Bekasi

BekasiJabodetabek

Polres Bekasi Ungkap 10 Kasus Tindak Kriminal

unnamed (34)

BERIMBANG.COM, Bekasi – Polresta Bekasi Kota menangkap 17 pelaku kejahatan dari berbagai kasus tindak kriminal selama Operasi Ketupat Jaya 2015.

Kasus yang terbaru diungkap adalah pelaku pengoplosan gas elpiji 3 kilogram (kg) dimasukkan ke dalam gas elpiji 12 kg.

Tersangka bernama Darwadi, penjual gas di Perumahan Jatikramat 1, Jalan Dahlia 1, nomor. 201, RT 08/03, Kelurahan Jatikeramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi diciduk polisi karena kedapatan mengoplos gas elpiji.

“Tersangka mengisi tabung gas 12 kilogram (kg) dengan menggunakan gas dari isi tabung 3 kg,” kata Wakil Kapolresta Bekasi Kota, AKBP, Asep Edi Suheri, di Mapolresta Bekasi Kota, Kamis (30/7).

Dari tangan tersangka, polisi menyita 90 tabung elpiji 3 kg, sebanyak 24 tabung elpiji 12 kg dan lima regulator, alat untuk memindahkan gas. “Tersangka bekerja sendiri di rumah kontrakan dan kita tangkap pada Senin, 27 Juli 2015 lalu,” katanya.

Pelaku pengoplos gas elpiji dijerat Pasal 62 ayat (1) Jo Pasal 8 ayat (1) huruf a, b, c, UU Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, atau Pasal 32 ayat (2) Jo Pasal 30 UU No 2 tahun 1981 tenatang Metrologi Legal ancaman penjara 5 tahun.

Selain itu, salah satu tersangka merupakan pelaku kasus pencurian dengan kekerasan (curas) atau pencurian kendaraan bermotor (curanmor) menggunakan senjata api (senpi) rakitan.
 
“Kasus curas atau curanmor yang dilakukan pelaku dengan menggunakan senjata api rakitan jenis revolver serta kunci letter T,” ujarmya.

Dia mengatakan, tersangka atas nama Erwin bin Dalom Ahmad, 25 tahun, dibekuk anggota Unit Keamanan Negara (Kamneg) Reskrim Polresta Bekasi Kota di Kolong underpass, Jalan Baru, Kelurahan Durenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Senin (6/7) sekitar pukul 01:00 WIB.

Tersangka ditangkap polisi di jalanan saat hendak melakukan aksi curas. Saat dilakukan penggeledahan terhadap badan, ditemukan senpi rakitan jenis Revolver kaliber 38 milimeter bergagang kayu, empat butir peluru aktif, serta satu kunci letter T.

“Saat dilakukan penggeledahan, pelaku berusaha melarikan diri kemudian dilakukan tindakan tegas (ditembak kaki),” ungkapnya.

Untuk mempertanggunjawabkan perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dan UU Darurat Nomor 12 tahun 1951 Pasal 1 ayat (1) dengan ancaman hukuman penjara maksimal 20 tahun.

Selain itu, Satuan Reskrim Polresta Bekasi serta Reskrim Polsek telah mengungkap 10 kasus tindak kriminal lainnya.

“Selama Operasi Ketupat Jaya 2015, kita ungkap 10 kasus tindak kriminal dengan jumlah 17 pelaku,” imbuhnya. (Sp)

BekasiJabodetabek

Harga Daging Di Bekasi Di Prediksi Tembus Rp. 130.000

daging sapi3

BERIMBANG.COM, Bekasi – Menjelang H-3 Lebaran 2015 atau Selasa (14/7), harga daging sapi merangkak naik di sejumlah pasar tradisional di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Lebaran tahun lalu, daging sapi menembus angka Rp 120.000 per kilogram dan diperkirakan tahun ini mencapai kenaikan menjadi Rp 130.000 per kilogram memasuki H-1 Lebaran.

Beberapa pasar tradisional terjadi kenaikan harga daging sapi, sejak beberapa minggu belakangan ini. Sebelum H-7 sudah terasa kenaikan harga yakni mencapai Rp 110.000 per kilogram.

“Hingga saat ini harga daging sapi mencapai Rp 110.000 per kilogram,” ujar Asep, 40 tahun, pedagang di Pasar Kranji, Bekasi Barat, Selasa (14/7).

