BogorJabodetabek

Makam Gerombolan Pemberontak Di Tanjakan Sebelas Caringin Direlokasi

Spread the love

IMG_20151214_161441

BERIMBANG.COM, Bogor – Sejumlah tulang – belulang kerangka manusia ditemukan warga dan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Caringin Kabupaten Bogor, saat melakukan pembongkaran makam tua di Tanjakan Sebelas, kampung Caringin rt 1 rw 2, Desa Caringin, Senin (14/12/15) siang tadi. Menurut warga, kerangka  manusia itu merupakan jasad dari para pemberontak yang tewas dalam pertempuran melawan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Makam tua yang lokasinya berada persis di pinggir jalan alternatif Caringin – Bogor itu dibongkar karena terkena jalur proyek pembangunan jalan Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi).

Pantauan berimbang.com, disaksikan oleh Muspika Caringin, Kepala Desa, Pemuka Agama, serta masyarakat, sekitar pukul 10.00 waktu setempat, operator alat berat milik Sub Kontraktor proyek jalan Tol mulai membongkar lahan pemakaman yang sudah nyaris tidak kelihatan seperti pemakaman ini.

Saat alat berat membongkar tanah, dikedalaman yang relatif dangkal, ditemukan sejumlah kerangka manusia diantara bongkahan material tanah yang padat.

Haji Ahmad Yani (73) warga setempat mengaku menyaksikan saat  anggota TNI dan pejuang yang pada saat itu dikenal dengan Barisan Rakyat (BR) memakamkan ke sebelas jenazah pemberontak yang tergabung dalam kelompok Darul Islam – Tentara Islam Indonesia (DI TII) pada masa itu.

Haji Ahmad Yani menceritakan, jenazah para pemberontak dimakamkan secara massal ke dalam dua buah lubang besar. Para pemberontak itu tewas saat baku tembak dalam pertempuran di Gunung Pangrango, tepatnya di bukit Nanggeleng, Desa Cimande Jaya, Caringin, Jawa Barat, sekitar tahun 1957 silam.

“Waktu itu gerombolan Darul Islam yang dikubur disini sebelas orang. Tapi dua mayat dipindahkan sama keluarganya ke daerah cimande. Sisanya yang sembilan orang masih terkubur disini karena gak jelas asalnya, katanya sih mereka orang garut”, tutur Ahmad kepada berimbang.com di lokasi penggalian makam.

Sementara itu, Kepala Desa Caringin, Fahrudin mengatakan, bahwa tidak ada data akuarat yang dimiliki Pemerintah Desa tentang siapa yang dikuburkan dalam makam tua tersebut. Namun, berdasarkan keterangan para pelaku sejarah di wilayahnya, makam tersebut merupakan kuburan masal dari anggota gerombolan pemberontak yang jumlahnya sebelas orang, sehingga nama tempat tersebut dikenal warga sebagai tanjakan sebelas.

Sejak rencana pembangunan jalan Tol Bocimi disosialisasikan, lanjut kades, pihaknya langsung melaporkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor dalam hal ini melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) tentang keberadaan makam tersebut. Kades menambahkan, setelah disempurnakan, kerangka – kerangka manusia itu akan dimakamkan kembali.

“Siapapun dan apapun latar belakang di masa lalunya, kerangka yang ditemukan ini berasal dari manusia seperti kita. Setelah semua kerangka kami temukan, kami akan sempurnakan sesuai haknya sebagai manusia dan akan kami makamkan kembali di lahan pemakaman milik desa cimande hilir”, Pungkas Kades Caringin. (Raden/Nana)

Tinggalkan Balasan