigombong.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua MWC NU Kecamatan Cigombong, H. Bambang Aah Wahyudin, serta melibatkan berbagai elemen NU, seperti Muslimat NU, Fatayat NU, dan Banser. Tidak hanya itu, Penyuluh Agama Islam (Penais) KUA Kecamatan Cigombong, Ustadz Kakan Sukandi, turut hadir dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang positif ini.

H. Bambang menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan rumah ibadah. “Kebersihan adalah sebagian dari iman. Ini adalah wujud pengabdian kita kepada agama, masyarakat, dan Nahdlatul Ulama,” ujar H. Bambang.

Selain membersihkan bagian dalam dan luar masjid, para peserta juga memperbaiki sejumlah fasilitas masjid, seperti sistem penerangan dan tempat wudhu. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari jamaah setempat yang merasa sangat terbantu.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan masjid, terutama menjelang bulan suci Ramadan,” tambah H. Bambang.

Atas nama MWC NU Kecamatan Cigombong, H. Bambang juga menyampaikan harapan besar bagi NU di usia yang ke-102 ini. “Semoga NU semakin solid dalam mengawal nilai-nilai keislaman dan kebangsaan,” tutupnya.

Melalui aksi Bersih-Bersih Masjid ini, MWC NU Kecamatan Cigombong ingin memberikan teladan kepada masyarakat bahwa kebersihan lingkungan masjid adalah bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai Islam dan pengabdian kepada umat.

(Na)

Bogor

Spanduk Dan Umbul – Umbul Tanpa Izin Dibersihkan Pol PP Kec. Caringin

BERIMBANG.COM, Bogor – Tidak ada ruang lagi bagi pengusahan yang memasang spanduk dan umbul umbul tanpa izin atau bodong, pasalnya program Kamis Manis (Kamis Nyaman dan Harmonis) rutin setiap hari Kamis di wilayah Kecamatan Caringin, dilakukan pembersihan semua lokasi penyisiran spanduk dan umbul umbul bodong.

Andriannyah kepala Seksi Trantibum Kecamatan Caringin mengatakan, kegiatan tersebut menindak lanjuti surut edaran Bupati Bogor Nomor, 100.3.4/570/DPKPP tentang pelaksanaan program Kamis Manis (Kamis Nyaman dan Harmonis) dalam penataan kawasan Perkotaan, Kawasan Pariwisata, Serta Kawasan Strategis lainnya.

“Program ini dalam rangka penataan kawasan perkotaan, kawasan pariwisata serta kawasan strategis lainnya agar memenuhi aspek, Keindahan, Keserasian, Ketertiban, Keselamatan Masyarakat Program Kamis manis adalah program penertiban luar ruangan seperti, dilarang melakukan pemasangan media luar ruang jenis apapun pada pohon, tiang listrik, tiang telepon/provider dan tiang penerang jalan umum,” ujarnya.

Bahkan lanjut dia, para pengusaha dilarang memasang baliho dan umbul-umbul dengan menggunakan kontruksi rangka bambu, kayu atau sejenisnya dan dilarang melakukan pemasangan spanduk atau banner produk di warung atau toko di sepanjang jalan Nasional, Provinsi dan Kabupaten. Selain itu dilarang juga melakukan pemasangan baliho umbul-umbul, spanduk dan media luar ruang non permanen lainnya pada kawasan taman, media jalan dan pedestrian di kawasan tertib lalu lintas.

“Alhamdulillah kegiatan Kamis Manis dilaksanakan dengan aman, lancar dan kondusif. Bahkan puluhan spanduk dan umbul umbul berhasil kami tertibkan,” ungkapnya.

Dengan adanya program Kamis Manis dia berharap, para pengusaha dapat mematuhi semua aturan dalam pemasangan umbul umbul maupun sejenisnya sehingga tidak melanggar aturan dan tidak menghalangi estetika.

“Sekarang rutin tiap hari kamis dibersihkan, jangan harap asa ruang bagi pelanggaran aturan dan estetika. Baik dijalan nasional, provinsi maupun kabupaten dan desa akan kami bersihkan,” tegasnya.
(NA)

Bogor

Adanya Aksi Geng Motor Diwilayah Kecamatan Cijeruk, Kata Kades Tanjung Sari Itu Urusan Forkopimcam

BERIMBANG.COM, Bogor – Aksi Geng Motor yang sudah sering melintasi wilayah Desa Tanjungsari dan Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk pada beberapa waktu lalu sehingga sangat meresahkan warga.

Herman Kepala Desa Tanjungsari mengakui, itu urusan pihak Forkopimcam bukan urusan Desa. Hal itu dikatakan Herman, Kades Tanjungsari saat menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Kantor Kecamatan Cijeruk kamis (23/1/2025).

