Penulis: admin berimbang

Nasional

Waspadai Risiko, Celios: Koperasi Merah Putih Bisa Gagal Bayar Rp 85,96 Triliun

Berimbang.com – Jakarta | Ekonomi & Bisnis
Program ambisius Presiden Prabowo Subianto melalui pembentukan 80 ribu lebih unit Koperasi Desa Merah Putih diprediksi menghadapi tantangan serius dari sisi pembiayaan. Lembaga riset Center of Economic and Law Studies (Celios) mengungkapkan potensi gagal bayar hingga Rp 85,96 triliun dalam kurun enam tahun mendatang.

Dalam laporan berjudul “Dampak Ekonomi Koperasi Merah Putih”, Direktur Eksekutif Celios Nailul Huda mengingatkan adanya opportunity cost sebesar Rp 76 triliun yang harus ditanggung oleh bank pelat merah karena mengucurkan dana ke koperasi ini. Dana tersebut seharusnya bisa dialokasikan ke sektor dengan pengembalian lebih tinggi, seperti Surat Berharga Negara (SBN).

“Tingkat risiko cukup tinggi jika tidak ada mitigasi yang kuat. NPL koperasi bisa di atas 4 persen, bahkan potensi kredit macet bisa tembus Rp 28,33 triliun di tahun keenam,” ujar Nailul.

Program ini didanai melalui pinjaman bank milik negara (Himbara) dengan plafon Rp 3 miliar per koperasi, bunga 3 persen per tahun, dan tenor enam tahun. Namun, Celios menilai efisiensi pemanfaatan dana tergolong rendah dan bisa menjadi beban fiskal tersembunyi.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan masih mengkaji model bisnis koperasi ini karena masih dalam tahap uji coba (piloting). Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menegaskan pentingnya kolaborasi dalam memperkuat desain bisnis koperasi agar bisa berkelanjutan dan menghindari dampak sistemik bagi sektor keuangan nasional.

OJK menyambut positif inisiatif ini karena dinilai mampu meningkatkan ekonomi desa, namun tetap menekankan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik (good governance).***

Nasional

Ujian Nasional Dihapus, TKA Jadi Tes Pengganti untuk Siswa SMA Mulai 2025: Ini Jadwal Lengkapnya

Berimbang.com – Jakarta. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi menghapus Ujian Nasional (UN) dan menggantinya dengan Tes Kemampuan Akademik (TKA) mulai tahun ajaran 2025. Tes ini akan diterapkan secara bertahap pada jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK dengan jadwal khusus.

Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Laksmi Dewi, menyatakan bahwa TKA disiapkan untuk mengukur capaian akademik siswa secara terstandar, namun tidak bersifat wajib dan tidak menentukan kelulusan.

“Sebenarnya ujian nasional sudah tidak ada ya, yang ada ialah Tes Kemampuan Akademik yang akan dilaksanakan di bulan November itu,” kata Laksmi saat ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (18/7/2025).

Materi dan Bentuk TKA

Melalui Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025, TKA hanya akan mengujikan mata pelajaran inti. Untuk jenjang SMA sederajat, siswa akan mengikuti:

  • 3 mata pelajaran wajib: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
  • 2 mata pelajaran pilihan: Disesuaikan dengan program studi tujuan di perguruan tinggi

Sementara untuk jenjang SD dan SMP, hanya dua mata pelajaran yang diujikan, yakni Matematika dan Bahasa Indonesia, menggunakan model tes berbasis komputer (CBT).

Jadwal Pelaksanaan TKA SMA/SMK 2025

  • Simulasi TKA: 6–12 Oktober 2025
  • Gladi Bersih TKA: 27–31 Oktober 2025
  • Pelaksanaan TKA: 1–9 November 2025

Meski menjadi pengganti UN, Laksmi menegaskan bahwa TKA bukan penentu kelulusan siswa, melainkan alat evaluasi akademik yang mendukung proses pembelajaran dan pemetaan mutu pendidikan.

