Daerah

Jabar Akan Bagi Rp 500ribu/KK Melalui Data Kemensos, Cerita 2 Kades di Kabupaten Bogor

Spread the love

BERIMBANG.com Bantuan sosial yang akan diberikan kepada masyarakat Jawa Barat (Jabar), di ungkap oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil, sebesar Rp 500ribu/Kepala Keluarga (KK).

Ungkapan Gubernur Jabar itu dikuatkan dengan disepakatinya anggaran tersebut oleh DPRD Provinsi Jabar, beberapa waktu lalu yang disampaikan Ridwan Kamil melalui sambungan video conference.

Bahwa, ada bantuan dialokasikan secara tunai & bentuk pangan kepada masyarakat miskin yang kehilangan penghasilan saat terjadi Covid-19 di Jabar sebesar Rp 3,2 triliun, untuk masyarakat Jabar.

Secara terpisah, pada Rabu 8 April 2020, Saat Jurnalis berimbang.com menyambangi dua Kepala Desa (Kades) di Kecamatan yang sama, Kabupaten Bogor. Informasi ada anggaran Rp 500ribu/Kepala keluarga telah diketahuinya, namun tidak semua warga terdampak coronavirus mendapatkannya.

Dua Kades yang berada di kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, membeberkan siapa saja akan mendapatkan Rp 500ribu itu mengacu pada data masyarakat miskin yang ada di Kementerian Sosial (Kemensos).

Kepala Desa Kemang, Kecamatan Kemang, H.Entang Suana, menjelaskan “185 orang dikemang, dari Dinsos (Dinas Sosial) bukan data dari Desa,” katanya, Saat Sosialisasi Pembentukan RW Siaga Covid-19.

Setelah Entang mendapatkan data dari Kemensos melalui Dinas sosial (Dinsos), lalu ia mencocokan data tersebut dengan data Desa yang dimilikinya itu berbeda.

“Data yang diketahui (dari Kemensos) ada beberapa orang yang meninggal,” kata Entang. Menurut ia data yang ada dikemensos itu data lama,

Senada, Kepala Desa Semplak Barat, Kecamatan Kemang, ABD. Rahman menjelaskan, bahwa bantuan 500ribu, apa yang disampaikan Ridwan Kamil, datanya mengacu pada data Kemensos.

ia juga mengungkap bahwa data itu sudah lama, bahkan ia tidak mengetahui data yang didapat Kemensos tahun berapa,

“Datanya langsung dari Kemensos bukan data dari Desa, (Jumlahnya) ada 153 KK, (dari data itu) ada yang sudah meninggal dan ada yang sudah mapan,” terang Rahman.

Cerita lain, Saat di lokasi Desa Semplak Barat, ada seorang Lansia ibu Harniti (67) datang seorang diri hendak mengambil Kartu Keluarga (KK), ia hanya mengetahui ada pengumpulan KK yang di beritahu RTnya.

Harniti, warga RT 1 RW 3, Desa Semplak Barat, ia tidak ingat nomor rumahnya, bercerita hingga mencurahkan isi hatinya, pada pointnya bahwa dirinya miskin.

Saat berbincang, Harniti wanita Lansia yang sudah menjanda lebih dari 10 tahun, tidak mengetahui akan ada bantuan untuk warga miskin sebesar Rp 500ribu dari Pemerintah Provinsi Jabar.

Bahkan Harniti mengaku tidak mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dicanangkan pemerintah pusat. Mengetahui saja tidak apalagi dapat.

Pekerjaan Harniti Pemijat badan bagi yang kelelahan, namun diusianya yang tergolong sepuh ia sudah tidak sanggup lagi memijat dengan tenaga yang kuat.

“Ya kalau ada yang datang kerumah minta dipijat, saya lakukan,” katanya. “Untuk makan sehari-hari, saya mengandalkan dari anak, yang bekerja serabutan,”

(TYr)