Pelajar di Depok Kecewa dengan Larangan Study Tour oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Spread the love

BERIMBANG.com, Depok – Keputusan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang melarang kegiatan study tour bagi pelajar di wilayahnya, menuai kekecewaan dari sejumlah pelajar di Kota Depok. Larangan tersebut dinilai merampas momen kebersamaan dan pengalaman belajar di luar kelas yang selama ini dinantikan para siswa.

Kebijakan ini diumumkan Gubernur Dedi Mulyadi sejak awal tahun 2025 dengan alasan untuk meringankan beban ekonomi orang tua siswa dan mencegah kegiatan yang dianggap tidak relevan dengan tujuan pendidikan. Ia juga menyoroti potensi adanya praktik pungutan liar dan ketimpangan sosial dalam pelaksanaan study tour.

Namun, para pelajar di Depok menilai larangan tersebut tidak mempertimbangkan suara dan aspirasi mereka.

> “Kami kecewa karena study tour bukan hanya soal jalan-jalan. Kami ingin belajar dari pengalaman langsung, mengunjungi museum, tempat bersejarah, dan mengenal budaya daerah lain,” kata AR Salah satu siswi kelas XI dari salah satu SMA Negeri di Depok.

Kekecewaan juga datang dari para orang tua dan guru yang merasa kebijakan ini terlalu tergesa-gesa dan tidak memberikan alternatif yang memadai. Mereka menilai kegiatan study tour bisa menjadi bagian dari kurikulum berbasis pengalaman (experiential learning) yang justru memperkaya pembelajaran di luar ruang kelas.

Sebelumnya, SMAN 6 Depok sempat menjadi sorotan setelah tetap memberangkatkan ratusan siswanya untuk study tour ke Surabaya, Malang, dan Bali. Akibat pelanggaran tersebut, kepala sekolah dicopot dari jabatannya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Menanggapi polemik tersebut, Dedi Mulyadi menyatakan bahwa dirinya siap dikritik dan bahkan dicaci, asalkan kebijakan ini dapat mengurangi beban masyarakat. Ia juga membuka peluang untuk mengembangkan wisata edukasi lokal sebagai pengganti kegiatan study tour ke luar daerah.

Meski demikian, banyak pelajar dan pihak sekolah berharap pemerintah bisa mengevaluasi kebijakan ini dan membuka ruang dialog dengan siswa serta orang tua demi menemukan solusi yang lebih adil dan mendidik.

iik

Depok

Tinggalkan Balasan