Kebijakan ini sekaligus menandai pergeseran paradigma pendidikan nasional yang menitikberatkan pada penilaian holistik dan tidak semata-mata ujian akhir.***

Internasional

Berisiko Meledak! Puluhan Bangunan Liar di Atas Jalur Pipa Gas Depok Ditertibkan

Berimbang.com | Depok – Pemerintah Kota Depok melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan 79 bangunan liar (bangli) yang berdiri di atas jalur pipa gas milik Pertamina di Jalan Juanda, Sukmajaya, Senin (21/7/2025). Penertiban dilakukan dengan pengamanan ketat dari aparat TNI dan Polri karena sebagian pemilik bangunan menolak membongkar secara mandiri.

Kepala Satpol PP Kota Depok, Dede Hidayat, menjelaskan bahwa langkah ini diambil setelah proses peringatan melalui tiga Surat Peringatan (SP) tidak diindahkan oleh pemilik bangunan.

“Ini sudah kami bahas dalam tiga kali rapat dengan tim terpadu, dipimpin oleh Bu Sekda. Kami harus tegakkan ketertiban karena ini objek vital nasional,” ujar Dede.

Menurutnya, bangunan-bangunan tersebut berdiri di atas jalur pipa gas yang tertanam sedalam dua meter di bawah tanah. Hal ini sangat berisiko karena bisa memicu ledakan jika terjadi kebocoran atau adanya aktivitas yang menimbulkan api, seperti memasak.

Dede menambahkan, sebanyak 14 titik termasuk area Pasar Kambing yang berada tepat di jalur pipa menjadi perhatian khusus. Meski ada sebagian warga yang masih bertahan, namun mediasi telah dilakukan dan mereka diminta mengosongkan lokasi.

“Sudah tidak ada alasan untuk bertahan karena itu lahan negara. Di Pasar Kambing sendiri titiknya justru lebih rawan,” tegasnya.

Penertiban dilakukan dengan menggunakan tiga alat berat dan melibatkan lebih dari 200 personel gabungan, terdiri dari 150 anggota Satpol PP, 60 personel Polri, serta unsur Garnisun dan Denpom.

iik

Sukabumi

Tim Dhe Siput Hikers Slow But Sure Selalu Di Dampingi Baraya Outdoor Sukabumi Saat Berwisata Naik Gunung

BERIMBANG.COM, Sukabumi – Tim Dhe Siput Hikers Slow But Sure merupakan sebagai Tim penghobi wisata mendaki gunung. mereka setiap dalam mengisi liburannya itu dengan keseruan naik gunung dengan ber-camping.

Tim Dhe Siput Hikers Slow But Sure tersebut kurang lebih baru berdiri tiga (3) bulan. Namun, dengan semangat dan keseruannya itu sudah enam (6) gunung di Wilayah Jawa Barat yang mereka tempuh, dengan selalu di dampingi oleh private strip dari Baraya Outdoor Sukabumi.

Deti, salah satu dari Tim Dhe Siput Hikers Slow But Sure mengatakan, saat mengisi liburan dirinya bersama temennya lebih memilih berwisata dengan naik gunung. Maka, karena kita memiliki hobi yang sama akhirnya kita bentuk Group atau Tim dengan nama Dhe Siput Hikers Slow But Sure.

“Dari pertama dibentuknya Tim ini, kita sudah dapat menempuh enam (6) gunung di Wilayah Jawa Barat. Yaitu, gunung gede, gunung guntur, gunung pangrango, gunung papandayan, gunung cikuray, dan gunung salak yang biasa disebut puncak manik,” ungkapnya kepada media, Senin (21/7/2025)

Menurutnya, dengan berwisata naik gunung dapat merasakan suasana alam yang begitu segar dan melihat pemandangan yang indah. Disamping itu, dapat menyehatkan badan karena berjalan melintasi hutan sehingga dapat membakar kalori.

“Dengan berwisata naik gunung dapat merasakan suasana yang begitu alami serta menikmati suasana hidup dalam hutan sehingga langsung dapat menghirup udara segar,” ucapnya.

