Aktivis Berkoalisi Kritisi Kinerja Pemkot Bogor
BERIMBANG.com – Para aktivis bergabung kritisi kinerja Pemerintah kota (Pemkot) Bogor, diantaranya Gerakan Pemuda Islam (GPI), Front Rakyat Revolusioner (FRR), Forum Pemuda Anti Hoaks Indonesia (FPAHI), Aliansi Mahasiswa Indonesia Raya (AMIRA), Komunitas Mahasiswa Bogor Raya (KOMABORA).
Bayu Noviandi S.H. selaku Ketua Organisasi GPI, menagih janji Pemkot Bogor, melakukan pembangunan semaksimal mungkin dan menindak pelanggar aturan, saat berdiskusi dengan Walikota dan Pak Wakilnya diakhir tahun yang lalu.
“Jika ada perusahan-perusahaan nakal ataupun kelompok-kelompok tertentu yang bermain-main (melanggar aturan -red) dengan pembangunan di Kota Bogor akan di sikat habis,” ujar Bayu, melalui siaran pers, kemarin Selasa, (17/1/2023).
Upaya para aktivis mendukung kinerja Pemkot Bogor menyelesaikan pekerjaan rumahnya soal pemberantasan pelanggar aturan jika ada. Bayu bersama organisasinya, serta organisasi lain, siap mengawal dan ikut bergabung memberi solusi terbaik.
Ketua Rakyat Revolusioner, Desta lesmana membeberkan adanya beberapa pekerjaan pembangunan di Kota Bogor tidak sesuai apa yang diharapkan, dari adanya kerusakan, kelebihan bayar dan lain sebagainya.
“kilas balik kita melihat, adanya monopoli, baik itu kegiatan fisik maupun pengadaan itu dimonopoli oleh kelompok-kelompok tertentu,” kata Desta
Menurutnya, pekerjaan-pekerjaan itu tidak berjalan sesuai yang diharapkan warga Kota Bogor, “Ada yang apa apa sudah rusak dan dugaan-dugaan kelebihan bayar,” kata Desta.
“Kalau menurut kawan-kawan (aparat) penegak hukum kelebihan bayar itu adanya pengerjaan yang tidak sesuai dengan spek (spesifikasi),” Pungkas Desta.
Sekedar diketahui, para aktivis yang berkoalisi itu meminta Pemkot Bogor tegas menindak adanya dugaan monopoli yang dilakukan oleh segelintir kelompok para pengusaha, serta menindaklanjuti apapun yang merugikan masyarakat dari anggaran pemerintah.***