Jabodetabek

Ditengah Relawan, Idris Ingatkan Jangan Memicu Konflik Walau Pilihan Berbeda

Spread the love

BERIMBANG.com, Depok – Calon Walikota Depok, Mohammad Idris mengingatkan pentingnya protokol kesehatan ditengah Pandemi Covid 19 saat bertemu dengan Relawan komunitas Pendukung Idris kelurahan Curug Cimanggis (Kompi) belum lama ini.

“Kota Depok ditengah-tengah epicentrum Covid-19 , ini merupakan pengingatan kepada kita semua bahwa, Pilkada tahun ini adalah Pilkada istimewa ditengah bencana pandemi Covid-19. Pemerintah bertekad pilkada tidak ditunda ditengah pandemi Covid-19 tetap berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020.” tutur Idris.

Pilkada ditengah pandemi Covid-19 , menurut Idris, penuh dengan kewaspadaan, penuh dengan pengetatan dan pengingatan terhadap ketentuan-ketentuan protokol kesehatan , karena pemerintah persepsi maupun pemikirannya, sama dengan yakni kesehatan nomor satu, Pilkada nomor dua.

Idris juga menyampaikan kepada relawan dalam pertarungan Pilkada Kota Depok yang akan di gelar pada tanggal 9 Desember 2020 tidak memicu konflik, menurutnya perbedaan itu merupakan wara warni dalam menentukan pilihan setiap warga negara.

“Dalam pilkada ini adalah momen untuk menguji rasa kesetiakawanan kita , menguji solidaritas sebagai anak bangsa, karena seyakin yakinnya warga masyarakat Kota Depok mempunyai pilihan yang tidak sama, pasti ada perbedaan dan untuk itu saya mengingatkan agar seluruh para relawan, pendukung, komunitas , warga masyarakat Kota Depok, bahwa perbedaan bukan sebagai pemicu konflik antar kita , namun merupakan warna-warni dinamika kehidupan, bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara siapapun dia persaudaraan nomor 1 Pilkada nomor 2.” papar Idris.

Masih Idris, pada saat pengundian nomor urut, sudah kita angkat tagline coblos sehat Pilkada sehat. Dan tidak henti-hentinya selalu kita ingatkan, hindari kerumunan, keluar rumah gunakan masker yang aman, ketika disuatu tempat secara konsisten melaksanakan protokol kesehatan, pastikan tempat itu bersih, ketika pemerintah mengharuskan mematuhi protokol kesehatan, agar dipatuhi.

“Diharapkan tidak ada klaster-klaster baru Covid-19 , kemarin tambahan kasus baru konfirmasi 102 kasus dan sebelumnya ada 245 kasus konfirmasi. Berdasarkan data 85% warga ber KTP Depok bekerja di Jakarta di kementerian, perkantoran., perusahaan.” jelas Idris.

Lanjutnya, sebelum cuti saya sempat beli peralatan alat kesehatan dan Labkesda, mampu Swab PCR 500 orang /hari, dan hasilnyapun lebih cepat karena kita bekerjasama dengan beberapa laboratorium.

“Kewaspadaan sekali lagi saya ingatkan,dan satu hal bahwa tidak ada orang yang paling berjasa dalam penyelesaian bencana pandemi ini, namun yang kita butuhkan kesetiakawanan, bahwa ketika kita menggunakan masker pada hakekatnya bukan takut ditularkan tetapi takut menularkan, kesadaran ini harus didengungkan kepada warga masyarakat”, pungkasnya.

Iik