Saat hendak mendaki gunung. Lanjut Deti menjelaskan, Tim’nya itu selalu di dampingi oleh private strip dari Baraya Outdoor Sukabumi, Dengan menyediakan rental alat camping yang lengkap.

“Saat liburan naik gunung kita selalu di dampingi oleh private trip dari Baraya Outdoor Sukabumi Dengan persiapan alat yang diperlukan. Tentunya kita sangat merasa nyaman dengan di dampingi oleh Baraya Outdoor Sukabumi, sehingga kita dapat pengalaman dan wawasan saat mendaki gunung. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Baraya Outdoor yang selalu setia mendampingi ketika kita berwisata naik gunung,” pungkasnya.

(NA)

Nasional

Prabowo Temui Jokowi di Solo, Bahas Terobosan Diplomatik dan Pertemuan dengan Trump

SOLO, BERIMBANG.COM – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali menyambangi rumah Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Solo, Minggu (20/7/2025) sore. Kunjungan tersebut menjadi pertemuan keempat antara Prabowo dan Jokowi sejak pelantikan Prabowo sebagai Presiden RI.

Presiden Prabowo tiba di kediaman Jokowi sekitar pukul 18.10 WIB sebelum menghadiri Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Pertemuan berlangsung tertutup selama kurang lebih 30 menit dan dijaga ketat oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Dari luar rumah, sesekali terdengar suara tawa akrab dari dalam, menandakan suasana yang hangat antara dua tokoh besar tersebut. Usai pertemuan, Prabowo tampak diantar keluar oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang juga merupakan putra sulung Jokowi.

Turut hadir mendampingi adalah sejumlah pejabat negara seperti Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo, serta Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus Aris Marsudianto.

Kepada wartawan, Prabowo menjelaskan bahwa dirinya melaporkan hasil lawatan luar negeri kepada Jokowi, termasuk terobosan penting dalam hubungan Indonesia dengan Uni Eropa.

“Saya cerita baru berkeliling dari luar negeri, ya. Beliau juga mengikuti rupanya. Saya ceritakan terobosan-terobosan yang kita dapat kemarin, terutama dengan Uni Eropa. Sepuluh tahun perundingan, akhirnya tembus,” ujar Prabowo.

Jokowi pun mengonfirmasi isi pertemuan tersebut. Menurutnya, diskusi mereka turut menyinggung pertemuan Prabowo dengan mantan Presiden AS, Donald Trump.

“Cerita tadi ketemu dengan Presiden Trump, ada hal-hal yang disampaikan juga. Ya, diselingi canda tawa sedikit,” ungkap Jokowi.

Pertemuan ini memperkuat sinyal komunikasi politik antara dua sosok yang sebelumnya sempat bersaing di panggung Pilpres, namun kini menunjukkan keharmonisan sebagai bagian dari kesinambungan pemerintahan.

Sebelumnya, Prabowo dan Jokowi juga sempat bertemu di beberapa kesempatan sejak November 2024, termasuk silaturahmi di Solo, makan malam di Jakarta, hingga pertemuan di resepsi pernikahan anak Akbar Tandjung.

Red

Bogor

Bogor Masuk Proyek Sampah Jadi Listrik Nasional, Janji Solusi atau Sekadar Gimik Pusat?

BERIMBANG.com, Bogor – Kota Bogor resmi ditetapkan sebagai salah satu dari 33 daerah prioritas nasional dalam proyek Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Kepastian itu terungkap dalam rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, pada Kamis (17/7) di Jakarta.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyatakan kesiapan penuh pemerintah kota untuk berkolaborasi dengan Pemkab Bogor. Lokasi yang diajukan adalah lahan di Galuga—wilayah yang selama ini menjadi titik rawan konflik antara masyarakat dan pemerintah terkait tumpukan sampah yang tak tertangani optimal.

“Kami siap memanfaatkan potensi Galuga sebagai solusi pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan,” ujar Dedie.