Dia mengatakan, kenaikan harga daging sapi ini mencapai Rp 5.000 – 10.000 setiap kali ada kenaikan harga. “Menjelang H-1 nanti, harga semakin naik. Diperkirakan, bisa menembus angka Rp 130.000 per kilogram,” ungkapnya.

Hal itu didasarkan, para pedagang di pasar mengikuti kenaikan harga beli dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan distributor daging.

“Kalau harga dari RPH atau distributor sudah naik kita juga ikut naik. Biasanya kenaikannya lebih besar karena kita tidak jual tulangnya sedangkan di RPH kita beli bersama tulang sapi,” katanya.

Meski harga sapi melambung tinggi, dirinya tetap yakin masyarakat tetap membeli daging sapi dan penjual tidak kehilangan omzet.

“Hari biasa hanya memperoleh Rp 15 juta, menjelang lebaran bisa hingga Rp 30 juta per hari,” katanya.

Secara terpisah, Sekretaris Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi, Dedet Kusmayadi, menjelaskan pihaknya berupaya menekan harga daging sapi agar tidak melambung tinggi dengan menggandeng Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindakorp) Kota Bekasi untuk menggelar operasi pasar.

“Operasi pasar sudah lakukan. Kita menyediakan beberapa kebutuhan pokok termasuk daging sapi,” ujar Dedet Kusmayadi.

Dia menjelaskan, operasi pasar yang telah dilaksanakan yakni di Kecamatan Rawalumbu, Bekasi Timur dan Jatiasih. “Daging sapi kita jual di bawah harga pasar yakni Rp 90.000,” imbuhnya.

Pihaknya juga mengimbau kepada pedagang agar tidak meraup untung sebesar-besarnya menjelang Lebaran ini.(sp)

BekasiJabodetabek

Permintaan Sewa Mobil Di Bekasi Turun Hingga 30%

rentcar

BERIMBANG.COM, Bekasi – Memasuki minggu-minggu terakhir di bulan puasa, permintaan sewa mobil untuk mudik 2015 di Bekasi justru dinilai menurun dibanding lebaran tahun lalu.

“Saya rasa permintaan sewa mobil jelang lebaran tahun ini menurun, kira-kira sekitar 30 persen. Biasanya, awal-awal puasa sudah banyak yang tanya sewa mobil. Tapi, sekarang ini tergolong biasa saja sih,” jelas pemilik Riama Rent Car, Agnes Simangunsong.

Agnes menambahkan, salah satu indikasi penyebab turunnya permintaan sewa mobil pada tahun ini adalah momennya yang bertepatan dengan tahun ajaran baru. “Tahun ini, pas dengan masuk sekolah, ditambah membeli keperluan lainnya. Mungkin pelanggan kami saat ini bersikap lebih hemat,” tuturnya seperti dikutip Beritasatu.com, Jumat (3/7).

Sementara itu, pemilik rental mobil lainnya di Bekasi, Budianto, menilai turunnya permintaan sewa mobil tahun ini ditengarai diakibatkan krisis ekonomi, dimana saat ini harga BBM tergolong mahal. “Ini sepertinya alasan bagi semua pebisnis atau pedagang yang mengalami penurunan pendapatan. Semuanya mahal,” jelas Budianto.

Namun, menurut Agnes, jika dibanding hari-hari biasa, jelas ada peningkatan untuk bulan Ramadan ini. Dengan 2 unit mobil pada bulan biasa, Agnes bisa mendapat Rp 8-9 juta per bulan. Sedangkan untuk bulan Ramadan, pendapatannya mencapai Rp 15-16 juta per bulan. “Tapi, mungkin tahun ini agak lebih sedikit dari itu,” katanya.

Permintaan sewa mobil biasanya sudah mulai meningkat dari hari biasa pada H-7 puasa hingga H+7 Idul Fitri. Kenaikan harga pun berlaku selama masa itu.

“Harga lebaran akan lebih tinggi dibanding harga biasanya karena permintaan meningkat. Sebagai pekerja di wilayah bisnis, jelas kami cari keuntungan juga,” jelasnya.

Belum lagi, kata dia, transportasi untuk mudik mendekati lebaran ini sudah susah dicari. Dengan demikian, sewa mobil menjadi salah satu solusi bagi mereka yang kehabisan tiket kereta api atau bus.

Menurut keterangan Agnes, mobil kelas family car di hari biasa dikenakan harga Rp 350.000 per hari. Sedangkan pada lebaran, harga berkisal Rp 500.000 sampai Rp 600.000 per hari.

