BogorJabodetabek

Wabah DBD Hantui Warga Cigombong

Spread the love

050114900_1447215891-dbd

BERIMBANG.COM, Bogor – Wabah Demam Berdarah (DBD) di wilayah Selatan Kabupaten Bogor kembali memakan korban jiwa. Kali ini, virus yang ditularkan oleh nyamuk ini membawa duka bagi warga Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Kamis (25/02/16), Asep (20) warga Kampung Babakan RT 1 RW 11 Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, meninggal dunia akibat tertular virus DBD.

Menurut keluarga korban, sebelumnya Asep sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi selama satu malam. Namun, karena kondisi kesehatannya semakin memburuk, pihak RSUD Ciawi merujuknya ke Rumah Sakit Cibeurum, Cisarua.  Namun malang, belum sempat dirawat di Rumah Sakit tersebut, nyawa Asep tak tertolong lagi.

“Saat kami sampai di rumah sakit cibeureum, ruang perawatan disana katanya sudah penuh sampai akhirnya asep meninggal sebelum dirawat oleh dokter”, ungkap salah satu keluarga korban yang enggan menyebutkan namanya kepada sejumlah awak media.

Suasana dukapun menyelimuti keluarga korban saat ambulan yang membawa jenazah Asep dari Rs Cibeureum tiba dirumah duka. Setelah disemayamkan, jenazah Asep dimakamkan pihak keluarga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.

Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Desa, Kecamatan maupun Upt Puskesmas Cigombong, belum bisa dimintai keterangan.

Sebagai tambahan informasi, seperti dilansir dalam pemberitaan di sejumlah media, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dr Camelia W. Sumaryana mengatakan bahwa jumlah pasien DB akibat gigitan nyamuk yang terjadi di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

“Kasus DB memang terus meningkat. Tercatat sebanyak 81 penderita meninggal dalam tiga tahun terakhir,” ujarnya.

Dia mengatakan peningkatan jumlah penderita DB akibat serangan gigitan nyamuk mulai terpantau pada 2013, dengan jumlah penderita 1.324 orang dan korban meninggal 25 orang. Pada 2014, jumlahnya mengalami peningkatan cukup tinggi, yakni 1.834 orang. “Jumlah korban meninggal penderita DB pun mengalami peningkatan, yakni 29 orang,” tuturnya. (Raden Supriyadi)

Tinggalkan Balasan