Namun, benarkah proyek ini akan menjadi solusi nyata? Ataukah ini hanya upaya tambal sulam pusat yang terburu-buru mengejar target RPJMN 2029?

Proyek Ambisius, Realisasi Tak Mudah

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dalam Rakornas Sampah 2025 menegaskan komitmen pemerintah untuk menuntaskan persoalan sampah nasional 100 persen sebelum 2029. Tapi fakta di lapangan menunjukkan banyak proyek serupa sebelumnya mangkrak karena lemahnya komitmen daerah dan birokrasi yang tumpang tindih.

Kehadiran proyek ini juga merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto agar pemerintah daerah menjadi ujung tombak dalam urusan sampah. Tapi lagi-lagi, publik menunggu bukti nyata, bukan sekadar deklarasi politik.

DPRD dan Aktivis: Waspadai Politik Proyek

Beberapa anggota DPRD Kota Bogor dan aktivis lingkungan menyambut baik proyek PSEL, namun mereka mengingatkan agar jangan sampai proyek ini menjadi lahan bancakan baru atau alat pencitraan semata menjelang konsolidasi kekuasaan nasional dan lokal.

“Galuga harus jadi solusi, bukan ladang baru masalah. Pusat harus serius, jangan setengah hati,” tegas seorang aktivis dari Koalisi Hijau Bogor Raya

iik

Sukabumi

Cerita Pengalaman Dan Keseruan Tim Dhe Siput Hikers Slow But Sure Saat Mendaki Gunung

BERIMBANG.COM, Sukabumi – Keseruan dan pengalaman saat mendaki gunung merupakan kegiatan yang di sukai dari berbagai kalangan masyarakat. Bagi para pendaki gunung hal tersebut merupakan tantangan fisik dan petualangan, juga dapat memberikan berbagai manfaat positif bagi kesehatan tubuh dengan keyakinan mental dan fisik, serta memberikan kesempatan untuk merasakan kelestarian yang terhubung langsung dengan alam.

Seperti yang diceritakan oleh salah satu dari Tim Dhe Siput Hikers Slow But Sure yang sering pendaki gunung, ia berstatus Perempuan bernama Deti, asal Sukabumi yang baru – baru ini memiliki hobi naik gunung sehingga selalu meluangkan waktu untuk liburannya bersama Tim’nya untuk naik gunung. Bahkan beberapa lokasi gunung diberbagai wilayah Jawa Barat sudah ditempuhnya.

Mekipun dirinya adalah seorang perempuan, namun tidak menjadikan halangan demi untuk menyalurkan hobinya itu. Padahal, dalam mendaki gunung membutuhkan persiapan fisik yang matang dan mental yang kuat untuk menghadapi tantangan selama perjalan di hutan. Dan pentingnya membawa peralatan yang sesuai, seperti sepatu hiking, pakaian hangat, tenda, dan perlengkapan lainnya. Karena peralatan tersebut sangat penting untuk kenyamanan dan keselamatan selama pendakian.

Menurut Deti, dalam mendaki gunung dapat melibatkan aktivitas fisik yang intens, melatih kekuatan otot, meningkatkan daya tahan tubuh, dan membantu membakar kalori, serta menyehatkan badan. Disamping itu, beradanya kita di alam terbuka, dapat menghirup udara yang begitu segar dan alami, yang tentunya jauh dari kota, sehingga dapat memberikan efek menenangkan, mengurangi stres, dan meningkatkan suasana hati yang tenang

“Seperti yang di alami disetiap pendakian kita dapat menikmati pemandangan alam yang berbeda, dan pengalaman yang unik, termasuk melihat matahari terbit, pemandangan bintang di malam hari, serta keindahan hutan dan lembah. Dan ini menjadikan pengalaman indah bersama yang tak dapat dilupakan,” ungkapnya kepada Berimbang.Com, Minggu (20/7/2025)

Dirinya menjelaskan, mendaki gunung dapat mengajarkan ketahanan, keberanian, kemampuan dalam bekerja sama dalam Tim, serta pentingnya persiapan. Dan juga saat akan naik gunung harus memahami medan pendakian serta melihat kondisi cuaca untuk menghindari risiko dan bahaya.

