Bulan: Februari 2020

Nasional

Ronny F. Sompie Uraikan Kronologi Soal Harun Masiku

BERIMBANG.com Jakarta – Irjen Pol. Ronny F. Sompie menguraikan Kronologi, permasalahan Harun Masiku, politisi PDI Perjuangan yang kini menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Dibawah ini penjelasan Ronny F. Sompie pada 1 Februari 2020, melalui percakapan aplikasi Whatsapp:

Yang penting saya tidak menyalahkan Bapak Menkumham. Saya hanya menjelaskan bahwa informasi dari Ditjen Imigrasi ttg perlintasan HM sebenarnya bukan substansial.

Penyidik KPK memiliki alat canggih untuk melacak keberadaan HM setelah berada di Indonesia. Yg substansial adalah upaya pencarian HM oleh Penyidik KPK dibantu Polri.

Dengan begitu, tidak ada upaya menutup-nutupi keberadaan HM dan tidak ada upaya untuk mengganggu atau menyulitkan pencarian dan penangkapan HM oleh KPK.

Kecurigaan media dan publik boleh saja. Namun kami jamin tidak ada upaya mengganggu proses penyidikan KPK.

KPK memiliki alat dan teknologi Informasi yang bisa membuktikan apakah Ditjen Imigrasi berupaya mengganggu proses penyidikannya.

KPK sudah punya jalur yang terhubungkan dengan PUSAT DATA KEIMIGRASIAN, sehingga bisa mengetahui secara real time perlintasan orang yang dicari KPK.

Kalau sudah demikian, KPK bisa membuktikan apakah data dan informasi perlintasan HM direkayasa atau tidak oleh Ditjen Imigrasi.

Pada tanggal 6 Januari 2020 ketika HM melintas keluar Indonesia melalui Terminal 3 Bandara Soeta belum masuk daftar pencegahan dari KPK.

Demikian juga pada tanggal 7 Januari 2020 ketika HM kembali masuk ke Indonesia melalui terminal 2 F Bandara Soeta, HM belum masuk daftar Pencegahan dari KPK.

Baru tanggal 13 Januari 2020 Pimpinan KPK mengajukan permintaan pencegahan terhadap HM.

Sejak itulah HM dicegah di semua tempat Pemeriksaan Imigrasi baik bandara Internasional, pelabuhan Internasional dan Pos Lintas Batas Negara untuk tidak bisa ke luar negeri.

Saya pastikan, sejak tanggal 13 Januari 2020, HM dimintakan untuk dicegah agar tidak keluar negeri sudah masuk dalam SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEIMIGRASIAN.

Dengan begitu, kalau HM akan keluar negeri melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi pasti akan terlacak dan langsung dicegah oleh petugas Bandara.

(HM/TYr)

Nasional

Mantan Dirjen Imigrasi Ronny Sompi Akhirnya Buka Suara

BERIMBANG.com Jakarta – Setelah dicopot dari Jabatan Direktur Jenderal Imigrasi oleh Menteri Hukum dan HAM RI Yasona Laoly,

publik terus menanti apa reaksi atau penjelasan dari Irjen Pol. Ronny F. Sompie terkait permasalahan Harun Masiku, politisi PDI Perjuangan yang kini menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Menteri Yasona pun sudah membuat pernyataan tegas kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, (30/01/2020), bahwa dirinya siap mundur dari jabatannya jika ternyata Ronny Sompi tidak salah.

“Kalau enggak salah, saya yang mundur dari menteri. Karena saya yakin salah,” kata Yasonna.

Menanggapi semua berita tentang dirinya yang beredar di berbagai media, Ronny Sompie akhirnya mau membuka suara.

“Pada kesempatan ini juga saya menyampaikan bahwa Bapak Menkumham RI tidak pernah memerintahkan kepada Dirjen Imigrasi untuk merekayasa data dan informasi tentang perlintasan HM masuk Indonesia pada tanggal 7 Januari 2020 melalui Terminal 2 F Bandara Soeta,” ungkap Ronny melalui pesan WhatsAp, Sabtu (01/02/2020).

Menurutnya, data dan informasi yang diberikan oleh Ditjen Imigrasi kepada Menkumham RI Yasona Laoly yang kemudian disampaikan menteri kepada media pada tanggal 16 Januari 2020 adalah data dan informasi perlintasan HM berdasarkan data dan informasi yang diambil dari data base di Pusat Data Keimigrasian.