Nah, untuk lebaran pun ada ketentuan khusus. Paket lebarannya, yaitu minimal peminjaman seminggu (Rp 600 ribu per hari). Di atas 10 hari bisa jadi Rp 550 per hari,” katanya. Untuk jasa supir pun dinaikkan. Kenaikan ini juga dikarenakan kenaikan biaya supir (yang menggunakan jasa supir). Biasanya supir dibayar Rp 50.000 per hari. Namun saat lebaran, dinaikkan dua kali lipat.

Unit yang disewakan Agnes pada Ramadan ini adalah dua unit. Namun, ia terbuka untuk penitipanp. Pada Ramadan seperti ini, kata dia, banyak pula orang yang menitip mobilnya untuk disewakan. “Sistem bagi hasil saja. Kalau hari biasa misal Rp 350.000, untuk penitip Rp 50.000, untuk kami 300.000. Tapi, kalau lebaran penitip bisa dapat Rp 100.000,” jelasnya.

Mayoritas peminjam mobil adalah pemudik tujuan Jawa dan sekitarnya. Untuk menjaga keamanan dan kepercayaan pada penyewa, kata Budianto, jelas harus ada persyaratan seperti KTP, KK, dan lainnya. Selain itu kata Agnes, untuk menjaga kepuasan penyewa, setiap mobil yang disewakan tentunya harus masuk salon agar mobil siap menempuh jarak jauh.(BS)

BekasiJabodetabek

Pemkot Bekasi Akan Benahi Pengolahan Limbah Tinja

DSCN0144

BErIMBANG.COM,  Bekasi– Pemkot Bekasi akan membenahi pengolahan limbah tinja di wilayahnya. Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, sudah tidak berfungsi secara baik selama delapan tahun.

Selama itu, sebagian limbah kotoran manusia tersebut dibuang ke Kali Bekasi yang berada di lokasi Kecamatan Bantar Gebang. Padahal, pengadaan mesin pengolahan limbah tinja manusia itu dibiayai APBD Kota Bekasi.

Kepala Dinas Bangunan dan Permukiman (Disbakim) Kota Bekasi, Dadang Ginanjar mengatakan, IPLT itu akan segera diperbaiki setelah dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengolahan Air Limbah Dosmetik (PALD).

”UPTD ini yang akan menata kembali pengolahan tinja manusia di Kota Bekasi,” katanya, Minggu (3/5/2015). Menurutnya, apabila telah terbentuk UPTD tersebut, akan ada penambahan pemasukan kas daerah melalui pengelolaan tinja dan menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dadang menjelaskan, untuk perbaikan disiapkan Rp3 miliar untuk mengeruk limbah tinja dan memperbaiki kolam penampungannya. Sedangkan untuk pembelian mesin pengolah tinja yang baru, belum ada anggarannya.

”Kita akan meminta bantuan pemerintah pusat untuk pengadaan mesin pengolahan tinja,” ungkapnya. Tahap awal melakukan perencanaan pengolahan air limbah domestik di lingkungan perkantoran Pemkot Bekasi hingga meluas ke masyarakat yang kelola oleh PALD.

Terpisah, Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Abdillah membantah apabila mesin pengolahan IPLT tidak berfungsi. Apalagi, lahan pengolahan itu masih berfungsi layaknya pengolahan IPLT.

”Tidak benar jika mesin itu rusak. Masih berfungsi, sebelum diulang kami lakukan pengolahan,” katanya singkat.(sn)

BekasiJabodetabek

34 Kawasan Di Bekasi Masuk Zona Kumuh

Ilustrasi
Ilustrasi

BERIMBANG.COM, Depok – Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sebanyak 34 kawasan di wilayah setempat masuk dalam zona kumuh yang memerlukan pembenahan.

“Dalam waktu dekat Dinas Bangunan dan Permukiman Kota Bekasi secara bertahap akan segera membenahinya,” kata Kepala Bidang Permukiman Kota Bekasi, Effendi Arif, di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, ke-34 kawasan itu tersebar di sepuluh kecamatan dengan kategori sarana sanitasi yang tidak memadai, tidak memiliki akses jalan, rumah tidak layak huni, serta lingkungan yang tidak sehat.

Pihaknya menargetkan pembenahan kawasan ini mulai dilakukan pada 2016 mendatang.

Pembenahan yang akan dilakukan meliputi sarana kebersihan, seperti membangun MCK, perbaikan saluran air, perbaikan rumah warga yang tidak layak huni, termasuk perbaikan jalan.

