ArtikelBerita Utama

Mengenal Sosok Qonita Luthfiah Dalam Pengabdian Kepada Masyarakat

Spread the love
Anggota DPRD Depok, Qonita Luthfiah ( Foto : Ist)

BERIMBANG.COM, Depok – Niatan awal memutuskan untuk masuk dalam bursa Pileg 2009 adalah ingin membuktikan bahwa kaum wanita punya potensi dan kesempatan yang sama serta dapat bersinergi dengan kaum pria. Perjuangan yang membutuhkan kerja keras, ketekunan dan pengorbanan untuk meraih suara terbanyak ini akhirnya membuahkan hasil dengan duduknya beliau sebagai Anggota DPRD Kota Depok masa bakti 2014-2019. 

Masa-masa penuh perjuangan dan persaingan telah beliau lewati,  baik itu persaingan di internal maupun eksternal partai, apalagi dominasi caleg pria amat sangat berat dirasakan saat itu. Dan saat ini jumlah quota 30 % wanita sudah bisa dilampaui di DPRD Kota Depok. 

 Beberapa jabatan penting yang diamanatkan kepada beliau saat ini :

1. Anggota Badan Musyawarah

2. Anggota Badan Anggaran

3. Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan

4. Anggota Komisi D, yang mempunyai bidang tugas : 1. Kesehatan, 2. Pendidikan, 3. Kesenian dan kebudayaan, 4. Agama dan sosial, 5. Ketenaga Kerjaan, 6. Keluarga Berencana, 7. Pemuda dan Olah raga, 8. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan 9. Arsip dan Perpustakaan.

Keberadaan beliau di Komisi D yang berkaitan dengan bidang Kesejahteraan Rakyat dirasa sangat cocok dengan apa yang sudah beliau perjuangkan selama ini, khususnya mengenai kegiatan-kegiatan yang telah beliau lakukan untuk kemaslahatan umat. 

Menyinggung soal maraknya berbagai komentar dari berbagai pihak mengenai system PPDB yang menuai berbagai konflik di Kota Depok, beliau berpendapat sistem PPDB masih banyak yang harus disiapkan dan dibenahi. Karena sistem yang bagus dan baik jika tidak diiringi kesiapan sarana dan prasarana tentunya akan menjadi tidak baik pula. Idealisme dalam menerapkan sistem PPDB harus dibarengi dengan pemikiran yang realisistis, sehingga amanat undang-undang dasar yang mengamanatkan bahwa rakyat harus mendapatkan hak  pendidikan jangan sampai terabaikan.

Qonita Luthfiah berdomisili di wilayah Sawangan Depok sejak tahun 2006, namun secara administratif tercatat berdomisili di Kota Depok pasca resmi dilantik menjadi anggota DPRD Kota Depok tahun 2014. Nama Qonita Luthfiah untuk wilayah Sawangan Bojongsari dan sekitarnya mungkin sudah tidak asing lagi buat masyarakat di sana, sudah banyak kontribusi dukungan moril, tenaga dan materil yang diberikan oleh beliau yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. 

Sejak kecil sangat dekat dengan lingkungan dunia pendidikan, tamat SD masuk pesantren DAARUL RAHMAN yang cukup terkenal di wilayah sekitar jalan Senopati Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Lanjut kuliah S1 di salah satu perguruan tinggi di Kota Malang, setelah itu melanjutkan kuliah S2 di UHAMKA Jakarta. Sempat menjadi dosen di perguruan AZAHRA dan menjadi guru di sebuah pesantren. 

Sejak menjadi mahasiswi sangat aktif di berbagai organisasi kepemudaan. Tahun 2006 pindah ke Kota Depok dan membuka sekolah SMP dan SMA IT DAARUL RAHMAN 3 DI Bojongsari dengan menerapkan sistem management pendidikan yang bagus. Saat ini sekolah yang beliau dirikan tersebut memiliki jumlah siswa sekitar 1.200 orang dan 94 orang tenaga pengajar. Bisa dibilang 75% hidup beliau diabdikan untuk kemajuan dunia pendidikan.

Setelah lembaga pendidikan yang beliau dirikan sudah kuat landasan pondasi managementnya, beliau mulai mengembangkan diri untuk lebih bermanfaat untuk masyarakat luas. Naluri aktivis dan politikusnya semasa masa kuliah dahulu mulai muncul kembali, pengalaman diri pernah menjadi Timses bapak Wiranto dan  bapak SBY pada masa Pilres tahun 2000 menjadi bagian dari modal kepercayaan diri untuk mulai memasuki dunia percaturan politik Indonesia. Paling tidak politik itu bukan hal yang baru buat seorang Qonita Luthfiah, hanya mungkin kesempatan untuk berada dan berkarya di dunia politik itu terbuka lebar ketika beliau berada di Kota Depok. Dan Parta PPP merupakan partai Islam satu-satunya yang menjadi pilihan ideal untuk diri dan keluarga beliau yang memang kental dengan darah Islaminya. 

Anak seorang kyai besar ini dilahirkan dari keluarga yang memegang teguh ajaran islam, maka tidak ada pilihan lain selain memilih Partai PPP. Dan bertekad ingin membawa partai PPP berjuang demi ‘Amar Ma’ruf Nahi Mungkar’ dan berusaha menjalankan kebaikan, serta berusaha bermanfaat untuk umat sesuai prinsip ajaran Islam.

Orang paling berjasa dalam perjalanan kehidupan dan karir gemilang seorang Qonita Luthfiah adalah sosok orang tua, keluarga dan suami yang hebat yang selalu memberi motivasi dan support untuk dirinya selama ini. Dan keberhasilan kemenangan dirinya duduk di kursi dewan tidak terlepas dari kesuksesan kerja Timses  dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya beliau ucapkan. 

Terbiasa menampilkan pribadi yang apa adanya dan tidak berpura-pura serta melakukan interaksi yang bagus ke masyarakat membuat Qonita tidak mempunyai beban hutang moril dan materi serta janji-janji politik ke berbagai pihak.

Sampai saat ini pun beliau aktif turun langsung mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi  masyarakat di sekitar Sawangan dan Bojongsari. Prinsip hidup yang selalu dipegang, “Akan terus berjuang, perjuangan membutuhkan pengorbanan, namun bukan berarti akan menjadi korban. Dan akan terus mengabdi kepada umat semaksimal mungkin sebatas kemampuan diri”.

Himbauan kepada Pemerintah Kota Depok : 1. Pihak Eksekutif dan Legislatif diharapkan harus terus bekerja menjadi yang lebih baik dan hal-hal yang sudah direncanakan tetap butuh evaluasi untuk perbaikan bersama, 2. Harus ada semangat kerjasama kinerja yang lebih baik antara eksekutif dan legislatif, bukan hanya statement saja dan harus ada bukti kongrit.

Menjelang HUT RI ke-72, Ketua DPC Partai PPP Kota Depok ini berpendapat, Dalam mempertahankan dan mengisi semangat kemerdekaan, jangan hanya diisi dengan serangkaian acara seremonial saja, akan tetapi didengungkan dan diimplementasikan semangat kemerdekaan tersebut. Para Pahlawan dalam mencapai kemerdekaan melalui perjuangan yang panjang, air mata dan penuh dengan genangan darah perjuangan, untuk itu kita mempunyai tanggungjawab moral untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan ini tetap pada rel atau garis perjuangan dasar Negara yakni PANCASILA DAN UUD 45. (Erna Multiningsih)