Namun, lanjutnya, data tersebut belum mendapatkan kiriman replikasi data yang terekam dan tersimpan di PC yang dipakai untuk melakukan pengawasan perlintasan HM pada tanggal 7 Januari 2020 di Terminal 2 F Bandara Soekarno-Hatta.

Berkaitan dengan hal itu, Sompie menjelaskan, pihaknya telah melakukan pendalaman secara internal pada tanggal 20 Januari 2020 dan kemudian diketahui bahwa penyebabnya adalah kelalaian Tim IT dalam menyetel kode pengiriman data dari PC ke server di bandara Soeta untuk dapat meneruskan data yang terekam oleh PC secara otomatis ke Pusat Data Keimigrasian di Ditjen Imigrasi.

Dijelaskan pula, proses pengawasan perlintasan di terminal 2 F Bandara Soeta berjalan dengan baik. Semua sistem yang berkaitan dengan border control management, juga sistem Pencegahan dan Penangkalan termasuk jaringan i/24/7 Interpol terhubungkan dan tergunakan dengan baik.

Hanya saja, menurut Sompie, semua data perlintasan yang terekam oleh PC tidak terkirim ke server, karena mode operasionalnya tidak “on”.

“Hal ini yang akan diperiksa oleh Tim Gabungan Independen yang dibentuk Bapak Irjen Kemenkumham atas perintah Bapak Menkumham,” ungkapnya.

Sompie mengaku, selaku Dirjen Imigrasi pihaknya bertanggung jawab atas kelalaian Tim Teknis IT tersebut.

“Walaupun semua sistem yang berkaitan dengan border control management, sistem penangkalan dan pencegahan berfungsi seperti biasa, sehingga bisa menangkal masuknya orang-orang dalam daftar penangkalan juga bisa mencegah keluarnya orang-orang dalam daftar pencegahan,”

“namun dalam hal pemberian data dan informasi tentang perlintasan kepada Pimpinan (Menkumham dan Dirjen Imigrasi) menjadi tidak bisa real time,” pungkasnya.

Oleh karena itu, Ronny F. Sompie legowo dirinya disalahkan oleh menteri dan dipindahkan dari jabatan Struktural Dirjen Imigrasi ke jabatan fungsional sebagai Analis Keimigrasian Ahli Utama sebagai bagian dari pertanggung-jawabannya atas kelalaian Tim Teknis IT dibawah Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Keimigrasian.

(HM/TYr)

Nasional

Ronny Sompie: Saya Tidak Berbohong Dan Merekayasa Informasi Tentang HM

BERIMBANG.com Jakarta – Pasca dicopot dari jabatan Dirjen Imigrasi oleh Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly, banyak pihak yang berempati terhadap Ronny Sompie, Perwira Tinggi Polisi aktif berpangkat Inspektur Jenderal tersebut.

Telah Viral di berbagai media sosial, jajaran pegawai Imigrasi KemenkumHAM memasang logo instansinya berlatar hitam di profil aplikasi WhatsApp.

Masyarakat luas pun bereaksi atas pencopotan tersebut. Banyak berita yang beredar di berbagai media nasional maupun media sosial bahwa seharusnya Yasona Laoly lah yang harus mundur atau dicopot dari menteri.

Ronny Sompie sendiri tidak banyak berkomentar ketika dicopot dari jabatannya.

“Terima kasih atas perhatian dan empatinya buat saya. Kita bertanggung jawab atas kelalaian dan kesalahan anak buah berkaitan dengan data perlintasan HM tanggal 7 Januari 2020.”

“Namun saya tidak berbohong, tidak merekayasa dan tidak melakukan kesalahan untuk memberikan informasi yg tidak real time tentang perlintasan HM,” kata Sompie melalui pesan WhatsAp, Sabtu (01-02-2020), saat dimintai tanggapannya mengenai pencopotan dan soal kasus kaburnya HM tersebut.

Namun demikian, Sompie menjelaskan, yang utamanya adalah upaya pencarian HM yang sejak tanggal 7 Januari 2020 sampai saat ini belum berhasil ditangkap oleh KPK bekerjasama dengan Polri. “Seyogyanya dilihat berkaitan dengan waktu saja,” imbuhnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Menteri Yasonna Laoly mengungkapkan alasan mencopot Ronny F Sompie dari jabatan Direktur Jenderal Imigrasi terkait kesalahan informasi soal catatan perjalanan tersangka kasus suap pengurusan Pergantian Antarwaktu (PAW) Politikus PDIP, Harun Masiku.

