Berita UtamaDepok

Terkait Ruko Bodong, Walikota Depok Diminta Tegas Tegakkan Perda

Spread the love

BERIMBANG.COM, Depok – Ketua Paguyuban Wartawan Depok (PWD), Ferry Sinaga meminta kepada Walikota maupun Wakil Walikota Depok untuk memberikan teguran keras kepada jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang terkesan bermain-main dengan penegakkan Peraturan Daerah (Perda) yang berlaku di Kota Depok.

Dikatakan Ferry, semenjak Satpol PP dipimpin Dudi Mi’raz Imaduddin, penegakkan Perda terkesan tebang pilih dan hanya berani memberangus kesalahan yang dilakukan oleh masyarakat kecil saja.

“Contohnya terkait keberadaan bangunan liar (Bangli) disepanjang jalan Raya Bogor (Mulai dari Simpangan Depok sampai dengan perbatasan Bogor, red). Kalau Satpol PP mau tegas, kan banyak sekali tuh bangunan yang menyalahi aturan. Tetapi kenyataannya, Satpol PP terkesan hanya berani menertibkan lapak Pedagang Kaki Lima nya saja, sementara bangunan Ruko “bodong” yang berada di Km. 38 (Seberang Hotel Uli Artha) yang juga berdiri di sempadan sungai justru terkesan dibiarkan. Hal ini jelas menjadi pertanyaan besar dari teman-teman wartawan”, ujar Ferry dengan nada heran, Selasa (14/11/2017).

Lebih jauh Pendiri Komunitas Jurnalis Indonesia (KJI) Kota Depok ini mengatakan bahwa dirinya sudah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Manto Jorghi serta Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTS), Yulistiani Mochtar terkait keberadaan bangunan ruko tak berijin itu.

“Berdasarkan informasi yang saya gali dari dua dinas tersebut, diketahui bahwa bangunan ruko milik Tugino Eto Susanto itu tidak mengantongi ijin sebagaimana mestinya. Selain itu, ruko yang berdiri di bibir sungai Kali Baru tersebut juga menyalahi Peraturan terkait Garis Sempadan”, ungkap Ferry.

Ferry juga mengaku heran dengan Satpol PP Kota Depok yang justru “ngotot” akan memberangus lapak-lapak pedagang kaki lima di sepanjang jalan raya Bogor.

“Bangunan ruko yang tidak memiliki ijin dan jelas menyalahi aturan selama bertahun-tahun kok malah dilindungi, sementara lapak-lapak pedagang kecil justru diancam bongkar. Saya jadi curiga dengan Satpol PP Depok”, pungkas Ferry. (Red)