“Pendaki harus bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan hutan, dengan membawa turun kembali semua sampah yang dihasilkan, serta harus menjaga kelestarian dan menghormati alam,” jelas Deti seorang petualang yang sering naik gunung bersama Tim Dhe Siput Hikers Slow But Sure

Dia juga memberikan cerita pengalaman pada sebelumnya. Saat akan mendaki gunung, pilih lah gunung dengan jalur pendakiannya yang relatif dan mudah dijangkau bagi untuk pemula. Dan harus bertanya dan belajar dari pendaki yang lebih berpengalaman agar dapat memberikan wawasan saat mendaki gunung, serta tips yang begitu berharga.

“Karena mendaki gunung adalah tentang perjalanan dan pengalaman, bukan hanya tentang mencapai puncak,” tutupnya.

(Na)

Bogor

Tanggapi Laporan Warga, Pol-PP Kecamatan Caringin Amankan Dan Berikan Pembinaan Kepada Pengamen Jalanan

BERIMBANG.COM, Bogor – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol – PP) Kecamatan Caringin mengamankan para pengamen yang di duga meresahkan warga dan sejumlah pedagang di Wilayah Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

Kehadiran para Pengamen tersebut membuat resah para Pedangan dengan memaksa untuk memberikan uang, bahkan sebagian Pengamen itu memberikan amplop untuk di isi uang sehingga membuat tidak nyaman bagi para Pedagang dan Pengunjungnya.

Angga Pemilik usaha Ayam Sambal Pelakor mengaku, bahwa para Pengamen tersebut sering kali datang. Namun baginya tidak mempermasalahkan jika pengamen tersebut sopan dan tidak mengganggu pengunjung.

“Sering ada Pengamen, jika mereka sopan dan tidak menggunakan tidak masalah. Tapi inikan sangat menganggu pengunjung dan meresahkan sehingga membuat tidak nyaman. Makanya kami laporan ke Satpol PP,” kata Angga Kepada Media Minggu (20/7 2025).

Angga menjelaskan, datangnya sejumlah Pengamen tersebut berbeda – beda, terkadang mereka datang bergerombol ada yang datang sediri dengan sopan dan ada juga lewat turun dari roda dua.

“Kadang kami juga bingung melihat mereka turun dari motor setelah ngamen naik motor lagi, dan ada juga mereka yang bertiga membagikan amplop ke pengunjung,” jelasnya.

Sementara itu, Andriansyah Kanit Trantibum Kecamatan Caringin membenarkan, bahwa pihaknya telah menerima laporan dari pemilik usaha yang merasa resah dengan keberadaan pengamen.

“Pada hari jumat kami menerima laporan dari pemilik usaha yang resah dengan keberadaan pengamen jalanan, dengan menanggapi laporan warga itu kami amankan dan para pengamen tersebut untuk membuat pernyataan untuk tidak melakukan kembali hal serupa,” ungkapnya.

Sebelumnya. Lanjut Andriansyah, pihaknya sedang gencar – gencarnya melakukan razia pengamen dan anak jalanan. Sehingga tidak ada lagi keberadaan pengamen dan anak jalanan yang meresahkan warga.

“Sebelumnya kami memang selalu melakukan razia rutin anak jalanan dan pengamen, dan banyak yang kami amankan. Namun semuanya kami berikan pembinaan dan membuat surat pernyataan,” pungkasnya.

(NA)

Berita Utama

MBA Gelar Santunan untuk Belasan Anak Yatim di Pancoranmas, Ini Harapan di Baliknya

BERIMBANG.com, Depok  — Belasan anak yatim di wilayah Pancoranmas, Depok mendapat santunan dari perusahaan multinasional MBA yang bergerak di berbagai bidang, termasuk jasa perikanan, perhotelan, pariwisata, dan sektor lainnya.

