Depok

Dituding Tempat Prostitusi, Wisma Semarang Depok Diminta tutup

Spread the love
20160509100630
Ilustrasi

BERIMBANG.COM, Depok – Wisma Semarang yang berlokasi di wilayah Cibubur Kota Depok kini berubah fungsi, disinyalir wisma tersebut menjadi tempat ajang prostitusi dan menjadi tempat  praktek legal esek- esek komersial alias mesum .

Hal ini di benarkan oleh Awang, salah satu seorang pengelola wisma  yang bertugas  di berikan kewenangan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mengelola gedung Milik Aset Pemda Semarang yang berlokasi di wilayah Cibubur Kota Depok.

Menurut Awang kepada Wartawan saat di Konfirmasi mengatakan, dia di tugaskan oleh atasan untuk mengelola Wisma, sebelumnya pengelolaan gedung wisma di percayakan kepada mertuanya.

Sebelum Tahun 2001 gedung Wisma Semarang juga di gunakan untuk Istirahat para atlit dari Semarang, terkadang di gunakan juga untuk singgah para pejabat Pemerintah Kota Semarang.

Selain itu, Awang menceritakan, untuk perawatan gedung bersumber dari anggaran APD (Anggaran Pendapatan Daerah) Pemkot Semarang. Hal ini menjadi beban tersendiri , minimnya pendapatan yang dihasilkan, menjadi beban tersendiri, Pemkot harus mencarikan solusi untuk perbaikan dan perawatan gedung.

“Tidak ingin menjadi beban APD, Pemkot Semarang berinisiatif merubah fungsi Wisma menjadi Hotel Komersil dan merubah perijinanya dari ijin Wisma Atlit menjadi hotel, sedangkan perijinanya kita urus di Pemkot Depok,” ucap Awang belum lama ini.

Tambah Awang, seluruhnya ada 18 kamar berikut Fasilitas Bethcover dan lain-lain, sedangkan untuk Tarif Rp.120,000,00 Short time per 2 jam, setor kepada Pemkot Semarang perbulan Rp.80 juta.

Terpisah, Tb.Toto, tokoh masyarakat Kota Depok yang Juga ketua penasehat BPPKB kota Depok, mempertanyakan tanggung jawab Pemkot Depok kaitan dengan legalitas Wisma Semarang yang di dalamnya disinyalir di jadikan ajang tempat maksiat pasangan yang bukan pasangan syah.

” Pemkot harus tindak tegas untuk meninjau kembali terkait ijin Wisma Semarang dan jika terbukti Segera tutup  Gedung Wisma tersebut, ” ucap Toto.

Ditempat yang sama. Ketua RW, Mauludin dan tokoh masyarakat, mengatakan, dengan akan datangnya Bulan Puasa, kampungnya tidak rela jika bulan suci umat islam dikotori wisma dengan adanya praktek Esek Esek dan Prostitusi, ‘ Tegasnya. (Rahmat budianto)

Editor : Suci Iriana

Tinggalkan Balasan