Selain itu, Yasonna juga mengatakan pencopotan tersebut agar tidak terjadi konflik kepentingan bagi tim independen yang dibentuknya untuk mengusut kasus delay dalam melacak keberadaan Harun Masiku.

(HM/TYr)

Jakarta

PWRI Bakal Tanam Pohon Yang Meliputi Wilayah Bogor

BERIMBANG.com Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Wartawn Republik Indonesa (PWRI) bersama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Bogor gelar Rapat persiapan program kegiatan pembibitan dan penanaman satu juta pohon di wilayah Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. kemarin Jumat (31/01/2020).

Dalam rangka, “mendukung pemerintah menangani bencana alam, banjir dan pergeseran tanah. maka peruntukannya di seluruh pulau jawa seperti di perkotaan, pinggiran kota, perdesaan dan pergunungan,” kata Ketua Umum Persatuan Wartawan Republik Indonesia (Ketum PWRI) Dr. Suryanto Pd., SH.,M.Kn.

Salah satu Intruksi Ketum diberikan kepada Ketua Cabang PWRI Bogor Raya, Rohmat Selamat, yang juga ditunjuk sebagai ketua tim untuk kegiatan penanaman pohon di wilayah kabupaten bogor. sedangkan wakil ketua tim, Ketum menunjuk sekretarisnya H. Nurkolis.

Secara teknis Ketum, “Memerintahkan pada kegiatan pembibitan dan penanaman pohon ini terbentuk dalam 7 orang meliputi 2 orang/tim dari DPC PWRI Kabupaten Bogor dan 5 orang/tim dari PWRI Pusat,” terang Suryanto.

Tim PWRI telah menentukan pohon yang akan ditanam yaitu jenis pohon Kelor (Moringa Olifera), wilayah penanaman meliputi Bogor Raya, di empat lokasi yang berbeda. wilayah Bogor Barat, wilayah Bogor Timur, wilayah Bogor Selatan dan wilayah Bogor Utara,

Selanjutnya, Dr. Suryanto Pd., SH.,M.Kn. meminta kepada Rohmat Selamat SH.,M.Kn selaku ketua DPC PWRI Kab. Bogor dapat bersinergi dengan Bupati Kabupaten Bogor Ade Yasin, agar kegiatan penanaman pohon ini dapat terlaksana dan berjalan dengan baik.

Sementara, Ketua DPC PWRI kabupaten Bogor Rohmat Selamat SH.,M.Kn. menjelaskan bahwa pemilihan jenis pohon kelor yang banyak terdapat  kegunaannya, manfaat dan fungsinya,

“Disamping pertumbuhannya Cepat, pohon Kelor maksimal bisa menahan abrasi dan longsor juga daunnya bisa untuk obat dan dibutuhkan laku di ekspor ke pasaran Internasional,” ucap rohmat.

(Red)

Bogor

Human Error Kesbangpol Kabupaten Bogor Minta Maaf ke PWRI Bogor Raya

BERIMBANG.com Bogor – Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Cabang Bogor Raya.

Kesalahan Kesbangpol mengirimkan Surat meminta Pertanggung Jawaban (SPJ) dana hibah, yang diterima oleh PWRI (wartawan), yang seharusnya Kesbangpol mengirimkan kepada Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI).

Kesalahan petugas (Human error) Kesbangpol diisebabkan akronim yang sama PWRI. Padahal PWRI (wartawan) tidak pernah sekalipun ditahun 2019 mendapatkan dana hibah yang dimaksud Kesbangpol.

Hal itu menjadi pergunjingan diantara kelompok anggota PWRI (wartawan), hingga salah satu anggota PWRI (Wartawan) mengklarifikasi hal itu kepada Kepala Kesbangpol melalui pesan Whatsapp.

Walau Kepala Kesbangpol telah menyampaikan permohonan maafnya melalui pesan singkat Anggota PWRI (Wartawan) tidak puas hanya dengan permintaan maaf melalui pesan singkat,

Lalu Kesbangpol menyatakan permintaan maaf itu melalui surat resmi yang diterima PWRI (wartawan) dikantornya. pada Jumat 31 januari 2020.

“saya selaku ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia, menyatakan terimakasih kepada Kesbangpol telah menyampaikan permintaan maafnya melalui surat resmi,” kata ketua PWRI (Wartawan) Cabang Bogor Raya, Rohmat selamat. di Bogor

(TYr)