Marak Kasus Bunuh Diri, Pemkot Depok Segera Buat Klinik Kejiwaan
BERIMBANG.COM, Depok – Baru-baru ini, Kota Depok dihebohkan peristiwa tewasnya dua kakak-adik perempuan yaitu DS (30) dan ZS (29), di Jalan Melati, Rt,05 Rw, 05 Kelurahan Depok Jaya Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok. Dua Karyawati ini tewas sejak pagi di kamar tidur. Diduga karena terjepit masalah keuangan. Didekat mereka polisi menemukan dua surat wasiat.
Kasus-kasus bunuh diri yang terjadi di Kota Depok, jadi fenomena yang memprihatikan berbagai pihak. Salah satunya termasuk Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna.
Guna mendeteksi dan mencegah masalah tekanan kejiwaan ini, terutama di kalangan pelajar, Pemkot Depok membuat klinik bimbingan jiwa dan agama di sekolah-sekolah dari SD, SMP dan SMA. Di klinik ini disediakan psikolog dan ahli agama. Kenakalan pelajar dan remaja juga masalah sosial yang ditangani.
“Pemerintah (Kota Depok) segera buat klinik masalah kejiwaan ini, berupa klinik bimbingan kejiwaan dan agama di sekolah-sekolah semua tingkatan. Di klinik ini ada ahli kejiwaan dan agama. Fenomena bunuh diri ini sangat memprihatinkan. Bunuh diri sangat dibenci Tuhan. Miris saya,” ujar Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna, Sabtu (26/3/2016).
Dikatakan Pradi Supriatna, bunuh diri yang terjadi di kalangan remaja, pemuda, sampai dewasa lantaran tak kuat menghadapi tekanan kejiwaan dari masalah. Selain itu juga lemahnya keimanan seseorang pada keyakinan agamanya.
Menurut Pradi, Pemkot Depok sangat bersungguh-sungguh dalam hal pembinaan dari penyimpangan moralitas ini.
“Kota Depok sekarang, di era saya, Wali Kota Pak Idris dan saya sebagai wakilnya, punya moto ‘Unggul, Nyaman, dan Relijius sebagai panduan kerja kami. Maka penyimpangan akhlak dan nilai agama perlu kita cegah. Kerjasama dengan semua elamen sosial harus ditingkatkan. MUI dan oraganisasi keagamaan lainnya perlu terlibat,” ujar Bang Pradi.(Adi).