Menurutnya, Belum mendengar adanya kejadian karena dirinya lebih banyak konsen di gerbang perbatasan.

“Saya belum mendengar adanya kejadian itu, dan itu urusan Forkopimcam, Babinsa Babinmas. Kalau Desa lebih ke wilayah,” ungkapnya dengan singkat kepada wartawan.

Padahal aksi mereka Jumat malam lalu, terekam CCTV di Kampung Bantar Kambing, Desa Tanjungsari, Kecamatan Cijeruk terlihat sejumlah orang membawa senjata tajam dan saling serang.

Sebelumnya, warga meminta pihak Polsek Cijeruk untuk meningkatkan patroli dan menindak para Geng Motor tersebut.

Yanto, warga Kampung Bantar Kambing RT 02 mengaku, aksi Gengster atau Geng Motor tersebut sudah sangat meresahkan warga hingga tengah malam. Dirinya khawatir ada korban mengingat mereka selalu menggunakan senjata tajam.

“Aksi para Gangster tersebut bukan pertama kali terjadi, melainkan sering terjadi di wilayah Cijeruk,” kata Yanto kepada wartawan minggu lalu.

Bahkan. Dirinya menjelaskan, aksi tersebut sudah sangat brutal dengan mendatangi perkampungan oleh karena itu dirinya meminta pihak Kepolisian untuk meningkatkan patroli dan menindak aksi tersebut.

“Kami sebagai warga khawatir adanya korban jiwa, selain menggunakan senjata tajam juga. Mereka bergerombol menggunakan motor masuk pemukiman warga seperti yang terjadi pada Jumat malam lalu,” ungkapnya.

Sementara itu Kapolsek Cijeruk AKP Didin Komarudin saat dikonfirmasi. Mengaku, pihaknya belum menerima laporan terkait aksi gangster tersebut. Namun demikian dirinya menegaskan, akan meningkatkan patroli bersama Forkopimcam.
(NA)

Bogor

Ditempat Pengelolaan Sampah, Pemuda Tarikolot Butuh PJU

BERIMBANG.COM, Bogor – Pemuda Kampung Tarikolot RT 08 dan RT 09, Desa Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, semangat belajar mengelola sampah secara mandiri di lingkungannya sendiri. Tetapi ditempat penampungan atau pengelolaan pemisahan sampah organik dan plastik tersebut gelap gulita sehingga sangat pentingnya Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).

Darul Yaman tokoh pemuda dan penggagas daur ulang sampah mengatakan, para pemuda mulai melakukan pemanfaatan sampah di lingkungan, dengan mendaur ulang sampah tersebut yang dipisah dari sampah plastik dan organik sehingga menjadi nilai ekonomis.

“Alhamdulillah secara mandiri kami bersama teman teman pemuda Tarikolot, memanfaatkan sampah yang ada di lingkungan menjadikan nilai ekonomis. Organik menjadi pupuk, sementara sampah plastik dikumpulkan untuk dijual,” ungkapnya kepada wartawan.

Dia menerangkan, sampah dari perkampungan diangkut dikumpulkan untuk dipisah dan pembuatan pupuk kompos yang akan dijual kepada para petani sekitar.

“Ini dedikasinya dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui pengelolaan sampah secara mandiri, melalui Komunitas Peduli Lingkungan, mereka menampung dan membersihkan serta membakar sampah non-organik secara aman, serta mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk kompos,” ucapnya.

Namun, meskipun kegiatan ini berjalan dengan penuh semangat, komunitas ini menghadapi tantangan besar, terutama kurangnya fasilitas penerangan seperti lampu jalan. Hal ini menyulitkan para pemuda dalam melaksanakan kegiatan, terutama saat harus bekerja hingga malam hari.

Dilokasi pengolahan dan pemisahan sampah lanjut dia, sebagian besar dilakukan pada malam hari sehingga butuh penerangan. Menurutnya komunitas pemuda peduli lingkungan ini butuh bantuan PJU sehingga bisa memperlancar dalam pengelolaan sampah.

“Kami sangat membutuhkan lampu jalan untuk mendukung aktivitas kami, terutama di malam hari. Kondisi jalan yang gelap cukup berisiko bagi keselamatan, dan penerangan akan sangat membantu memperlancar kegiatan kami,”pintanya.

Dia menjelaskan, selama ini, seluruh aktivitas komunitas dilakukan secara mandiri tanpa dukungan dari pemerintah setempat. Makanya kami berharap adanya perhatian dan bantuan dari pihak terkait untuk memasang lampu jalan yang sangat dibutuhkan.

“Dengan adanya penerangan yang memadai, komunitas ini yakin dapat bekerja lebih optimal dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” pungkasnya.
(NA)