Adapun kawasan kumuh itu masing-masing berada di Kecamatan Pondokmelati, meliputi Kelurahan Jatimelati sebanyak satu RW, dan Kelurahan Jatimurni sebanyak lima RW.

Kecamatan Jatiasih meliputi Kelurahan Jatiasih sebanyak empat RW dan Kelurahan Jatikramat sebanyak 11 RW. 

Kecamatan Bantargebang meliputi Kelurahan Cikiwul delapan RW, dan Kelurahan Bantargebang tujuh RW, Kecamatan Bekasi timur meliputi Kelurahan Bekasijaya 19 RW dan Kelurahan Margahayu 36 RW.

Kecamatan Bekasi Selatan meliputi Kelurahan Margajaya sebanyak 14 RW, Kecamatan Bekasi Barat meliputi Kelurahan Bintara 15 RW, Kelurahan Kotabaru 16 RW dan Kranji sebanyak 18 RW. 

Kecamatan Medansatria sebanyak 105 RW. Kecamatan Bekasi Utara sebanyak 49 RW, dan Kecamatan Pondokgede 27 RW.

Kecamatan Jatisampurna sebanyak 87 RW, Kecamatan Mustikajaya 31 RW, dan Kecamatan Rawalumbu 99 RW.

“Data itu kita himpun per tahun 2008 lalu,” katanya.

Pihaknya juga berencana akan menyampaikan program pengentasan kawasan kumuh tersebut kepada pemerintah pusat dengan harapan mendapatkan bantuan anggaran.

“Memang butuh dukungan dari semua pihak dalam rangka pengentasan kawasan kumuh ini,” katanya.(Ant)

BekasiJabodetabek

Tingkatkan Pelayanan, Pemkot Bekasi Bangun Polsek Jatisampurna

Walikota Bekasi Rahmat Effendi meletakkan batu pertama kantor Polsek Jatisampurna (Ist)
Walikota Bekasi Rahmat Effendi meletakkan batu pertama kantor Polsek Jatisampurna (Ist)

BERIMBANG.COM, Bekasi –  Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat, mulai pembangunan gedung Polsek Jatisampurna yang berlokasi di Perumahan Kranggan RW 15, Kecamatan Jatisampurna, Kamis (26/3).

Pembangunan gedung Polsek ini, untuk mempermudah pelayanan masyarakat dan mengurangi tanggung jawab Polsek Pondokgede, dalam menjaga keamanan wilayahnya.

Selama ini, tiga kecamatan yakni Kecamatan Pondokgede, Jatisampurna dan Pondokmelati merupakan wilayah hukum dari Polsek Pondokgede. Idealnya, satu kecamatan berada di bawah naungan satu Polsek.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menjelaskan tahap awal pembangunan Polsek Jatisampurna menyerap anggaran Rp 800 juta.

Dengan anggaran itu, Polsek yang berdiri di atas lahan 1.000 meter persegi dan memanfaatkan lahan fasos fasum, pembangunan hanya bisa dilakukan untuk satu lantai saja. Rencananya, akan dibangun hingga tiga lantai dengan total biaya mencapai Rp 3,1 miliar hingga 2016 nanti.

“Kekurangan biayanya, pemerintah daerah akan menggandeng 30 perusahaan yang ada di Jatisampurna,” ujar Rahmat Effendi.

Dia mengatakan, apabila tidak tercapai dari penggalangan dana perusahaan di sekitar lokasi, Pemkot Bekasi dan DPRD Kota Bekasi akan bersinergi dengan menggunakan anggaran dari APBD.

Sementara itu, Kapolresta Bekasi Kota Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, keberadaan Polsek Jatisampurna menjadi kebutuhan masyarakat dan prioritas Polri dalam meningkatkan pelayanan. Nantinya, Polsek Jatisampurna akan diisi sekitar 100 personel.

Saat ini, kekuatan personel Polsek Pondokgede mencapai 164 personel untuk menjaga kamtibmas dari 3 kecamatan yang mencapai 442.419 orang dengan perbandingan 1:2.961 jiwa. Satu personel polisi menjaga sekitar 2.961 orang.

“Negara maju idealnya 1: 400 jiwa. Anggota Polsek Pondokgede kelebihan beban tugas sehingga pelaksanaan tugas tidak maksimal dijalankan,” ujar Kapolres.

Secara keseluruhan, Polresta Bekasi Kota memiliki delapan Polsek dari 12 kecamatan yang ada. Idealnya, satu kecamatan memiliki satu Polsek untuk melayani masyarakat. (sp)