Kegiatan santunan ini digelar di lingkungan Taman Lembah Leli, tepatnya di Sumur Entuk Dandang senga tema “Menyebarkan Cinta dan Menciptakan masa depan” , pada Minggu (20/7/2025).

Dalam acara tersebut, perwakilan dari perusahaan MBA, Indra, menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat menyambangi rumah masing-masing penerima secara langsung. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan santunan ini.

“Mohon maaf kami belum bisa mengantarkan bingkisan ke rumah masing-masing keluarga. Terima kasih kepada semua teman-teman atas dukungannya,” ujar Indra.

Lebih lanjut, Indra menjelaskan bahwa program santunan ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) MBA sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat.

Menurutnya, MBA adalah perusahaan internasional yang menjadikan nilai kemanusiaan sebagai salah satu fondasi utama dalam operasional globalnya.

Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh tokoh masyarakat setempat, Fahrurozi, yang akrab disapa Uwa Pesing. Ia mengapresiasi kepedulian MBA terhadap anak-anak yatim di wilayahnya.

“Yang penting ada keberkahan di dalamnya, dan semoga santunan yang diberikan benar-benar bermanfaat bagi yang menerimanya,” kata Uwa Pesing dalam sambutannya.

Kegiatan berlangsung khidmat dan penuh kehangatan. Selain penyerahan santunan, momen tersebut juga dimanfaatkan untuk mempererat hubungan sosial di antara warga sekitar.

iik.

 

Depok

Warga Cilodong Pertanyakan Mandeknya Pembangunan SMPN 31 Sejak 2020, Diduga Ada Politisasi Anggaran

BERIMBANG.com – Forum Komunikasi Komite Sekolah (FKKS) SMP Negeri se-Kota Depok menyampaikan kegelisahan warga Kecamatan Cilodong terkait mandeknya pembangunan gedung SMP Negeri 31 yang telah diajukan sejak 2017 namun belum terealisasi hingga tahun 2025 ini.

Keresahan warga tersebut disampaikan oleh Diantoro KL selaku perwakilan FKKS dalam surat terbuka yang ditujukan kepada para pemegang kewenangan di Kota Depok.

“Kami hanya ingin bertanya, kenapa pembangunan gedung SMP Negeri 31 di wilayah kami yang seharusnya sudah berjalan sejak 2020 justru ditunda tanpa kejelasan?” ujar Diantoro, Jumat (19/7/2025).

Menurutnya, warga telah menyampaikan permohonan secara tertulis sejak tahun 2017. Namun ironisnya, pada anggaran 2022, rencana pembangunan sekolah tersebut justru dialihkan ke wilayah Kecamatan Sukmajaya untuk membangun SMP Negeri 32.

“Ini membuat kami bertanya-tanya, apakah pembangunan ini telah dipolitisasi? Padahal wilayah kami sangat membutuhkan. Potensi lulusan SD di Cilodong yang rawan tidak tertampung mencapai hampir 300 siswa per tahun,” jelasnya.

Lebih lanjut, Diantoro menyinggung dugaan adanya pejabat wilayah yang memilih “cari aman” dan enggan memperjuangkan aspirasi warga karena tekanan atasan.

“Kami sempat melakukan audiensi ke DPRD Depok. Namun dua bulan setelahnya, justru ada oknum anggota dewan yang menyebut pembangunan SMP Negeri di wilayah kami bisa menjadi mudharat. Kami bingung, di mana letak mudharatnya jika ini demi kepentingan pendidikan anak-anak?” ujarnya dengan nada kecewa.

FKKS bersama warga berharap agar pemerintah kota Depok bersikap adil dan transparan dalam menyusun prioritas pembangunan. Mereka meminta agar jeritan masyarakat Cilodong mendapat perhatian dan solusi nyata.

“Kami hanya ingin pendidikan yang merata dan layak bagi anak-anak kami di Cilodong,” tutup Diantoro.

iik